Pendafratan Tanah Nadhy
Pendafratan Tanah Nadhy
WARGA NEGARA
(CITIZENSHIP)
Nandisa Dwiliana Yuandina
19/439650/ TK/ 48380
TEKNIK GEODESI
PENGERTIAN KEWARGANEGARAAN
Pembukaan UUD 1945 pada alinea Pasal 30 ayat 1 tentang hak dan kewajiban
seluruh warga negara untuk berupaya dalam
kedua dan keempat, yang menjaga pertahanan dan keamanan negara.
mencantumkan cita-cita dan tujuan Pasal 31 ayat 1 tentang hak seluruh warga
bangsa Indonesia setelah merebut negara untuk mendapatkan pendidikan yang
layak dan memadai demi memajukan
kemerdekaannya. Pasal 27 ayat 1 kesejahteraan bangsa. Sebagai kesimpulan,
mengenai kesamaan kedudukan sebaiknya sebagai manusia berlandaskan
semua warga negara di mata hukum kita hanya mengabdi pada satu negara
saja dan memiliki satu kewarganegaraan. Hal
hukum. Pasal 27 ayat 3 tentang hak ini juga akan bermanfaat bagi Anda karena
dan kewajiban seluruh warga negara bisa memberikan perlindungan hukum
negara untuk berupaya membela atau keamanan dari gangguan dari dunia uar
terhadap masyarakatnya.
negaranya.
PENENTUAN
KEWARGANEGARAAN
Setiap negara yang berdaulat mempunyai wewenang
untuk menentukan siapa – siapa saja yang menjadi warga
negaranya. dalam menentukan kewarganegaraan
seseorang, dikenal adanya asas kewarganegaraan
berdasarkan kelahiran dan asas kewarganegaraan
berdasarkan perkawinan.
Terkait dengan syarat – syarat menjadi warga negara
dalam ilmu negara dikenal dengan dua asas
kewarganegaraan, yaitu asas ius sanguinis dan ius soli. Ius
artinya hukum atau dalil. Soli berasal dari kata solum yang
artinya negeri atau tanah. Sanguinis berasal dari kata
ASAS IUS SOLI DAN IUS
SANGUINIS
a. Asas Ius Soli b. Asas Ius Sanguinis
Asas yang menyatakan Asas yang menyatakan bahwa
bahwa kewarganegaraan kewarganegaraan seseorang
seseorang ditentukan dari ditentukan berdasarkan
dimana seseorang itu keturunan atau dengan kata
dilahirkan. lain ditentukan berdasarkan
kewarganegaraan dari orang
tuanya.
Dari kedua asas penentuan kewarganegaraan tersebut menimbulkan masalah yaitu
seseorang dapat lahir tanpa kewarganegaraan atau dikenal dengan sebutan Apatride,
seseorang lahir dengan kewarganegaraan ganda atau sering disebut dengan Bipatride
dan multipatride untuk orang – orang yang memiliki kewarganegaraan yang lebih dari
dua .
a. Apatride dapat terjadi apabila seseorang anak dilahirkan disebuah negara yang
menganut asas ius sanguinis sedangkan negara tempat tinggal orang tua si anak
tersebut menganut asas ius soli. Secara otomatis si anak tersebut tidak dapat memiliki
kewarganegaraan dimana dia di lahirkan dan tidak dapat memiliki kewarganegaraan
orang tuanyajuga, jadi si anak tersebut tidak memiliki kewarganegaraan.
b. Bipatride terjadi apabila seorang anak dilahirkan di sebuah negara yang menganut
asas ius soli dan negara tempat tinggal orang tua si anak tersebut menganut asas ius
sanguinis. Dengan demikian anak tersebut mempunyai kewarganegaraan ganda, karena
negara tempat lahir si anak tersebut mengakui bahwa anak tersebut adalah warga
negara mereka, sedangkan negara tempat tinggal orang tua anak tersebutjuga
mengakui anak tersebut sebagai warga negara mereka, jadi si anak tersebut memiliki
kewarganegaraan ganda.
c. Multipatride terjadi jika seorang pria berkewarganegaraan A menikah dengan
seorang wanita berkewarganegaraan B, negara A dan B menganut asas ius sanguinis.
Mereka pindah ke negara C yang menganut asas ius soli, lalu mereka melahirkan
seorang anak di negara C. Secara otomatis si anak tersebut memiliki 3
Negara Indonesia telah menentukan siapa – siapa
saja yang menjadi warga negaranya. Ketentuan
tersebut tercantum pada pasal 26 UUD 1945 yang
isinya sebagai berikut :
(1) Yang menjadi warga negara ialah orang – orang
Indonesia asli dan orang – orang bangsa lain yang
disahkan dengan undang – undang sebagai warga
negara.
(2) Penduduk ialah warga negara Indonesia dan