Anda di halaman 1dari 39

I.

LATAR BELAKANG

1
 PasarTradisonal/ Pasar Rakyat sekitar 17.445, 95 %
tidak memenuhi syarat baik fisik, maupun
kesehatan lingkungannya (9.559 Pasar Rakyat 2011
dan 7.886 Pasar Desa, hasil survei LSI).

 18.6 juta pedagang  Jika setiap pedagang


mempunyai 4 anggota keluarga, maka ada +
74.4 juta orang terkait dengan pasar
tradisional
Produsen Pasar Tradisional
Pasar Tradisional Konsumen

Pengumpul
 Tempat dijualnya produk untuk kebutuhan sehari-hari
 Terdapat unggas hidup dan fasilitas pemotongan unggas
 Konsumen Umumnya dari golongan bawah dan menengah
 Kondisi higiene dan sanitasi buruk dan kemungkinan
kontaminasi silang sangat tinggi
 Perilaku Hidup bersih dan sehat di pasar kurang
 Pasar tradisional mempunyai potensi risiko tinggi terhadap
penyebaran penyakit berbasis lingkungan seperti AI, kolera
serta penyakit yg dihantarkan melalui makanan (foodborne
diseases)

3
20% • Persentase TPM yang Memenuhi Syarat

1000 • Jumlah Pasar yang memenuhi syarat


kesehatan lingkungan

54% • Persentase TTU yg Memenuhi Syarat

35.000 • Jumlah Desa/Kel yg Melaksanakan STBM

40% • Persentase Sarana Air Minum yg dilakukan


Pengawasan

366 • Jumlah Kab/Kota Sehat

• Persentase RS yg Melakukan Pengelolaan


Limbah Medis
Per Pres RI 112 tahun PP RI 66 tahun
2007 tentang Penataan dan 2014 tentang Kesehatan
Pembinaan Pasar Tradisional,
Pusat Perbelanjaan dan Toko Lingkungan
Modern

PERATURAN BERSAMA
MENTERI DALAM NEGERI
& MENTERI KESEHATAN
Nomor : 34 tahun 2005
KABUPATEN/ Nomor : 138/2005
KOTA
SEHAT
PASAR KEPMENKES 519/2008
TENTANG PEDOMAN
SEHAT PENYELENGGARAAN
PASAR SEHAT
SE Menkes No. 2216/2011
ttg pasar sehat percontohan

6
(Kepmenkes 519 th 2008) :

Kondisi pasar yg bersih, aman, nyaman


dan sehat yg terwujud melalui
kerjasama stakeholder terkait dlm
menyediakan bahan pangan yg aman
dan bergizi bg masyarakat

8
 Hingga saat ini program
revitalisasi pasar masih
terbatas pada aspek
revitalisasi fisik
 Revitalisasi fisik yang dilakukan
belum memberikan dampak
yang signifikan bagi pemangku
kepentingan pasar;
 Perlunya ada program
revitalisasi pasar yang
dilakukan secara holistik
dan komprehensif, terkait
dengan aspek revitalisasi
fisik maupun nonfisik
(pemberdayaan pasar);
Landasan hukum
pengembangan Pasar Rakyat:
1. UUD 1945: Pasal 4, Pasal 33;
Kementerian Kementerian Kementerian
Perdagangan Kesehatan Kelautan & 2. UU No.20 Tahun 2008: Usaha Mikro, Kecil dan
Perikanan Menengah;
Revitalisasi Pasar Pasar Sehat
Pasar Ikan Higienis
3. UU No. 7 Tahun 2014: Perdagangan
4. PP No. 27 Tahun 1999: Analisis Dampak
Kementerian Kemeneg Kemeneg UKM Lingkungan Hidup;
Pariwisata dan Lingkungan Hidup dan Koperasi
Ekonomi Kreatif Pasar berseri, Ramah Revitalisasi Koperasi 5. Perpres No. 112 Tahun 2007: Penataan dan
Desa Wisata Lingkungan pasar Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan
dan Toko Modern;
Kementerian 6. Permendag No. 53/M-DAG/PER/12/2008:
Kementerian Kementerian
Dalam Negeri
Pembangunan Pedoman Penataan dan Pembinaan Pasar
Pertanian Daerah Tertinggal
Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko
Pasar Ternak Pengelolaan Pasar Pasar Perbatasan &
Desa Daerah Tertinggal Modern;
7. Kepmenkes No. 519/MENKES/ SK/VI/2008:
Kementerian PU Pedoman Penyelenggaraan Pasar Sehat;
Infrastruktur Jalan, Drainase PDAM 8. Permendagri No. 42 Tahun 2007: Pengelolaan
Kota, Pengelolaan Sampah Sarana Air Bersih Pasar Desa;
Kota
9. Permendag No. 70 Tahun 2013: Pedoman
Kementerian Perhubungan PLN Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat
Sarana Transportasi, Terminal Sarana Listrik Perbelanjaan dan Toko Modern;
10. Permendag No. 48 Tahun 2013: Pedoman
Pembangunan dan Pengelolaan Sarana Distribusi
Akses Sumber dana Kemenkop
UKM
Pengembangan
pasar secara
Kemendag komprehensif Pengembangan
dan holistik pasar secara
Revitalisasi Pasar Desa komprehensif Kemendagri
dan holistik
Revitalisasi Pasar eceran Non
Berkolaborasi Pasar Desa, pasar induk
bersama
Kemendag
Pengembangan Revitalisasi Pasar Daerah
KemenPDT pasar secara Tertinggal dan perbatasan
komprehensif
dan holistik Pengembangan
pasar secara
Revitalisasi Pasar khusus Ikan komprehensif Kemen KP
dan holistik
Higienitas
Kemenkes Revitalisasi Pasar khusus
Ternak/bunga Pengembangan
pasar secara
komprehensif Kementan
Revitalisasi Pasar penunjang dan holistik

Pengembangan
Kemenpar pasar secara
komprehensif Pengembangan Desa Wisata
Ekraf dan holistik
Kemen PU,
Infrastruktur & Kemenhub,
Penanaman pohon di lingkungan pasar, pendampingan
KemenLH pemanfaatan material ramah lingkungan konstruksi fisik di PLN, PDAM
daerah (PU)
Definisi UU No 7 Tahun 2014:
Pasar adalah lembaga ekonomi tempat bertemunya pembeli dan penjual, baik
secara langsung maupun tidak langsung, untuk melakukan transaksi
Perdagangan

Definisi Permendag No 48 Tahun 2013:


Pasar Tradisional adalah pasar yang dibangun dan dikelola oleh Menteri,
Menteri Teknis, Pemerintah Daerah, Swasta, Badan Usaha Milik Negara dan
Badan Usaha Milik Daerah termasuk kerjasama dengan swasta dengan
tempat usaha berupa toko, kios, los, dan tenda yang dimiliki/ dikelola oleh
pedagang keeil, menengah, swadaya masyarakat atau koperasi dengan
usaha skala keeil, modal kecil dan dengan proses jual beli barang dagangan
melalui tawar-menawar.
Berdasar UU No 7 Tahun 2014: Berdasar Permendag No 48 Tahun
Pasal 12 (1): Pemerintah, 2013:
Pemerintah Daerah, dan/atau Pasal 4: Pasar Tradisional
Pelaku Usaha secara sendiri-sendiri diklasifikasikan atas 4 (empat) tipe:
atau bersama-sama a. Pasar Tradisional tipe A; (luasan
mengembangkan sarana Min 3.000 meter)
Perdagangan berupa: b. Pasar Tradisional tipe B; (luasan
a. Pasar rakyat; Min 1.500 meter)
b. pusat perbelanjaan; c. Pasar Tradisional tipe C ; (luasan
c. toko swalayan; Min 1.000 meter) dan
d. Gudang; d. Pasar Tradisional tipe D: (luasan
Min 500 meter).
e. perkulakan;
f. Pasar lelang komoditas;
g. Pasar berjangka komoditi; atau
h. sarana Perdagangan lainnya.
• Agar Mampu Bersaing Dengan Pasar Modern
• Mengurangi potensi penularan/penyebaran
penyakit antar hewan dan antar hewan ke
manusia
• Mengangkat Perekonomian Masyarakat Menengah
Ke Bawah
• Salah satu Tolok Ukur Peningkatan Ekonomi
Daerah
• Menjadi Indikator Nasional Untuk Mengetahui
Pergerakan Tingkat Kestabilan Harga

15
16
17
II. TUJUAN DAN MANFAAT

18
Kondisi pasar yang bersih, aman, nyaman dan
sehat melalui kemandirian komunitas pasar

• Tersedia infrastruktur yang memenuhi


persyaratan kesehatan
• Pengelolaan yang memenuhi persyaratan
kesehatan dan berkesinambungan
• Perilaku pedagang, pengelola, pekerja,
pengunjung dan komunitas lainnya untuk
hidup bersih, sehat dan higienis

19
Pedagang

Konsumen

Supplier

Pemerintah
Daerah
Manajemen
(fasilitator)
Pasar
III. KEBIJAKAN DAN
STRATEGI

21
 KEBIJAKAN
1. Mengembangkan jejaring kerja/kemitraan antar sektor
terkait.
2. Peraturan perundangan sbg landasan kerja
3. Pengelola dan pedagang sebagai pelaku melalui
pembentukan kelompok
4. Mewujudkan pasar sehat dilakukan secara bertahap
dan berkesinambungan.
5. Penyelenggaraan pasar sehat dibiayai dan dilaksanakan
oleh Pemda dan pihak terkait di daerah
6. Pengembangan pasar sebagai media pembelajaran bagi
pengelola, pedagang, dan pengunjung.
Strategi
1. Sosialisasi
dan advokasi kpd penentu kebijakan.
2. Tahapan percontohan,pengembangan, dan pemantapan
3. Menggali potensi melalui pembentukan kelompok kerja.
4. Meningkatkan profesionalisme petugas
5. Meningkatkan jejaring kerja
6. Mengembangkan teknologi tepat guna
7. Mengembangkan informasi dan promosi
8. Mengembangkan metode penyuluhan
9. Mengembangkan surveilans kesling & bahan pangan
10.Melengkapi infrastruktur serta sarana dan prasarana
11.Memberdayakan masyarakat pasar dan meningkatkan PHBS
IV. PENGEMBANGAN

24
 Pengembangan di Pasar percontohan
- Tahun 2011 sd 2013 : 11 Kab/Kota
- Tahun 2014 : 3 Kab/Kota (Kota Bitung, Kota Probolinggo dan Kab
Tanjabbar
 TOT di 34 Provinsi, UPT (BBTKL dan KKP)
 Replikasi
- APBN : Kab Samosir, Kab Klaten, Kab Pacitan, Kota Denpasar, Kab
Bantaeng, Kab Sikka, Kota Bengkulu, Kab Purworejo, Kab Kulonprogo, Kab
Mempawah, Kab Indramyu
- Dekonsentrasi
Tahun 2014 : Propinsi Aceh, Banten, Sulsel, Sulut
Tahun 2015 : Propinsi Kepri, Jambi, Jabar, Kalbar, Sulbar, NTB
- APBD TK I : Propinsi DIY, Jateng, Babel

1
 Surat Edaran dari Menteri Kesehatan no 2216/2011 tentang pasar
percontohan di Kab/Kota dan surat edaran Dirjen PP dan PL No. 87/2012
tentang Kesiapsiagaan Flu Burung
 Pertemuan koordinasi antar Kementerian/Lembaga terkait
 Kementerian Kesehatan mendukung pihak-pihak dalam bentuk pembekalan
pengetahuan dan bahan mengenai pasar sehat
 Mendukung kegiatan non-pemerintah terkait pasar sehat, seperti yang
dilakukan oganisasi profesi (HAKLI) dan CSR (dukungan dapat berupa
sharing pengalaman, teknis, ataupun pendokumentasian)

1
1. Pernyataan presiden terpilih pada saat kampanye untuk
pemilihan presiden perlu penataan pasar sebagai program
andalan tonggak perekonomian pasar tradisional dalam kondisi
prima
2. Akan membangun 5.000 pasar tradisional dan akan
memodernasasi pasar tradisional yang telah ada
3. Berambisi mencapai ekonomi yang berdikiri
4. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar
tradisional agar maju dan bangkit bersama bangsa lain
5. SPM pelayanan kesling di Pasar Rakyat
Kemitraan dengan perusahaan swasta
dalam mendukung
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Pedagang Cuci Tangan Menggunakan


Sabun dan Air Mengalir
Corporate

Government NGO

Radio Media Newspaper Media

Television Media
PEMBANGUNAN SARANA CUCI TANGAN
BANTUAN PT. UNILEVER INDONESIA DI PASAR NITEN KAB.
BANTUL (DIY)

Pasar Niten

Before After
After
Before After

Before After
Bernas Jogja, 27-9- 2012,
Hal 8 & 7

Radar Jogja 27-9- 2012,


hal 10

KR, 27 Sept 2012, Hal 26

KR, 29 Juni 2012, Hal 24

Siaran Radio Sonora & RBTV


PERMASALAHAN

1. Koordinasi lintas sektor masih kurang


2. Masih relatif terbatas penganggaran untuk
program Pasar Sehat
3. Cepatnya terjadi mutasi pejabat/pemegang
program di Provinsi dan Kab/Kota
4. Komitmen kepala daerah
 Sosialisasi dan advokasi kepada penentu kebijakan
 Meningkatkan jejaring kerja dan kemitraan pihak-pihak terkait
 Meningkatkan profesionalisme petugas dalam melaksanakan fasilitasi,
pengawasan, surveilans dan evaluasi
 Melengkapi sarana dan prasarana sesuai dengan kondisi pasar
setempat untuk perbaikan fisik, perubahan perilaku komunitas pasar
dan peningkatan kondisi kesehatan lingkungan.
 Pelatihan fasilitator kab/kota tingkat propinsi melalui dana Dekon dan
APBD TK I

38

Anda mungkin juga menyukai