Anda di halaman 1dari 23

KUALITAS MIKROBA AIR MINUM ISI

ULANG

OLEH :
ERVINA HIDAYATI
110121091
LANDASAN TEORI
 Peran Air
Air merupakan senyawa kimia yang sangat penting
bagi kehidupan umat manusia maupun maupun
makhluk lainnya. Fungsinya bagi kehidupan tersebut
tidak akan dapat digantikan oleh senyaawa lainnya.
Tubuh manusia terdiri dari 60 – 70% air dan hampir
semua kegiatan yang dilakukan manusia
membutuhkan air, mulai dari membersihkan diri
(mandi), membersihkan ruang tempat tinggalnya,
menyiapkan makanan dan minuman sampai dengan
aktivitas-aktivitas lainnya. Oleh karena itu kehidupan
ini tidak mungkin dapat dipertahankan.
 Mikroorganisme Air
Air menyediakan habitat bagi berbagai jenis
mikroorganisme. Sejumlah bakteri dianggap bakteri
pengganggu dalam air karena menimbulkan masalah bau,
warna dan rasa, di samping itu juga membentuk endapan
persenyawaan yang sulit larut sehingga dapat menyumbat
aliran air. Algae dapat menimbulkan perubahan bau, warna
serta rasa yang tidak enak. Selain itu Virus enterik juga
dapat ditemukan di dalam air.
Sumber kontaminasi air yang bertanggung jawab terhadap
penyebaran penyakit infeksi yang paling sering adalah
tinja manusia. Sehingga bakteri fekal koli bisa terdapat
dalam air.
 Bakteri Escherichia coli
Escherichia coli memiliki dua macam enterotoksin.
Enterotoksin tersebut bersifat termolabil dan termostabil.
Selain itu E. coli juga bersifat terhadap sel pada biakan
jaringan.
E. coli adalah kuman oportunis yang banyak ditemukan di
dalam usus besar manusia sebagai flora normal. Bakteri
ini dapat menyebabkan diare pada bayi dan anak-anak
khususnya di negara berkembang. Penyakit – penyakit
lain yang disebabkan oleh E. coli diantaranya adalah
infeksi saluran kemih (ISK), pneumonia, meningitis, serta
infeksi luka terutama luka di dalam abdomen.
PARAMETER PEMERIKSAAN
 Hitung Cawan Total ( Total Plate Count)
Hitung cawan total / total plate count yaitu jumlah bakteri
tanpa membedakan jenis bakteri dengan mengencerkan
sampel terlebih dahulu.
Total plate count ditentukan berdasarkan penanaman
bahan dalam jumlah dan pengenceran tertentu ke dalam
media yang umum. Setelah melalui masa inkubasi,
perhitungan koloni dilakukan. Dianggap bahwa tiap koloni
berasal dari sebuah sel, maka jumlah koloni dapat
diperhitungkan sebagai jumlah sel yang terdapat di dalam
bahan yang dianalisis. Pengenceran yang baik untuk
dihitung jumlah koloninya adalah pada biakan yang
ditumbuhi 30-300 koloni.
 MPN (Most Probable Number)
MPN merupakan perhitungan kelompok bakteri koli
mempergunakan JPT (Jumlah Perkiraan Terdekat) MPN
(Most Probable Number), dengan jumlah 3 – 3 – 3 atau
5 – 5 – 5 tanpa memperhatikan jenis di dalam kelompok
tersebut adalah koli fekal atau non- fekal koli.
Perbedaan kedua kelompok tersebut dilakukan
berdasarkan temperatur inkubasi, yaitu 37 +- 1 oC untuk
fekal koli dan 44.5oC untuk non- fekal koli.
Untuk mengetahui jenis dari golongan yang didapat,
harus dilakukan tes lanjutan uji lanjutan dengan IMVIC
(Indol-Merah metil – Voges-Proskauer dan sitrat)
Setiap contoh air dilakukan :
1. Pemeriksaan pendahuluan / Presumtive test :

a. Penanaman pada media LBDS (Lactose Broth


Double Strength)
b. Penanaman pada media LBSS (Lactose Broth
Single Strength)
2. Pemeriksaan penegasan / Confirmative test
dengan menggunakan media BGLBB (Briliant
Green Lactose Bile Broth) 2% dengan dua
suhu inkubasi yang berbeda yaitu 37oC untuk
non- fekal koli dan 42+-1oC untuk fekal koli
3. Pemeriksaan lengkap / Completed test
dengan media Endo Agar (EA) dan IMVIC
SAMPLING
 Pengambilan spesimen air harus dilakukan secara steril
guna memastikan tidak terdapatnya organisme yang
mengkontaminasi.
 Setelah ampel air diambil, jangan lupa diberi label (tanggal,
jam, tempat pengambilan)
 Pengumpulan sampel dengan cara membeli air minum isi
ulang yang dijual di depot air minum isi ulang. Selanjutnya
dilakukan uji penduga, uji penguat serta uji pelengkap.
Kemudian nilai MPN dihitung berdasarkan jumlah tabung
positif pada uji penguat dengan pertolongan tabel MPN dan
perhitungan dengan rumus Thomas.
 Sampel yang sudah di dapat, dilakukan uji Hitung Jumlah
Kuman menggunakan media PCA dengan pengenceran.
CARA PENANGANAN DAN PENGIRIMAN SPESIMEN

 Pengiriman spesimen dilaksanakan


secepatnya dalam waktu kurang dari
24 jam. Sebelum dikirim, sampel air
disimpan dalam refrigerator.
 Bila perjalanan diperkirakan akan
memakan waktu lebih dari 3 jam,
spesimen harus dikirim dalam suasana
dingin, pada suhu 4 – 10oC.
PROSEDUR PEMERIKSAAN
MOST PROBABLE NUMBER (MPN)
a. Siapkan :
- 5 tabung yang masing-masing berisi 10ml Lactose Broth
Double Strength (tabung 1a s/d 5a)
- 5 tabung yang masing-masing berisi 10ml Lactose Broth
Single Strength (tabung 1b s/d 5b)
- 5 tabung yang masing-masing berisi 10ml Lactose Broth
Single Strength (tabung 1c s/d 5c)
b. Kedalam tabung 1a s/d 5a diinokulasikan masing-masing 10
ml sampel air
c. Kedalam tabung 1b s/d 5b diinokulasikan masing-masing 1
ml sampel air
d. Kedalam tabung 1a s/d 5a diinokulasikan masing-masing 0,1
ml sampel air
e. Kocok tabung perlahan agar sampel air menyebar rata ke
seluruh bagian media
f. Inkubasi pada suhu 37oC selama 24-48 jam
g. Amati masing-masing tabung untuk melihat ada atau tidaknya
gas. Adanya gas menunjukkan presumtif tes positif
h. Dari tiap-tiap tabung presumtif yang positif, dipindahkan 1-2 ose
kedalam 2 tabung BGLB
i. Satu seri tabung BGLB diinkubasikan pada suhu 35-37 oC selama
24-48 jam
j. Satu seri lainnya diinkubasikan pada suhu 44oC selama 24-48
jam
k. Pembacaan dilakukan setelah 24-48 jam dengan melihat jumlah
tabung BGLB yang menunjukkan positif gas
l. Dari tiaptiap tabung konfirmatif yang positif, diinokulasikan
menggunakan ose secara tipis dan merata pada permukaan
Endo Agar, kemudian inkubasi pada suhu yang sesuai dengan
suhu dari BGLB selama 24-48 jam.
m. Hasil positif (ditandai dengan tumbuhnya koloni berwarna kilat
logam) dilanjutkan dengan rangkaian tes biokimia Indol-Merah
metil – Voges-Proskauer dan sitrat (IMVIC) diinkubasi pada suhu
37oC selama 24 jam.
PEMBACAAN HASIL
 Jumlah MPN bakteri golongan Coliform non fekal :
Pada hasil tahapan tes konfirmatif suhu 37oC
hitung jumlah tabung yang positif dari masing-
masing pengenceran, kemudian lihat
kombinasinya pada tabel MPN Hopskin.
 Jumlah MPN bakteri golongan Coliform fekal :
Pada hasil tahapan tes konfirmatif suhu 40-45 oC
hitung jumlah tabung yang positif dari masing-
masing pengenceran, kemudian lihat
kombinasinya pada tabel MPN Hopskin.
 Jumlah MPN bakteri E. coli non fekal :
Dari hasil tahapan Completed test pada suhu 37oC
hitung jumlah tabung yang menunjukkan hasil uji
biokimia E.coli, kemudian lihat kombinasi hasil
pada tabel MPN Hopskin.
 Jumlah MPN bakteri E. coli fekal :
Dari hasil tahapan Completed test pada suhu
37oC hitung jumlah tabung yang menunjukkan
hasil uji biokimia E.coli, kemudian lihat kombinasi
hasil pada tabel MPN Hopskin.

*jika hasil tidak tertera pada tabel MPN Hopskin, dilakukan


perhitungan dengan menggunakan rumus Thomas :
 Contoh pembacaan hasil jumlah MPN bakteri
golongan Coliform non fekal :
- Dari penanaman dengan volume 10 ml suhu
37oC, diperoleh 5 tabung BGLB positif gas
- Dari penanaman dengan volume 1 ml suhu
37oC, diperoleh 4 tabung BGLB positif gas
- Dari penanaman dengan volume 0,1 ml suhu
37oC, diperoleh 2 tabung BGLB positif gas
 Maka nilai MPN Coliform non fekal untuk 5-4-2
adalah 220 /100ml
HITUNG JUMLAH KUMAN / TOTAL PLATE COUNT

 Siapkan peralatan kerja


 Bersihkan seluruh tempat kerja dengan desinfektan
(alkohol 70%)
 Siapkan 5 buah tabung reaksi steril, kemudian isikan
masing-masing dengan 9 ml aquadest steril
menggunakan pipet ukur 10ml yang juga steril, kemudian
beri label 10-1, 10-2, 10-3, 10-4, 10-5 (pengenceran
disesuaikan dengan kekeruhan sampel air)
 Ambil sampel sebanyak 1 ml dengan pipet ukur 1 ml
yang telah steril dan masukkan kedalam tabung pertama,
sedot sepul sebanyak kurang lebih 5 kali, kemudian
pindahkan dari tabung ini sebanyak 1 ml kedalam
tabung kedua, 1 ml ke dalam cawan petri 1a, dan 1 ml
kedalam cawan petri 1b
 Ambil pipet ukur 1 ml steril yang baru dan lakukan sedot
sepul pada tabung kedua, kemudian pindahkan 1 ml
kedalam tabung ketiga, 1 ml kedalam cawan petri 2a,
dan 1 ml kedalam cawan petri 2b. Demikian seterusnya
hingga tabung kelima dan cawan petri ke 5a dan 5b.
Beri label petri sesuai dengan label pengenceran
 Siapkan 2 buah cawan petri untuk blanko, pada blanko
aquadest masukkan 1 ml aquadest yang digunakan
untuk pengenceran, sedangkan untuk blanko agar
hanya berisi agar saja.
 Siapkan PCA yang telah cair (suhu 40oC) dan tuangkan
kurang lebih 20 ml ke dalam 12 cawan petri tadi secara
aseptis, tunggu hingga agar membeku
 Masukkan kedalam inkubator suhu 37oC selama 24 jam
 Hitung jumlah koloni yang tumbuh pada tiap cawan petri
PEMBACAAN HASIL
 Hitung jumlah koloni yang tumbuh pada tiap-tiap
cawan petri
 Koloni-koloni yang bergabung menjadi satu atau
membentuk satu deretan/koloni yang terlihat
sebagai garis tebal atau jumlah koloni meragukan,
dihitung sebagai 1 (satu) koloni kuman
 Hitung jumlah koloni yang terdapat pada cawan
petri kontrol. Bila jumlah koloni pada petri disk
kontrol lebih dari 10, pemeriksaan harus diulang
karena strilitas dianggap kurang baik
 Pemeriksaan ulang harus menggunakan Plate
Count Agar dari pembuatan yang lain.
PERHITUNGAN
 Perhitungan hanya dilakukan pada
cawan petri yang menunjukkan hasil
jumlah koloni antara 30-300 serta bila
jumlah koloni pada cawan petri kontrol
kurang dari 10. Jumlah koloni pada
masing-masing cawan petri ini harus
terlebih dahulu harus dikurangi dengan
jumlah koloni pada petri disk kontrol.
CONTOH
N PENGENCE KOLONI KOLONI PETRI RATA-RATA
O RAN PETRI 1 2 KOLONI
1 10-1 330 320 325
2 10-2 200 190 145
3 10-3 56 50 53
4 10-4 20 16 18
5 10-5 5 1 3
6 Kontrol 1 - 1
aquadest

7 Kontrol agar - - -

PERBANDINGA
N:
 Jika nilai perbandingan <2 maka semua
pengenceran dihitung tetapi jika >2
maka hanya dari pengenceran terpekat
saja yang dihitung
 Karena hasil perbandingan >2, maka
hasil hitung jumlah kuman pada air
adalah :
(145 – 1) 100 = 14400 = 1,44 x 104
koloni
/mL
 PERMENKES RI No. 907 / Menkes / SK
/ VII / 2002 tentang Syarat- syarat
dan Pengawasan kualitas Air Minum
PARAMETER SATUAN KADAR
MAKSIMUM YANG
DIPERBOLEHKAN
AIR MINUM
E. Coli atau fekal coli Jumlah per 100 10
DAFTAR PUSTAKA
 Pelczar, M. J., Dasar- Dasar Mikrobiologi,
diterjemahkan oleh Hadioetomo, R. S., dkk., UI
Press, Jakarta, 1988.
 Pusdiknakes, Petunjuk Pemeriksaan Baktriologi Air,
Departmen Kesehatan R. I., Jakarta, 1991.
 Permenkes No. 907 / Menkes / SK / VII / 2002,
Syarat- syarat dan Pengawasan kualitas Air Minum.
 Chandra, B., Pengantar Kesehatan Lingkungan,
EGC, Jakarta, 2007
 Miftahul, Sy., Penuntun Praktek Mikrobiologi
Lingkungan, AAK MH. Thamrin, Jakarta, 2005.

Anda mungkin juga menyukai