Anda di halaman 1dari 36

PENGASUHAN

ANAK GIZI BURUK

TIM PERGIZI
Latar Belakang

Mengapa penting?
• Agama – Hak anak mendapat
pengasuhan dan pendidikan
• Dunia – Konvensi Hak Anak
• Negara – UU
• Golden age
Pengasuhan Anak
Definisi:
Cara dan kebiasaan orang tua atau
pengasuh dalam memenuhi kebutuhan
anak agar tumbuh normal, meliputi asuhan
makan, asuhan perawatan/kesehatan, dan
asuhan bermain
• Siapa pengasuh ?
Ibu, ayah, kakek, nenek, pembantu / baby
sitter

• Faktor-faktor apa yg mempengaruhi ?


Pengetahuan, pendidikan dan pengalaman
Berkembang/Tumbuh Normal:
• Perkembangan merupakan suatu proses
yang sifatnya menyeluruh (holistik).
• Proses perkembangan dalam tiga domain
yang terpadu dan saling berpengaruh satu
sama lain; proses biologis, kognitif, dan
psikososial (Santrock dan Yussen, 1992;
Seifert dan Hoffnung, 1991).
Proses biologis
• Proses biologis adalah perkembangan fisik
mencakup perubahan-perubahan dalam
tubuh seperti : pertumbuhan otak, otot,
sistem saraf, struktur  tulang, hormon, organ-
organ indrawi, dan sejenisnya.
• Perubahan-perubahan dalan cara
menggunakan tubuh adalah keterampilan
motorik, perkembangan seksual, dan
perubahan dalam kemampuan fisik
• Perkembangan motorik anak menunjuk-
kan fungsi fisik semakin matang sehingga
mampu menunjukkan kemampuan yg
lebih baik di samping itu kemampuan ini
dipengaruhi juga oleh kemampuan berfikir
Proses kognitif
• Melibatkan perubahan-perubahan dalam
kemampuan dan pola berfikir, kemahiran
berbahasa, dan cara anak memperoleh
pengetahuan dari lingkungannya
• Aktivitas-aktifitas seperti mengamati dan
mengklasifikasikan benda-benda,
menyatukan beberapa kata menjadi satu
kalimat, menghafal doa, belajar sesuatu
dan bercerita
Proses psikososial
• Berkaitan dengan interaksi anak dengan
lingkungannya
• Melibatkan perubahan-perubahan dalam aspek
perasaan, emosi, dan kepribadian anak serta
cara berhubungan dg orang lain--perkembangan
identitas diri (self identity)
• Contoh proses antara lain : perilaku agresif anak
thd teman bermain, rasa percaya diri dan
keberanian anak, juga perkembangan hubungan
pertemanan di antara anak
Pengasuhan
1. Asuhan makan/gizi
• Merubah kebiasaan dalam
memberi makan
• Prinsip pemberian makan
• Indikasi pengaturan makanan

=== lengkap di diet===


2. Asuhan perawatan/kesehatan

• Cara merawat anak agar jangan


hipotermia dan hipoglikemia
• Cara merawat anak waktu sakit
• Cara memelihara kebersihan badan anak
3. Asuhan bermain

• Menemani bermain
• Menstimuliasi perkembangan motorik
• Menstimulasi perkembangan mental
Cara menangani anak sulit makan
1. Variasi makan
2. Penyajian menarik
3. Porsi kecil dan sering
4. Trik pemberian : makan bersama,
sambil main, diberi kejutan dll
Perawatan kesehatan:
1. Kebersihan lingkungan anak
2. Perawatan kesehatan anak: cuci tangan
sebelum makan dan ssd makan,
kebersihan peralatan makan, kebersihan
badan, rambut, telinga, kuku dan
gigi/mulut, sb air mandi
3. Mendapat suplemen (Vit. A, sirup besi)
4. Fasilitas pelayanan kesehatan terdekat
Menemani bermain :
1. Interaksi pengasuh-anak
2. Kedekatan emosional
• "BERMAIN bagi anak-anak? Apa
gunanya. Itu hanya sekadar pengisi
waktu luang. "
• Tidak sedikit orang tua beranggapan
demikian. Padahal lewat aktivitas
bermain, anak-anak dapat menguasai
berbagai keterampilan fisik dan sosial
serta dapat mengembangkan psikologi
dan kepribadian secara sehat.
• Kegiatan bermain bersifat bebas, spontan
dan tidak ada aturan permainan, antara
lain berupa latihan mgnkan dan
mempertajam penginderaan, meraih,
menendang, memukul, merangkak dan
menendang.
• Media untuk membina hubungan yang
dekat antar anak, atau anak dengan orang
tua/pengasuh
Bermain
• Hal paling mendasar harus dilakukan orang
tua/pendidik : berbicara, mendorong,
menunjukkan dan mencari variasi.
• Tema utama dalam bermain anak adalah sosial,
emosional, kognitif dan motorik
• Dengan bermain, anak-anak mendapatkan 5 A:
1. Affection (rasa dicintai)
2. Acceptance (rasa diterima)
3. Attention (perhatian d perawatan)
4. Approval (kesempatan melakukan hal-hal
yang disenangi) maupun
5. Appreciation (penghargaan yg tepat atas
hasil kerja dan minat anak
Stimulasi mental dan motorik:
1. Tempat bermain, mainan
2. Bersosialisasi: teman, kelompok,
keluarga
3. Pembelajaran: menyanyi, menulis,
membaca, ucap salam/terimakasih,
mengenali lingk, dll
Golden Age
Perkembangan kognitif paling
optimal, perlu stimulasi dari
lingkungan ( pengasuh dan keluarga)
Perkembangan motorik sangat cepat
Perkembangan motorik
A. Perkembangan Motorik mengikuti
dua hukum yaitu :

1. Hukum chepalocaudal yaitu perkembangan yg


menyebar keseluruh tubuh dari kepala ke kaki.
Kemajuan dalam struktur dan fungsi pertama-tama
terjadi di bagian kepala, badan terus ke kaki (Motorik
kasar)
2. Hukum proxmodistal yaitu perkembangan dari yg
dekat ke yg jauh. Kemampuan jari-jemari seorang
anak akan didahului oleh ketrampilan lengan terlebih
dahulu (Motorik halus)
B. Dipengaruhi oleh latihan dan stimulasi
• Motorik kasar adalah gerakan tubuh yg
menggunakan otot-otot besar. Contohnya duduk,
menendang, berlari, naik-turun tangga
• Motorik halus adalah gerakan yg menggunakan
otot-otot halus. Contohnya memindahkan benda
dari tangan, mencoret-coret, menyusun balok,
menggunting, menulis
Perkembangan motorik Anak Sehat
• Umur 6 bulan tengkurap (motkas), meraih benda
(mothal)
• Umur 8 bulan merayap (motkas), mencomot/
menggenggam benda (mothal)
• Umur 10 bulan merangkak, dpt memegang
benda dg ibu jari dan telunjuk
• Umur 12 bulan berdiri tanpa bantuan
• Umur 14 bulan berjalan tanpa bantuan dll
Perkembangan Motorik Kasar
dan Halus pada Anak gizi buruk :

• Terlambat distimulasi agar


mencapai motorik anak sehat. Misal umur
14 bl baru bisa merambat
• Stimulasi motorik kasar : lakukan stimulasi
dengan latihan menatih, biarkan anak
merambat dg berpegangan pd meja, kursi,
atau lemari, tuntun, lepaskan.
• Stimulasi untuk motorik halus : beri
sendok, latih bisa memegang,
mengarahkan, beri alat-alat mainan balok,
kardus, foto atau apa saja yg dapat
menstimulasi anak
Perkembangan mental
• Perubahan mental meliputi : memori, penalaran,
persepsi, dan imajinasi
• Bila ada keterlambatan stimulasi dengan :
– Mengingatkan anak misal bercerita, ihat
gambar, foto, alat main dll
– Ajak anak berinteraksi aktif
– Merangsang anak untuk berimajinasi
IQ - Gizi Buruk
• Masa balita adalah the point of no return. Perkembangan
otak tidak bisa diperbaiki bila mereka kekurangan gizi
pada masa ini. Pertumbuhan fisik dan intelektualitas anak
akan terganggu. Hal ini menyebabkan mereka menjadi
generasi yang hilang, dan negara kehilangan sumber
daya manusia yang berkualitas.
• Hasil penelitian, ada hubungan anak yang diberi ASI
dengan tingkat kecerdasan anak
• Kurang gizi pada ibu hamil dan masa balita
terganggu fisik, motorik, kecerdasan (turun 15 poin)
• Kekurangan asupan protein-energi yang berat pada ibu
hamil dapat menurunkan berat otak anak sampai 25
persen
Akibat kurang gizi
• KEP berkelanjutan membuat anak menderita
marasmus-kwashiorkor.
• Kekurangan yodium dalam jangka panjang
dapat menimbulkan gondok endemik, bahkan
mengakibatkan kretinisme atau cebol
• Anemia zat gizi besi berkepanjangan
menghambat pertumbuhan fisik, meningkatkan
risiko penyakit infeksi, bahkan menghambat
aktivitas kognitif dan daya tahan fisik.
• Banyak penelitian membuktikan bahwa defisiensi besi
mempengaruhi pemusnahan perhatian (atensi), kecerdasan
(IQ) , dan prestasi di sekolah. Denganl memberikan
intervensi besi, nilai kognitif naik secara nyata.
• penelitian di Guatemala terhadap bayi berumur 6-24 bulan.
Hasil, ada perbedaan skor mental (p<0,05) dan skor
motorik (p<0, 05) antara kelompok anemia kurang besi
dengan kelompok normal.
• Pollit, dkk melakukan penelitian di Cambridge terhadap 15
orang anak usia 3-6 tahun yang menderita defisiensi besi
dan 15 orang anak yang normal, status besinya sebagai
kontrol. Pada awal penelitian anak yang menderita
defisiensi besi menunjukkan skor yang lebih rendah
daripada anak yang normal terhadap uji oddity learning.
Setelah 12 minggu diberikan preparat besi dengan skor
rendah pada awal penelitian, menjadi normal status
besinya diikuti dengan kenaikan skor kognitif yang nyata
sehingga menyamai skor kognitif anak yang normal.
• masalah gizi menghambat perkembangan kecerdasan.
• adalah kekurangan gizi akan meningkatkan jumlah
anak dengan tinggi badan terhambat, 10 cm lebih
pendek dibandingkan anak sehat berusia sama.
• malnutrisi berkelanjutan meningkatkan angka kematian
anak. Setiap tahun diperkirakan tujuh persen anak
balita Indonesia (sekitar 300.000 jiwa) meninggal. Ini
berarti setiap dua menit terjadi kematian satu anak
balita dan 170.000 anak (60 persen) di antaranya
akibat gizi buruk.
• Iodium adalah zat gizi mikro yang paling penting dalam
mencegah gangguan otak yang dapat menimbulkan
menurunnya kemampuan intelektual, melambatnya
psikomotor dan menyebabkan keterbelakangan mental
• Penelitian kekurangan ZAT BESI KRONIS
oleh Dr. Betsy Lozoff --- pada anak-anak
balita dari keluarga dengan tingkat sosial
rendah terlihat meningkatnya perbedaan
ketidak-mampuan kognitif mereka seiring
dengan pertambahan usia, mulai dari lebih
rendah 10 point IQ pada usia balita dan
menjadi 25 pada usia 19 tahun.
Perkembangan kognitif usia 1-2 th

1. Belajar melalui pengamatan/


mengamati
2. Meniru orang tua
3. Belajar konsentrasi – tekun dengan
satu mainan/situasi
4. Mengenal anggota badan
5. Memahami bentuk, kedalaman, ruang
dan waktu
6. Mulai mampu berimajinasi –
memikirkan benda yang tidak dilihatnya
7. Mampu berpikir antisipatif
8. Memahami kalimat yang terdiri dari
beberapa kata.
9. Cepat menangkap kata-kata baru
Perkembangan Kognitif Anak
Usia 2 – 3 Tahun
1. Berpikir simbolik
2. Mengelompokkan, mengurut dan menghitung
3. Meningkatnya kemampuan mengingat
4. Berkembangnya pemahaman konsep – arti kata
besok, sebelum dll
5. Puncak perkembangan bicara dan bahasa. --Pada
usia sekitar 36 bulan, perbendaharaan kata anak
dapat mencapai 1000 kata dengan 80% kata-kata
tersebut dapat dipahaminya. Pada usia ini biasanya
anak mulai banyak berbicara mengenai orang-orang di
sekelilingnya, terutama ayah, ibu dan anggota
keluarga lainnya.
Perkembangan Kognitif Anak
Usia 3 – 5 Tahun
• Dunia pra sekolah berkembang.
Selama bermain, anak mencoba pengalaman baru dan
peran sosial. Pertumbuhan fisik lebih lambat.

• Anak usia 3-4 tahun:


berjalan-jalan sendiri mengunjungi tetangga,
belajar berpakaian dan membuka pakaian sendiri,
menggambar garis silang, menggambar orang (hanya
kepala dan badan),
mengenal 2 atau 3 warna bicara dengan baik,
bertanya bagaimana anak dilahirkan, mendengarkan
cerita-cerita, bermain dengan anak lain,
menunjukkan rasa sayang kepada saudara-saudaranya
dapat melaksanakan tugas-tugas sederhana
Perkembangan Kognitif Anak
Usia 3 – 5 Tahun
• Anak usia 4-5 tahun:
mampu melompat dan menari,
menggambar orang terdiri dari kepala, lengan dan badan
dapat menghitung jari-jarinya, mendengar dan
mengulang hal-hal penting dan cerita,
berminat kepada kata-kata baru dan artinya,
protes bila dilarang apa yang diinginkannya,
mampu membedakan besar dan kecil,
menaruh minat kepada aktivitas orang dewasa
Sekian-Terimakasih

SEKIAN – TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai