Anda di halaman 1dari 11

Specific Gravity, Streak,

Associated Minerals dan


Hardness

Mohammad Darwis Fayiz


24030118130085
Mochamad Rifli Al Rahman
24030118130092
Specific Gravity (Berat Jenis)
Gravitasi spesifik adalah kepadatan suatu mineral. Setiap mineral memiliki berat jenis tertentu. Biasa
ditentukan oleh unsur – unsur pembentuknya serta kepadatan dari ikatan unsur – unsur tersebut dalam
susunan kristalnya. Sifat ini dapat mempermudah beberapa mineral tanpa teknik laboratorium atau
optik. Gravitasi spesifik tidak memiliki satuan karena berasal dari kerapatan mineral dibagi dengan
kerapatan air. Gravitasi spesifik atau SG, adalah perbandingan kerapatan suatu mineral dengan kerapat
air. Jika suatu mineral memiliki SG 2, maka dua kali lebih padat dari air. Jika suatu mineral memiliki SG 3,
maka tiga kali lebih padat dari air.

Namun dengan membandingkan kerapatan mineral dengan air tidak terlalu akurat. Langkah lainnya
adalah dengan membandingkan SG mineral satu dengan yang lainnya. Kerak bumi sebagian besar
terdiri dari mineral kuarsa, kalsit dan feldspar. Mineral – mineral tersebut memiliki SG sekitar 2,75 dan
dekat dengan rata – rata SG batuan di permukaan luar kerak bumi.
Mineral non-logam cenderung memiliki kepadatan rendah. Sedangkan mineral logam cenderung
memiliki kepadatan tinggi. Berikut adalah skala perbandingan gravitasi spesifik dengan mineral non-
logam (seperti kuarsa, kalsit dan feldspar) :

1–2 : Sangat ringan 4–5 : Berat


2 – 2,5 : Ringan 5–7 : Sangat berat
2,5 – 3 : Rata – rata 7 – 10 : Sangat berat sekali
3 – 3,5 : Sedikit diatas rata- rata >10 : Luar biasa berat
3,5 – 4 : Dibawah rata - rata

Mineral logam biasanya terdiri dari unsur – unsur berat seperti besi, timah atau perak, memiliki SG yang
lebih tinggi. Berikut adalah skala perbandingan gravitasi spesifik dengan mineral logam :

1–3 : Sangat ringan 7 – 10 : Berat


3–4 : Ringan 10 – 20 : Sangat berat
4–5 : Rata – rata > 20 : Platinum
5–6 : Sedikit diatas rata- rata
6–7 : Dibawah rata - rata
Berat jenis dapat diukur secara akurat dengan menggunakan peralatan laboratorium. Jika mineral kering
ditimbang (d) dan dilarutkan dalam pelarut, biasanya air (w). Maka rumus SG adalah :
𝑫
SG = 𝑫𝒙𝑾 𝑳
Dimana L adalah densitas pelarut
Streak (Goresan)
Goresan memiliki hubungan dengan warna, tetapi sifatnya berbeda karena warna mineral mungkin
berbeda dengan warna goresan. Pengujian goresan adalah dengan cara menggoreskan mineral. Contoh
penerapan sifat fisik ini adalah antara mineral hematit dan galena. Keduanya berwarna abu – abu,
namun ketika digoreskan, hematit memiliki garis berwarna merah darah, sedangkan galena memiliki
garis berwarna abu – abu.

Ada beberapa alasan mengapa fenomena itu terjadi, yaitu :


1. Faktor pertama adalah waktu tempuh cahaya untuk
mengambil efek perwarnaan pada mineral. Akibatnya,
kristal memiliki warna lebih pucat dibandingkan dengan
kristal besar.
2. Faktor kedua adalah struktur atau lapisan mineral
tersebut.

Hematite Galena
Magnetite
Limonite
Hardness (Kekerasan)
Dalam hal keandalan, kekerasan merupakan salah satu sifat fisik yang lebih baik dari mineral.
Pada beberapa spesimen mineral akan terlihat berbeda yangdima difaktori ketidakkonsistenan
saat specimen tidak murni, kurang mengkistal, atau sebenarnya agregat dan bukan Kristal
individu. Kekerasan merupakan implementasi dari bagaimana suatu susunan struktur tertata pada
suatu mineral. Mineral dengan atom kecil yang tertata rapat dengan ikatan kovalen yang kuat
merupakan mineral yang mempunyai kekerasa tinggi.

1. Talc
Talc terdapat yang berwarna hijau, putih, abu-abu, coklat atau berwarna. Ini adalah mineral
tembus dengan kilau mutiara. Ini adalah mineral yang dikenal lembut dan diberikan sebuah
kekerasan 1 pada skala Mohs Hardness. Memiliki skala kekerasan 1 Mohs ( meninggalkan
bekas pada kertas )
2. Gypsum
Merupakan mineral yang dapat diperoleh dengan
memproses air laut dan air kawah yang banyak
mengandung sulfat dengan menambahkan unsur kalsium
ke dalamnya. Selain itu diperoleh pula dari hasil sampingan
industri kimia yang disebut gipsum sintetis. Memiliki skala
kekerasan 2 Mohs ( Dapat digore oleh kuku jari )

3. Diamond
Batu permata yang mempunyai sangat sedikit sekali
kelemahan, sejauh ini diamonds adalah materi terkeras
yang terbentuk secara alami. Memiliki skala kekerasa
sempurna yaitu 10 Mohs dengan titik leleh 3820 K.
Mempunyai kerapatan yang sangat besar disbanding
semua materi yang ada.
Noteable Minerals
( Daerah yang kaya kan mineral)
Pada beberapa daerah memiliki macam-macam mineral yang menarik singga dibuat sebuah
situs untuk mendapatkannya. Situs yang dimaksud ialah situs yang menawarkan mineral-mineral
lokal dengan kelangkaan yang tinggi, sehingga diminati oleh kolektor-kolektor mineral. Contoya
ialah Batu kuarsa ( Quarzt ) dari gunung Ida ( Amera Serikat ) dan Crocuite dari Tasmania
( Australia )
THANK YOU!

Anda mungkin juga menyukai