Anda di halaman 1dari 14

Kelompok II

OSCE/OSCA


Mahmuda (1910104109)
Putri Lestari (1910104114)
Nur Lindah Damoringgi (1910104112)
OSCE/OSCA

OSCE adalah metode untuk menilai berbagai kompetensi
klinik (skill) yang dipelopori oleh profesi medis (Harden dan Gleeson,
1979 dalam Brosnan et al., 2006), OSCE ini digunakan untuk
mengetaui performa praktik (shows how) bukan hanya mengetahui
teorinya saja tetapi tahu dan bisa menunjukkan perfomanya dengan
baik (knows and knows how). Metode ini dirancang untuk menilai
beberapa ketrampilan seperti berfikir kritisdan memecahkan
masalah (Hofer et al., 2012).Penyelenggaraan OSCE sudah menyebar
di seluruh negara maju terutama Eropa (Brosnan et al., 2006)dan saat
ini telah digunakan di Indonesia (Adnani, 2014).
Mahasiswa memiliki waktu 30 menit untuk menyelesaikan ketrampilannya
yang akan didokumentasikan dengan baik. Setelah dilakukan uji validitas dan
reabilitas OSCE/OSCA memiliki keunggulan sebagai penilaian formatif dan sumatif,
serta sebagai alat ukur kompetensi (Esswi, Badawy &Shaliabe, 2013).


OSCE/OSCA juga memiliki manfaat untuk membangun aspek
kertampilan kognitif, afektif, dan psikomotorik (Walsh, Bailey &
Koren, 2009). Selain itu OSCA dinyatakan sebagai metode yang paling
efektif untuk menilai praktik yang aman dalam hal perfomadari
psikomotorskill, dan pengetahuan teoritis yang berkaitan dengan skill(Bartfay
et al., 2004 dalam Rush et al., 2014). Brosnan et al., (2006)
membuktikan bahwa OSCE berdampak positif yaitu, memiliki penilain
yang berarti (47,7 %), sebagai penilaian yang fair(57,3 %), dan
menjadikan mahasiswa lebih siap sebelum praktik di Rumah Sakit (47,7 %).

Walaupun OSCE/OSCA memiliki berbagai keunggulan akan tetapi,

OSCE/OSCA juga memiliki kelemahan, yaitu dapat menimbulkan stress

(53,5%) (Brosnan et al., 2006). Rush et al., (2014) juga mengungkapkan bahwa

OSCA dapat menimbulkan kecemasaan (32.2%) yang mengakibatkan

kepercayan diri menurun sehingga mengganggu kinerja saat OSCA. Aghamolaei

& Fazel (2010) mengungkapkan bahwa penelitian tentang persepsi dalam

proses pembelajaran menjadi hal yang penting karena akan mempengaruhi

seseorang dalam berfikir, menilai dan mengingat sesuatu.


Pengetahuan dasar mahasiswa tentang suatu metode pembelajaran juga akan
mempengaruhi persepsi serta cara mahasiswa dalam belajar. Dalam penelitian Rush
et al., (2014), menunjukkan bahwa mahasiswa mempersepsikan OSCA secara
positif dengan umpan balik segera sebagai sarana penilaian dalam proses
pembelajaran. Hal ini dapat digunakan untuk mengeksplorasi bagaimana mahasiswa
mempersiapkan diri sebelum menghadapi OSCA dan sebagai literatur tentang
persiapan mahasiswa sebelum OSCA.

Persepsi mahasiswa tentang pelaksanaan OSCA juga memberikan hasil


yang positif, mahasiswa menerima informasi dan mengetahui
pengetahuan penguji. Serta persepsi mahasiswa tentang dampak
OSCA dalam pengembangan ketrampilan dan peningkatan kepercayaan
diri dapat membuat mahasiswa bisa menerapkan teori yang dimiliki
dalam praktik. Sedangkan perepsi mahasiswa tentang keberlanjutan
dilaksanakannya OSCA, mereka merasa bahwa universitas perlu untuk
terus menggunakan OSCA sebagai metode evaluasi dengan umpan balik
segera.
Kelebihan Dan Kekurangan Osce

 Valid
Kelebihan  Kekurangan
 Kompartementalisasi
 Reliable (terpercaya)  High cost
 ·Seting klinik (konteks, konten, dan prosedur)  Memerlukan pasien terstandar
yang nyata dan menarik
 Penguji yang terlatih (perlu pelatihan
 Berbagai keterampilan dengan variasi dapat
penguji)
diujikan dalam waktu relatif singkat.
 SDM perlu banyak (dibutuhkan banyak
 Seting kompetensi standard tertentu dapat
tenaga dan perlu pengorganisasian, baik
ditetapkan
dalam pengembangan, penerapan
 (Objektif) = Variasi pasien dan penguji dapat maupun pelaksanaannya)
dikurangi
 Menetapkan kriteria evaluasi dan
 Format OSCE bersifat flexible pelatihan evaluator atau observer
 Pengamatan langsung pada tiap mahasiswa membutuhkan banyak waktu
(jangkauan ketrampilan lebar)  Hanya pengetahuan dan keterampilan
 Terstruktur/Terencana memungkinkan tertentu dan spesifik yang diuji
terjadinya umpan balik dari pemeran pasien  Penyediaan logistik dalam pengembangan
standar (PS). Dapat digunakan untuk dan pelaksanaan bentuk penilaian OSCE
mengaudit proses pembelajaran yang telah sulit dan memakan waktu
dilakukan.
LEMBAR PENILAIAN OSCE
STASION .........5 / RJP
Rubrik Penilaian

Aspek Yang Dinilai 0 1 2 3 Bobot Skor


Anamnesa Tidak Menanyakan Menanyakan keluhan Menanyakan keluhan Menanyakan keluhan utama    
Keluhan utama utama dan 1-2 POINT dari utama dan dibawah ini secara lengkap
pernyataan dibawah ini : dan 3-4 POINT dari :
- Riwayat penyakit pernyataan dibawah ini : - Riwayat penyakit
sekarang, - Riwayat penyakit sekarang,
- Riwayat sekarang, - Riwayat pengobatan
pengobatan - Riwayat sebelumnya,
sebelumnya, pengobatan - Riwayat penyakit
- Riwayat penyakit sebelumnya, terdahulu,
terdahulu, - Riwayat penyakit - Riwayat Keluarga,
- Riwayat Keluarga terdahulu, - Faktor2 sosial, ekonomi
- Faktor2 sosial, - Riwayat Keluarga, dan budaya yang
ekonomi dan - Faktor2 sosial, berhubungan
budaya yang ekonomi dan
berhubungan budaya yang
berhubungan

Pemeriksaan Tidak Melakukan Melakukan pemeriksaan Melakukan pemeriksaan Melakukan pemeriksaan fisik    
Fisik pemeriksaan fisik fisik sesuai masalah klinik fisik sesuai masalah sesuai masalah klinik pasien  
sesuai masalah pasien dengan menerapkan klinik pasien dengan dengan menerapkan prinsip  
pasien prinsip sebagai berikut : menerapkan prinsip sebagai berikut :  
- Tidak menggunakan sebagai berikut : - menggunakan teknik  
teknik yang benar. - menggunakan yang benar.  
- Tidak sistematis. teknik yang benar. - sistematis.  
- Tidak sistematis.    
   
 
 
 
Interpretasi Data Tidak Mengusulkan Mengusulkan Mengusulkan    
melakukan pemeriksaan pemeriksaan pemeriksaan penunjang
interpretasi penunjang dan penunjang dan dan melakukan
data/ melakukan melakukan interpretasi 2
pemeriksaan interpretasi hanya 1 interpretasi 2 pemeriksaan dengan
penunjang pemeriksaan dengan pemeriksaan dengan lengkap dan benar
benar benar

Diagnosa Banding Tidak dapat Dapat menetapkan Hanya dapat Dapat menetapkan diagnosa    
menentukan diagnosa klinis tetapi menetapkan diagnosis dan diagnosa banding yang
diagnosis dan tidak lengkap klinis dengan benar lengkap, sesuai dengan
diagnosa banding masalah klinis pasien.

Tatalaksana Memilih obat Hanya mampu memilih Memilih obat dengan Memilih obat dengan tepat    
Farmakoterapi yang tidak tepat obat dengan tepat sesuai tepat sesuai indikasi sesuai indikasi dan dibawah
indikasi dan salah satu ini secara lengkap:
dibawah ini : - Menentukan bentuk
- Menentukan sediaan obat dengan
bentuk sediaan tepat.
obat dengan - Menetapkan dosis
tepat. dengan tepat.
- Menetapkan - Menuliskan resep
dosis dengan dengan benar.
tepat.  
- Menuliskan
resep dengan
benar.
 

Tatalaksana Non- Tidak melakukan Melakukan tindakan Melakukan tindakan Melakukan tindakan dengan    
Farmakoterapi apapun dengan tepat sesuai dengan tepat sesuai tepat sesuai indikasi dan
indikasi indikasi tetapi kurang dilakukan secara sempurna
sempurna
Komunikasi dan atau Tidak melakukan Menunjukkan Menunjukkan Menunjukkan kemampuan    
Edukasi Pasien 4 prinsip kemampuan kemampuan berkomunikasi dengan
komunikasi berkomunikasi dengan berkomunikasi dengan menerapkan seluruh prinsip
menerapkan salah satu menerapkan 2-3 dari 4 berikut:
prinsip berikut: prinsip berikut: 1.Mampu membina
1.Mampu membina 1.Mampu membina hubungan baik dg pasien
hubungan baik dg hubungan baik dg secara verbal, non verbal
pasien secara verbal, pasien secara verbal, (Ramah, Terbuka, kontak
non verbal (Ramah, non verbal (Ramah, mata, salam, empati, dan
Terbuka, kontak mata, Terbuka, kontak mata, hubungan komunikasi 2
salam, empati, dan salam, empati, dan arah, respon).
hubungan komunikasi 2 hubungan komunikasi 2.Mampu memberikann
arah, respon). 2 arah, respon). kesempatan pasien untuk
2.Mampu memberikann 2.Mampu bercerita dan mengarahkan
kesempatan pasien memberikann cerita.
untuk bercerita dan kesempatan pasien 3.Mampu untuk melibatkan
mengarahkan cerita. untuk bercerita dan pasien dalam membuat
3.Mampu untuk mengarahkan cerita. keputusan klinik,
melibatkan pasien 3.Mampu untuk pemeriksaan klinik.
dalam membuat melibatkan pasien 4.Mampu memberikan
keputusan klinik, dalam membuat penyuluhan yang isinya
pemeriksaan klinik. keputusan klinik, sesuai dengan masalah
4.Mampu memberikan pemeriksaan klinik. pasien.
penyuluhan yang isinya 4.Mampu memberikan  
sesuai dengan masalah penyuluhan yang  
pasien. isinya sesuai dengan  
masalah pasien.  
 
 
 
 
Perilaku Profesional Tidak meminta Meminta izin secara Meminta izin secara Meminta izin secara lisan    
izin secara lisan lisan dan 1-2 point lisan dan 3-4 point dan melakukan dibawah
dan sama sekali berikut: berikut: ini secara lengkap:
tidak melakukan 1.Melakukan setiap 1.Melakukan setiap 1.Melakukan setiap
point berikut: tindakan dengan tindakan dengan tindakan dengan berhati-
1.Melakukan berhati-hati dan teliti berhati-hati dan teliti hati dan teliti sehingga
setiap tindakan sehingga tidak sehingga tidak tidak membahayakan
dengan berhati- membahayakan pasien membahayakan pasien dan diri sendiri.
hati dan teliti dan diri sendiri. pasien dan diri 2.Memperhatikan
sehingga tidak 2.Memperhatikan sendiri. kenyamanan pasien.
membahayakan kenyamanan pasien. 2.Memperhatikan 3.Melakukan tindakan
pasien dan diri 3.Melakukan tindakan kenyamanan pasien. sesuai prioritas.
sendiri. sesuai prioritas. 3.Melakukan 4.Menunjukkan rasa
2.Memperhatika 4.Menunjukkan rasa tindakan sesuai hormat kepada pasien.
n kenyamanan hormat kepada pasien. prioritas. 5.Mengetahui keterbatasn
pasien. 5.Mengetahui 4.Menunjukkan rasa dengan merujuk atau
3.Melakukan keterbatasn dengan hormat kepada melakukan konsultasi bila
tindakan sesuai merujuk atau pasien. diperlukan.
prioritas. melakukan konsultasi 5.Mengetahui
4.Menunjukkan bila diperlukan. keterbatasn dengan
rasa hormat merujuk atau
kepada pasien. melakukan
5.Mengetahui konsultasi bila
keterbatasn diperlukan.
dengan merujuk
atau melakukan
konsultasi bila
diperlukan.
Total Skor    
Kompetensi yang dinilai dalam OSCE adalah:

1. Kemampuan anamnesis

Penilaian ini meliputi penilaian kemampuan peserta memfasilitasi pasien untuk
menceritakan kesakitannya. Menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang sesuai
untuk mendapatkan informasi yang akurat dan adekuat. Memberikan respon
yang sesuai terhadap insyarat pasien baik yang verbal maupun non verbal.

2. Kemampuan pemeriksaan fisik


Penilaian ini meliputi penilaian kemampuan peserta melakukan pemeriksaan
fisik sesuai masalah klinik pasien dengan menggunakan teknik pemeriksaan
yang logis, sistematik/runut dan efisien.Tanggap terhadap kenyamanan pasien
dan memberikan penjelasan ke pasien

3. Melakukan tes/prosedur klinik atau interpretasi data untuk menunjang


diagnosis banding atau diagnosis. Penilaian ini meliputi penilaian kemampuan
peserta untuk melakukan suatu tes/prosedur klinik dengan benar dan menyampaikan
prosedur atau hasilnya atau menginterpretasi hasil pemeriksaan penunjang dengan benar
dan menjelaskan kepada pasien dengan tepat.
4. Penegakan diagnosis/diagnosis banding
Penilaian ini meliputi penilaian kemampuan peserta menetapkan
diagnosis/diagnosis banding yang tepat, sesuai dengan masalah klinik pasien.

5. Tatalaksana
a. Non-farmakoterapi (tindakan)
Penilaian ini meliputi penilaian kemampuan peserta melakukan tindakan yang sesuai
masalah klinik pasien dan menyampaikan alasan dan prosedur pelaksanaan tindakan.
b. Farmakoterapi
Penilaian ini meliputi penilaian kemampuan peserta memilih obat yang rasional.

6. Komunikasi dan atau edukasi pasien



Penilaian ini meliputi penilaian kemampuan peserta berkomunikasi dengan baik, yaitu menggali
perspektif pasien dengan bahasa yang bisa dimengerti, memberikan kesempatan bertanya kepada pasien,
menanggapi pertanyaan/pernyataan pasien baik verbal maupun non verbal, melakukan diskusi, negosiasi
dan membina hubungan baik dengan pasiendan atau memberikan penyuluhan yang isinya sesuai dengan
masalah pasien dengan cara yang tepat.

7. Perilaku Profesional
Penilaian ini meliputi penilaian kemampuan peserta mempraktekkan aspek profesionalisme
yaitu meminta informed consent, melakukan setiap tindakan dengan berhati-hati dan teliti
sehingga tidak membahayakan pasien, memperhatikan kenyamanan pasien, melakukan
tindakan sesuai prioritas dan menunjukan rasa hormat kepada pasien. Menyadari keterbatasan.

Link Video Osce
https://www.youtube.com/whatch?=SafdPPGSvs


Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai