5 Perkembangan Pemikiran
5 Perkembangan Pemikiran
TERHADAP MASALAH
LINGKUNGAN
KONSEP LINGKUNGAN
PERMAS ALAH AN LINGKUNGAN HIDUP
L I N G K U N G A N D A N S T R AT E G I P E M B A N G U N A N
PEMIKIRAN TERHADAP MAS ALAH LINGKUNGAN
Kelompok Pemerhati Lingkungan
Kelompok Ekonom
Kelompok Non Pemerintah
Kelompok Pemerintah
KONSEP LINGKUNGAN
Mengacu pada konsep tersebut, berarti manusia hanya bagian terkecil dari
lingkungan.
Interaksi bagian-bagian (baik makhluk hidup maupun makhluk mati) antara yang
satu dengan yang lainnya disebut dengan ekosistem.
Sumber : http://www.bom.gov.au
Interaksi antara Kegiatan Ekonomi dan Lingkungan
Kegiatan Ekonomi
Produsen Konsumen
Lingkungan
Yang menjadi pokok persoalan pada waktu itu adalah ketahanan hidup (survival), ketahanan hidup
bagi hampir semua jenis makhluk hidup (species), tergantung kepada kondisi lingkungan yang terdiri
atas berbagai sistem yang menunjang kehidupan.
Dalam pemanfaatan sumberdaya alam ada dua pertanyaan penting yaitu: apakah
pemanfaatannya sudah optimal atau dimanfaatkan secara berlebihan. Dari dua
pertanyaan itu maka memunculkan konsep “daya dukung” (carrying capacity)
lingkungan terhadap kepentingan manusia.
(limits to growth) vs (models of domm)
Negara Irak, dulu yang bernama Mesopotamia terletak di lembah sungai Tigris dan
Euphrates kira-kira enam ribu tahun yang lalu telah menghadapi masalah lingkunagn
hidup. Masalah lingkungan hidup ini mungkin yang pertama kali dihadapi oleh peradaban
manusia. Masalah lingkungan yang dihadapi pada saat itu berawal dari sistem irigasi
yang telah mendukung pertanian, namun lambat laun telah menyerap kesuburan tanah
akibat salinasi sehingga berakhir dengan kemunduran dan kehancuran pertanian. Dengan
rusaknya pertanian maka hilanglah soko guru penting penunjang kebudayaan
Mesopotamia yang pada akhirnya juga ikut tenggelam
revolusi industri terjadi di Inggris dan lahir kota sebagai perwujudan dari terpusatnya
banyak buruh dalam ruang lingkungan terbatas, maka masalah lingkungan hidup semakin
berarti. Masalah-masalah lingkungan yang muncul secara berarti pada saat itu antar lain
seperti keadaan lingkungan kerja buruh, kondisi pemukiman masyarakat kumuh,
pencemaran udara, tanah, dan air. Masalah-masalah tersebut karena bersifat lokal maka
pemecahannya dilakukan setempat.
LINGKUNGAN DAN STRATEGI
PEMBANGUNAN
Kemudian diikuti dengan terbitnya buku, “Spring Silent”, yang ditulis oleh Rachel Carlson pada
tahun 1962. Dari sinilah aliran lingkungan menjadi suatu gerakan yang populer misalnya ditandai
dengan munculnya Undang-Undang untuk melestarikan spesies langka (endangered species) dan
Undang-Undang analisa dampak lingkungan.
Simposium pada tahun 1955 tersebut dipandang sebagai tonggak perubahan pandangan
manusia terhadap kelestarian alam dan lingkungan, karena sampai tahun 1955, tidak ada
satupun negara yang mempunyai institusi lingkungan seperti departemen, lembaga atau
organisasi sejenis.
Kelompok ini merupakan kelompok yang memperhatikan masalah lingkungan dengan melalui
pendekatan ekonomi. Perhatian ahli ekonomi tentang masalah lingkungan pertama kali muncul
kepermukaan melalui konsep disekonomi eksternal (external diseconomies) pada tahun 1910
(Hafkamp, 1984).
Dasar pemikiran di atas menunjukkan bahwa fenomena pasar dan non pasar yang sangat luas
belum dijelaskan oleh ahli ekonomi sebelumnya. Yang dimaksud dengan eksternal disekonomis
di sini adalah dampak lingkungan dari aktivitas ekonomi.
Kemudian pada tahun 1931, Hotelling menyusul dengan pemikiran kebijakan mengenai gerakan
konservasi serta mengembangkan teori tentang sumberdaya alam yang dikenal dengan Hukum
Hotelling (Hotelling rule), hukum yang mengatakan bahwa harga sumberdaya alam yang bisa
habis (tidak bisa diperbaharui) harus meningkat pada tingkat yang sama dengan tingkat suku
bunga baik sepanjang proses ekstraksi yang efisien maupun dalam keseimbangan industri
sumberdaya kompetitif.
Lanjutan…
Ahli ekonomi lain yang mengikuti pemikiran Hotelling adalah Pigou (1932). Pigou mulai memasukkan
dampak lingkungan dalam analisis ekonominya.
Beliau dianggap sebagai pioner dalam mengemukakan analisis kebijakan untuk memberikan
kompensasi terhadap hilangnya kesejahteraan individu yang diakibatkan oleh dampak tersebut.
Pigou menggunakan instrumen pajak terhadap dampak negatif dan subsidi terhadap dampak
positif dari aktivitas pelaku ekonomi yang kemudian dikenal dengan “Pigouvian Tax dan Pigouvian
Subsidy”.
Kelompok ini terdiri dari lembaga swadaya masyarakat dan lembaga lembaga internasional secara
bersama-sama melalui PBB. Perhatian dunia internasional terhadap masalah lingkungan secara
melembaga terutama PBB dimulai pada permulaan tahun 1970-an.
PBB sendiri mulai menyerukan perhatian terhadap masalah lingkungan dimulai tahun 1968 melalui
Badan Sosial dan Ekonomi PBB (ECOSOC). Dari seruan tersebut pada tahun 1972 terlaksana konferensi
PBB pertama yang membahas tentang lingkungan manusia (un conference on the human environment)
di Stockholm, Swedia.
Munculnya politik lingkungan ditandai dengan berdirinya the Green Party pada tahun 1979 yang
berhasil memperoleh kursi di parlemen pusat Amerika.
Kemudian diikuti dengan berdirinya the British Ecologi Party di Inggris pada tahun 1985 dan
berhasil memperoleh kursi di parlemen pada tahun 1989. Demikian juga di Australia telah berdiri
the Green Party dan telah memperoleh kursi senatir pada dua pemilu terakhir.
pemilihan presiden Amerika Serikat pada tahun 1992, yang dimenangkan oleh
Bill Clinton. Kemenangan tersebut berkat peranan wakil presiden Al Gore yang
juga pemerhati dan pencinta lingkungan. Al gore pernah menerbitkan buku yang
sangat populer yang berjudul Earth in Balance: Ecologi and the Human Spirit
(1993) yang oleh banyak ahli dianggap berhasil memberikan gagasan-gagasan
yang brilian tentang bagimana seharusnya menangani masalah lingkungan.
Lanjutan…
Selain contoh di atas, contoh lain mengenai politik lingkungan adalah bagaimana meluasnya reaksi
dunia terhadap tes nuklir oleh Prancis di Murruroa Atol pada awal tahun 1996 lalu, hal ini akan
mempersulit posisi presiden Prancis pada saat itu. Masih banyak sekali contoh tentang bagaiman
lingkungan hidup dianggap sebagai komoditi politik.