Kasus Pregnancy Fix

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 32

KELOMPOK 2

1. Maya Indrawati (20150430055)


2. Nur Hidayatul Ilmiyah (20150430070)
3. Prisma Andrean E. S. (20150430076)
4. Silvia Nurul Maulidha (20150430082)
5. Suhaeni Karim (20150430087)
6. Ummi Faizah (20150430091)
7. Zaidar Rahmathunisa B. A
(20150430099)
Nama Pasien : Ny. N S
No. RM : 1241xxxx
Alamat : Lmg
Umur /BB : 20 tahun/72 kg
Tgl MRS : 9 Mei 2017 pukul 05.30 WIB (IRD VK bersalin) →
22.45 WIB Nifas → 10/5/2017 11.00 WIB Merpati
Riwayat Penyakit : DM (-), HT (-), PJK (-), Kejang (-), Trauma
kepala (-)
Riwayat Alergi : -
Riwayat KB : Suntik 1x
Riwayat ANC : Bidan lebih dari 3 kali dengan keluhan saat
hamil kurang
darah dan pusing, usia kehamilan 5-6 bulan TDS 90-110 mmHg,
usia kehamilan 9 bulan TDS 130 mmHg
Riwayat MRS/Op. : (-)
Riwayat Bersalin : Hamil ini
HPHT/TP : 27/7/2016 – 7/5/2017
Alasan MRS : Pasien Rujukan RSUD Tuban dengan G1 P0-0
40/41
Diagnosa

Tanggal Diagnosis
9 Mei  IRD (05.30 WIB): G1 P0000 40/41 minggu THIU +
2017 Letkep + Inpartu kala II + R/ eklampsia + Post
date + TBJ 3500 g
 06.10 WIB: Lahir bayi spontan (dalam persiapan
forcep) ♂ 3000 g, plasenta lahir lengkap (P1-1 pp
spontan (dalam persiapan forcep) + R/ eklampsia
+ HELLP syndrome)
10 Mei  Ax: P1001 pp spontan (dalam persiapan forcep)
2017 hari-1 + Eklampsia + HELLP syndrome + Stroke
infark trombotik + Edema serebri + Hemiparese
(s)
RIWAYAT PERJALANAN SINGKAT

Tanggal Riwayat Perjalanan Singkat


8 Mei  07.00 WIB pasien merasa kakinya bengkak & kenceng-
2017 kenceng semakin sering
 19.00 WIB kontrol ke bidan didapatkan TD 160/100 mmHg;
VT Ø lengkap → infus inj. SM 20% 4 g i.v (19.30 WIB) → SM
40% 10 g i.m boka/boki (19.45 WIB) → rujuk ke RSUD Tuban
→ kejang 1x ± 2 menit
 20.00 WIB di RSUD Tuban didapatkan TD 160/110 mmHg; N
88 bpm; RR 24 x/menit; t 37ºC; TFU 37 cm; letkep; DJJ 13-
15-15; HIS (+); VT Ø lengkap; albuminuria +3
 21.30 WIB lapor dr. Sp.OG, advis: evaluasi 2 jam, pro SC
 23.15 WIB px kejang berulang ± 3 menit; TD 170/100
mmHg; N 110 bpm → Tx inj. SM 20% 2 g i.v (23.30 WIB)
9 Mei  01.15 WIB px kejang berulang ± 2 menit; TD 150/100
2017 mmHg; N 88 bpm; DJJ 12-13-13 → lapor dr. Sp.OG, advis:
HASIL PEMERIKSAAN

Tangg Pemeriks
Kesan
al aan
9 Mei CT-Scan Kesan:
2017 Kepala Lacunar infarction capsula eksterna kanan
Brain edema

9 Mei Foto Kesan:


2017 Thorax Cor dan pulmo tak tampak kelainan
DATA KLINIK
Tanggal (Mei 2017)
Nilai
DATA KLINIK
Normal 9 10 11 12 13

36,8-
Suhu (oC) 36-37 36,6-37 36,8-37 36,7-37 36-37
37,5
Nadi (x/menit) 80-85 88-90 84-88 88-90 82-88 80-88
RR (x/menit) 20 18-20 18-20 18-20 20 18
100- 110- 110-
120-180/ 100-150/
TD(mmHg) 120/80 140/ 120/ 120/
80-100 80-90
70-100 70 70-80
KU/ Baik/ Baik/ Baik/ Cukup/ Cukup/
GCS 456 456 456 456 456
Rh/ +/+ -/- -/- -/-
-/-
Wh -/- -/- -/- -/-
Mual/Muntah -/- -/- -/-
A/I/C/D - - ±/-/-/- -/-/-/- -/-/-/-
-/- -/- -/-
Edema +/+
+/+ +/+ +/+
Perdarahan ±150 mL - - - -
Nyeri +3 + +2 -
1800/17
PU (mL/24 jam) 1700 1500 1200
jam
Kontraksi uterus pp + (baik) + (baik) + (baik) + (baik) + (baik)
DATA LAB
Data Lab Nilai Tanggal (Mei 2015)
Normal 8 9 11 12

Hb 11-18 g/dl 13,9 15,8   9,83


WBC 4.5-10.5 x 103 u/l 22,2 30,57   24,6
RBC 4.0-6 x 106 u/l 5,19 5,61   3,43
PLT 150-450 x 103 /ul 189 123   254
HCT 35,2-46,7% 43,9   27,9
Neu 39,8-70,5% 85,1   78,7
Lymph 23,1-49,9% 8,0   17,1
Mono 4,30-10,10% 5,8   3,47
Eos 0,6-5,4% 0,1   0,050
Baso 0,3-1,4% 0,3   0,641
MCV 86,7-102,3 fL 80,9 78,3   81,4
MCH 27,1-32,4 pg 26,8 28,1   28,6
MCHC 29,7-33,1 g/dL 33,1 35,9   35,2
LED 0-15 mm/jam 38/80  
K 3,5-5,1 mmol/l   3,74   4,5
Na 136-145 mmol/l   133,7   141
Cl 89-107 mmol/l   108,8   101
Data Lab
Data Lab Nilai Tanggal (Mei 2015)
Normal 8 9 11 12
SGOT <41 u/l 129 125   41
SGPT <38 u/l 53 63   49
Asam urat 2,6–7,2 mg/dL     10,6  
Alb 3.4-5 g/dl   2,84   3,6
GDA 40-121 mg/dL   101    
Kolesterol total 0–200 mg/dL 249      
TG < 200 mg/dL 290      
UL: Protein   +3 +3    
Leu -   -    
  0-5 / Lp   10-15    
Eri 0-2 / Lp   > 100    
Epitel Sedikit / Lp   Sedang    
Kristal - / Lp   -    
Tanggal (Mei 2017)
Obat Dosis Regimen
9 10 11 12 13
O2
6 lpm V
masker
RD5 500 mL/24 jam V V
Inj.SM 1 g/jam sp s/d 24 jam //
V
40% 10 g pp 06.10
Nifedipi 3x10 mg p.o bila TD
V V V V
ne ≥ 160/110 mmHg
Metildop
3x500 mg p.o V V V
a
Dexamet 3X2 3x2 2x2 1x1
4x2 ampul i.v tap off V
hasone amp amp amp amp
1 amp i.m pp
V
Oxytocin 2 amp/RD 5 post
V
placenta
ASA 1x100 mg p.o V V V
1X1 1x1
SF 2x1 tab p.o V V V
tab tab
S/O PROBLE TERA ASSESMENT MONITRING
MA PI
MEDIK
Analisis DRP Rekomendasi Monitoring

Kejang Eklam Untuk membantu - Frekuensi


sia mempertahankan Nafas
Kejang pasien
jalan napas dan
dan
mencegah cedera
kejang
ibu. Dengan
berulang pemberian oksigen
O2
maske yang diberikan
melalui masker
r6
wajah dengan
liter/m tujuan untuk
enit mengobati
hipoksemia yang
terjadi dari
hipoventilasi
selama aktivitas
kejang.
Magnesium Magnesium Kondisi
Sulfat sulfat dapat kejang pada
Untuk mencegah meningkatkan pasien
berinteraks
Inj SM terjadinya kejang efek hypotensi. Monitoring
i dengan
40% 10 berulang pada tekanan
pasien golongan darah
g
CCB
(nifedipin)
Prabhcharan Gill, et al., Eclampsia, 2017
S O PROB Assemen Plan
LEM
MEDI
K
Analisis DRP Rekome Monitori
ndasi ng
SF
Pusing Hb (9,83) Anemi merupakan Terjadi Penggun • Hb
a suplemen zat interak aan SF
besi yang si diberika
digunakan dengan n jeda 1-
untuk metildo 2 jam
mengobati atau pa dengan
mencegah metildop
kadar zat besi a
rendah dalam
darah selama
proses
melahirkan
karena
perdarahan
atau mencegah
terjadinya
S/O PROBL TERAPI ASSESMENT MONITORI
EM NG
MEDIK
Perdarahan •Oxytocin 1 Pemberian Oxytocin pada Pemantauan
±150 mL amp i.m pp pasien sudah tepat diberikan asupan dan
•Oxytocin 2 pada pasien yaitu untuk
keluaran
amp/RD 5 post mengontrol perdarahan pada
saat post partum dan setelah cairan
placenta pengeluaran plasenta selama
pemberian
obat;
pemantauan
janin
OXYTOCIN
S O PROB TERAP Assemen Plan
LEM I
MEDI
K
Analisis DRP Rekomendasi Moni
torin
g
pusi TD > Ekla Metildo Pemberian Tidak α-methyldopa •
nng 120/ msia pa terapi ada adalah salah Teka
80 3x500 metildopa permas satu obat lini nan
(mm mg p.o sudah tepat alahan pertama yang dara
Hg) dalam terkait diigunakan h
Prote mengatasi obat untuk • prot
inuri eklamsia pengobatan einur
a pada pasien , hipertensi pada ia
karena kehamilan.
merupakan
terapi lini
pertama.
pusi TD > Hiper Nifedip Pemberian Tidak pilihan obat •Teka
nng 120/ tensi in 3x10 dosis terapi ada lini pertama ini nan
80 mg p.o nifedipin permas untuk dara
(mm bila TD sudah tepat alahan pengobatan h
Hg) ≥ untuk terkait hipertensi atau
160/11 mengatasi obat aritmia jantung
0 hipertensi di
mmHg pasien trimester
kedua dan
S O PROBLE TE Assemen Plan
M RA
MEDIK PI
Analisis DRP Rekome Monit
ndasi oring
CT- • Stroke • ASA •ASA dan
Menurut data Tetap ESO
Scan infark 1x100 simvastatin
yang digunaka Bleedi
Lacuna tromboti mg p.o sudah tepat
dilaporkan n aspirin ng
r k •Simvas untuk terapi
dalam meta- dengan
infarcti •Hemipa tatin 0- strok. analisis lain dosis
on rese 0-20 mg dari 14 rendah
capsula p.o •Hemiparase penelitian 60-150
ekstern yaitu kondisi acak mg/hari
a dimana termasuk dan. Dan
kanan terjadinya total 12.416 dihentik
kelemahan wanita, tidak an bila
pada sebelah ada bukti efek gejala
atau sebagian merugikan dan
kanan/kiri janin dan ibu keluhan
tubuh dari terapi sudah
(Lengan, aspirin dosis membaik
tungkai dan rendah (60- karna
wajah) yang 150 mg / hari) menyeba
berlawanan diberikan bkan
dengan lesi selama kedua bleeding.
yang terjadi dan trimester
Stroke Research and Treatment, Volume 2011
di otak dan ketiga
terapinya kehamilan
S O PRO Assemen Plan
BLE
M
MED
IK
Analisis DRP Rekomen Monitoring
dasi
O2 masker 6 lpm
Pusing, CT-Scan Edem Pemberian oksigen dapat - Terapi Keluhan
mual/m membantu terapi edema otak. penunjan pada
Kepala a Hiperventilasi dengan
untah, sereb g dalam pasien
nyeri ri pemberian oksigen sangat hal ini (pusing,
bermanfaat dalam
pemberia nyeri,
mengurangi peningkatan ICP.
Efek ini terjadi dengan
n oksigen mual,
memproduksi vasokonstriksi bisa muntah)
serebral dan karenanya dilanjutk
mengurangi volume darah an
otak. Resistensi pembuluh
darah kecil sangat sensitif
terhadap keasaman cairan
serebrospinal. Karena sawar
darah-otak tidak tembus
bikarbonat dan ion hidrogen
tetapi permeabel terhadap
karbondioksida, perubahan
konsentrasi ion hidrogen
cairan serebrospinal dapat
didorong oleh perubahan
dalam serum pCO2.
S O PROBL Assemen Plan
EM
MEDIK
Analisis DRP Rekomend Monitoring
asi
Dexamethason 4 x 2 ampul tap iv
Pusing, CT-Scan Edema Penurunan edema Terjadi Pemakaian • Volume
mual/mu Kepala serebri serebri dengan interaksi sudah darah
ntah, kortikosteroid dapat dengan tepat, pada
nyeri terjadi karena aspirin tetapi serebral
penurunan tetapi perlu
permeabilitas sel masuk dimonitori
endotel, dalam ng karna
meningkatnya kategori terjadi
clearance cairan minor. interaksi
dalam ruang dengan
ekstraselular atau aspirin
perubahan metabolik dalam
yang terjadi dalam kategori
jaringan tumor. minor
Deksametason
adalah agen yang
disukai karena sifat
aktivitas
mineralokortikoidnya
sangat rendah. juga
efektif untuk
mengurangi edema
Pathophysiology and Management
otak yang of Cerebral Edema,
berhubungan
Husna, et al., 2017 dengan
S/O Proble Assemen Plan
m Analisis DRP Rekomendasi Monitorin
Medik g

S: Hellp Sindroma HELLP • Taperin • Indikasi Kondisi


Mual/M syndrom merupakan suatu g of obat sudah pasien
untah (Hemoly kerusakan multisistem dose tepat (mual/mu
dengan tanda-tanda :
sis, yang • Pada ntah),
hemolisis, peningkatan
O: Elevated enzim hati, dan tidak tanggal 11 Nilai
- SGO Liver trombositopenia yang bertaha seharusny SGOT/SG
T/SG Enzyme, diakibatkan disfungsi p a diberikan PT, TD,
PT Low endotel sistemik. 2x2 dan monosit,
- WBC Platelet Dexamethasone • Obat pada eosinofil
- TD Count) termasuk golongan dalam atnggal 12
- Mon kortikosteroid. FDA diberikan
Kortekosteroid termasuk
osit kategor 2x1 .
lini pertama dalam
(3,47 pengobatan HELLP iC Dikarenak
) syndrom. Pasien an
- Eosi diberikan dexamethasone penurun
nofil dosis 6 mg  dengan 4x dosis
(0.05 selama 2 hari secara iv, harus
) untuk sindrom HELLP bertahap
sendiri dapat untuk
mempercepat perbaikan
mencegah
gejala klinik dan
laboratorik. Perbaikan terjadinya
gejala klinik dapat dilihat cushing
dari meningkatnya syndrome
Pada kasus ini termasuk dalam HELLP sindrom sistem
mississippi di karenakan data lab SGOT dan SGPT >40
IU/L.
S/O Problem Terapi Assemen Plan
Medik
Analisis DRP Rekomend Monitoring
asi

S : Kondisi Hiponatre RD 5 % RD 5 - - Kondisi


lemas mia merupakan pasien dan
karena dekstrosa kadar
proses 5%. natrium
setelah Pemberian
melahirkan infus ini
O : Na dapat
membantu
ibu untuk
menjaga
tingkat
kecukupan
cairan atau
elektrolit
dalam
tubuhnya
S/O PROBLE TERAPI ASSESMENT MONITORI
M NG
MEDIK
Nyeri - Asam Asam mefenamat termasuk Keadaan pasien
mefenamat golongam obat NSAID yang tidak (nyeri)
3x500 mg disarankan untuk ibu hamil atau
menyusui. Gol. Obat dari NSAID
p.o yang disarankan untuk ibu hamil
atau ibu menyusui adalah
paracetamol. Pasien ini sebaiknya
menggunakan paracetamol dengan
dosis 500mg.
S/O PROB TERAPI ASSESMENT MONITRING
LEMA
MEDI
K
Analisis DRP Rekomenda Monitorin
si g
Nyeri Hiperu Allopurinol Pasien Kurang Seharusnya Kadar
Kadar ricemia 1 x 300 mg mengal tepat terapi sudah asma urat
asam urat po ami tanggal diberikan Efek
10,6 peningk pemberi pada samping
mg/dL atan an obat tanggal obat:
kadar Dosis 11/05/2015, ruam
asam pemberi Pemberian kulit,
urat an allopurinol urticaria,
pada kurang Biasanya pusing
tanggal tepat dimulai
11/05/2 dengan
015, dosis 100
pemberi mg / hari
an dan
terapi meningkat
allopuri 100 mg /
nol hari pada
sudah interval 1
Aberg, J.A., Lacy,C.F, Amstrong, L.L, Goldman, M.P, and
Lance, L.L., 2009,Drug Information Handbook, 17Thedition, Lexi-
Comp for the American Pharmacists Association diakses 15
Agustus 2017.

The AmeriCan College obstetricians and Gynecologists, 2016.


Antenatal Corticosteroid therapy for Fetal Maturation
Sekha-at, B., dkk. 2011. comparison of interval duration between single
course antenatal corticosteroid administration and delivery on neonatal outcomes.
Department obstetrics and Gynecology, Shahid Sadughi University of Medical
Science, Iran
Royal College of Obstetricians and Gynaecologists. 2004.
Antenatal Corticosteroids To Prevent Respiratory sistress
Syndrome
Husna et al., 2017. PATHOPHYSIOLOGY AND MANAGEMENT OF
CEREBRAL EDEMA. Laboratorium Neurologi Fakultas Kedokteran
Universitas Brawijaya. Malang; Indonesia
Elisabetta Del Zotto et al. 2011. Stroke Research and
Treatment . Dipartimento di Scienze Biomediche e Biotecnologie,
Università degli Studi di Brescia, 25128 Brescia, Italy
Women Health Care Physicians. 2013. Hipertension in
Pregnancy. The American College Of Obstetriciant and
Gynecologies.

Sarah dan rizka. 2016. Preeklamsia Berat dengan Parsial


HELLP Sindrom. J Medula Unila Volume 6 Nomor 1

Lukas, Efendi. 2016. Penanganan Terkini Preeklamsia.


Makassar: Divisi Fetomaternal Dapartemen Obgyn FK Univesitas
Hassanudin

Drug Information Handbook. 2017.

Anda mungkin juga menyukai