Anda di halaman 1dari 23

KETENTUAN UMUM DAN TATA

CARA PERPAJAKAN INDONESIA


Berdasarkan
UU No. 16 Thn 2009
Dasar Hukum

Perpajakan

KUP PPh PPN


UU No. 6 Tahun UU. No.7 Tahun UU No. 8 Tahun
1983 s.d.t.d 1983 s.d.t.d 1983 s.d.t.d
UU No.16 UU No. 36 UU No. 42
Tahun 2009 Tahun 2008 Tahun 2009

Keppres / Inpres

PMK / KMK

PER/ KEP. Dirjen


PENGERTIAN-PENGERTIAN

• Wajib Pajak (WP) adalah orang pribadi atau badan


yang menurut ketentuan peraturan per-uu-an
perpajakan ditentukan untuk melakukan kewajiban
perpajakan, termasuk pemungut pajak atau
pemotong pajak tertentu
• Badan adalah sekumpulan orang dan atau modal
yang merupakan kesatuan baik yang melakukan
usaha maupun yang tidak melakukan usaha yang
meliputi perseroan terbatas, perseroan komanditer,
perseroan lainnya, BUMN/BUMD dengan nama dan
dalam bentuk apapun, firma, kongsi, koperasi, dana
pensiun, persekutuan, perkumpulan, yayasan,
organisasi massa, organisasi sosial politik, atau
organisasi yang sejenis, lembaga, bentuk usaha
tetap, dan bentuk badan lainnya
• Masa Pajak adalah jangka waktu yang lamanya
sama dengan 1 (satu) bulan takwim atau jangka
waktu lain yang ditetapkan dengan Keputusan
Menteri Keuangan paling lama 3 (tiga) bulan
takwim
• Tahun Pajak adalah jangka waktu 1 (satu) tahun
takwim kecuali bila WP menggunakan tahun
buku yang tidak sama dengan tahun takwim
• Bagian Tahun Pajak adalah bagian dari jangka
waktu 1 (satu) Tahun Pajak
• Pajak Yang Terutang adalah pajak yang harus
dibayar pada suatu saat, dalam Masa Pajak,
dalam Tahun Pajak atau Bagian Tahun Pajak
menurut ketentuan peraturan per-uu-an
perpajakan
• Penanggung Pajak adalah orang pribadi
atau badan yang bertanggungjawab atas
pembayaran pajak, termasuk wakil yang
menjalankan hak dan memenuhi kewajiban
WP menurut ketentuan peraturan per-uu-an
perpajakan
• Surat Paksa adalah surat perintah untuk
membayar utang pajak dan biaya penagihan
pajaksesuai dengan UU No 19 tahun 1997
ttg Penagihan Pajak dengan Surat Paksa
sebagaimana telah diubah dengan UU No.
19 tahun 2000
Kewajiban dan Hak Wajib Pajak

• Kewajiban • Hak
– Mendaftar – Mencabut pendaftaran
– Menghitung/Potong/ – Menunda penyampaian SPT
pungut – Membetulkan SPT
– Menyetorkan – Menunda penyetoran
– Melaporkan – Pengajuan keberatan dan
– Membukuan banding

6
SETIAP WP ORANG PRIBADI DAN BADAN WAJIB MENDAFTARKAN
DIRI UNTUK MENDAPATKAN NPWP DAN NPPKP
PP No. 80 TAHUN 2007

TEMPAT PENDAFTARAN

KPP SESUAI TEMPAT DAN


BERKEDUDUKAN ORANG
PRIBADI ATAU BADAN YSB
PENGERTIAN NPWP DAN NPPKP

NPWP : adalah No Pokok Wajib Pajak


yang berguna sebagai
identitas Wajib pajak.
NPPKP : adalah No Pokok Pengusaha
Kena Pajak yang berguna
sebagai identitas Wajib Pajak
(PKP)
FUNGSI NPWP
PP No. 80 TAHUN 2007

Fungsi NPWP adalah

1. Sebagai tanda pengenal diri atau identitas wajib pajak


2. Menjaga ketertiban di pembayaran dan dalam pengawasan
administrasi perpajakan
3. Untuk keperluan yang berhubungan dengan dokumen
perpajakan, dimana semua dokumen perpajakan harus
mencantumkan NPWP
4. Untuk mendapatkan pelayanan dari instansi2 tertentu, ex.
PIB, PEB,Kredit Bank, dlll
5. Untuk keperluan pelaporan SPT Masa dan Tahunan
FUNGSI NPPKP
PP No. 80 TAHUN 2007

Fungsi NPPKP adalah

1. Untuk mengetahui identitas PKP yang sebenarnya


2. untuk pemenuhan kewajiban PPN dan PPn BM
3. Untuk pengawasan administrasi Perpajakan
 
NPWP harus dituliskan dalam setiap
dokumen perpajakan, antara lain pada:

• Formulir pajak yang dipergunakan WP


• Surat menyurat dalam hubungan dengan
perpajakan
• Dalam hubungan dengan instansi
tertentu yang mewajibkan mengisi
NPWP
PENGHAPUSAN NPWP

1. Diajukan oleh Wajib Pajak dan/atau ahli


warisnya apabila WP sudah tidak memenuhi
persyaratan subjektif dan/atau objektif
2. Wajib Pajak badan dilikuidasi karena
penghentian atau pengabungan
3. Wajib Pajak bentuk usaha tetap menghentikan
kegiatanya di Indonesia
4. Dianggap perlu oleh Direktur Jenderal Pajak
Menghitung/memotong/memungut
PPh/PPN/PPn-BM

Sesuai dengan ketentukan perundang-undangan


yang berlaku

PPh UU No. 36 tahun 2008

PPN/PPn BM UU No.42 tahun 2009


Menyetorkan PPh/PPN/PPn BM

Menggunakan Surat Setoran


Pajak (SSP)
Yaitu surat yang oleh WP digunakan untuk melakukan
pembayaran atau penyetoran pajak yang terutang ke
Kas Negara atau ketempat pembayaran lain yang
ditetapkan oleh Mentri Keuangan

Ke tempat
penyetoran/pembayaran
Tempat Penyetoran/Pembayaran

1. Kantor Pos dan Bank-Bank yang ditunjuk oleh Dirjen Pajak


2. Untuk pembayaran Fiskal Luar Negeri, selain tempat-tempat
tersebut di atas, dapat dilakukan pada loket-loket pembayaran
yang telah disediakan di pelabuhan/Bandara pemberangkatan.
3. DJP tidak dibenarkan menerima setoran pajak dari wajib pajak.
4. Bank dan Kantor Pos mempunyai ketentuan tersendiri mengenai
loket dan jam kerja pembayaran pajak, oleh karena itu wajib
pajak harus mengetahui ketentuan tersebut sebelum melakukan
pembayaran pajak.
Melaporkan PPh/PPN/PPn BM

Menggunakan Surat
Pemberitahunan Pajak (SPT)
Yaitu surat yang oleh WP digunkan untuk melaporkan
penghitungan dan pembayaran pajak yang terutang
menurut ketentuan peraturan perundang-undangan
perpajakan;
 

Ke KPP Setempat
Prosedur Penyelesaian SPT

• WP mengambil sendiri blangko SPT pada Kantor


Pelayanan Pajak setempat (dengan
menunjukkan NPWP)
• SPT diisi dengan benar, jelas dan lengkap sesuai
dengan petunjuk yang diberikan
• SPT diserahkan kembali ke KPP ybs
• SPT harus dilampiri dengan bukti-bukti seperti ;
bukti pembukuan, pajak keluaran dan pajak
masukkan yang dapat dikreditkan, kekurangan
dan kelebihan pajak, dll
Kewajiban Pembukuan

• Itikad baik
• Mencerminkan keadaan dan kegiatan usaha
sebenarnya
• Taat asas ; pengakuan penghasilan dan biaya
dengan stelsel akrual/kas
• Syarat ; Dilakukan di Indonesia, menggunakan
huruf latin/angka Arab, menggunakan satuan
rupiah/mata uang lain yang diijinkan MenKeu,
menggunakan bahasa Indonesia/bahasa lain
yang diijinkan MenKeu
Keberatan/banding

Tata Cara Penyelesaian Keberatan :

 WP ajukan keberatan ke DirJen Pajak


 Tertulis dalam bahasa Indonesia
 Jangka waktu 3 bulan
 Jika tidak memenuhi syarat 2 dan 3, dianggap tidak
dipertimbangkan
 Bukti penerimaan Surat Keberatan
 Keputusan dari DirJen Pajak (jk. Waktu 12 bln)
 Lewat dr 12 bln dianggap SK dikabulkan
 Tidak menunda kewajiban membayar pajak
 Jika SK dikabulkan, kelebihan pembayaran pajak
dikembalikan
Keberatan/banding

Tata Cara Penyelesaian banding :

• Ajukan permohonan ke Badan Peradilan Pajak


• Jangka waktu 3 bln
• Diputuskan oleh Badan Peradilan Pajak
• Tidak menunda pembayaran pajak
• Jika banding diterima, kelebihan pembayaran pajak
dikembalikan
PENAGIHAN PAJAK
• Dasar penagihan  STP, SKPKB, SKPKBT, SKPN,
SKPLB, Surat Keputusan Pembetulan, Surat
Keputusan Keberatan, Putusan Banding
• Jenis penagihan  seketika, sekaligus
• Negara mempunyai hak mendahului untuk menagih
pajak yaitu pokok pajak, bunga, denda adm,
kenaikan, biaya penagihan

21
• STP = Surat Ketetapan Pajak

• SKPKB = Surat Ketetapan Pajak


Kurang Bayar

• SKPKBT = Surat Ketetapan Pajak


Kurang Bayar Tambahan

22
SANKSI PERPAJAKAN
• Bunga
• Kenaikan tarip
• Denda
• Sanksi pidana

23

Anda mungkin juga menyukai