Anda di halaman 1dari 42

TATALAKSANA LINEN &

LAUNDRY RS

MARIA SUSANTI, SKM


PENDAHULUAN

Perkembangan dunia Rumah Sakit yang semakin cepat dan laju pertumbuhan yang semakin
padat mendorong pertumbuhan ekonomi semakin meningkat, hal ini menyebabkan
persaingan antar Rumah Sakit semakin tajam ada yang melewati kecanggihan alatnya ada
yang melalui kemewahan ruangan, Masing-masing mempunyai strategi sendiri-sendiri,
yang intinya adalah memberikan pelayanan yang baik kepada pasien.

Sebagai salah satu penunjang kegiatan rumah sakit, LINEN menjadi peranan utama dalam
penyempurnaan pengelolaan rumah sakit, pelayanan rumah sakit akan lebih fokus dengan
ketersediaan linen tersebut.
(1)
PENGERTIAN DAN FALSAFAH
 Laundry rumah sakit adalah tempat pencucian linen yang dilengkapi dengan sarana penunjangnya
berupa mesin cuci, alat disinfektan, mesin uap (steam boiler), pengering, meja dan mesin setrika.
 Linen adalah bahan/alat yang terbuat dari kain, tenun.
 Falsafah :
 Pelayanan linen pada hakikatnya adalah tindakan penunjang medik yang dilaksanakan dengan sebaik-baiknya
dan bertanggung jawab untuk membantu unit-unit lain di rumah sakit yang membutuhkan linen yang siap
pakai.

3
(2)
PENGERTIAN DAN FALSAFAH
 Kejadian Infeksi HAIs dapat terjadi pada siapa saja di setiap tempat di rumah sakit baik secara langsung
maupun tidak langsung.
 Pelayanan linen dilaksanakan oleh tenaga-tenaga kesehatan dengan pedoman dan prosedur kerja yang ada.
 Kesehatan dan keselamatan kerja harus diselenggarakan di semua tempat kerja, khususnya tempat kerja
yang mempunyai risiko bahaya kesehatan, mudah terjangkit penyakit atau mempunyai karyawan lebih dari
sepuluh.
 Pemilihan bahan kimia yang ramah lingkungan akan mengurangi pencemaran udara, air, tanah dan
lingkungan.

4
LAUNDRY RUMAH SAKIT

• Tempat dilaksanakan proses pencucian linen rumah


sakit dalam upaya pencegahan Infeksi , Health Care
Associated Infections (HAIs) di RS melalui
pemutusan mata rantai penularan infeksi

• Bertanggung jawab atas penerimaan dan


pendistribusian semua linen yang memerlukan
kondisi bersih ,terbebas dari noda/kotoran dan
mikroorganisme penyebab infeksi, kering, rapih,
utuh dan siap pakai .
LINEN RUMAH SAKIT
Linen rumah sakit adalah semua
produk tenun yang digunakan dalam
pelayanan rawat inap , rawat jalan
di rumah sakit

Laken, Boven Laken, Steik Laken,


Sarung Bantal & Guling, Selimut
Baju Perawat, Linen di OK, Doek,
Gorden,Wash lap dll.
MANAJEMEN LINEN RS

Laundry
RS

Memenuhi
Ketentuan
Laundry Outsourcing
sesuai
Standard

Sewa Linen

edit 21 Nov 2017


Flow chart of hospital laundry
system
Collectio
n

use sorting

Cleaning
transfer
edit 21 Nov 2017 process
LAUNDRY PROCESS

Finishing
Pengeringan
Pemerasan

Pencucian

Penerimaan
dan
Pemilahan
edit 21 Nov 2017
FINISHING

Penyetrikaan Pelipatan Penyimpanan Distribusi

edit 21 Nov 2017


RUANGAN

1. Ruang penerimaan linen

2. Ruang Pemisahan linen

3.Ruang pencucian dan


pengeringan

4.Ruang penyeterikaan linen

5. Ruang penyimpanan linen

6. Ruang distribusi linen


edit 21 Nov 2017
PERALATAN PADA INSTALASI PENCUCIAN
ANTARA LAIN :
1. Mesin cuci/Washing Machine

2. MesinPeras/ Washing Extractor

3. Mesin Pengering/ Drying Tumbler

edit 21 Nov 2017


PERALATAN PADA INSTALASI PENCUCIAN
ANTARA LAIN
4. Mesin penyetrika/ Ftatwork
lroner

5. Mesin penyetrika pres/ Presser


lroner

6. Mesin jahit / Sewing Machine

edit 21 Nov 2017


PRINSIP UMUM

 Semua linen yang sudah digunakan


harus dimasukkan ke dalam kantong
atau wadah yang tidak rusak saat
diangkut.
 Pengantongan ganda tidak diperlukan
untuk linen yang sudah digunakan.
edit 21 Nov 2017
PENATALAKSANAAN LINEN
 Linen terbagi menjadi linen kotor dan linen
terkontaminasi.

 Linen terkontaminasi adalah linen yang terkena


darah atau cairan tubuh lainnya, termasuk juga
benda tajam.

 Penatalaksanaan linen yang sudah digunakan


harus dilakukan dengan hati-hati. Kehatian-
hatian ini mencakup penggunaan perlengkapan
APD yang sesuai dan membersihkan tangan
edit 21 Nov 2017 secara teratur sesuai pedoman kewaspadaan
standar dengan prinsip-prinsip sebagai berikut:
PENATALAKSANAAN LINEN
a) Fasilitas pelayanan kesehatan harus membuat SPO
penatalaksanaan linen. Prosedur penanganan,
pengangkutan dan distribusi linen harus jelas,aman
dan memenuhi kebutuhan pelayanan.

b)  Petugas yang menangani linen harus mengenakan


APD (sarung tangan rumah tangga, gaun, apron,
masker dan sepatu tertutup).

c)  Linen dipisahkan berdasarkan linen kotor dan linen


terkontaminasi cairan tubuh, pemisahan dilakukan
edit 21 Nov 2017 sejak dari lokasi penggunaannya oleh perawat atau
petugas.
PENATALAKSANAAN LINEN
d) Minimalkan penanganan linen kotor untuk mencegah
kontaminasi ke udara dan petugas yang menangani
linen tersebut. Semua linen kotor segera
dibungkus/dimasukkan ke dalam kantong kuning di
lokasi penggunaannya dan tidak boleh disortir atau
dicuci di lokasi dimana linen dipakai.

e)  Linen yang terkontaminasi dengan darah atau cairan


tubuh lainnya harus dibungkus, dimasukkan kantong
kuning dan diangkut/ditranportasikan secara berhati-
hati agar tidak terjadi kebocoran.
edit 21 Nov 2017
PENATALAKSANAAN LINEN

f) Buang terlebih dahulu kotoran seperti faeces ke washer


bedpan, spoelhoek atau toilet dan segera tempatkan linen
terkontaminasi ke dalam kantong kuning/infeksius.
Pengangkutan dengan troli yang terpisah, untuk linen kotor
atau terkontaminasi dimasukkan ke dalam kantong kuning.
Pastikan kantong tidak bocor dan lepas ikatan selama
transportasi.Kantong tidak perlu ganda.

g) Pastikan alur linen kotor dan linen terkontaminasi sampai di


laundry TERPISAH dengan linen yang sudah bersih. :

edit 21 Nov 2017


PENATALAKSANAAN LINEN

h) Cuci dan keringkan linen di ruang laundry. Linen


terkontaminasi seyogyanya langsung masuk mesin
cuci yang segera diberi disinfektan.

i) Untuk menghilangkan cairan tubuh yang infeksius


pada linen dilakukan melalui 2 tahap yaitu
menggunakan deterjen dan selanjutnya dengan
Natrium hipoklorit (Klorin) 0,5%. Apabila dilakukan
perendaman maka harus diletakkan di wadah tertutup
agar tidak menyebabkan toksik bagi petugas.
edit 21 Nov 2017
PENGELOLAAN LINEN

Linen

• APD
terkontam
Kotor
• CUCI inasi
TANG
AN Hilangkan
Kantong Kantong
bahan
kuning hitam
padat

Troley
tertutup
edit 21 Nov 2017
 Linen yang sudah digunakan harus dibawa
dengan hati-hati untuk mencegah
kontaminasi permukaan lingkungan atau
orang-orang di sekitarnya.

 Jangan memilah linen di tempat perawatan


pasien. Masukkan linen yang terkontaminasi
langsung ke kantong cucian di ruang isolasi
dengan memanipulasi minimal atau
mengibas-ibaskan untuk menghindari
edit 21 Nov 2017
kontaminasi udara dan orang.
 Linen yang sudah digunakan kemudian harus
dicuci sesuai prosedur pencucian biasa.

 Cuci dan keringkan linen sesuai dengan standar


dan prosedur tetap fasilitas pelayanan kesehatan.
Untuk pencucian dengan air panas, cuci linen
menggunakan detergen/disinfektan dengan air
70° C (160°F) selama minimal 25 menit. Pilih
bahan kimia yang cocok untuk pencucian
temperatur rendah dengan konsentrasi yang
sesuai bila melakukan pencucian dengan
temperatur rendah <70°C (<160°F).
edit 21 Nov 2017
Pengelolaan yang baik dapat mencegah /
mengurangi infeksi nosokomial / rumah sakit
(HAIs)
Penyimpanan linen bersih yg tdk baik dapat
menyebabkan linen jamuran,bau,dimakan
ngengat, terkena kotoran dan menjadi sarang
nyamuk
Pengumpulan linen kotor yang tidak pada tempatnya dapat
menyebabkan kotoran menyebar kemana-mana, menyebabkan
tempat tumbuh kuman penyakit dan menularkan penyakit
kepada pasien, petugas RS dan pengunjung RS.
Tujuan Pelayanan Linen
RS
Membantu unit lain yang
membutuhkan linen
Mencegah infeksi silang baik
bagi pasien maupun petugas
Rumah Sakit
Meningkatkan mutu pelayanan Rumah
Sakit melalui pemenuhan kebutuhan
linen bagi pasien
>h Z <' /dE WE h /E >/E E

TERCEMAR
(Infeksius)
LINEN DIKIRIM KE
MASUK
KOTOR RUANG LAUNDRY
TIDAK TERCEMAR
(Non Infeksius)

DI PISAH DI PENCUCIAN PENGERINGAN PENYETRIKAAN PELIPATAN


TIMBANG LINEN LINENMASUK LINEN LINEN

PENYIMPANAN DISTRIBUSI
LINEN STERIL
(STORE
PEMISAHAN
LINEN

LINEN STERILISASI DISTRIBUSI


RESTERILISASI ( CSSD )
Higien
es
Beba Baik
s &
kum Bersi
an h
MUT
U
Cepat/ LINE Cemerl
siap
pakai N ang

Lemb
Harum
ut
PENGELOLAAN LINEN
Permenkes 1204 tahun 2004 hal dan 27
tahun 2017 hal 33

• semua jenis linen yg terkena cairan tubuh


Linen pasien, seperti darah, nanah, air seni, feses,
infeksius dll.
Linen
non • semua linen kotor yang tidak terkena cairan
infeksiu tubuh pasien / kotoran pasien
s
BAHAN KIMIA

1. Deterjen/
2. Desinfektan
Sabun
3. 7.
Bleach/
Softener
6. Sour/ Pemutih
Penetral
5. Alkali
4. Emulsifer
Bahan kimia yang dipakai terdiri dari:
(SEMUA BAHAN KIMIA YG DIPAKAI WAJIB MEMILIKI MSDS)

DETERJEN = SABUN
Mempunyai peran menghilangkan kotoran yang bersifat asam secara global

DISINFEKTAN
Bahan ini dirancang khusus untuk desinfektan dan deodorising yang berbentuk liquid, yang
mengandung fenolik,kathionik dan chlorin agent sehingga sangat efektif untuk menghilangkan
bau amis atau bau tidak sedap, dan efektif untuk membunuh virus HIV, Hepatitis , antrak, dan
lain-lain

BLEACH = PEMUTIH
Mengangkat noda/ kotoran mencemerlangkan linen, dan bertindak sebagai desinfektan , baik
pada linen yang berwarna (Oxygen bleach/ Ozone) dan yang putih( Chlorine)

EMULSIFER
Mempunyai peran untuk mengemulsi kotoran yang berbentuk minyak dan lemak
Lanjutan...

ALKALI
Mempunyai peran maningkatkan fungsi atau peran deterjen dan emulsifer serta
membuka pori dari linen.

SOUR/ PENETRAL
Menetralkan sisa dari bahan kimia pemutih sehingga pH-nya menjadi 7 atau netral

SOFTENER
Di gunakan pada proses akhir pencucian untuk membuat linen menjadi kaku ,
juga sebagai pelindung linen terhadap noda sehingga noda tidak sampai ke serat
PERSYARATAN STANDAR KUMAN BAGI LINEN

• Bagi linen bersih setelah keluar dari proses


pencucian tidak mengandung 6 x 103 spora
Permenkes No.
1204/2004 berspesies Bacillus per inchi2

• Bagi linen dan seragam tenaga medis bersih setelah


Usulan revisi
keluar dari proses pencucian tidak mengandung 20
Permenkes 1204/2004 CFU per 100 centimeter2 sesuai standar Amerika

31
PPI DI LINEN & LAUNDRY
o Penanganan Linen sesuai kategori Linen Kotor, Linen Infeksius

o Patuhi konsep kewaspadaan standar saat menganani linen


kotor dan linen infeksius
o Jangan Meletakan Linen di lantai atau ditempat yang tidak
seharusnya
o Tempatkan linen sesuai indikasi trolly dan kantong linen
o Jangan menyatukan linen kotor dan linen infeksius
o Linen kotor infeksius (darah ) segera dibawa ke laundry atau
dibasahi terlebih dahulu
o lakukan kebersihan tangan setelah menangani linen
PENANGANAN LINEN

◦ Menyimpan linen bersih di dalam lemari tertutup


◦ Memisahkan penyimpanan linen bersih dengan linen
steril
◦ Memisahkan troley linen bersih dan linen kotor
◦ Memisahkan linen kotor ternoda darah atau cairan
tubuh dengan linen kotor tidak ternoda
◦ Menempatkan linen kotor tidak dilantai
◦ Menyimpan linen di lemari tertutup
◦ Membawa linen kotor maupun bersih dalam keadaan
tertutup
◦ Persediaan linen sesuai kebutuhan
◦ Sistem FIFO
TROLLY LINEN

Jangan meninggalkan benda tajam atau objek lain di dalam


linen kotor
Trolly linen hanya terisi ¾ kantong saja
Pastikan trolly linen terikat dan tertutup rapat sesuai kode
kantong
Trolly dibungkus dengan kain yang kuat dan tahan tidak
mudah rusak
Pengangkutan trolly linen hindari dari persiapan dan
penyimpanan makanan
Pengangkutan linen bersih dan linen kotor dengan waktu yang
berbeda
Linen infeksius
 Gunakan sarung tangan dan gaun
 Masukan ke trolly infeksius, jika tidak ada maka buat kode kantong yang menyatakan
sebagai linen infeksius
 Bersihkan sekitar area dengan cairan disinfektan
Gambar 28. Linen Siap Pakai

Gambar 29. Gambar Pengangkutan Linen terkontaminasi;


edit 21 Nov 2017
Kantong Linen terkontaminasi
PERILAKU YANG HARUS
DIRUBAH
LINEN YANG DIKIRIM KE TEKSTIL
DARI UNIT
BARANG YANG TERBAWA KE
LAUNDRY
LINEN TIDAK DIGUNAKAN SESUAI
DENGAN FUNGSI
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai