Disusun Oleh:
Ida Astuti
Rizki Ahmad Saleh
Rifa Fauzia Yusuf
Preseptor:
Tety H Rahim, dr., Sp.THT-KL., M.Kes., MH.Kes.
3
Seorang perempuan berusia 69 tahun datang ke poliklinik THT-KL RS
Muhammadiyah Bandung dengan keluhan penurunan pendengaran pada kedua
telinga sejak ± 1 tahunyang lalu. Keluhan dirasakan muncul secara bertahap, terjadi
terus menerus, dan semakin lama keluhan terasa lebih berat. Keluhan ini pertama
kalinya dialami oleh pasien. Pasien juga mengeluhkan bahwa apabila menonton TV
ANAMNESI dengan suara keras dan pasien mengatakan apabila diajak ngobrol harus dengan
suara .Keluhan ini sudah diperiksakan ke 2 dokter lainnya, dan pasien diberitahu
S KHUSUS bahwa penyakit nya tidak dapat disembuhkan dengan obat, namun harus dibantu
dengan alat bantu dengar, tetapi pasien masih mencari opini dari dokter lainnya.
Pasien memiliki riwayat tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan penyakit diabetes melitus yang
terkontrol sejak 30 tahun yang lalu. Pasien tidak pernah mengalami benturan ataupun trauma/ cedera pada
bagian kepala dan telinga. Tidak ada riwayat perdarahan otak ataupun sering terpapar bising. Sebelumnya
pasien tidak memiliki riwayat alergi terhadap cuaca, makanan, maupun obat-obatan. Saat ini, pasien
mengkonsumsi obat untuk mengkontrol tekanan darah dan juga kadar gula darahnya. Keluarga pasien tidak
ada yang mengalami hal serupa.
Keadaan umum : Tampak sakit ringan
Kesadaran : Compos mentis
Tanda Vital
PEMERIKSAAN Tek. Darah : 140/90 mmHg
Pulse Rate : 88 x/mnt, reguler
FISIK RR : 20 x/mnt, equal, regular, isi cukup
Suhu : afebris
• Kepala : Normocephal
• Mata : Simetris, conjunctiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
• Thorax : Bentuk dan gerak simetri, retraksi dinding dada (-)
o Pulmo : VBS kanan = kiri, ronki (-/-), wheezing (-/-)
STATUS o Cor : Bunyi jantung I dan II murni regular, murmur (-), gallop (-)
GENERALIS • Abdomen : Datar, lembut; tidak terdapat nyeri tekan, tidak ada
pembesaran hepar dan lien; bising usus (+) normal;
timpani, pekak samping (-)
• Ekstremitas : Akral hangat, CRT < 2 detik, edema (-/-)
• Neurologis : Refleks fisiologis +/+, refleks patologis -/-
Bagian Kelainan Auris
Dextra Sinistra
Gambar
Pemeriksaan dilakukan setelah ekstraksi serumen dengan hasil sebagai berikut:
Pemeriksaan AD AS
Pemeriksaan Rinne + +
penala Weber Tidak ada lateralisasi
Swabach Memendek Memendek
Kesimpulan Tuli sensorineural Tuli sensorineural
Nasal
Pemeriksaan
Dekstra Sinistra