Jurnal VIT D FER
Jurnal VIT D FER
KUTIPAN
Effect Of Vitamin D Status on Normal Fertilization Rate Following in Vitro
Fertilization
PENELITI UTAMA
Xuemei Liu, Wei Zhang, Yanping Xu, Yongli Chu, Xinrong Wang, Qian
Li, Zhi Ma, Zhenteng Liu, and Yanling Wan
CHECKLIS TELAAH JURNAL UNTUK ARTIKEL PENELITIAN
DESKRIPTIF/CROSS SECTIONAL
EXCLUSION
Pertanyaan Detail
3. Apakah subjek direkrut dengan cara yang dapat diterima?
Kami mencari bias seleksi yang dapat mengacaukan generalisasi dari
temuan:
Apakah sampel mewakili populasi tertentu? [√ ] Ya
- Ya, sampel mewakili wanita usia reproduktif di Cina yang menjalani IVF [ ] Tidak
Apakah sampel adalah orang yang seharusnya dimasukkan? [ ] Tidak tahu
- Ya, sampel yang diikutsertakan adalah semua pasien yang menjalani
satu siklus IVF di Rumah Sakit Yantai Yuhuangding sesuai kerangka
waktu penelitian (1 Januari 2017- 31 Desember 2017).
4. Apakah pengukuran diukur secara akurat untuk mengurangi bias?
Kami mencari bias pengukuran atau klasifikasi:
Apakah mereka menggunakan pengukuran subyektif atau objektif?
- Penelitian menggunakan pengukuran objektif berupa kadar total serum
25 (OH) D dan tingkat kehamilan klinis. Variabel kontinu disajikan
[√ ] Ya
sebagai rerata ± SD, dan proporsi disajikan sebagai persentase. Tes
[ ] Tidak
Kruskal-Wallis digunakan untuk variabel kontinu. Uji chi-square
[ ] Tidak tahu
digunakan untuk variabel kategori.
Apakah pengukuran benar-benar mencerminkan apa yang Anda
inginkan (apakah pengukuran telah divalidasi)?
- Ya penelitian ingin mengetahui pengaruh kadar vitamin D dengan hasil
keluaran kehamilan klinis pada wanita yang menjalani IVF.
Karakteristik pasien
berdasarkan kuartil 25 (OH) D
Bagaimana Anda akan merangkum hasil garis bawah dari percobaan dalam satu
kalimat?
- Diantara wanita Cina, kadar vitamin D serum yang lebih rendah dikaitkan dengan
angka fertilisasi yang lebih rendah pada IVF. Namun, tingkat vitamin D tidak terkait
Karakteristik pasien
dan siklus IVF
berdasarkan luaran
kehamilan
• Live birth is associated with age,
stimulation protocol, ET, number of
oocytes retrieved, high quality
embryo
• Clinical pregnancy is associated with
age and ET
• Serum 25 (OH) D levels were not related to clinical pregnancy rates, implantation rates,
abortion rates and live birth rates.
• Results though were similar after adjusting for potential confounding factors
Kurva ROC dan karakteristik performa untuk Optimal sensitivity and specificity 49.8 and 95.7% for
serum total Vit D fertilization rate.
(a) Normal fertilization rate 0.674, p= 0.0007, (b)
AUC for clinical pregnancy rate and live birth rate ~ poor
clinical pregnancy rate 0.521, p= 0.4251, (c) live
birth rate 0.523, p= 0.3822 performance for prediction
8. Apakah analisis data cukup ketat?
Apakah ada deskripsi mendalam tentang proses analisis
Ya, analisis mendalam dijelaskan pada jurnal di bagian analisis statistik [√ ] Ya
Apakah data yang cukup disajikan untuk mendukung temuan [ ] Tidak
Ya, data disajikan dalam 3 tabel dan 3 gambar yang cukup menjelaskan [ ] Tidak tahu
hasil temuan secara jelas
Pengarang dan Institusi: Nama, dan institusi ditulis sesuai aturan jurnal
Abstrak: Terdiri dari satu paragraf ringkas yang mencakup latar belakang, metode, hasil dan
kesimpulan. Informatif dengan gaya penulisan yang baik
Pendahuluan: Terdiri dari empat paragraf yang berisi latar belakang dan tujuan dilakukannya
penelitian
Metode:
Desain Penelitian : Cross sectional Retrospektif
Tempat Penelitian : Rumah Sakit Yantai Yuhuangding
Waktu Penelitian : 01 Januari 2017 hingga 31 December 2017
Sampel Penelitian : 848 pasien yang memiliki indikasi untuk IVF
Penelitian Struktur dan Isi Jurnal
Hasil:
o Median 25 (OH) D adalah 15,25 ng/ml. Tingkat serum 25 (OH) D pada wanita bervariasi sesuai
musim.
o Penulis menemukan bahwa kadar serum 25 (OH) D lebih tinggi di musim gugur daripada
musim lainnya, dan tingkat terendah terjadi di musim semi.
o Kadar vitamin D cairan folikel (FF) berkorelasi positif dengan kadar vitamin D serum (r = 0,85, P
<0,001).
o Tingkat vitamin D FF secara signifikan lebih tinggi daripada kadar vitamin D serum (P <0,001).
Angka fertilisasi normal berbeda secara signifikan di antara empat kelompok (P = 0,007).
Kelompok wanita dengan kadar serum 25 (OH) D tertinggi memiliki tingkat fertilisasi normal
tertinggi.
o Tingkat kehamilan klinis, tingkat implantasi dan tingkat kelahiran hidup tidak berbeda secara
signifikan di antara empat kelompok ketika usia, BMI, AMH, musim saat pengambilan darah,
protokol COH, tingkat embrio berkualitas tinggi, dan jumlah embrio yang ditransfer disesuaikan.
o Selain itu, kami menemukan bahwa kadar serum 25 (OH) D secara signifikan lebih tinggi pada
pasien yang menerima IVF daripada pasien yang menerima R-ICSI (P = 0,013).
Penelitian Struktur dan Isi Jurnal
Diskusi: Dijelaskan beberapa literatur yang mendukung penelitian ini dengan menyatakan hasil yang
serupa.
Daftar Pustaka: Penulisan dilakukan dengan cermat sesuai dengan aturan Vancouver
Discussion
Women in highest Q had 5.81% higher normal fertilization rate
than women in lowest Q
More 25 OH D are responsive to improve oocytes to reach a
more mature stage prior to oocyte retrieval greater
capability to achieve fertilization improve sperm interaction
and penetration of zona pellucida
Other studies