Anda di halaman 1dari 33

Tria Yuliadi Putra

XI IPA 2
Pengertian

Struktur dan Fungsi


Jaringan Hewan

Jenis-jenis
Jaringan adalah sekumpulan satu atau lebih jenis sel yang memiliki fungsi dan sifat
yang sama.

Hewan merupakan organisme multiseluler yang terdiri atas banyak sel. Sel-sel
tersebut membentuk jaringan, beberapa jaringan akan membentuk organ, dan
beberapa organ akan membentuk sistem organ.
Jaringan
Epitel

Jaringan
Saraf

Jenis-jenis Jaringan pada


Hewan

Jaringan Otot

Jaringan Ikat
Jaringan Epitel

Pengertian Fungsi Jenis

Ciri-ciri Sifat
Jaringan epitel adalah jaringan yang melapisi permukan tubuh, baik
permukaan dalam maupun luar. Jaringan epitel dibagi tiga yaitu epitellum,
endothellum, dan mesothellum. Jaringan epitellum adalah jaringan epitel yang
melapisi permukaan luar tubuh. Endothellum adalah jaringan yang membatasi
organ dalam. Sedangkan Mesotellum adalah jaringan epitellum yang
membatasi rongga.
Jaringan epitel bersifat unisellur dan multiseluler yang tersusun kompak
serta tidak memiliki ruang antarsel. Ada banyak fungsi dari jaringan epitel,
namun fungsi utama jaringan epitel adalah sebagai lapisan pelindung yang
melindungi jaringan dibawahnya. Letak jaringan epitel terdapat di sepanjang
sistem pencernaan yang membantu dalam penyerapan nutrisi yang dibutuhkan
tubuh dari proses pencernaan. sekresi enzim dan hormon serta ekskresi produk
sampingan yang tidak dinginkan seperti pada ginjal dan kelenjar keringat.
Pada daerah paru-paru, lapisan epitel membantu menyebarkan oksigen di
semua bagian tubuh dan yang terdapat dibagian mata, hidung dan lidah
adalah untuk meningkatkan sensivitas.
Selain dari fungsi utama, terdapat pula fungsi khusus jaringan epitel berdasarkan
dari setiap letak jaringan epitel. Fungsi khusus jaringan epitel adalah sebagai berikut..
Sebagai Perlindungan, sel epitel di kulit berfungsi dalam melindungi jaringan
dibawahnya dari jaringan mekanik, bahan kimia berbaya, bakteri yang masuk dan dari
kehilangan air yang banyak atau berlebihan
Sebagai Penerima Impuls, sel epitel khusus ditembus dari rangsangan sensorik dimana sel
epitel terdapat ujung saraf sensorik yang berada pada telinga, kulit, lidah, dan hidung.
Sebagai Alat Absorpsi, sel epitel yang melapisi usus kecil menyerap nutrisi dari
pencernaan makanan
Sebagai Alat Sekresi, Pada kelenjar, jaringan epitel khusus untuk mengeluarkan zat-zat
kimia tertentu seperti hormon, cairan pelumas dan enzim.
Sebagai Alat Penyaring atau Filtrasi, epitel bersilia membantu dalam menghilangkan
partikel debu dan benda asing yang masu ke saluran udara.
Sebagai Alat Ekskresi, jaringan epitel pada ginjal mengekskresikan produk limbah dari
tubuh dan menyerap bahan bahan yang diperlukan dari urin. Keringat juga dikeluarkan
dari tubuh oleh sel-sel epitel di kelenjar keringat.
Mengurangi Gesekan, sel-sel epitel yang halus, erat dan saling terkait melapisi seluruh
sistem peredaran darah mengurangi gesekan antara darah dan dinding pembuluh darah.
Sebagai Alat Difusi, epitel sederhana meningkatkan difusi gas, cairan dan nutrisi. Karena
mereka membentuk lapisan tipis, mereka ideal untuk difusi gas seperti pada dinding
kapiler dan paru-paru.
* Dapat ditemukan di seluruh tubuh
* Berbentuk pipih, batang dan kubus
* Bentuk sel penyusunnya bervariasi bergantung pada fungsi dan letaknya
* Tidak terdapat material di antara sel-sel penyusunnya
* Sebagai penutup dan kelenjar
* Tersusun sel dan molekul ekstraseluler yang berbentuk matriks yang berguna
untuk mengikat jaringan dengan bagian bawahnya
* Mempunyai sebuah permukaan yang tidak berhubungan dengan jaringan lain,
sedangkan pada permukaan lainnya berhubungan dengan membrane
bawahnya.
* Beberapa jenis epitel menunjukkan spesialisasi yaitu berupa tonjolan jaringan
untuk memperluas permukaan, memindahkan partikel asing atau untuk
pergerakan
+ Terdiri atas selapis atau beberapa lapis sel
+ Mempunyai sifat regenerasi (pertumbuhan kembali)
+ Umumnya dilengkapi dengan mikrovili, flagela, dan stereosilia.
+ Bentuk sel penyusunnya bervariasi yang bergantung dari fungsi dan
letaknya dalam tubuh
+ Terdapat lamina basalis, lamina basalis adalah struktur ekstraselular yang
berupa lembaran dengan mengikat jaringan dibawahnya.
Struktur
Pengertian
Pengertian jaringan saraf adalah jaringan yang terdiri dari
serabut dengan berbagai kandungan sebagai penghantar impuls
dari reseptor, saraf pusat, dan kembali pada efektor. Mahluk
hidup memiliki kemampuan untuk merasakan panas, dingin,
tekanan, cahaya, bau, dan suara adalah fungsi dari sistem indera
sebagai reseptor yang saling bekerja sama dengan syaraf pusat
seperti sumsum tulang belakang dan otak kemudian ke efektor.
Semua fungsi sistem panca indra manusia tersebut dapat terjadi
karena kerja sama dengan sistem saraf. Jaringan saraf memiliki
struktur yang berbeda dengan jaringan epitel, jaringan otot, dan
jaringan ikat.
Pengertian Macam-macam
Jaringan otot ialah sekumpulan sel otot yang memiliki bentuk dan fungsi
yang sama yaitu sebagai alat gerak aktif. Jaringan otot berkembang
dari lapisan mesoderm (lapisan tengah) yang terbentuk saat gastrulasi.
Yang membedakan sel otot dengan sel tubuh lainnya ialah adanya
protein kontraktil yang dapat menimbulkan gerak. Protein kontraktil
tersusun atas protein tebal yaitu benang – benang miosin dan protein
tipis yaitu benang – benang aktin. Gerakan yang terjadi karena
adanya perubahan susunan kedua protein ini. Otot memiliki kemampuan
berkontraksi yaitu gerakan menarik yang terjadi karena aktin dan
miosin saling bertautan. Serta berelaksasi atau gerakan mengendur
yang terjadi karena aktin dan miosin saling merenggang. Jaringan otot
menyusun sistem lokomosi atau pergerakan hewan yang mendukung
hewan dalam berpindah ke suatu tempat untuk mencari makanan,
pasangan, atau wilayah kekuasaan.
Jaringan Otot
Jaringan Otot Jaringan Otot
Rangka
Polos Jantung
(Otot Lurik )
Otot lurik dilekatkan pada tulang oleh tendon. Otot lurik bertanggung jawab
terhadap gerakan sadar ( volunter ), artinya otot ini dapat diatur menurut kehendak
kita. Apabila diamati di bawah mikroskop tampak garis lintang ( Lurik ) yang
berwarna gelap dan terang yang merupakan unit protein kontraktil.
sel otot lurik berebentuk silindris panjang dengan banyak inti yang terletak di tepian
sel. Kontraksi otot lurik cepat dan kuat, akan tetapi mudah lelah. Otot lurik terdapat
pada semua otot yang membungkus tulang
Otot polos bertanggung jawab terhadap gerakan tak sadar ( involunter ). Otot
ini termasuk otot yang tidak dapat diatur menurut kehendak kita. Strukturnya
tamoak tidak bergaris lintang atau lurik.
Sel otot polos berbentuk gelendong dengan satu inti ditengah sel. Kontraksi otot
polos lambat dan tanpa lelah. Contoh otot polos terdapat pada organ bagian
dalam tubuh.
Otot Jantung bertanggung ajwab terhadap gerakan tak sadar (involunter).
Struktur otot jantung tampak bergaris lintang ( Lurik ) dengan selnya yang
bercabang. Sel otot jantung berbentuk silindris panjang dengan satu inti
ditengah. Kontraksinya berirama dan tidak mudah lelah. Tentunya, otot jantung,
terdapat garis-garis tranversal yang berwarna gelap yang dinamakan diskus
interkalaris.
Pengertian Komponen Jenis, Ciri dan
Penyusun Fungsi
Jaringan ikat adalah jaringan yang berfungsi untuk mengikat,
menyokong, dan menambat jaringan-jaringan maupun organ-
organ penyusun tubuh manusia dan hewan. Jaringan ikat
berkembang dari mesenkim yang berasal dari lapisan tengah
embrio (mesoderm) pada saat proses pembuahan. Oleh karena
itu, tak heran jika jaringan ini terdapat hampir di seluruh organ
tubuh. Fungsi jaringan ikat sendiri, selain sebagai penguat bentuk
dan pengokoh ikatan organ, juga berperan dalam menyokong
jaringan lain, sehingga ia juga kerap disebut jaringan penyokong.
Jaringan ikat disusun oleh 2 komponen dasar, yaitu matriks dan
sel-sel jaringan ikat. Matriks tersusun dari 4 bahan utama, yaitu
serat kolagen, serat elastis, serat retikuler, dan bahan dasar.
Selain tersusun atas matriks, jaringan ikat juga tersusun atas beberapa sel dari jenis dan fungsi yang
berbeda-beda, seperti sel fibroblas, makrofag, sel tiang, sel lemak, dan sel plasma (sel darah putih).
Sel fibroblas adalah sel berbentuk serat yang berfungsi mensekresikan kelebihan protein.
Sel makrofag adalah sel berbentuk tidak teratur yang berfungsi untuk fagositosis dan pinositosis.
Pinositosis adalah proses meminum partikel-partikel berupa zat-zat buangan yang berupa cairan.
Sementara, fagositosis adalah proses memakan sel-sel mati atau bakteri.
Sel tiang adalah sel yang berfungsi sebagai penghasil zat pencegah pembekuan darah (heparin) dan
zat yang mampu meningkatkan permeabilitas kapiler darah (histamin).
Sel lemak adalah sel yang berfungsi sebagai penyimpan lemak atau pembentuk jaringan lemak
(adiposa).
Sel plasma (sel darah putih) adalah sel berbentuk tidak teratur dan berfungsi untuk melawan
patogen berupa virus, bakteri, atau protozoa. Sel ini banyak ditemukan di saluran pernafasan dan
organ pencernaan manusia.
Jaringan Ikat
Padat
Jaringan Ikat
Jaringan
Longgar
Tulang Rawan

Jaringan
Lemak
Jaringan
Tulang
Jaringan
Darah

Jaringan Limfe
Sesuai namanya, ciri dan struktur jaringan ikat longgar tersusun oleh sel-sel yang
longgar (jarang). Jaringan ini lebih banyak disusun oleh matriks berupa lendir
(mukus) dengan serat kolagen dan serat elastin. Sementara sel penyusunnya
terdiri dari sel makrofag, sel tiang, sel plasma, dan sel lemak.

Ada 2 fungsi jaringan ikat longgar, yaitu (1) untuk membentuk organ dalam,
seperti yang terdapat pada kelenjar limfa, hati, dan sumsum tulang. (2) untuk
menyokong, mengelilingi, membungkus, dan mengubungkan elemen dari jaringan
lain, seperti yang terdapat pada serat otot, jaringan di bawah kulit, membran
pembantas jantung dan rongga perut, serta membran mesenteris.
Jaringan ikat padat adalah jaringan ikat yang dicirikan oleh
susunan sel-sel dan matriks yang padat dan teratur. Matriks yang
terdapat di jaringan ini didominasi oleh serat kolagen yang
bersifat fleksibel tapi tidak elastis. Sedangkan sel penyusunnya
didominasi oleh sel fibroblas.

Fungsi jaringan ikat padat adalah untuk menghubungkan satu


organ dengan organ lainnya. Letak jaringan ikat ini misalnya
terdapat pada ligamen (penghubung tulang dengan tulang),
tendon (penghubung tulang dengan otot), dan lapisan dermis
pada bagian kulit.
• Jaringan tulang rawan (kartilago) adalah jaringan ikat yang mengalami spesialisasi dari jaringan ikat
berserat dan matriks elastis. Matriks elastis tulang rawan tersusun dari campuran polisakarida dan
protein yang disebut kondrin. Oleh sebab itu, sel tulang rawan disebut juga kondrosit. Kondrosit ini
dibentuk oleh kondroblas dan terletak di lakuna dalam selaput tulang rawan (perikondrium).
Berdasarkan komponen penyusun, fungsi, dan strukturnya, jaringan tulang rawan dapat dibedakan
menjadi 3, yaitu tulang rawan hialin, tulang rawan fibrosa, dan tulang rawan elastis.
Tulang rawan hialin adalah tulang rawan yang berfungsi untuk memberikan kekuatan, membantu
pergerakan, dan menyokong rangka embrionik. Jenis tulang rawan ini mengandung kondroblas dan
kolagen, sehingga warna dasarnya terlihat putih kebiruan dan transparan. Tulang rawan hialin
merupakan jenis tulang rawan terbanyak yang ada di dalam kerangka tubuh hewan dan manusia.
Beberapa di antaranya terdapat di trakea, laring, ujung tulang rusuk, dan tulang dada.
• Tulang rawan elastis adalah tulang rawan yang berfungsi untuk memberikan fleksibilitas dan
sokongan pada organ. Sesuai fungsinya, jenis tulang rawan ini tersusun oleh serat elastin berwarna
kuning dan perikondrium. Tulang ini terdapat pada embrio, daun telinga, epiglotis, laring, dan bagian
luar telinga.
• Tulang rawan fibrosa adalah tulang rawan yang berfungsi untuk memberikan perlindungan
(proteksi) dan sokongan pada organ. Tulang rawan ini memiliki struktur lebih kokoh dan fleksibel
karena disusun oleh serabut kolagen kasar yang tidak teratur, sehingga warnanya cenderung lebih
gelap dan keruh. Tulang rawan fibrosa terdapat di perlekaan ligamen, sambungan tulang belakang,
dan simfisis pubis.
Tulang adalah jaringan ikat yang mengandung banyak mineral.
Jaringan tulang tersusun oleh sel-sel tulang yang disebut osteosit.
Osteosit ini terdapat pada lakuna dan dibentuk oleh osteoblas.

Matriks penyusun jaringan tulang mengandung kolagen dan kalsium


fosfat sehingga membuat struktur jaringan ini menjadi sangat keras.
Jika dilihat dengan mikroskop, jaringan tulang tersusun atas unit-unir
yang memiliki pembuluh darah. Pembuluh darah inilah yang menjadi
penyupai zat makanan bagi pertumbuhan tulang dan saraf.

Jaringan tulang berfungsi untuk menyokong tubuh, alat gerak, dan


pelindung organ dalam tubuh. Anda dapat mempelajari secara lebih
lengkap mengenai jaringan tulang pada pembahasan Sistem Gerak
Manusia di bab selanjutnya.
Jaringan lemak (adiposa) adalah jaringan ikat yang berfungsi
untuk menyimpan lemak. Lemak yang disimpan pada jaringan ini
digunakan sebagai cadangan makanan sekaligus sebagai
penghangat tubuh. Jaringan lemak memiliki sel-sel berbentuk
bulat dengan membran sel yang tipis dan susunan yang longgar.
Orang-orang dengan masalah berat badan memiliki cadangan
lemak yang lebih banyak pada jaringan ini dibandingkan dengan
orang-orang kurus.
Jaringan darah adalah jaringan ikat yang wujudnya berupa
cairan. Jaringan darah dikatakan termasuk jaringan ikat karena
ia mempunyai matriks ekstraseluler yang bernama plasma darah.
Matriks tersebut merupakan kriteria yang membedakan jaringan
ikat dengan jaringan penyusun tubuh lainnya.

Secara umum, jaringan darah terdiri dari sel darah merah


(eritrosit), sel darah putih (leukosit), keping darah (trombosit), dan
plasma darah. Sementara, fungsi jaringan ini bagi tubuh di
antaranya sebagai media untuk membawa sari-sari makanan,
oksigen, hormon, sisa-sisa hasil metabolisme, serta mencegah
infeksi.
Jaringan limfe (getah bening) adalah jaringan ikat yang
tersusun oleh serat retikuler dan makrofag dan berfungsi untuk
menjaga kekebalan tubuh dan mengangkut cairan jaringan,
lemak, protein,garam mineral, dan zat-zat lain ke pembuluh
darah. Jaringan ini terdapat pada beberapa organ, seperti
timus, tonsil, kelenjar limfe, dan limpa.

Anda mungkin juga menyukai