Anda di halaman 1dari 8

METODE NUMERIK

PADA KONDUKSI
PANAS
Disusun oleh : 1.Ananda Riski Zaidan Satoto
2.Aurelita A.f
3. Teniro Zinger Iranto
Mengapa harus metode numerik ?

Dalam ini kami memecahkan berbagai masalah konduksi panas di berbagai geometri dalam
cara sistematis namun sangat matematis oleh:
(1) berasal persamaan diferensial mengatur dengan melakukan keseimbangan energi pada
elemen volume diferensial,
(2) mengekspresikan kondisi batas dalam bentuk matematis yang tepat, dan
(3) memecahkan persamaan diferensial dan menerapkan kondisi batas untuk menentukan
konstanta integrasi. Hal ini menghasilkan fungsi solusi untuk distribusi suhu di media,
dan solusi yang diperoleh dengan cara ini disebut solusi analisis masalah. Sebagai
contoh, perumusan matematis satu-dimensi konduksi panas stabil dalam lingkup radius
R0 yang permukaan luar dipertahankan pada suhu seragam T1 dengan generasi panas
seragam pada laju g · 0 dinyatakan sebagai (Gbr. 5 – 1)
Sebagai contoh, perumusan matematis satu-dimensi konduksi panas stabil dalam lingkup radius R0 yang permukaan luar dipertahankan pada suhu seragam T1 dengan generasi panas seragam pada laju g · 0 dinyatakan:
 
Ini tentunya merupakan bentuk solusi yang sangat diinginkan karena suhu di setiap titik dalam bola
dapat ditentukan hanya dengan mengganti koordinat r dari titik ke dalam fungsi solusi analitis di
atas. Solusi analisis masalah juga disebut sebagai solusi yang tepat karena memenuhi persamaan
diferensial dan kondisi batas. Hal ini dapat diverifikasi dengan mengganti fungsi solusi ke dalam
persamaan diferensial dan kondisi batas. Selanjutnya, laju aliran panas pada setiap lokasi dalam
lingkup atau permukaannya dapat ditentukan dengan mengambil turunan dari fungsi solusi T (r) dan
menggantinya menjadi hukum Fourier sebagai :
Beberapa alasan untuk mencari metode solusi alternative :
Limitations(Keterbatasan)
Metode solusi analisis terbatas pada masalah yang sangat disederhanakan dalam geometri
sederhana (Gbr. 5 – 2). Geometri harus sedemikian rupa sehingga seluruh permukaannya dapat
digambarkan secara matematis dalam sistem koordinat dengan menetapkan variabel yang sama
dengan konstanta. Artinya, itu harus sesuai dengan sistem koordinat sempurna dengan tidak
ada yang mencuat atau masuk Dalam kasus konduksi panas satu dimensi dalam lingkup padat
radius R0, sebagai contoh, seluruh permukaan luar dapat digambarkan oleh r R0. Demikian pula,
permukaan silinder padat terbatas radius R0 dan tinggi H dapat digambarkan oleh r R0 untuk
permukaan samping dan z 0 dan z H untuk permukaan bawah dan atas, masing-masing. Bahkan
komplikasi kecil dalam geometri dapat membuat solusi analisis mustahil. Misalnya, objek bola
dengan ekstrusi seperti pegangan di beberapa lokasi mustahil untuk ditangani secara analitik
karena kondisi batas dalam kasus ini tidak dapat diungkapkan dalam sistem koordinat yang tidak
asing lagi. Bahkan dalam geometri sederhana, masalah perpindahan panas tidak dapat
dipecahkan secara analitik jika kondisi termal tidak cukup sederhana. Misalnya, pertimbangan
variasi konduktivitas termal dengan suhu, variasi koefisien perpindahan panas di atas
permukaan, atau perpindahan panas radiasi pada permukaan dapat membuat mustahil untuk
mendapatkan solusi analisis. Oleh karena itu, solusi analitik terbatas pada masalah yang
sederhana atau dapat disederhanakan dengan pendekatan yang wajar.
Better Modelling (Pemodelan yg lebih baik)
Kami sebutkan sebelumnya bahwa solusi analitis adalah solusi tepat karena mereka tidak
melibatkan pendekatan apapun. Tapi pernyataan ini membutuhkan beberapa klarifikasi.
Perbedaan harus dibuat antara sebenarnya masalah dunia nyata dan Model matematis
yang merupakan representasi ideal itu. Solusi yang kita dapatkan adalah solusi dari Model
matematis, dan tingkat penerapan solusi ini untuk masalah fisik yang sebenarnya
tergantung pada akurasi model. Sebuah "perkiraan" solusi dari model yang realistis dari
masalah fisik biasanya lebih akurat daripada "tepat" solusi dari Model matematis mentah
(Gbr. 5 – 3). Ketika mencoba untuk mendapatkan solusi analitis untuk masalah fisik,
selalu ada kecenderungan untuk menyederhanakan masalah untuk membuat model
matematis cukup sederhana untuk menjamin solusi analisis. Oleh karena itu, adalah
praktik umum untuk mengabaikan efek yang menyebabkan komplikasi matematika
seperti nonlinearities diferensial persamaan atau kondisi batas. Sehingga tidak
mengherankan bahwa nonlinearities seperti ketergantungan suhu dari konduktivitas
termal dan kondisi batas radiasi jarang dipertimbangkan dalam solusi analisis. Model
amathematical dimaksudkan untuk solusi numerik cenderung mewakili masalah yang
sebenarnya lebih baik. Oleh karena itu, solusi numerik dari masalah rekayasa kini telah
menjadi norma daripada pengecualian bahkan ketika solusi analisis tersedia.

Anda mungkin juga menyukai