Anda di halaman 1dari 22

DIKSI KARYA

Pemilihan Kata dalam


menuliskan karya ilmiah
ILMIAH
DIKSI atau Pilihan Kata

A. Pengertian Diksi:
1. Hasil dari upaya memilih kata tertentu
(yang tepat dan cocok)/
2. Ketepatan pilihan kata untuk dipakai dalam
suatu tuturan bahasa.

Kemahiran memilih kata dapat diperoleh dari:


Penguasaan terhadap kosa kata yang cukup luas.

Penguasaan terhadap kosa kata dapat dibangun:


rajin membaca buku dan membuka kamus.
B. Syarat-syarat Ketepatan Pilihan Kata:

Harus dapat membedakan:


a. makna denotasi dan konotasi dengan cermat

Contoh: (1) Pengemis itu sedang makan di Lamun Ombak.


(2) Upacara adat itu makan dana yang besar.

b. kata umum dan kata khusus secara cermat

Contoh kata umum : kata partai dan kata mobil


acuannya lebih luas.
Contoh kata khusus: kata Golkar, sedan, dan kijang
acuannya lebih sempit
c. kata konkret dan abstrak dengan cermat

Kata konkret: kata yang acuannya mudah


diserap oleh pancaindra.
Misalnya: kata mangga, rumah, dan candi.

Kata abstrak: kata yang acuannya tidak mudah


diserap oleh pancaindra
Misalnya: kata keadilan, pendidikkan, dan
pengobatan.
D. Kata-kata yang Bersinonim.

Contohnya:

Kata agung, besar, dan raya merupakan kata-kata yang


bersinonim, namun pemakaian ketiganya tidak
selalu dapat dipertukarkan, misalnya: rumah besar, mesjid
raya, hakim agung.

Kata mati, mangkat, wafat, mampus, gugur, tewas,


berpulang, kembali keharibaan Tuhan, dan meninggal,
bermakna mati atau tidak bernyawa lagi.

Kata gugur, misalnya, hanya dipakai untuk orang yang mati


di medan perang.
E. Pembentukkan Kata

Ada dua cara pembentukan kata, yaitu dari


dalam dan dari luar bahasa Indonesia.

Dari dalam bahasa Indonesia terbentuk


kosakata baru dengan dasar kata yang sudah ada.

Contohnya: dari kata tata terbentuk kata,


antara lain: tata acara, , tata bahana,
tata boga, tata buku, tata busana, dan
tata cara.
dari luar bahasa Indonesia terbentuk kata baru
melalui unsur serapan.
(1).Kata-kata asing yang sudah sesuai
dengan ejaan bahasa Indonesia, se-
perti bank dan vitamin.

(2).Kata-kata asing yang disesuaikan de-


ngan ejaan bahasa Indonesian, se-
perti standar, teks, subjek, dan sosial.
(3).Kata-kata/ istilah-istilah asing yang
diterjemahkan ke dalam bahasa
Indonesia, seperti kata isu dan issue.
Kata isu (b. Indonesia): berita yang tidak jelas
asal-usulnya,
Kata issue (b. Inggris) : publikasi, perkara.
f. Padanan kata yang serasi:

Contoh : (1) Walaupun malam tadi bertugas


siskamling, tetapi dia masuk kantor
juga seperti biasa. (Salah), karena
tidak serasi.

(2) Malam tadi dia bertugas siskamling,


tetapi dia masuk kantor juga seperti
biasa. (Benar).

(3)Walaupun malam tadi bertugas


siskamling, dia masuk kantor juga
seperti biasa. (Benar).
G. Idiom dan ungkapan idiomatis.
Idiom: ungkapan bahasa yang artinya tida
secara langsung dapat dijabarkan dari
unsur-unsurnya.
Contohnya: gulung tikar , muka badak.

Ungkapan Idiomatis : pasangan kata yang selalu


muncul bersama sebagai frase.

Contohnya: berawal dari, berdasarkan pada,


bergantung pada, bertemu dengan,
berkenaan dengan, diperuntukkan
bagi, disebabkan oleh, sehubungan
dengan, terbuat dari, terdiri atas/
dari, tergantung pada, dan sejalan
Kesesuaian Penggunaan Kata
Syarat-syaratnya:

1. menggunakan ragam baku


dengan cermat
2. menggunakan kata eufumisme
3. menggunakan kata berpasangan
dan berlawanan dengan baik
4. menggunakan kata-kata ilmiah
5. hindari penggunaan ragam lisan
Latihan

Buatlah kalimat dengan menggunakan


kata/ungkapan berikut:

1.Penyelidikan
2.Penelitian
3.tiap-tiap
4.masing-masing
5.disebabkan oleh
6.berbicara tentang
7.Membicarakan
8.berkenaan dengan
KALIMAT

1 Pengertian Kalimat

Kalimat adalah bagian ujaran yang mempunyai


struktur minimal subjek (S) dan predikat (P) dan
intonasinya menunjukkan bagian ujaran itu sudah
lengkap.

Kalimat merupakan satuan bahasa yang sekurang-


kurangnya terdiri dari sabjek (S) dan predikat (P).

Kalimat merupakan bagian ujaran yang dapat


disampaikan dalam wujud lisan atau tulisan, yang
mengungkapkan pikiran yang utuh.
Penanda kalimat: dalam wujud lisan, kalimat
diucapkan dengan suara naik
turun, keras lembut, disela
jeda, dan diakhiri dengan into-
nasi akhir.

dalam wujud tulisan, kalimat


dimulai dengan huruf kapital
dan diakhiri dengan tanda titik
(.) untuk kalimat deklaratif, tan-
da tanya (?) untuk kalimat dekla-
ratif, dan tanda seru (!) untuk
kalimat imperatif.
subjek (S),

predikat (P),

2 unsur-unsur kalimat objek (O),

pelengkap (Pel.),

keterangan (K).
Subjek (S):
-Bagian kalimat yang menunjukkan pelaku, tokoh,
sosok (benda), suatu hal, atau suatu masalah
yang menjadi pokok pembicaraan.

-S diisi oleh jenis kata/ frase benda (nominal),


klausa, atau frase verbal.

-S dapat dikenali atau diuji dengan kata tanya


siapa (yang) atau apa (yang) kepada P,

-Wajib ada dalam sebuah kalimat.


Contoh:
1.Dosen saya sedang marah. (kata benda)
2.Mahasiswa Antropologi sedang meneliti rumah
adat Mentawai. (frase benda)
Predikat (P):

- P memberitahu tindakan atau perbuatan S,


- P dapat menyatakan sifat, situasi, status, ciri,
jati diri S, atau jumlah sesuatu yang dimiliki S.
- P dapat berupa kata atau frase kata kerja
(verba) dan bukan kata kerja (sifat, benda, dan
jumlah),
- Wajib ada dalam sebuah kalimat.

Contoh:
1.Kucing itu mengeong. (kata/ verba)
2.Dosen sedang makan siang. (frase/ verba)
Objek (O):

- Bagian kalimat yang melengkapi P,


- O selalu diisi oleh kata benda (nomina), frase
benda, atau klausa,
- O terletak sesudah P yang berupa kata kerja
transitif (kata kerja yang menuntut hadirnya O),
- Tidak wajib ada dalam sebuah kalimat, kecuali
bila P-nya berupa verba transitif.
- O dalam kalimat aktif dapat berubah menjadi S
jika kalimatnya dipasifkan.

Contoh:
1.Rini membeli buku. (perlu O)
2.Komputerku rusak (tidak perlu O)
Pelengkap (Komplemen) (Pel.):
- Bagian kalimat yang melengkapi P,
- Pel., umumnya, terletak sesudah P dan P-nya
cenderung berawalan ber- .
- Pel. dapat diisi oleh kata/ frase benda, frase
verba, dan adjektival (sifat).

Contoh:
a. Ketua MPR membacakan teks Pancasila.
(Pancasila sebagai objek)
b. Banyak mahasiswa asing belajar bahasa
Indonesia di F. Sastra Unand (bahasa Indonesia
sebagai pelengkap) Perampok itu bersenjatakan
bambu runcing (bambu runcing sebagai
pelengkap)
Keterangan (K):
- Bagian kalimat yang menerangkan berbagai hal
mengenai bagian kalimat yang lainnya.
- Keterangan dapat berfungsi menerangkan S, P,
O, dan Pel.,
- Keterangan dapat terletak di awal, di tengah,
atau di akhir kalimat,
- Keterangan diisi oleh frase benda, sifat,
preposisi, atau kalusa.
- Macam-macam keterangan dalam kalimat
berdasarkan maknanya, yakni: ket. tempat, ket.
waktu, ket. alat, ket. tujuan, ket. cara,
Contoh:
1. Mahasiswa itu mengambilkan dosennya air
minum dari kulkas.
2. Anak itu memukul anjing dengan kayu.
kata,
3. Bagian-Bagian Kalimat frasa,
klausa

tataran kata ---- Maling!


4. Tataran Kalimat
tataran frasa ---- (Susi)
Pergi kuliah (kalimat jawaban)
5. Klasifikasi Kalimat:
kalimat tunggal
1) berdasarkan jumlah klausa
kalimat luas

kalimat sempurna
2) berdasarkan struktur internalnya
kalimat tak sempurna

kalimat deklaratif

3) berdasarkan respon mitra tutur kalimat imperatif


kalimat interogatif

kalimat afirmatif
4) berdasarkan ada tidaknya
unsur negasi kalimat negatif

Kalimat aktif

5) berdasarkan hubungan
aktor-aksi kalimat pasif
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai