Anda di halaman 1dari 20

Materi Pertemuan

ke-5
Identifikasi variabel
1. Jika saudara akan meneliti: Pengaruh metode
pembelajaran Diskusi terhadap Hasil Belajar.
 Apa obyek yang akan diteliti ????
2. Pengembangan Media pembelajaran alat
ukur praktek DTO pada Program D3 FT UNY
 Obyek yang akan diteliti apa ???
3. Penerapan metode pembelajaran tutor
sebaya untuk meningkatkan hasil belajar dan
motivasi belajar
4. Partisipasi pemilih pemula pada pilpres 2019
Pengertian
 Karlinger (1973): variabel adalah konstruk atau sifat
yang akan dipelajari.

 Sugiyono (2009): variabel penelitian pada dasarnya


adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga
diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian
ditarik kesimpulannya.

 Hatch & Farhady, (1981): variabel didefinisikan sebagai


atribut seseorang atau objek yang mempunyai variasi
antara satu orang dengan yang lain atau satu
objek dengan objek yang lain.

 Bhisma murti (1996): variabel didefinisikan sebagai


fenomena yang mempunyai variasi nilai. Variasi nilai itu
bisa diukur secara kualitatif atau kuantitatif.
Pengertian Variabel
Penelitian
 Adalah atribut dari seseorang atau obyek yang mempunyai
variasi antara satu orang dengan yang lain, atau satu obyek
dengan obyek yang lain. (Farady, 1981)

Atribut orang : tinggi, berat badan, sikap, motivasi,


kepemimpinan, disiplin kerja, dll.
Atribut obyek : berat, ukuran, bentuk, warna, dll

 Konstruk atau sifat yang akan dipelajari. (Kerlinger, 1973)


contoh: tingkat partisipasi, penghasilan, pendidikan, status
sosial, jenis kelamin, produktivitaskerja, dll.
Macam-macam Variabel
Penelitian

 Variabel independen
 Variabel dependen
 Variabel moderator
 Variabel intervening
 Variabel kontrol
Variabel Penelitian

 Variabel Independen (Variabel Bebas)


sering disebut variabel stimulus, prediktor,
antecedent, variabel bebas.
Merupakan variabel yang menjadi sebab
perubahannya atau timbulnya variabel
dependen (tergtantung)
Variabel Penelitian
 Variabel Dependen (Variabel Tergantung)
sering disebut variabel output, kriteria, tergantung,
variabel terikat.
Variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat
karena adanya variabel bebas.
 Variabel Moderator
variabel yang mempengaruhi (memperkuat atau
memperlemah) hubungan antara variabel
independen dengan dependen
Variabel Penelitian

 Variabel Intervening
variabel yang secara teoritis mempengaruhi
(memperlemah atau memperkuat) hubungan
antara variabel independen dengan dependen,
tetapi tidak dapat diukur.
 Variabel Kontrol
variabel yang dikendalikan dibuat konstan
sehingga peneliti dapat memberikan perlakuan
pada variabel lainnya.
Contoh-contoh Variabel
 Variabel independen dan dependen
insentif dan motivasi : insentif = Variabel bebas
motivasi= Variabel tergantung
 Variabel Moderator
hubungan antara penghasilan dengan harapan hidup
(umur). Secara teoritis makin tinggi penghasilan, maka
akan semakin tinggi harapan hidupnya (umurnya). Tetapi
ternyata di Yogyakarta penghasilan kecil tetapi usianya
panjang. Sehingga hubungan antara VI dan VD menjadi
lemah.
variabel moderatornya: gaya hidup yang sederhana, suka
minum jamu tradisional dan lain-lain.
Lanjutan contoh variabel
 Variabel intervening
Gaji pegawai tinggi, pimpinan berperilaku baik,
tetapi prestasi kerjanya rendah. Setelah diteliti
ternyata pegawai tersebut sedang frustasi. Jadi
frustasi sebagai variabel intervening. Secara
teoritis ada tetapi frustasi ini tidak dapat diukur.
Lanjutan contoh variabel
 Variabel kontrol
variabel ini ditetapkan oleh peneliti, jika peneliti
ingin melakukan penelitian yang bersifat
membandingkan. Misalnya akan membandingkan
hasil belajar siswa yang diajar dengan media
berbantuan komputer dengan siswa yang diajar
dengan media cetak. Variabel kontrolnya :
kemampuan awal, materi yang disajikan,
kemampuan guru yang menyajikan.
Tipe Hubungan antar
Variabel
 Hubungan Simitris
a. Kedua variabel merupakan indikator untuk konsep
yang sama.
Contoh : detak jantung yang cepat dibarengi keluarnya
keringat tanda kecemasan, tetapi detak jantung yang
cepat belum tentu menyebabkan berkeringat.
CEMAS indikatornya: berkeringat dan detak jantung cepat.
b. Kedua variabel merupakan akibat dari faktor yang
sama.
Contoh : Meningkatnya jumlah mahasiswa di PT
dibarengi dengan bertambahnya sarana transportasi
(keduanya tidak saling mempengaruhi), tetapi
merupakan akibat dari peningkatan pendapatan.
Lanjutan Hubungan simitris

c. Kedua variabel saling berkaitan secara fungsional


Contoh: Perhatian majikan dengan kinerja buruh
Dimana ada guru, di sana ada murid
d. Hubungan yang kebetulan semata
Contoh : bunyi burung prenjak dengan tamu
datang
Bayi ditimbang esoknya mati.
Hubungan Timbal Balik

 Dimana suatu variabel dapat menjadi sebab


dan di saat lain dapat menjadi akibat

Contoh : Penambahan modal mendatangkan


keuntungan
Kinerja karyawan meningkatkan
kesejahteraan
Hubungan Asimitris
 Hubungan antara Stimulus dan Respon
Contoh : pengaruh pupuk terhadap hasil panen padi,
Pengaruh metode mengajar terhadap prestasi belajar
siswa
 Hubungan antara Disposisi dan Respon
Contoh: kecenderungan seseorang memakai obat
alternatif dengan kepercayaan,
Sikap terhadap pemerintah dengan etos kerja PNS.
Disposisi adalah kecenderungan dalam diri seseorang
untuk menunjukkan respons tertentu dalam situasi
tertentu, seperti: kebiasaan, sikap, nilai, dll.
 Hubungan antara ciri individu dengan tingkah laku.
Contoh : Pengaruh EQ terhadap sikap sosial
Hubungan asimitris
 Hubungan antara prakondisi yang perlu dengan
akibat tertentu
Contoh : fasilitas kredit bank dengan
pengembangan industri kecil,
Penyediaan perpustakaan dengan minat baca
siswa.
 Hubungan antara tujuan dan cara
Contoh: hubungan antara kerja keras dengan
keberhasilan
Hubungan antara penanaman modal dengan
keuntungan.
DEFINISI OPERASIONAL
VARIABEL
Dikelompokkan menjadi tiga:
 Pola I : menekankan kegiatan apa yang perlu
dilakukan
 Pola II : menekankan bagaimana kegiatan itu
dilakukan
 Pola III : menekankan sifat-sifat statis hal yang
didefinisikan
Definisi Pola I
Yaitu definisi yang disusun berdasarkan atas kegiatan-
kegiatan yang harus dilakukan agar hal yang
didefinisikan itu terjadi.
Contoh :
 Cerdas adalah orang yang rajin belajar dan
menggunakan waktu secara efisien.
 Lapar adalah keadaan dalam individu yang timbul
setelah dia tidak makan selama 24 jam.
Definisi Pola II
Yaitu definisi yang disusun atas dasar bagaimana hal
yang didefinisikan itu beroperasi.

Contoh :
 Orang cerdas adalah yang tinggi kemampuannya
dalam memecahkan masalah, tinggi
kemampuannya dalam menggunakan bahasa dan
bilangan.
 Orang lapar adalah orang yang mulai menyantap
makanannya kurang dari satu menit setelah
makanan itu dihidangkan, dan menghabiskannya
dalam waktu kurang dari 10 menit.
Definisi Pola III

Yaitu definisi yang dibuat berdasarkan atas


bagaimana hal yang didefinisikan itu nampak.
Contoh :
 Mahasiswa yang cerdas adalah mahasiswa yang
mempunyai ingatan baik, perbendaharaan kata
luas, kemampuan berfikir baik.
 Orang Lapar adalah orang yang pada saat
bekerja tidak mempunyai semangat dan tidak
bergairah menghadapi pekerjaan.

Anda mungkin juga menyukai