Anda di halaman 1dari 24

Definisi Risiko Jatuh dan Standar

Kewaspadaan
Nurul Rizkia
Keselamatan Pasien Kelas B
FIK UI 2018
Risiko Jatuh
• Risiko jatuh merupakan potensi terjadinya
jatuh pada klien dengan kondisi tertentu yang
dapat membahayakan klien.
• Jatuh adalah peristiwa yang mengakibatkan
seseorang beristirahat secara tidak sengaja di
lantai atau tingkat lebih rendah lainnya (WHO,
2018).
Risiko Jatuh

Penyebab utama kematian yang tidak disengaja


pada orang dewasa dengan usia 64 tahun keatas
(Centers for Disease Control and Prevention dalam
Potter & Perry, 2013).

Agency for Healthcare Research and Quality


memperkirakan 700.000 hingga 1 juta klien yang
dirawat di rumah sakit jatuh setiap tahun
Risiko Jatuh
Individu yang mempunyai risiko jatuh yang tinggi
:
1. Lanisa
2. Anak-anak

(WHO, 2018)
Standar Kewaspadaan
• Kewaspadaan Standar adalah praktik
pencegahan infeksi minimum yang berlaku
untuk semua perawatan pasien, terlepas dari
status infeksi pasien yang dicurigai atau
dikonfirmasi, dalam pengaturan dimana
perawatan kesehatan diberikan (CDC, 2018).
Standar Kewaspadaan
CDC membagi standar kewaspadaan menjadi 2,
yaitu :

Standard Precautions for


All Patients Care

Transmission-based
Precaution
Standard for All Patients Care
• Komponen (Kemeneterian Kesehatan, 2017) :
1
• Kebersihan Tangan

2
• Alat Pelindung Diri (APD)

3
• Dekontaminasi Peralatan Perawatan Pasien

4
• Kesehatan Lingkungan

5
• Pengelolaan Limbah

6
• Penatalaksanaan Linen

7
• Perlindungan Petugas Kesehatan

8
• Pemempatan Pasien

9
• Hygiene Respirasi/Etika Batuk dan Bersin

10
• Praktik Menyuntik dan Lumbal Pungsi yang Aman
Kebersihan Tangan
• Kebersihan tangan dilakukan dengan mencuci
tangan menggunakan sabun dan air mengalir
bila tangan jelas kotor atau terkena cairan
tubuh, atau menggunakan alkohol (alcohol-
based handrubs) bila tangan tidak tampak
kotor (Kementerian Kesehatan, 2017).
Alat Pelindung Diri (APD)
• Alat pelindung diri adalah pakaian khusus atau
peralatan yang di pakai petugas untuk
memproteksi diri dari bahaya fisik, kimia,
biologi/bahan infeksius (Kementerian
Kesehatan, 2017).
Alat Pelindung Diri (APD)
Sarung Tangan

Masker/Respirator Partikulat

Goggles

Perisai/Pelindung wajah

Kap Penutup Kepala

Gaun Pelindung / Apron

Sandal/Sepatu Tertutup/Sepatu Boot


Dekontaminasi Peralatan Perawatan Pasien

Kategori risiko yang berpotensi infeksi menurut


Splauding :

Semikritika
Kritikal Nonkritikal
l
Dekontaminasi Peralatan Perawatan Pasien

Pre- Disinfeks Sterilisas


Cleaning
Cleaning i i
Pengendalian Lingkungan
• Pengendalian lingkungan di fasilitas pelayanan
kesehatan, antara lain berupa upaya
perbaikan kualitas udara, kualitas air, dan
permukaan lingkungan, serta desain dan
konstruksi bangunan, dilakukan untuk
mencegah transmisi mikroorganisme kepada
pasien, petugas dan pengunjung (Kementerian
Kesehatan, 2017).
Pengelolaan Limbah
Tujuan :
Melindungi pasien, tenaga kesehatan,
pengunjung, dan masyarakat sekitar dari
transmisi infeksi dan cidera dan membuang
bahan- bahan berbahaya (sitotoksik, radioaktif,
gas, limbah infeksius, limbah kimiawi dan
farmasi) dengan aman.
Pengelolaan Limbah
Indentifikasi
Pemisahan

Pembuangan
/ Labeling
Pemusnahan

Pengangkuta
Penyimpanan
n
Penatalaksanaan Linen
• Linen dibagi menjadi 2 :
1. Linen Kotor
2. Linen Terkontaminasi
Perlindungan Petugas Kesehatan
• Perlindungan petugas kesehatan yaitu pemeriksaan
secara berkala baik tenaga kesehatan maupun
nonkesehatan. Fasyankes harus mempunyai
kebijakan untuk penatalaksanaan akibat tusukan
jarum atau benda tajam bekas pakai pasien, yang
berisikan antara lain siapa yang harus dihubungi
saat terjadi kecelakaan dan pemeriksaan serta
konsultasi yang dibutuhkan oleh petugas yang
bersangkutan (Kemeterian Kesehatan, 2017)
Penempatan Pasien
• Tempatkan pasien infeksius dan noninfeksius
dan sesuaikan dengan pola transmisi infeksi
penyakit. Jika ruangan tidak mumpuni, pasien
dengan jenis infeksi yang sama dibolehkan
dirawat bersama dengan sistem cohorting.
Kebersihan Pernapasan/Etika Batuk dan
Bersin
• Digunakan untuk semua orang khususnya
orang yang dapat mentransmisikan infeksinya
melaui airbone dan droplet. Petugas, pasien
dan pengunjung dengan gejala infeksi saluran
napas, harus menutup hidung dan mulut
dengan tisu atau saputangan atau lengan dan
membuang tisu ke tempat sampah infeksius
dan kemudian mencuci tangan (Kementerian
Kesehatan, 2017).
Praktik Menyuntik yang Aman
• Gunakan spuit dan jarum suntik steril sekali
pakai untuk setiap suntikan,berlaku juga pada
penggunaan vial multidose untuk mencegah
timbulnya kontaminasi mikroba saat obat
dipakai pada pasien lain. Jangan lupa
membuang spuit dan jarum suntik bekas pakai
ke tempatnya dengan benar (Kemeterian
Kesehatan, 2017).
Praktik Lumbal Pungsi yang Aman
• Semua petugas harus memakai masker bedah,
gaun bersih, sarung tangan steril saat akan
melakukan tindakan lumbal pungsi, anestesi
spinal/epidural/pasang kateter vena sentral
(Kemeterian Kesehatan, 2017).
Transmission-based Precautions
• Kewaspadaan berbasis transmisi adalah
tingkat kedua dari pengendalian infeksi dasar
dan harus digunakan sebagai tambahan untuk
Kewaspadaan Standar untuk pasien yang
mungkin terinfeksi atau didiagnosis infeksi
tertentu yang diperlukan tindakan
pencegahan tambahan untuk mencegah
penularan infeksi (CDC, 2016).
Transmission-based Precautions

Contact Droplet
Precautions Precautions

Airborne
Precautions
Daftar Pustaka
• Agency for Healthcare Research and Quality (AHRQ). (2019). Falls Retrieved from
https://psnet.ahrq.gov/primer/falls
• Centers for Disease Control and Prevention (CDC). (2016). Infection control. Retrieved
from https://www.cdc.gov/infectioncontrol/basics/transmissionbased-precautions.html
• Centers for Disease Control and Prevention (CDC). (2018). Infection prevention and
control in dental setting. Retrieved from
https://www.cdc.gov/oralhealth/infectioncontrol/summary-infection prevention-
practices/standard-precautions.html
• Kementerian Kesehatan. (2017). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 27 Tahun 2017 Tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan. Indonesia : Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
• Potter, P. A., Perry, A. G., Stockert, P. A., Hall, A. M.(2013). Fundamentals of Nursing. 8ͭʰ ed.
St.Louis : Mosby-Elsevier
• World Health Organization (WHO). (2018). Falls. Retrieved from
https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/falls

Anda mungkin juga menyukai