Anda di halaman 1dari 14

PILAR KEBANGSAAN

INDONESIA
(PANCASILA DAN UUD)

Nama : Nurul Anisa


KEWARGANEGARAAN
Isi dan makna pilar kebangsaan
indonesia
1.Pilar Pancasila
Pilar mulailah bagi tegak kokoh
berdirinya negara-bangsa Indonesia
adalah Pancasila.
Pilar / tiang penyangga suatu
bangunan harus memenuhi syarat,
seperti disamping kokoh dan
mantap, juga harus sesuai dengan
bangunan yang disangganya.
Indonesia yaitu negara kepulauan
terbesar pada dunia yang memiliki 19
000 pulau lebih, terdiri atas berbagai
suku bangsa yang beraneka adat
serta budaya, serta memeluk seluruh
agama dan keyakinan, lalu belief
system yang dibuat pilar harus sesuai
dengan kondisi negara bangsa ini.
2. Pilar UUD 1945
Pilar kedua kehidupan berbangsa dan
bernegara bagi bangsa Indonesia
adalah Undang-Undang Basis 1945.
Dalam rangka memahami dan
mendalami UUD 1945, diperlukan
memahami lebih dulu makna undang-
undang dasar teruntuk kehidupan
berbangsa dan bernegara dan prinsip-
prinsip yang terkandung dalam
Pembukaan UUD 1945.
Pengertian 4 Pilar kebangsaan
indonesia
Empat Pilar Kebangsaan adalah tiang
penyangga yang kokoh (soko
guru) agar rakyat Indonesia merasa
nyaman, aman, tentram, dan
sejahtera, serta terhindar dari
berbagai macam gangguan.
Pancasila, UUD 1945, NKRI (Negara
Kesatuan Republik Indonesia), serta
Bhineka Tunggal Ika adalah  warisan
tak ternilai dari para pendiri bangsa.
Pancasila Sebagai Ideologi
Bangsa
Pancasila merupakan konsep yang
mengandung gagasan, cita-cita, nilai
dasar yang bulat, utuh, dan mendasar
mengenai eksistensi dan hubungan
manusia dengan lingkungannya,
sehingga dapat dipergunakan sebagai
landasan dalam hidup bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara baik dari
dulu pada saat dirumuskan sampai
sekarang.
Dengan kedudukan dan kekuatan yang
dimiliki, adalah sebuah keharusan bagi
segenap masyarakat untuk
menjadikan pancasila sebagai way of
life (cara hidup). Pancasila harus
dijadikan sebagai pedoman sekaligus
dasar dari setiap aktivitas keseharian.
Sehingga, semua tingkah laku, sikap,
dan perbuatan manusia Indonesia
berada di bawah kerangka, selaras
dengan semangat, sekaligus
merupakan cerminan dari pancasila.
Semangat yang terdapat dalam pancasila
secara sederhana bisa dipetakan sebagai
berikut:
1. Ketuhanan yang Maha Esa :
Religiusitas
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab :
Humanitas
3. Persatuan Indonesia : Nasionalisme
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam
permusyawaratan dan perwakilan :
Soverenitas
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia : Sosialisme

Berbeda dengan pancasila yang tak


mengalami perubahan sama sekali
sejak dikukuhkan sebagai ideologi
negara, UUD 1945 telah mengalami
perubahan berkali kali. Terhitung sejak
1945, bangsa Indonesia sudah 8 jali
melakukan perubahan terhadap
undang-undang.
Terlepas dari dinamika yang mewarnai
perjalanan UUD 1945, hal penting
yang harus disadari adalah
kedudukannya sebagai traktat hukum
tertinggi dalam negara kesatuan
Republik Indonesia. Ia merupakan
sumber hukum yang harus dijadikan
sebagai referensi utama dalam setiap
kerangka hukum. Baik di bidang
politik, ekonomi dan sosial.
Hubungan Pemahaman Pilar
Kebangsaan
Menurut Sosialisasi MPR RI tentang Empat
Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
(2012), Empat Pilar dipandang sebagai
sesuatu yang harus dipahami oleh para
penyelenggara negara bersama seluruh
masyarakat dan menjadi panduan dalam
kehidupan berpolitik, menjalankan
pemerintahan, menegakkan hukum,
mengatur perekonomian negara, interaksi
sosial kemasyarakatan, dan berbagai
dimensi kehidupan bernegara dan
berbangsa lainnya.
Dengan pengamalan prinsip Empat
Pilar Kehidupan Berbangsa dan
Bernegara, diyakini bangsa Indonesia
akan mampu mewujudkan diri sebagai
bangsa yang adil, makmur, sejahtera,
dan bermartabat.
1. Pilar Pancasila
Menurut sosialisasi MPR RI tentang 4
Pilar Kehidupan, Pancasila adalah dasar
negara yang mempersatukan bangsa
sekaligus bintang penuntun (leitstar)
yang dinamis, yang mengarahkan
bangsa dalam mencapai tujuannya.
2. Pilar Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945

Undang-Undang Dasar ialah hukum


dasar yang tertulis, sedang
disampingnya Undang-Undang Dasar itu
berlaku juga hukum dasar yang tidak
tertulis, ialah atura-aturan dasar yang
timbul dan terpelihara dalam praktek
penyelenggaraan negara meskipun tidak
tertulis.
SEKIAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai