Anda di halaman 1dari 10

HAK DAN KEWAJIBAN

WARGA NEGARA
(CITIZENSHIP)
Nandisa Dwiliana Yuandina
19/439650/ TK/ 48380
TEKNIK GEODESI
PENGERTIAN KEWARGANEGARAAN

Kewarganegaraan berasal dari dua kata yaitu ‘warga’ dan


‘negara’. Berdasarkaan KBBI, pengertian warga adalah
tingkatan dalam masyarakat. Sedangkan definisi negara
adalah organisasi dalam suatu wilayah yang mempunyai
kekuasaan tertinggi yang sah dan ditaati oleh rakyat. Sementara
pengertian warga negara adalah penduduk sebuah negara atau
bangsa berdasarkan keturunan, tempat kelahiran, dan
sebagainya yang mempunyai kewajiban dan hak penuh sebagai
seorang warga dari negara itu.
Graham Murdock
Menurut Graham Murdock pada tahun 1994, kewarganegaraan adalah suatu hak agar dapat ikut serta maupun berpartisipasi secara
utuh didalam berbagai pola stuktur sosial, politik dan juga kehidupan kultural agar dapat menciptakan seseuatu hal yang baru
selanjutnya karena dengan begitu akan membentuk ide-ide yang besar.
Soemantri
Menurut Soemantri, pengertian kewarganegaraan ialah sesuatu yang memiliki keterkaitan atau hubungan antara manusia sebagai
individu di dalam suatu perkumpulan yang tertata dan terorganisir dalam hubungannya dengan negara yang bersangkutan.
Wiyanto Dwijo Hardjono, S.Pd.
Menurut Wiyanto Dwijo Hardjono, pengertian pendidikan kewarganegaraan ialah keanggotaan seseorang dalam satuan politik tertentu
(secara khusus negara) yang dengannya membawa hak untuk dapat berprestasi dalam suatu kegiatan politik di negara tersebut.
R. Daman
Pengertian kewarganegaraan menurut R. Daman adalah istilah hal-hal yang berhubungan dan berkaitan dengan penduduk dalam suatu
bangsa.
Wolhoff
Arti kewarganegaraan menurut Wolhoff adalah keanggotaan suatu bangsa tertentu, yakni sejumlah manusia yang terikat dengan yang
lainnya dikarenakan suatu sebab yaitu kesamaan bahasa, kehidupan dalam sosial dan berbudaya serta kesadaran nasionalnya.
Daryono
Menurut Daryono, kewarganegaraan merupakan pokok-pokok yang mencakup isi tentang hak dan kewajiban warga negara. Sebab
kewargangaraan menrupakan keanggotaan seseorang di dalam satuan politik tertentu (dalam hal ini negara) yang berkenaan dengan
hal tersebut maka timbulah suatu hak untuk berpartisipasi di dalam kehidupan politik di negara tersebut. Dan seseorang tersebut
dinamakan warga negara.
HUKUM KEWARGANEGARAAN

Hukum kewarganegaraan, dilandasi


oleh sikap nasionalisme yang menjadi
dasar dari maksud pembuatannya.
Apabila seorang individu tinggal dalam
suatu negara, bagaimana pandangannya
terhadap negara itu, dan apakah individu
itu hendak berpartisipasi.
DASAR HUKUM KEWARGANEGARAAN
INDONESIA

Pembukaan UUD 1945 pada alinea Pasal 30 ayat 1 tentang hak dan kewajiban
seluruh warga negara untuk berupaya dalam
kedua dan keempat, yang menjaga pertahanan dan keamanan negara.
mencantumkan cita-cita dan tujuan Pasal 31 ayat 1 tentang hak seluruh warga
bangsa Indonesia setelah merebut negara untuk mendapatkan pendidikan yang
layak dan memadai demi memajukan
kemerdekaannya. Pasal 27 ayat 1 kesejahteraan bangsa. Sebagai kesimpulan,
mengenai kesamaan kedudukan sebaiknya sebagai manusia berlandaskan
semua warga negara di mata hukum kita hanya mengabdi pada satu negara
saja dan memiliki satu kewarganegaraan. Hal
hukum. Pasal 27 ayat 3 tentang hak ini juga akan bermanfaat bagi Anda karena
dan kewajiban seluruh warga negara bisa memberikan perlindungan hukum
negara untuk berupaya membela atau keamanan dari gangguan dari dunia uar
terhadap masyarakatnya.
negaranya.
PENENTUAN
KEWARGANEGARAAN
Setiap negara yang berdaulat mempunyai wewenang
untuk menentukan siapa – siapa saja yang menjadi warga
negaranya. dalam menentukan kewarganegaraan
seseorang, dikenal adanya asas kewarganegaraan
berdasarkan kelahiran dan asas kewarganegaraan
berdasarkan perkawinan.
Terkait dengan syarat – syarat menjadi warga negara
dalam ilmu negara dikenal dengan dua asas
kewarganegaraan, yaitu asas ius sanguinis dan ius soli. Ius
artinya hukum atau dalil. Soli berasal dari kata solum yang
artinya negeri atau tanah. Sanguinis berasal dari kata
ASAS IUS SOLI DAN IUS
SANGUINIS
a. Asas Ius Soli b. Asas Ius Sanguinis
Asas yang menyatakan Asas yang menyatakan bahwa
bahwa kewarganegaraan kewarganegaraan seseorang
seseorang ditentukan dari ditentukan berdasarkan
dimana seseorang itu keturunan atau dengan kata
dilahirkan. lain ditentukan berdasarkan
kewarganegaraan dari orang
tuanya.
Dari kedua asas penentuan kewarganegaraan tersebut menimbulkan masalah yaitu
seseorang dapat lahir tanpa kewarganegaraan atau dikenal dengan sebutan Apatride,
seseorang lahir dengan kewarganegaraan ganda atau sering disebut dengan Bipatride
dan multipatride untuk orang – orang yang memiliki kewarganegaraan yang lebih dari
dua .

a. Apatride dapat terjadi apabila seseorang anak dilahirkan disebuah negara yang
menganut asas ius sanguinis sedangkan negara tempat tinggal orang tua si anak
tersebut menganut asas ius soli. Secara otomatis si anak tersebut tidak dapat memiliki
kewarganegaraan dimana dia di lahirkan dan tidak dapat memiliki kewarganegaraan
orang tuanyajuga, jadi si anak tersebut tidak memiliki kewarganegaraan.
b. Bipatride terjadi apabila seorang anak dilahirkan di sebuah negara yang menganut
asas ius soli dan negara tempat tinggal orang tua si anak tersebut menganut asas ius
sanguinis. Dengan demikian anak tersebut mempunyai kewarganegaraan ganda, karena
negara tempat lahir si anak tersebut mengakui bahwa anak tersebut adalah warga
negara mereka, sedangkan negara tempat tinggal orang tua anak tersebutjuga
mengakui anak tersebut sebagai warga negara mereka, jadi si anak tersebut memiliki
kewarganegaraan ganda.
c. Multipatride terjadi jika seorang pria berkewarganegaraan A menikah dengan
seorang wanita berkewarganegaraan B, negara A dan B menganut asas ius sanguinis.
Mereka pindah ke negara C yang menganut asas ius soli, lalu mereka melahirkan
seorang anak di negara C. Secara otomatis si anak tersebut memiliki 3
Negara Indonesia telah menentukan siapa – siapa
saja yang menjadi warga negaranya. Ketentuan
tersebut tercantum pada pasal 26 UUD 1945 yang
isinya sebagai berikut :
(1) Yang menjadi warga negara ialah orang – orang
Indonesia asli dan orang – orang bangsa lain yang
disahkan dengan undang – undang sebagai warga
negara.
(2) Penduduk ialah warga negara Indonesia dan

WARGA orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia


(3) Hal – hal mengenai warga negara dan
penduduk diatur dengan undang – undang.
NEGARA Berdasarkan hal di atas, dapat kita ketahui bahwa
yang dapat menjadi warga negara Indonesia
INDONESIA adalah :
• Orang – orang bangsa Indonesia asli;
• Orang – orang bangsa lain yang disahkan dengan
undang – undang menjadi warga negara.
Berdasarkan pasal 26 ayat (2) UUD 1945, penduduk negara Indonesia terdiri atas dua yaitu warga
negara dan warga asing. Ketentuan ini merupkan hal baru dan sebagaihasil amandemen UUD 1945.
sebelumnya, pada masa jajahan belanda penduduk Indonesia dibagi menjadi 3 (tiga) yang diatur pada
pasal 163 IS (Indische Staatregeling) tahun 1972, yaitu :
a. Golongan Eropa, terdiri atas :
1) Bangsa Belanda
2) Bukan bangsa Belanda tetapi dari Eropa
3) Orang bangsa lain yang hukum keluarganya sama dengan golongan Eropa
b. Golongan Timur Asing, terdiri atas
1) Golongan Tionghoa
2) Golongan Timur Asing Asing bukan Cina
c. Golongan Bu,iputera atau Pribumi, terdiri atas
1) Orang Indonesia asli dan keturunannya
2) Orang lain yang menyesuaikan diri dengan orang Indonesia asli dan keturunannya.
Dengan adanya ketentuan baru mengenai penduduk Indonesia, diharapkan tidak ada lagi pembedaan
dan penamaan penduduk Indonesia atas golongan pribumi dan keturunannya yang dapat memicu
konflik antar penduduk Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai