Anda di halaman 1dari 29

Laporan Keuangan

dan
Kinerja Bank
Laporan Keuangan
dan Kinerja Bank
A. Pentingnya Laporan Keuangan Bank
Dalam Basel Accord II dijelaskan ada tiga pilar yang
harus dipenuhi yaitu kecukupan modal, proses
pengawasan yang memastikan kecukupan modal
bank serta peningkatan peran publik yang disebut
sebagai disiplin pasar.Dalam pilar 3 Basel Accord II
bahwa disiplin pasar bertujuan mendorong peran
publik untuk mengawasi bank. Tercapainya tujuan
tersebut membutuhkan prasyarat utama antara lain :
 Tersedia informasi yang cukup bagi publik mengenai
kondisi bank
 Kemampuan publik dalam menilai kondisi bank
melalui analisa atas informasi yang tersedia
A. Pentingnya Laporan
Keuangan Bank
 Oleh karena bank sebagai lembaga
kepercayaan dituntut untuk memberikan
informasi yang benar mengenai kondisinya
kepada nasabah dan investor. Bank perlu
memberikan transparansi kondisi keuangan
bank dan laporan keuangan publikasi bank
umum yang dapat digunakan oleh khususnya
deposan atau investor serta stakeholder yang
lain.
Pentingnya Laporan Keuangan
Bank

 Laporan keuangan bank dimaksudkan untuk


memberikan informasi berkala mengenai
kondisi bank secara menyeluruh, termasuk
perkembangan usaha dan kinerja bank. Laporan
keuangan disusun sebagai bentuk
pertanggungjawaban manajemen terhadap
pihak-pihak yang berkepentingan dengan
kinerja bank yang dicapai selama periode
tertentu. Oleh karena itu laporan keuangan
bank harus memenuhi syarat mutu dan
karakteristik kualitatif, dengan demikian pihak-
pihak pengguna laporan keuangan dapat
menggunakan tanpa dihinggapi keraguan.
Laporan Keuangan Bank

 Laporan keuangan harus menyajikan secara wajar


posisi keuangan, kinerja keuangan, perubahan
ekuitas dan arus kas perusahaan dengan
menerapkan PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi
Indonesia) secara benar disertai pengungkapan
yang diharuskan PSAK dalam catatan atas laporan
keuangan. Pada umumnya laporan keuangan bank
umum yang dibuat didasarkan pada informasi
yang digunakan manajemen bank tentang posisi
keuangan, kinerja serta perubahan posisi
keuangan terdiri dari Neraca, laporan laba rugi,
laporan komitmen dan kontijensi, laporan arus
kas, laporan perubahan ekuitas dan catatan atas
laporan keuangan.
Laporan Keuangan
Bank
 Neraca
 Neraca adalah laporan yang berisikan data
keuangan perusahaan yang terdiri dari total
asset, kewajiban dan ekuitas pemilik pada suatu
periode. Pos asset dalam neraca disusun
berdasarkan urutan cepat lambatnya asset
tersebut dikonversikan menjadi kas atau
digunakan dalam operasi, demikianpula pos
kewajiban atau hutang perusahaan disusun
atas dasar cepat lambatnya kewajiban tersebut
dipenuhi.
a. Neraca dapat berbentuk horizon
menyerupai bentuk T
Bank ABC
Neraca Konsolidasi
Per 31 Desember 2019

Asset Kewajiban dan Ekuitas


Kas Rp xx Kewajiban
Giro pada BI Rp xx Giro Rp xx
Giro pada bank lain Rp xx Tabungan Rp xx
Penempatan pada bank lain Rp xx Deposito Rp xx
Efek-efek Rp xx Kewajiban lain-lain Rp xx
Kredit yang diberikan Rp xx Ekuitas
Asset tidak lancar Modal disetor Rp xx
Asset tetap Rp xx Tambahan modal disetor Rp xx
Asset lain-lain Rp xx Saldo laba (rugi) Rp xx
Total Asset Rp xx Total Kewajiban dan Ekuitas Rp xx
Neraca bentuk vertikal
Bank ABC
Neraca Konsolidasi
Per 31 Desember 2019 
Asset
 Kas Rp xx
 Giro pada BI Rp xx
 Giro pada bank lain Rp xx
 Penempatan pada bank lain Rp xx
 Efek-efek Rp xx
 Kredit yang diberikan Rp xx
 
 Asset tidak lancar
 Asset tetap Rp xx
 Asset lain-lain Rp xx
 
 Total Asset Rp xx
 Kewajiban dan Ekuitas
 Kewajiban segera Rp xx
 Tabungan Rp xx
 Deposito Rp xx
 Kewajiban lain-lain Rp xx
 
 
 Ekuitas
 Modal disetor Rp xx
 Tambahan modal disetor Rp xx
 Saldo laba (rugi) Rp xx
 
 Total Kewajiban dan Ekuitas Rp xx
Laporan Laba Rugi

 Laporan laba rugi atau income statement


merupakan laporan keuangan bank yang disajikan
sedemikian rupa menunjukkan pendapatan usaha
bank, beban dan laba-rugi yang diperoleh dalam
suatu periode tertentu. Bank menyajikan laporan
laba rugi dengan mengelompokan pendapatan
dan beban menurut karakteristiknya dan disusun
dalam bentuk berjenjang yang menggambarkan
pendapatan dan beban yang berasal dari kegiatan
utam bank dan kegiatan lain
 Pada umumnya bentuk laporan laba rugi pada
suatu bank terdiri dari beberapa bagian yaitu :
Laporan Laba Rugi

 Bagian pertama menunjukan penghasilan (income)


yang berasal dari usaha pokok bank kemudian
diikuti dengan beban pokok yang dikeluarkan
sehingga diperoleh laba kotor
 Bagian kedua menunjukan beban-beban operasional
(operational expense) yang terdiri dari beban
pemasaran (sales expense), beban administrasi dan
umum (administration and general expense)
 Bagian ketiga menunjukkan hasil yang didapat dan
beban-beban yang terjadi diluar usaha pokok bank
 Bagian terakhir didapat selisih antara penghasilan
dan beban bank berupa laba rugi sebelum pajak
Laporan Komitmen dan
Kontinjensi

 Laporan komitmen dan kontinjensi wajib disusun secara


sistematis sehingga dapat memberikan gambaran
mengenai posisi komitmen dan kontinjensi, baik yang
bersifat tagihan maupun kewajiban pada tanggal laporan.

 Komitmen adalah suatu ikatan atau kontrak berupa janji


yang tidak dapat dibatalkan secara sepihak dan harus
dilaksanakan apabila persyaratan yang disepakati
bersama dipenuhi.

 Kontinjensi adalah kondisi atau situasi dengan hasil akhir


berupa keuntungan atau kerugian yang baru dapat
dikonfirmasikan setelah terjadinya suatu peristiwa.
Laporan Perubahan
Posisi Ekuitas
 Laporan perubahan posisi ekuitas yaitu laporan
yang berisikan ikhtisar perubahan ekuitas
pemilik yang terjadi selama periode tertentu.
Laporan perubahan ekuitas menyajikan
peningkatan dan penurunan aset bersih atau
kekayaan selama periode bersangkutan
berdasarkan prinsip pengukuran tertentu yang
dianut dan harus diungkapkan dalam laporan
keuangan.
Laporan Arus Kas

 Laporan arus kas yaitu laporan yang berisikan


ikhtiar penerimaan kas dan pembayaran kas
selama periode tertentu yang diklasifikasikan
menurut aktivitas operasi, investasi dan
pendanaan.
Catatan Atas Laporan
Keuangan
 Catatan atas laporan keuangan meliputi
penjelasan naratif atau rincian jumlah yang
tertera dalam neraca, laporan laba rugi, laporan
arus kas dan laporan perubahan ekuitas serta
inforamsi tambahan seperti kewajiban
kontinjensi dan komitmen
Kinerja Bank

 Kinerja bank secara eksplisit direpresentasikan


oleh rasio-rasio di bawah ini. Rasio kinerja ini
telah mampu menggambarkan kinerja bank dari
aspek permodalan, aktiva produktif, non
performing loan, return on equity, return on
assets, efisiensi ekonomis bank (BOPO),
likuiditas, kepatuhan pada regulasi.
Pedoman Perhitungan Rasio Keuangan

Rasio Formula (x Keterangan


100%)
I. Permodalan Modal/ATMR Perhitungan aktiva
1.CAR (Modal tertimbang menurut
terhadap ATMR) resiko dilakukan
berdasarkan
ATMR = aktiva ketentuan kewajiban
tertimbang mnt penyediaan modal
risiko minimum yang
berlaku.
2. Aktiva tetap Aktiva tetap & inventaris 1. Perhitungan modal
Modal
terhadap modal dilakukan berdasarkan
ketentuan kewajiban
penyediaan modal
minimum yang
berlaku.
2. Termasuk aktiva tetap
adalah inventaris dan
aktiva sew guna usaha
AKTIVA TERTIMBANG MENURUT RISIKO
1. AKTIVA NERACA (rupiah & valas)
1.1. Kas
1.2. Emas dan mata uang asing
1.3. Giro pada Bank Indonesia
1.4. Tagihan pada bank lain
a. pada Bank Sentral
b. pada bank lain
c. pada bank lain yg dijamin oleh pemerintah pusat
1.5. Surat Berharga yg dimiliki
a. SBI
b. Treasury Bill negara lain
c. Sertifikat bank sentral negara lain
d. Surat Berharga Pasar Uang
- yang dijamin oleh BI atau pemerintah pusat, pemda, BUMN
- yang dijamin dg uang kas, emas, uang kertas asing pd
bank ybs sebesar nilai jaminan
- yang dijamin pihak swasta lainnya
- Saham dan Obligasi
AKTIVA TERTIMBANG MENURUT RISIKO

1.6. Kredit Yang Diberikan dijamin oleh :


- Bank Sentral, Pemerintah Pusat,
- Uang kas, emas, bank notes, DPK pada bank ybs sebesar
nilai dari jaminan tsb
- Bank lain, Pemda, Lembaga non departemen
- BUMN, perusahaan milik pemerintah pusat negara lain
- KPR yang dijamin oleh hipotek pertama dg tujuan u/dihuni
1.7. Penyertaan
1.8. Aktiva tetap dan Inventaris (nilai buku)
1.9. Antar kantor aktiva (netto)
1.10 Rupa-rupa Aktiva
1.11 Jumlah ATMR aktiva neraca
AKTIVA TERTIMBANG MENURUT RISIKO
2. REKENING ADMINISTRATIF (rupiah & valas)
2.1. Fasilitas Kredit yang belum dipergunakan yang disediakan
sampai akhir tahun takwim berjalan yang dijamin oleh surat
berharga yg diterbitkan oleh :
- Bank sentral dan Pemerintah pusat
- Uang kas, emas, bank notes, DPK pada bank ybs sebesar
nilai dari jaminan tsb
- Bank lain, Pemda, Lembaga non departemen
- BUMN, perusahaan milik pemerintah pusat negara lain
- KPR yang dijamin oleh hipotek pertama dg tujuan u/dihuni
2.2. Jaminan Bank
- Dalam rangka pemberian kredit termasuk standby L/C dan
risk sharing serta endosement atau aval atas surat berharga
yg diberikan atas permintaan :
a. Bank sentral dan Pemerintah pusat
b. Bank lain, Pemda, Lembaga non departemen
c. BUMN, perusahaan milik pemerintah pusat negara lain
d. pihak-pihak lainnya
AKTIVA TERTIMBANG MENURUT RISIKO
2.2
- Bukan dalam rang pemberian kredit spt bid bonds,
performance bond, dan advance payment bond yg
diberikan atas permintaan :
a. Bank sentral dan Pemerintah pusat
b. Bank lain, Pemda, Lembaga non departemen
c. BUMN, perusahaan milik pemerintah pusat negara lain
d. pihak-pihak lainnya
- L/C yang masih berlaku (tdk termasuk standby L/C) yang
diberikan atas permintaan :
a. Bank sentral dan Pemerintah pusat
b. Bank lain, Pemda, Lembaga non departemen
c. BUMN, perusahaan milik pemerintah pusat negara lain
d. pihak-pihak lainnya
2.3. Kewajiban membeli kembali aktiva bank dg repurchase
agreement (repo)
2.4. Posisi netto kontrak berjangka valas dan swap bunga
2.5. Jumlah ATMR rekening administratif
Pedoman Perhitungan Rasio
Keuangan
Rasio Formula (x 100%) Keterangan
II Aktiva Produktif Akt produktif bermasalah a. Cakupan kompenen aktiva
1. Aktiva produktif bermasalah Total aktiva produktif produktif sesuai yang berlaku.
Aktiva produktif bermasalah
adalah aktiva produktif dengan
kualitas kurang lancar, diragukan
dan macet.
b. Aktiva produktif bermasalah
dihitung secara gross.
c. Angka dihitung per posisi (tidak
disetahunkan)
2. NPL Kredit Bermasalah a. Kredit merupakan kredit yang
Total kredit diberikan kepada pihak
ketiga(tidak termasuk kepada
bank lain)
b. Kredit bermasalah adalah kredit
dengan kualitas kurang lancar,
diragukan dan macet.
c. Kredit bermasalah dihitung
secara gross
d. Angka dihitung per posisi
Pedoman Perhitungan Rasio Keuangan

Rasio Formula (x 100%) Keterangan


3. PPAP terhadap aktiva Penyisihan a. Cakupan komponen
produktif Penghapusan aktiva aktiva produktif sesuai
produktif yg telah ketentuan kualitas
dibentuk / Total aktiva produktif yang
aktiva produktif berlaku.
b. Angka dihitung per
posisi
4. Pemenuhan PPAP Penyisihan a. Perhitungan
Penghapusan aktiva Penyisihan
produktif yg telah Penghapusan aktiva
dibentuk / Penyisihan produktif wajib
Penghapusan aktiva dibentuk dilakukan
produktif wajib sesuai ketentuan yang
dibentuk berlaku.
Pedoman Perhitungan Rasio Keuangan

Rasio Formula (x 100%) Keterangan


III Rentabilitas a. Perhitungan laba
1. ROA Laba sebelum pajak sebelum pajak
(return on assets) Rata-rata total aset disetahunkan
b. Rata-rata total asset
contoh posisi juni
(penjumlahan total
asset jan-jun)/6
2 ROE a. Rata-rata equity : rata-
(return on equity) Laba sebelum pajak rata modal inti (tier 1)
Rata-rata equity b. Perhitungan modal inti
dilakukan berdasarkan
ketentuan kewajiban
pernyetaan modal
minimum yang berlaku
Pedoman Perhitungan Rasio Keuangan

Rasio Formula (x 100%) Keterangan


3. NIM a. Pendapatan bunga bersih
Pendapatan bunga bersih
(net interest margin) Rata-rata aktiva produktif = pendapatan bunga –
beban bunga.
b. Pendapatan bunga bersih
disetahunkan
c. Aktiva produktif yang
diperhitungankan adalah
aktiva produktif yang
menghasilkan bunga
4. BOPO Angka dihitung per
Total beban operasional
(beban operasi terhadap Total pendapatan operasional posisi (tidak
pendapatan operasi) disetahunkan)
Pedoman Perhitungan Rasio Keuangan

Rasio Formula (x 100%) Keterangan


I. Likuiditas a. Kredit merupakan
1. LDR Kredit kredit yang
(loan to deposit Dana pihak ketiga diberikan kepada
ratio) pihak ketiga(tidak
termasuk kepada
bank lain)
b. Dana pihak ketiga
mencakup giro,
tabungan, deopsito
(tidak termasuk giro
dan deposito antar
bank)
Penjelasan singkat indikator
atau rasio-rasio keuangan
untuk mengukur kinerja bank
1. Rasio CAR merupakan perbandingan modal bank dengan
aktiva tertimbang menuru resiko. Semakin tinggi rasio
CAR mengindikasikan bank tersebut semakin sehat
permodalannya. Pemenuhan CAR minimum 12%
mengindikasikan bank memenuhi regulasi permodalan.
2. Rasio aktiva tetap terhadap modal mengindikasikan
bahwa semakin tinggi rasio ini menunjukan semakin
besar alokasi dana pada aktiva tetap dan inventaris.
Aktiva tetap dan inventaris bukan merupakan aktiva
produktif, dengan demikian semakin besar rasio ini
semakin buruk kinerja bank begitu juga sebaliknya
3. Rasio aktiva produktif bermasalah terhadap total aktiva
produktif mengindikasikan bahwa semakin besar rasio ini
semakin buruk kualitas aktiva produktifnya.
Penjelasan singkat indikator
atau rasio-rasio keuangan untuk
mengukur kinerja bank
4. Rasio Non Performing Loan (NPL) yaitu perbandingan antara
kredit bermasalah terhadap total kredit. Rasio ini
mengindikasikan bahwa semakin tinggi rasio NPL
menunjukan semakin buruk kualitas kreditnya.
5. Rasio penyisihan aktiva produktiv terhadap total aktiva
produktif mengindikasikan bahwa semakin besar rasio ini
menunjukan semakin menurun kualitas aktiva produktif.
6. Rasio PPAP dibentuk terhadap PPAP wajib dibentuk
merupakan rasio yang mengindikasikan kepatuhan bank
dalam membentuk PPAP dan mengukur kualitas aktiva
produktif. Semakin tinggi rasio ini bank semakin mematuhi
ketentuan pembentukan PPAP.
7. Rasio Retrun on Asset atau ROA mengindikasikan
kemampuan bank menghasilkan laba dengan menggunakan
assetsnya. Semakin besar rasio ini mengindikasikan semakin
baik kinerja bank.
Penjelasan singkat indikator atau rasio-rasio
keuangan untuk mengukur kinerja bank

8. Rasio Return on Equity atau ROE mengindikasikan


kemampuan bank menghasilkan laba dengan
menggunakan ekuitasnya. Semakin besar rasio ini
mengindikasikan semakin baik kinerja bank.
9. Rasio Net Interest Margin (NIM) yaitu perbandingan
antara pendapatan bunga bersih terhadap rata-rata
aktiva produktif. Rasio ini mengindikasikan
kemampuan bank mengahasilkan pendapatan bunga
bersih dengan penempatan aktiva produktif. Semakin
besar rasio ini mengindikasikan semakin baik kinerja
bank dalam menghasilkan pendapatan bunga. Namun
harus dipastikan bahwa ini bukan karena biaya
intermediasi yang tinggi, asumsinya pendapatan
bunga harus ditanamkan kembali untuk memperkuat
modal bank.
Penjelasan singkat indikator
atau rasio-rasio keuangan untuk
mengukur kinerja bank
10. Rasio biaya operasional terhadap pendapatan
operasional (BOPO). Rasio ini mengindikasikan
efisiensi operasional bank. Semakin tinggi rasio ini
menunjukan semakin tidak efisien biaya operasional
bank.
11. Rasio likuiditas atau Loan to Deposit Ratio (LDR)
adalah perbandingan kredit yang diberikan terhadap
dana pihak ketiga. Semakin besar rasio ini
mengindikasikan bank itu semakin agresif
likuiditasnya, sebaliknya Semakin kecil rasio ini
mengindikasikan bank itu semakin besar dana pihak
ketiga yang tidak digunakan untuk penempatan ke
kredit (banyak dana menganggur). Oleh karena itu
disarankan rasio ini paling tepat antara 89% hingga
115%.

Anda mungkin juga menyukai