Lipid akan mengalami oksidasi dan ketengikan : pada produk snack dan
gorengan.
Peningkatan kadar air (penyerapan air) pada biskuit, cracker, dan makanan
ringan lainnya akan menyebabkan tekstur menjadi lembek.
35
30
25
20
15
hari 60 30 15
10
15 17 20 H2O %
10
90
85 30
80 50
75 100
70
15 20 25 30 35
O
C
PENURUNAN MUTU :
1. Nilai Gizi
2. Penyimpanan warna
3. Perubahan rasa dan bau
4. Busuk
5. Modifikasi komposisi kima
Pelatihan Food Safety dan Sanitation Certification
Fakultas Peternakan IPB Bogor
MIKROBA PERUSAK
MAKANAN
BAKTERI KAPANG KHAMIR
3. BERLENDIR
Lendir pada permukaan yang basah: o ikan
o sayuran
o daging
4. PERUBAHAN WARNA
Rhodotorulla sp.
Serratia marcescens merah
Pseudomonas fluorescens
Penicillium sp. hijau
Aspergillus niger
hitam
NILAI
KEMASAN
Makanan segar Buah-buahan
Sayuran 2 – 5
Serealia %
Makanan olahan 20 – 25 %
Minuman ringan 70 – 75 %
AMDK 90 %
Pelatihan Food Safety dan Sanitation Certification
Fakultas Peternakan IPB Bogor
Jutaan info produk : media cetak, TV, radio,
internet, spanduk
Overloade
d
Menanamkan PERSEPSI
Point of differentiation kualitas, layanan
Membangun merek
Nilai merek Coca Cola 43 milyar dollar;
Pepsi, Kellog, Nescafe, Oreo, Nestle, Sunkist :
5 milyar dollar
Ayam Goreng Suharti, Wong Solo, Roti Unyil
Disain kemasan :
3. DISTRIBUSI
4. ERGONOMIK
Mudah dibawa, dipegang (minyak goreng),
dibuka, diambil
Mudah diisi dan dihabiskan
5. ESTETIKA/PROMOSI
Menarik, unsur lucu
Positioning : penonjolan penggunaan
FEMINAX
Simbol budaya, public figure, langsung
terhadapPelatihan
pesaing, kelas
Food Safety produk
dan Sanitation Certification
Fakultas Peternakan IPB Bogor
KARAKTERISTIK DISAIN KEMASAN
6. EKOLOGI
Macam-macam Susu :
Creamy powder MST/PE/AL/PE, PET/PE/AL/PE Moisture proof
Dried milk MST/PE/AL/PE, PET/PE/AL/PE Oil resistance
Skim milk Kertas/PE/AL/PE
Barrier resistance
Q = Qualitas (mutu)
t = waktu
k = konstanta laju penurunan mutu
n = ordo reaksi penurunan mutu
Qs = Q0 – kt
atau
ts = (Q0-Qs)/k
dimana ts adalah waktu kadaluwarsa
Pelatihan Food Safety dan Sanitation Certification
Fakultas Peternakan IPB Bogor
Penurunan mutu ordo satu
(n = 1)
-dQ/dt = kQ atau ln (Q0/Qt)= – kt
Ordo Satu
Kehilangan/kerusakan vitamin
Inaktivasi/pertumbuhan mikroba
Kerusakan warna oksidatif
Kerusakan tekstur karena panas
k = ko exp-Ea/RT
Q Ln Q Ln k
Slope Slope Slope
=-k =-k = - Ea/R
t t 1/T
Ordo 0 Ordo 1 Arrhenius
Pelatihan Food Safety dan Sanitation Certification
Fakultas Peternakan IPB Bogor
Pelatihan Food Safety dan Sanitation Certification
Fakultas Peternakan IPB Bogor
Langkah Pendugaan Umur Simpan
Dengan Kinetika Reaksi
1. Identifikasi faktor-faktor kritis yang menentukan umur
simpan produk.
2. Tentukan batas awal mutu dan batas mutu minimum
yang diharapkan/dijanjikan atau masih layak pajang/jual.
3. Produk disimpan pada suhu akselerasi, minimum 3 suhu
yang dapat meningkatkan kecepatan penurunan mutu
produk.
4. Dari studi penyimpanan, prediksi tingkah laku penurunan
mutu dengan memplot grafik kinetika reaksi untuk ordo 0
dan ordo 1. Lakukan untuk semua faktor kritis terpilih.
Q Ln Q Ln k
Slope Slope Slope
=-k =-k = - Ea/R
t t 1/T
Ordo 0 Ordo 1 Arrhenius
Pelatihan Food Safety dan Sanitation Certification
Fakultas Peternakan IPB Bogor
Kasus 1 :
Pendugaan Umur Simpan Makanan Sapihan
Produk dalam bentuk kemasan akhirnya (polibag) disimpan
pada suhu 40, 50 dan 55oC selama 1 bulan.
Pada setiap minggu atau hari ke 0, 7, 14, 21 dan 28 pada
setiap suhu penyimpanan dilakukan pengamatan
organoleptik yang meliputi: (1) Aroma sebelum diseduh, (2)
Aroma setelah diseduh, (3) Rasa, dan (4) warna,
menggunakan 16 orang panelis semi-terlatih.
Jumlah sampel untuk organoleptik saja = 3x4x4x5=240
bungkus.
Penilaian metode skor 1 – 5. Nilai yang tidak dapat diterima
adalah skor = 3.
Pelatihan Food Safety dan Sanitation Certification
Fakultas Peternakan IPB Bogor
Analisis Organoleptik Menggunakan
Uji Skoring
Parameter Organoleptik :
Aroma sebelum diseduh
Aroma setelah diseduh
Warna
Rasa
Skor
• 5 = Sesuai dengan standar (warna bintik hijau dan merah
cerah)
• 4 = Sedikit berbeda dengan standar, tapi masih diterima
(bintik hijau & merah agak cerah)
• 3 = Mulai tercium aroma tengik/apek (bintik hijau dan merah
kurang cerah)
• 2 = Tengik dan apek (warna agak pucat gelap)
• 1 = Sangat tengik dan apek (pucat/gelap)
Skor Mulai Tidak Diterima = 3
5.2
5
4.8
Skor
4.6
y = -0.0239x + 5.068
4.4
R2 = 0.8913
4.2
0 10 20 30
Waktu Penyimpanan
6 6
5 5
4 4
y = -0.0474x + 5.176
Skor
3
Skor
3
R2 = 0.8478 y = -0.067x + 4.812
2 2
R2 = 0.8578
1 1
0 0
0 10 20 30 0 5 10 15 20 25 30
Waktu Penyim panan Waktu Penyimpanan
Grafik Ordo 1
Suhu 40 C ordo 1
1.650
1.600
Ln Skor
1.550
2.000 2.000
1.500 1.500
y = -0.011x + 1.6543
Ln Skor
0.000 0.000
0 5 10 15 20 25 30 0 5 10 15 20 25 30
Waktu Penyimpanan Waktu Penyimpanan
Kadaluarsa mutu produk telah
keluar dari standar
Dicantumkan pada label kemasan
Pengendalian kadaluarsa
mempertahankan mutu produk sesuai
prosedur
Penentuan kadaluarsa : empiris dan
model matematika
Yadi Haryadi
C.C. Nurwitri Anjaya
KEUNTUNGAN:
• Proses sinambung
• Pemanasan dan pendinginan lebih cepat (tidak
ada penghalang panas oleh pengemas)
• Lebih hemat energi
• Pilihan bahan pengemas lebih bervariasi
• Clean in Place (“CIP”)
2. PROSES STERILISASI
3. MESIN-MESIN PENGEMAS
4. KONDISI LINGKUNGAN