Anda di halaman 1dari 4

KEPENDUDUKAN Di Indonesia

1.2. Demografi Formal Versus Demografi Sosial/Studi


Kependudukan

Demografi dapat dibedakan atas: (1) Demografi formal (Formal


Demography/Pure Demography) dan (2) Demografi Sosial (Social
Demography). (Bogue, 1969). Demografi formal memberikan berbagai
teknik-teknik untuk menghitung angka-angka demografi dan
memberikan penafsiran yang lebih mendalam terhadap data yang telah
dikumpulkan oleh statistik penduduk. Dengan teknik-teknik dan
pemahaman tentang hubungan-hubungan antar unsur-unsur
demografi (kelahiran, kematian, migrasi dan sebagainya) dapat dibuat
perkiraan-perkiraan jumlah penduduk untuk masa yang akan datang
(forward projection) dan juga untuk masa yang lalu (backward
projection). Demografer terutama tertarik pada pertumbuhan
penduduk dan reproduksi dari sudut pandang matematik dan
penaksiran tidak langsung (quasi-actuarial) dalam studinya mengenai
perubahan komponen tersebut.
Demografi pada awalnya dianggap sebagai suatu bagian dari
studi kependudukan yaitu sebagai bagian dari pembahasan studi
kependudukan secara lebih matematis. Namun demikian, tulisan-tulisan,
artikel dan buku-buku menggunakan istilah studi kependudukan dan
istilah demografi, dimana penggunaan kedua istilah tersebut sering saling
dipertukarkan. Kemungkinan percampuran dari terminologi ini didorong
oleh penggunaan matematik yang lebih luas dalam semua cabang ilmu
sosial dan melalui temuan bahwa proses vital berhubungan erat dengan
komposisi penduduk dan juga dengan ilmu-ilmu sosial umumnya.

Studi kependudukan adalah suatu disiplin, suatu antar disiplin,


dan suatu subdisiplin. Sebagai suatu disiplin adalah jelas karena dalam
studi kependudukan terdapat struktur saling keterkaitan antara konsep,
teknik, journal, bagian lembaga atau organisasi (departement) dan
asosiasi profesional. Studi kependudukan juga bidang antar disiplin
karena pokok bahasan dan metodenya berasal dari berbagai disiplin,
termasuk ilmu sosiologi, ekonomi, biologi, geografi, sejarah dan
kesehatan. Studi kependudukan juga dipandang sebagai suatu subdisiplin
dalam beberapa disiplin utama ini. Di banyak universitas, mata pelajaran
kependudukan diberikan dalam kurikulum sosiologi, mungkin karena
fenomena penduduk selama ini memiliki keterkaitan dengan proses
sosial.(McFall,2003)
Tipe Studi Variabel Bebas Variabel Terikat
Demografi Variabel demografis Variabel demografis
formal Komposisi umur Tingkat kelahiran
(contoh) Tingkat kelahiran Komposisi umur
Studi Var.Non Demografis Variabel Demografis
Kependudukan Faktor sosiologis (misal: Migrasi keluar
(Contoh tipe I) kelas sosial)
Faktor ekonomi (misal:
kesempatan kerja)
Studi Variabel demografis Var.Non Demografis
Kependudukan Tingkat kelahiran Kebutuhan pangan
(Contoh tipe II) Migrasi masuk Kemiskinan
Tingkat kematian Pertumbuhan
Ekonomi

Anda mungkin juga menyukai