Anda di halaman 1dari 56

FISIOLOGI MANUSIA

FISIOLOGI, HOMEOSTASIS,
SEL, DAN TRANSPOR
MEMBRAN
dr. Yuliana Heri Suselo
Bagian Fisiologi FK UNS
2008
Pengaturan Fungsional Tubuh
Manusia dan Pengaturan
“Lingkungan Dalam”
TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Mampu mendefinisikan Fisiologi


2. Mampu menjelaskan pengaturan dan kontrol
lingkungan dalam tubuh.
3. Mampu menjelaskan prinsip homeostasis.
FISIOLOGI
 Secara BAHASA : Ilmu tentang fungsi
 Secara DEFINISI : Ilmu tentang seluruh
faktor fisika dan kimiawi yang
bertanggung jawab terhadap asal-usul,
perkembangan, dan kemajuan dari
kehidupan.
 FISIOLOGI MANUSIA : Ilmu yang
mempelajari sifat-sifat spesifik dan
mekanisme tubuh manusia yang
membuat manusia sebagai makhluk
hidup
PENTINGNYA ILMU FISIOLOGI
 Memahami mekanisme tubuh manusia
 Membantu Diagnosis
 Menjelaskan diagnosis dokter kepada
pasien, pihak asuransi, dan pihak lain
yang berkepentingan.
 Sebagai dasar ilmu untuk
pengembangan penelitian tentang
kesehatan secara umum
Lingkungan Dalam Tubuh Manusia
 A . Tubuh Manusia
1. Berisi cairan berkisar antara 55-80
%
2. Pada orang dewasa terdiri dari
56% cairan
Lingkungan Dalam Tubuh Manusia
 B. Cairan Intraseluler
1. 2/3 total cairan tubuh
2. Berisi :
a. Ion - Na+, K+, Cl- (Dengan
konsentrasi yang berbeda dengan yang
berada pada cairan ekstraseluler)
b. Nutrisi - O2, glukosa, asam amino,
asam lemak.
c. Produk akhir metabolisme sel : CO2,
H+, Panas
Lingkungan Dalam Tubuh Manusia
C. Cairan Ekstraseluler
(disebut sebagai lingkungan dalam / “milleu
interiur”)
a. 1/3 total cairan tubuh
b. Dalam gerakan konstan melalui
difusi dan osmosis
c. Berisi :
1. Ion - Na+, K+, Cl-
2. Nutrisi- O2, glukosa, asam
lemak, asam amino
3. Produk akhir metabolisme
sel : CO2, H+, Panas
d. Terdapat pada : pembuluh darah
dan cairan interseluler
Lingkungan Dalam Tubuh Manusia
 Bagaimana supaya lingkungan dalam
tubuh manusia tetap konstan/
terpelihara?
HOMEOSTASIS

Homeostasis :
Pengaturan kondisi–kondisi statis
atau konstan dalam “lingkungan
dalam “.
(Claude Bernard - 1852)
BEBERAPA KOMPONEN DAN KARAKTERISTIK
FISIK CAIRAN EKSTRASELULER, BATAS KONTROL
NORMAL, BATAS NON LETAL UNTUK WAKTU
SINGKAT

Nilai Batas nilai Pekiraan batas non Unit


normal normal letal
Oksigen 40 35-45 10-1000 mmHg
Karbondioksida 40 35-45 5-80 mmHg
Ion Natrium 142 138-146 115-175 mmol/L
Ion Kalium 4,2 3,8-5,0 1,5-9,0 mmol/L
Ion Kalsium 1,2 1,0-1,4 0,5-2,0 mmol/L
Ion Klorida 108 103-112 70-130 mmol/L
Ion bikarbonat 28 24-32 8-45 mmol/L
Glukosa 85 75-95 20-1500 mg/dl
Temperatur tubuh 98,4 (37) 98-98,8 (37) 65-110 (18,3-43,3) oF (oC)
Asam basa 7,4 7,3-7,5 6,9-8,0 pH
HOMEOSTASIS

Regulasi Homeostasis
1. Kontrol saraf
2. Kontrol Endokrin
3. Reproduksi
4. Kontrol Intrinsik
SISTEM PENGATUR TUBUH
A. Di dalam tubuh jumlahnya ribuan
B. Memelihara lingkungan intra dan ekstraseluler
C. Terutama diatur oleh kontrol hormon atau saraf
D. Jenis Sistem Pengatur
1. Umpan Balik Negatif (Negative Feedback)
2. Adaptasi (Feedforward/Adaptive)
3. Umpan Balik Positif (Positive Feedback)
E. Tujuan : mencegah disfungsi
NEGATIVE FEEDBACK
a. Memelihara Homeostasis
b. Mengembalikan faktor (variabel) kepada nilai normal

rata-rata
c. Keuntungan : sistem yang efektif untuk
mempertahankan homeostasis
CONTOH NEGATIVE
FEEDBACK
1. Pengaturan konsentrasi karbondioksida
dalam darah
2. Pengaturan tekanan arteri
FEEDFORWARD / ADAPTIVE
A. Tipe khusus negative feedback
B. 2 atau lebih sensor, sangat kompleks
C. Contoh :
Pengaturan pergerakan tubuh yang berlangsung
sangat cepat, sehingga tidak cukup waktu sinyal
saraf dihantarkan sampai ke otak. Otak
menggunakan prinsip adaptive kontrol yaitu
mengoreksi gerakan yang sudah terjadi. Bila tidak
sesuai dilakukan adaptasi
POSITIVE FEEDBACK
A. Stimulus untuk meningkatkan stimulus
B. Biasanya bersifat patologis, misal : efektifitas
pompa jantung pada perdarahan sebanyak 2
liter
C. Contoh nonpatologis
1. Pembentukan bekuan darah
2. Kelahiran anak (Kontraksi otot rahim)
3. Pembentukan dan Penjalaran Impuls saraf
MENCEGAH DISFUNGSI
1. Sakit
2. Kematian
SEL DAN FUNGSINYA
SEL
 Merupakan struktur
fungsional terkecil tubuh
manusia
 Susunan sel (dari luar ke
dalam) :
1. Membran sel
2. Sitoplasma berisi organela
sel
3. Nukleus : Membran nukleus,
Nukeoplasma, Nukleolus
STRUKTUR MEMBRAN SEL
MEMBRAN SEL
 Merupakan struktur elastik terdiri dari :
protein 55%, fosfolipid 25%, kolesterol 13%,
lipid lain 4 %, karbohidrat 3%
 Sawar lipid membran sel mencegah masuknya
air : mempunyai lapisan lipid ganda (bersifat
hidrofobik dan hidrofilik) sehingga
impermeabel terhadap bahan yang larut air
(ion, glukosa, urea), dan permeabel terhadap
bahan larut lemak (O2, CO2, alkohol)
MEMBRAN SEL
 Protein membran sel :
1. Protein integral : sebagai protein kanal
(pori-pori) yang bersifat selektif, protein
pengangkut melalui transpor aktif,
enzim
2. Protein perifer : sebagai enzim,
pengatur fungsi intraseluler
FUNGSI MEMBRAN PROTEIN
MEMBRAN SEL
 Membran Karbohidrat-Glikokaliks Sel
• Dalam bentuk glikoprotein dan glikolipid
• Fungsi :
1. Mengakibatkan permukaan sel bermuatan negatif yang
mendorong benda-benda bermuatan negatif yang lain
2. Melekatkan sel satu dengan yang lain karena ikatan
pada glikokaliks
3. Substansi reseptor untuk mengikat hormon seperti
insulin
4. Berperan dalam reaksi kekebalan tubuh
SITOPLASMA DAN
ORGANELANYA
 Sitoplasma terdiri dari 2 lapis
ektoplasma dan endoplasma
 Berisi lemak netral, granula glikogen,
ribosom, vesikel sekretoris dan 5
organela : retikulum endoplasmik,
aparatus Golgi, mitokondria, lisosom,
dan peroksisom
RETIKULUM ENDOPLASMA
Ada 2 macam :
1. RE Granula (kasar) : pada
permukaannya terdapat
ribosom.
Fungsi Ribosom : sintesis
protein
2. RE Agranula (halus) : tidak
terdapat ribosom
Fungsi : sintesis substansi
lipid dan berbagai proses
enzimatik lain dalam sel
APARATUS GOLGI
 Membran mirip dengan RE
 Memproses bahan-bahan yang
telah dibentuk dalam RE
 Mampu mensintesa
karbohidrat sendiri
 Mampu mensintesa asam
hialuronat dan kondroitin
sulfat yang merupakan
komponen utama
proteoglikan, bahan dasar
ruang interstisial, matriks
organik tulang
LISOSOM
 Organ vesikuler yang dibentuk aparatus
Golgi
 Fungsi : sistem pencernaan intraseluler,
mencerna bahan dan struktur intraseluler
(struktur yang telah rusak, partikel
makanan yang telah dicerna sel, bahan
yang tidak diinginkan tubuh misal bakteri)
 Mengandung enzim hidrolitik
PEROKSISOM
 Mirip lisososom tetapi dibentuk dari
replikasi sendiri
 Mengandung enzim oksidase berguna
untuk mengoksidasi banyak substansi
yang bila tidak dioksidasi akan menjadi
racun. Contoh : alkohol, obat-obatan
kimiawi
VESIKEL SEKRETORIS
 Menyimpan substansi
sekretoris yang
diproduksi RE yang
telah diolah oleh
Aparatus Golgi
 Contoh : terdapat
pada sel-sel asini
kelenjar pankreas
MITOKONDRIA
 Disebut “rumah energi”
sel
 Fungsi : metabolisme
bahan makanan untuk
menghasilkan energi
dalam bentuk ATP
 Dapat bereplikasi sendiri
karena mengandung DNA
STRUKTUR FILAMEN DAN
TUBULAR SEL
 Merupakan protein prekursor
disintesa ribosom
 Struktur filamen terdapat pada
ektoplasma sebagai penunjang
elastik membran sel, juga
menjadi mesin kontraktil yang
merupakan dasar kontraksi otot
diperankan oleh filamen aktin
dan miosin
 Struktur tubular berfungsi
sebagai sitoskeleton.
NUKLEUS
NUKLEUS MEMBRAN NUKLEUS
Terdiri dari 2 lapis
 Mengandung Lapisan luar
sejumlah besar berhubungan dengan
RE
DNA : mengatur
reproduksi, NUKLEOLI
mengatur aktivitas Tidak mempunyai
sitoplasma. membran pembungkus
Mengandung RNA
dan protein
SISTEM FUNGSIONAL SEL
 Pengambilan Makanan oleh Sel (Endositosis) :
Pinositosis dan Fagositosis
 Proses Pencernaan Bahan Asing akibat
Endositosis oleh Lisosom
 Sintesis dan Pembentukan Struktur Sel oleh RE
dan AG
 Penyadapan Energi dari Bahan Makanan oleh
Mitokondria
 Gerakan Sel (Ameboid dan Siliar)
ENDOSITOSIS
 Proses dimana sel mengambil makromolekul dan
bahan partikel lain dengan cara membentuk vesikel
baru yang berasal dari membran plasma
 Ada 2 jenis :
1. Pinositosis (pencernaan vesikel kecil mengandung cairan
ekstraseluler)
2. Fagositosis (pencernaan partikel besar seperti bakteri, sel,
jaringan yang berdegenerasi)
PINOSITOSIS
 Contoh terjadi pada makrofag
 Membutuhkan energi ATP dan ion kalsium
untuk memeras vesikel masuk ke sitoplasma
 Tahapan :
1. Molekul melekat pada reseptor khusus
2. Sifat permukaan membran berubah,
sehingga berinvaginasi ke dalam, sampai
seluruh tepi lubang tertutup
3. Membran yang berinvaginasi memisahkan
diri membentuk vesikel pinositik di dalam
sitoplasma
FAGOSITOSIS
 Contoh terjadi pada lekosit dan
makrofag jaringan
 Tahapan :
1. Reseptor membran sel melekat
pada ligan partikel
2. Tepi membran mengalami
evaginasi keluar mengelilingi
permukaan partikel membentuk
vesikel fagositik yang tertutup
3. Aktin dan fibril kontraktil
mengelilingi vesikel, berkontraksi
mendorong vesikel ke dalam
EKSOSITOSIS
 Sekresi makromolekul
dari sel dengan cara
bersatunya vesikel
dengan membran
plasma
 Contoh : mengeluarkan
badan residu (hasil
akhir pencernaan oleh
lisosom)
Proses Pencernaan Bahan Asing
akibat Endositosis oleh Lisosom

 Vesikel pinositik dan


fagositik dilekati
lisosom→mengeluarkan
enzim hidrolase→vesikel
pencernaan→hasil
pencernaan berdifusi ke
dalam sitoplasma→vesikel
yang ditinggalkan disebut
badan residu→dicerna
dengan cara eksositosis
Sintesis dan Pembentukan Struktur
Sel oleh RE dan AG

1. Sintesa protein oleh RE kasar


(bergranula)
2. Sintesa lipid oleh RE halus (tidak
bergranula)
3. RE menyediakan enzim yang mengatur
pemecahan glikogen
4. RE menyediakan enzim yang mampu
mendetoksifikasi bahan yang akan
merusak sel, misal : obat-obatan dengan
cara koagulasi, konjugasi, oksidasi dll
Penyadapan Energi dari Bahan
Makanan oleh Mitokondria
 Metabolisme bahan
makanan seperti
glukosa, asam
lemak dan asam
amino menghasilkan
energi siap pakai
(ATP) dengan
bantuan O2
Gerakan Sel
1. Gerakan ameboid : gerakan semua sel
berkaitan dengan lingkungannya, contoh :
gerak lekosit menembus jaringan
2. Gerakan siliar : gerakan silia mirip cambuk
pada permukaan sel, contoh : gerak sperma
SUSUNAN KIMIA CAIRAN
EKSTRASELULER DAN INTRASELULER
TRANSPOR ION & MOLEKUL
MELALUI MEMBRAN SEL
 Transpor pasif : difusi melalui membran sesuai
penurunan gradien konsentrasi
1. osmosis : difusi pasif air
2. difusi terfasilitasi : difusi pasif air dan larutan spesifik yang
difasilitasi protein spesifik
 Transpor aktif : pemompaan larutan melawan
gradien konsentrasinya
 Ko-transpor : Transpor aktif sekunder
 Endositosis dan eksositosis : transpor makromolekul
DIFUSI
OSMOSIS
DIFUSI TERFASILITASI
Terjadi pada
transpor molekul
yang mempunyai
berat molekul lebih
besar, yaitu :
glukosa, asam
amino
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KECEPATAN DIFUSI

1. Ketebalan Membran
2. Kelarutan lipid
3. Jumlah saluran protein yang dilewati suatu zat :
berhubungan dengan jumlah saluran per satuan luas
4. Suhu : semakin tinggi semakin cepat gerakan termal
molekul
5. Berat molekul zat yang berdifusi
TRANSPOR AKTIF
1. Primer : energi langsung berasal dari
pemecahan ATP atau senyawa fosfat
berenergi tinggi. Contoh : Pompa ion Na-K,
Pompa ion Ca, Pompa ion Hidrogen
2. Sekunder : energi berasal dari energi yang
disimpan dalam bentuk perbedaan
konsentrasi ionik antara kedua sisi
membran, yang terjadi karena transpor aktif
primer. Contoh :
TRANSPOR AKTIF
POMPA NATRIUM-KALIUM
(TRANSPOR AKTIF PRIMER)
PERBANDINGAN TRANSPOR
AKTIF DAN PASIF
KO-TRANSPOR (TRANSPOR
AKTIF SEKUNDER)
TERIMAKASIH ATAS
PERHATIANNYA

DAN SELAMAT BELAJAR

Anda mungkin juga menyukai