Anda di halaman 1dari 38

Dinamika Peran

Indonesia
dalam Perdamaian Dunia
KELAS XI
Indikator Pencapaian Kompetensi
(IPK)
 Menyebutkan pengertian hubungan Internasional.
 Menjelaskan pentingnya hubungan Internasional bagi
Indonesia.
 Menjelaskan tahap-tahap perjanjian Internasional.
 Menjelaskan organisasi Internasional.
 Menganalisis peran Indonesia dalam menciptakan
perdamaian dunia melalui hubungan Internasional.
 Menganalisis peran Indonesia dalam menciptakan
perdamaian dunia melalui organisasi Internasional.
 Menyaji hasil analisis peran Indonesia dalam hubungan
internasional.
Pentingkah Hubungan Internasional ?
Apa yang terjadi jika seandainya negara
kita tidak menjalin hubungan dengan
negara lain ?

X
Duta Besar / Diplomat
Bekerja di Kedutaan dalam dan luar
negeri
Jurnalis Internasional
Peran Indonesia dalam Menciptakan Perdamaian
Dunia melalui Hubungan Internasional

 Hubungan internasional diartikan sebagai hubungan


yang bersifat global yang meliputi semua hubungan
yang terjadi dengan melampaui batas-batas
ketatanegaraan.
 Konsepsi hubungan internasional oleh para ahli sering
dianggap sama atau dipersamakan dengan konsepsi
politik luar negeri, hubungan luar negeri dan politik
internasional.
Temukan perbedaannya…
 Politik luar negeri adalah seperangkat cara yang
dilakukan oleh suatu negara untuk mengadakan
hubungan dengan negara lain dengan tujuan untuk
tercapainya tujuan negara serta kepentingan nasional
negara yang bersangkutan. (politik bebas aktif)
 Hubungan luar negeri adalah keseluruhan hubungan
yang dijalankan oleh suatu negara dengan semua pihak
yang tidak tunduk pada kedaulatannya.
 Politik internasional adalah politik antarnegara yang
mencakup kepentingan dan tindakan beberapa atau
semua negara, serta proses interaksi antarnegara
maupun antarnegara dengan organisasi internasional.
Pentingnya Hubungan Internasional…
Pentingnya Hubungan Internasional…

 Faktor internal, yaitu adanya kekhawatiran terancam


kelangsungan hidupnya baik melalui kudeta maupun
intervensi dari negara lain.
 Faktor ekternal, yaitu ketentuan hukum alam yang
tidak dapat dipungkiri bahwa suatu negara tidak dapat
berdiri sendiri tanpa bantuan dan kerja sama dengan
negara lain. Ketergantungan tersebut terutama dalam
upaya memecahkan masalah-masalah ekonomi, politik,
hukum, sosial budaya, pertahanan dan keamanan.
Politik luar negeri Indonesia dalam
menjalin HI
 Perhatikan pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945
alinea keempat, tentang tujuan negara, “.....ikut serta dalam
perdamaian dunia...”.
 Politik kuar negeri Indonesia bersifat bebas aktif
 Peristiwa yang jelas menggambarkan bentuk kerja sama yang
dikembangkan Indonesia:
 Menjadi anggota PBB ke 60
 Memprakarsai penyelenggaraan KAA th 1955
 Salah satu pendiri GNB th 1961
 Terlibat langsung dalam misi perdamaian Dewan Keamanan PBB dengan
mengirimkan pasukan Garuda ke negara yang dilanda konflik
Waktu berdiskusi~
 Masalah apa saja yang timbul bagi Indonesia dalam
menjalankan hubungan Internasional ?
 Bagaimana cara Indonesia menjaga hubungan Internasional
terhadap negara-negara yang rawan konflik ?
 Ada beberapa negara yang tidak memiliki hubungan dengan
Indonesia, bagaimana pendapat mu !
 Bagaimana cara Indonesia tetap eksis dalam panggung
Internasional ?

 Uning.tiyastuti@bpkpenab
urjakarta.or.id
 Dikumpul paling lambat hari
jumat, 7 februari 2020
Sarana Hubungan Internasional

 Sarana formal: sarana yang pasti digunakan oleh setiap warga


negara.
Contoh: deplu,diplomatik dan konsuler.

 Sarana informal :
- alat komunikasi yang canggih
- Event olahraga internasional
- Sarana lain seperti pertukaranpelajar, kunjungan wisata,
promosi, ziarah.
Perangkat Perwakilan Diplomatik

Perwakilan diplomatik menurut ketetapan Konggres Wina Tahun 1815 dan Konggres
Aux La Chapella 1818 (Konggres Achen), dilakukan oleh :

No Nama Uraian Keterangan


1. Duta Besar Adalah tingkat tertinggi dalam Ambassador ditempatkan pada negara
Berkuasa Penuh perwakilan diplomatik yang yang banyak menjalin hubungan timbal
(Ambassador) mempunyai kekuasaan penuh dan luar balik.
biasa.
2. Duta (Gerzant) Adalah wakil diplomatik yang Dalam menyelesaikan persoa-lan kedua
pangkatnya lebih rendah dari duta negara, hrs berkon-sultasi dgn
besar. pemerintahnya.
3. Menteri Residen Seorang Menteri Residen dianggap Mereka ini pada dasarnya tidak berhak
bukan sebagai wakil pribadi kepala mengadakan pertemuan dengan kepala
negara. Dia hanya mengurus urusan negara di mana mereka bertugas.
negara.
Lanjutan ………….
4. Kuasa Usaha Kuasa Usaha yang tidak diperbantukan
(Charge de Affair) kepada kepala negara dapat dibedakan
atas :
Kuasa Usaha tetap menjabat kepala dari
suatu perwakilan,
Kuasa Usaha sementara yang
melaksanakan pekerjaan dari kepala
perwakilan, ketika pejabat ini belum atau
tidak ada di tempat.

Duta besar yang diangkat menjadi ketua perwakilan asing,


disebut doyen. Tingkat perwakilan suatu negara ditentukan
berdasarkan beberapa pertimbangan sebagai berikut :
1. Penting tidaknya kedudukan negara pengutus dan negara penerima
perwakilan itu.
2. Erat tidaknya hubungan antar negara yang mengadakan hubungan itu.
3. Besar kecilnya kepentingan bangsa / negara yang mengadakan
hubungan itu.
Lanjutan ………….

5. Atase-Atase Adalah pejabat pembantu dari Duta Besar Tugasnya yaitu memberikan nasihat
berkuasa penuh. Terdiri atas 2 (dua) di bidang militer dan pertahanan
bagian : keamanan kepada duta besar
 Atase Pertahanan berkuasa penuh.
Atase ini dijabat oleh seorang perwira TNI
yang diperban-tukan Departemen Luar
Negeri dan ditempatkan di Kedutaan Besar
Republik Indonesia (KBRI), serta diberikan
kedudu-kan sebagai seorang diplomat.

 Atase Teknis Dia berkuasa penuh dalam


Atase ini, dijabat oleh seorang pegawai melaksanakan tugas-tugas teknis
negeri sipil tertentu yang tidak berasal sesuai dengan tugas pokok dari
dari lingku-ngan Departemen Luar Negeri departemennya sendiri. Misalnya,
dan ditempatkan di salah satu KBRI untuk Atase Per-dagangan, Atase Perindus-
membantu Duta Besar. trian, Atase Pendidikan dan
Kebudayaan.
Perwakilan Negara di Negara Lain dalam arti Non
Politis (Konsuler)

• Perwakilan Konsuler adalah perwakilan di luar negeri yang


bertugas dalam membina hubungan non politik dengan
negara lain yang mempunyai wilayah kerja tertentu dalam
wilayah negara penerima

•Ada konsuler yang bersifat tetap dan ada konsuler kehormatan. Tugas
pokok konsul kehormatan adalah menghubungkan perdagangan ke dua
negara. Pejabat ini tidak mendapat gaji, melainkan mendapat
honoraruium atas jasa-jasanya itu.
Fungsi Perwakilan Konsuler
1. Melaksanakan usaha peningkatan hubungan dengan negara
penerima di bidang perekonomian, perdagangan, perhubungan,
kebudayaan dan ilmu pengetahuan.
2. Melindungi kepentingan nasional negara dan warga negara yang
berada dalam wilayah kerjanya.
3. Melaksanakan pengamatan, penilaian, dan pelaporan.
4. Menyelenggarakan bimbingan dan pengawasan terhadap warga
negara di wilayah kerjanya.
5. Menyelenggarakan urusan pengamanan, penerangan, konsuler,
protokol, komunikasi dan persandian.
6. Melaksanakan urusan tata usaha, kepegawaian, keuangan,
perlengkapan dan urusan rumah tangga perwakilan Konsuler.
Persamaan dan Perbedaan Diplomatik dan Konsuler
Persamaan antara perwakilan diplomatik dan konsuler adalah bahwa kedua-
duanya merupakan utusan dari suatu negara tertentu.
PERBEDAAN
No Korps Diplomatik Korps Konsuler
1. Memelihara kepentingan negara-nya Memelihara kepentingan nega-ranya
dengan melakukan hubungan dengan dengan melaksanakan hubungan
pejabat-pejabat Tingkat Pusat. dgn pejabat-pejabat tingkat daerah
(setempat)
2. Berhak mengadakan hubungan yang Berhak mengadakan hubungan yang
bersifat politik. bersifat non politik.
3. Satu negara hanya mempunyai satu Satu negara dapat mempunyai lebih
perwakilan diplomatik saja dalam dari satu perwakilan konsuler.
satu negara penerima.
4. Mempunyai hak ekstrateritorial (tidak Tidak mempunyai hak ekstrate-
tunduk pada pelaksanaan kekuasan ritorial (tunduk pada pelaksa-naan
Peradilan). kekuasaan peradilan).
PERJANJIAN INTERNASIONAL

Konvensi Wina 1969, perjanjian yg diadakan


oleh dua negara atau lebih yg bertujuan utk
mengadakan akibat-akibat hukum tertentu.

UU No. 24 Tahun 2004, perjanjian dalam


bentuk dan nama tertentu yg diatur dalam
hukum internasional dan dibuat secara
tertulis serta menimbulkan hak dan
kewajiban di bidang hukum publik.
c. Istilah-istilah Lain Perjanjian Internasional

No Nama Uraian Keterangan


1. Traktat Yaitu, perjanjian paling formal yang Perjanjian ini khusus mencakup
(Treaty) merupakan persetujuan dari dua negara bidang poli-tik & bidang
atau lebih. ekonomi.
2. Konvensi Yaitu persetujuan formal yang bersifat Persetujuan ini harus
(Conven-tion) multilateral, dan tidak berurusan dengan dilegalisasi oleh wakil-wakil
kebijaksanaan tingkat tinggi (high policy). berkuasa penuh
(plaenipotentiones).
3. Protokol Yaitu persetujuan yang tidak resmi dan Mengatur masalah tam-bahan
(Protocol) pada umumnya tidak dibuat oleh kepala penafsiran klausal-klausal ttn.
negara.
4. Persetujuan Yaitu prjanjian yang berifat teknis atau Agrement tidak dirati-fikasi
(Agree-ment) admistratif karena sifatnya tidak seresmi
traktat atau konvensi.
Lanjutan ………….

5. Perikatan Yaitu istilah yg digunakan untuk transaksi- Perikatan tidak seresmi traktat
(Arrange-ment) transaksi yang bersifat sementara. dan konvensi.

6. Proses Verbal Yaitu catatan-catatan atau ke-simpulan Proses verbal tidak diratifikasi.
konferensi diplomatik, atau suatu
permufakatan.
7. Piagam Yaitu himpunan peraturan yang ditetapkan Piagam itu dapat digu-nakan
(Statute) oleh persetujuan internasional baik sebagai alat tambahan untuk
mengenai pekerjaan maupun kesatuan- pelaksanaan suatu konvensi
kesatuan tertentu seperti pengawasan (seperti piagam kebebasan
internasional yang mencakup tentang transit).
minyak atau mengenai lapangan kerja
lembaga-lembaga internaional.
Tahapan Perjanjian Internasional
Negotiation Ratification

Signature

1.Ratifikasi oleh badan eksekutif (biasa dilakukan oleh raja-raja absolut dan
pemerintahan otoriter).
2.Ratifikasi oleh badan legislatif (jarang digunakan).
3.Ratifikasi campuran DPR dan Pemerintah (paling banyak digunakan karena
peranan legislatif dan ekse-kutif sama-sama menentukan dalam proses
ratifikasi.
Lanjutan ………….

Konvensi Wina (tahun 1969) pasal 24 menyebutkan


bahwa mulai berlakunya sebuah Perjanjian
Internasional adalah sebagai berikut:
• Pada saat sesuai dengan yang ditentukan dalam naskah
perjanjian tersebut.
• Pada saat peserta perjanjian mengikat diri pada perjanjian
itu bila dalam naskah tidak disebut saat berlakunya.

Persetujuan untuk mengikatkan diri, sangat tergantung pada


persetujuan mereka. Misalnya, dengan penandatangan, ratifikasi,
pernyataan turut serta (accession), ataupun pernyataan menerima
(acceptance) dan dapat juga dengan cara pertukaran naskah yang
sudah ditandatangani.
Peran Indonesia dalam Menciptakan Perdamaian
Dunia melalui Organisasi Internasional

 Organisasi internasional dapat diartikan sebagai


organisasi bukan negara yang berkedudukan sebagai
subyek hukum internasional dan mempunyai
kapasitas untuk membuat perjanjian internasional
 Organisasi internasional beranggotakan negara-
negara, badan hukum atau badan usaha, tergantung
dari sifat dari organisasi tersebut.
1. Perserikatan Bangsa-Bangsa
(PBB)
 Perserikatan Bangsa-Bangsa disingkat sebagai PBB (bahasa Inggris: United Nations, disingkat UN) adalah organisasi internasional yang
didirikan pada tanggal 24 Oktober 1945 untuk mendorong kerjasama internasional. Badan ini merupakan pengganti Liga Bangsa-Bangsa dan
didirikan setelah Perang Dunia II untuk mencegah terjadinya konflik serupa. Pada saat didirikan, PBB memiliki 51 negara anggota; saat ini
terdapat 193 anggota. Selain negara anggota, beberapa organisasi internasional, dan organisasi antar-negara mendapat tempat sebagai
pengamat permanen yang mempunyai kantor di Markas Besar PBB, dan ada juga yang hanya berstatus sebagai pengamat.[2] Palestina dan 
Vatikan adalah negara bukan anggota (non-member states) dan termasuk pengamat permanen (Tahta Suci mempunyai wakil permanen di
PBB, sedangkan Palestina mempunyai kantor permanen di PBB)[3]
 Markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa terletak di New York, Amerika Serikat, dan memiliki hak ekstrateritorialitas. Kantor utama lain
terletak di Jenewa, Nairobi, dan Wina. Organisasi ini didanai dari sumbangan yang ditaksir, dan sukarela dari negara-negara anggotanya.
 Tujuan utama PBB adalah (1) menjaga perdamaian dan keamanan dunia, (2) memajukan dan mendorong hubungan persaudaraan
antarbangsa melalui penghormatan hak asasi manusia, (3) membina kerjasama internasional dalam pembangunan bidang ekonomi, sosial,
budaya, dan lingkungan, (4) menjadi pusat penyelarasan segala tindakan bersama terhadap negara yang membahayakan perdamaian dunia,
dan (5) menyediakan bantuan kemanusiaan apabila terjadi kelaparan, bencana alam, dan konflik bersenjata. Selama Perang Dunia II, 
Presiden Amerika Serikat Franklin D. Roosevelt memulai pembicaraan mengenai badan penerus Liga Bangsa-Bangsa dengan Perdana
Menteri Inggris Winston Churchill di atas kapal perang Augusta di teluk New Foundland. Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa disusun dalam 
sebuah konferensi pada April-Juni 1945. Piagam ini mulai berlaku pada 24 Oktober 1945, dan maka PBB mulai beroperasi. Sidang Umum
 yang pertama – dihadiri wakil dari 51 negara – baru berlangsung pada 10 Januari 1946 (di Church House, London).
 Misi PBB untuk menjaga perdamaian dunia pada awalnya cukup sulit untuk dicapai akibat Perang Dingin antara Amerika Serikat dan Uni
Soviet. PBB berpartisipasi dalam operasi militer di Perang Korea dan Operasi Perserikatan Bangsa-Bangsa di Kongo, serta menyetujui
pendirian negara Israel pada tahun 1947. Keanggotaan organisasi ini berkembang pesat setelah periode dekolonisasi pada tahun 1960-an,
dan pada tahun 1970-an anggaran untuk program pembangunan ekonomi, dan sosial jauh melebihi anggaran untuk pemeliharaan perdamaian.
Setelah berakhirnya Perang Dingin, PBB melancarkan misi militer, dan pemeliharaan perdamaian di berbagai belahan dunia dengan hasil yang
berbeda-beda.
 PBB memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian pada tahun 2001, dan beberapa petugas, dan badannya juga telah memperoleh hadiah
tersebut. Namun, terdapat perbedaan pendapat mengenai efektivitas PBB. Beberapa komentator meyakini organisasi ini berperan penting
dalam menjaga perdamaian, dan mendorong pembangunan manusia, sementara komentator yang lain merasa organisasi ini tidak efektif,
korup, atau bias.

2. ASEAN (Association of South East Asian
Nation)
 ASEAN dibentuk tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand oleh lima negara
pendiri, yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand melalui
penandatanganan Deklarasi Bangkok.
 Negara-negara anggota ASEAN, berdasarkan  tanggal menjadi anggota,
adalah Indonesia (8 Agustus 1967); Malaysia (8 Agustus 1967); Singapura (8
Agustus 1967); Thailand (8 Agustus 1967); Filipina (8 Agustus 1967); Brunei
Darussalam (8 Januari 1984); Vietnam (28 Juli 1995); Laos (23 Juli
1997); Myanmar (23 Juli 1997); Kamboja (30 April 1999).
 Adanya keinginan kuat dari para pendiri ASEAN untuk menciptakan kawasan Asia
Tenggara yang damai, aman, stabil dan sejahtera. Hal tersebut mengemuka
karena situasi di kawasan pada era 1960-an dihadapkan pada situasi rawan
konflik, yaitu perebutan pengaruh ideologi negara-negara besar dan konflik antar
negara di kawasan yang apabila dibiarkan dapat mengganggu stabilitas kawasan
sehingga menghambat pembangunan.
3. Gerakan Non-Blok
 Gerakan Non-Blok (GNB) (bahasa Inggris: Non-Aligned Movement/NAM) adalah suatu 
organisasi internasional yang terdiri lebih dari 100 negara-negara yang menganggap dirinya
tidak beraliansi dengan kekuatan besar apapun. Tujuan dari organisasi ini, seperti yang
tercantum dalam Deklarasi Havana tahun 1979, adalah untuk menjamin kemerdekaan,
kedaulatan, integritas teritorial, dan keamanan dari negara-negara nonblok dalam perjuangan
mereka menentang imperialisme, kolonialisme, neo-kolonialisme, apartheid, rasisme dan segala
bentuk agresi militer, pendudukan, dominasi, interferensi atau hegemoni dan menentang segala
bentuk blok politik.[2] Mereka merepresentasikan 55 persen penduduk dunia dan hampir 2/3
keangotaan PBB. Negara-negara yang telah menyelenggarakan konferensi tingkat tinggi (KTT)
Non-Blok termasuk Yugoslavia, Mesir, Zambia, Aljazair, Sri Lanka, Kuba, India, Zimbabwe, 
Indonesia, Kolombia, Afrika Selatan dan Malaysia.
 Anggota-anggota penting di antaranya Yugoslavia, India, Mesir, Indonesia, Pakistan, Kuba, 
Kolombia, Venezuela, Afrika Selatan, Iran, Malaysia, dan untuk suatu masa, Republik Rakyat
Tiongkok. Meskipun organisasi ini dimaksudkan untuk menjadi aliansi yang dekat seperti NATO
 atau Pakta Warsawa, negara-negara anggotanya tidak pernah mempunyai kedekatan yang
diinginkan dan banyak anggotanya yang akhirnya diajak beraliansi salah satu negara-negara
adidaya tersebut. Misalnya, Kuba mempunyai hubungan yang dekat dengan Uni Soviet pada
masa Perang Dingin. Atau India yang bersekutu dengan Uni Soviet untuk melawan Tiongkok
 selama beberapa tahun. Lebih buruk lagi, beberapa anggota bahkan terlibat konflik dengan
anggota lainnya, seperti misalnya konflik antara India dengan Pakistan, Iran dengan Irak.
Gerakan ini sempat terpecah pada saat Uni Soviet menginvasi Afganistan pada tahun 1979.
Ketika itu, seluruh sekutu Soviet mendukung invasi sementara anggota GNB, terutama negara
dengan mayoritas muslim, tidak mungkin melakukan hal yang sama untuk Afghanistan akibat
adanya perjanjian nonintervensi.
4. G-20
G-20 merupakan organisasi besar
yang terdiri dari negara-negara yang
memiliki perekonomian tertinggi
didunia yaitu 20 negara (19 negara
ditambah dengan Uni Eropa).
Indonesia merupakan salah satu
anggota organisasi ini karena saat ini
Indonesia menempati urutan ke-16
dunia dalam sisi GDP (Gross Domestic
Product) atau Produk Domestik Bruto
dengan nilai sekitar 888 miliar US
Dolar.
5. KAA (KONFERENSI ASIA
AFRIKA)
Konferensi Asia Afrika (KAA) Konferensi
Tingkat Tinggi Asia Afrika adalah sebuah
konferensi antara negara-negara Asia dan
Afrika yang kebanyakan beru saja
memperoleh kemerdekkaan. KAA
diselenggarakan oleh Indonesia, Myanmar
(dahulu Burma), Sri Lanka (dahulu Ceylon),
India, dan Pakistan dan dikoordinasi oleh
Menteri Luar Negeri Indonesia Sunario.
Pertemuan ini berlangsung antara 18-24 April
1955 di Gedung Merdeka, Dandung,
Indonesia. Tujuannya mempromosikan
kerjasama ekonomi dan kebudayaan Asia-
Afrika dan melawan kolonialisme atau
neokolonialisme Amerika Serikat, Uni Soviet,
atau negara imperalis lainya.
6. OKI (ORGANISASI KONFERENSI
ISLAM)
Organisasi Konferensi Islam (OKI) Ketahuilah
bahwa Indonesia juga merupakan salah satu
negara anggota OKI yang merupakan organisasi
internasional yang anggotanya merupakan negara-
negara yang memiliki penduduk yang mayoritas
beragama Islam. Organisasi ini didirikan pada
tanggal 25 September 1969 atau bertepatan
dengan 12 Rajab 1389 di Kota Rabat yang
merupakan salah satu kota dinegara Maroko
(Afrika bagian utara)
Tugas Keterampilan.
 Mencari artikel tentang peran Indonesia dalam hubungan
internasional.
 Kelas dibagi dalam6 kelompok untuk menganalisis hubungan
internasional Indonesia di bidang:
 Ekonomi regional
 Ekonomi internasional
 Kemanusiaan
 Hankam
 Senibudaya
 Pendidikan
 BRYAN T : HANKAM - ISIS
 CHELSEA : WILAYAH  NATUNA
 KAYLYA : EKONOMI INTERNASIONAL  SAPI AUSTRALIA
 PHOEBE : EKONOMI INTERNASIONAL  KASUS BIO DIESEL
 STEFFI : KEMANUSIAAN  PENYANDRAAN WNI SOMALIA
 TERENCIO : WILAYAH  PULAU AMBALAN

Anda mungkin juga menyukai