1.2. Demografi Formal Versus Demografi Sosial/Studi
Kependudukan
Demografi dapat dibedakan atas: (1) Demografi formal (Formal
Demography/Pure Demography) dan (2) Demografi Sosial (Social Demography). (Bogue, 1969). Demografi formal memberikan berbagai teknik-teknik untuk menghitung angka-angka demografi dan memberikan penafsiran yang lebih mendalam terhadap data yang telah dikumpulkan oleh statistik penduduk. Dengan teknik-teknik dan pemahaman tentang hubungan-hubungan antar unsur-unsur demografi (kelahiran, kematian, migrasi dan sebagainya) dapat dibuat perkiraan-perkiraan jumlah penduduk untuk masa yang akan datang (forward projection) dan juga untuk masa yang lalu (backward projection). Demografer terutama tertarik pada pertumbuhan penduduk dan reproduksi dari sudut pandang matematik dan penaksiran tidak langsung (quasi-actuarial) dalam studinya mengenai perubahan komponen tersebut. Demografi pada awalnya dianggap sebagai suatu bagian dari studi kependudukan yaitu sebagai bagian dari pembahasan studi kependudukan secara lebih matematis. Namun demikian, tulisan-tulisan, artikel dan buku-buku menggunakan istilah studi kependudukan dan istilah demografi, dimana penggunaan kedua istilah tersebut sering saling dipertukarkan. Kemungkinan percampuran dari terminologi ini didorong oleh penggunaan matematik yang lebih luas dalam semua cabang ilmu sosial dan melalui temuan bahwa proses vital berhubungan erat dengan komposisi penduduk dan juga dengan ilmu-ilmu sosial umumnya.
Studi kependudukan adalah suatu disiplin, suatu antar disiplin,
dan suatu subdisiplin. Sebagai suatu disiplin adalah jelas karena dalam studi kependudukan terdapat struktur saling keterkaitan antara konsep, teknik, journal, bagian lembaga atau organisasi (departement) dan asosiasi profesional. Studi kependudukan juga bidang antar disiplin karena pokok bahasan dan metodenya berasal dari berbagai disiplin, termasuk ilmu sosiologi, ekonomi, biologi, geografi, sejarah dan kesehatan. Studi kependudukan juga dipandang sebagai suatu subdisiplin dalam beberapa disiplin utama ini. Di banyak universitas, mata pelajaran kependudukan diberikan dalam kurikulum sosiologi, mungkin karena fenomena penduduk selama ini memiliki keterkaitan dengan proses sosial.(McFall,2003) Tipe Studi Variabel Bebas Variabel Terikat Demografi Variabel demografis Variabel demografis formal Komposisi umur Tingkat kelahiran (contoh) Tingkat kelahiran Komposisi umur Studi Var.Non Demografis Variabel Demografis Kependudukan Faktor sosiologis (misal: Migrasi keluar (Contoh tipe I) kelas sosial) Faktor ekonomi (misal: kesempatan kerja) Studi Variabel demografis Var.Non Demografis Kependudukan Tingkat kelahiran Kebutuhan pangan (Contoh tipe II) Migrasi masuk Kemiskinan Tingkat kematian Pertumbuhan Ekonomi