Anda di halaman 1dari 16

BIOKIMIA TANAMAN

ASAM BASA BUFFER


Kelompok 1
1. Ela Remita Fransiska C1011161036
2. Trisnak Ambarsari C1011161132
3. Tri Wahyono C1011161004
4. Magdalena C1011161020
5. Marselina Acing C1011161155
6. Monika C1011161150
7. Mutini C1011161147
8. Muhammad Abdul Azis C1011191052
9. Claudio Matthew Mulatua Pangaribuan C1011191056
10. Aventa Rafles Sinaga C1011191059
ASAM
Asam (sering diwakili dengan
rumus umum HA) secara umum Menurut Brønsted-Lowry,
merupakan senyawa kimia yang keasaman suatu senyawa
bila dilarutkan dalam air akan ditentukan oleh kestabilan ion
menghasilkan larutan dengan pH hidronium dan basa konjugat
lebih kecil dari 7. Dalam definisi terlarutnya ketika senyawa
modern, asam adalah suatu zat tersebut telah memberi
yang dapat memberi proton (ion proton ke dalam larutan
H+) kepada zat lain (basa), atau tempat asam itu berada.
dapat menerima pasangan Stabilitas basa konjugat yang
elektron bebas dari suatu basa. lebih tinggi menunjukkan
Suatu asam bereaksi dengan
keasaman senyawa
suatu basa dalam reaksi
bersangkutan yang lebih
penetralan untuk membentuk
Secara umum, asam memiliki sifat sebagai berikut :

1. Rasa : masam ketika dilarutkan dalam air.


2. Sentuhan : asam terasa menyengat bila disentuh,
terutama bila asamnya asam kuat.
3. Kereaktifan : asam bereaksi hebat dengan kebanyakan
logam, yaitu korosif terhadap logam.
4. Hantaran listrik : asam, walaupun tidak selalu ionik,
merupakan elektrolit.

Contoh asam adalah asam asetat (ditemukan dalam cuka) dan


asam sulfat (digunakan dalam baterai atau aki mobil).
Asam Asam
kuat lemah

senyawa yang terdisosiasi Asam lemah mempunyai


sempurna menjadi ion ketika nilai Ka yang kecil (yaitu,
dilarutkan di air. Asam kuat sejumlah cukup banyak HA
mempunyai nilai Ka yang dan A-terdapat bersama-
besar (yaitu, kesetimbangan sama dalam larutan;
reaksi berada jauh di kanan, sejumlah kecil H3O+ ada
terdapat banyak H3O+; dalam larutan; asam hanya
hampir seluruh asam terurai sebagian).
terurai). Misalnya, nilai Ka Misalnya, nilai Ka untuk
untuk asam klorida (HCl) asam asetat adalah 1,8 ×
adalah 10 pangkat 7. 10-5.
Beberapa reaksi asam

1. Reaksi asam dengan logam


Asam dapat bereaksi dengan logam menghasilkan zat lain dan
menghasilkan gas hidrogen.
Contohnya adalah reaksi antara asam sulfat dengan logam
magnesium.

2. Reaksi asam dengan senyawa karbonat


Asam dapat bereaksi dengan senyawa karbonat menghasilkan zat
lain, gas CO2 dan air.
Contoh, reaksi antara kalsium karbonat dengan larutan HCl. Pada
reaksi ini terbentuklah kalsium klorida.

3. Reaksi asam dengan oksida logam


Asam dapat bereaksi dengan oksida logam menghasilkan zat lain
dan air. Sebagai Contoh, reaksi antara asam sulfat dengan tembaga
oksida.
BASSA
senyawa kimia yang menyerap ion
hydronium ketika dilarutkan dalam air,
bassa adalah lawan (dual) dari asam,
yaitu ditujukan untuk unsur/senyawa
kimia yang memiliki pH lebih dari 7.
Kostik merupakan istilah yang digunakan
untuk bassa kuat. jadi kita menggunakan
nama kostik soda untuk natrium
hidroksida (NaOH) dan kostik postas
untuk kalium hidroksida (KOH). Bassa
dapat dibagi menjadi bassa kuat dan
bassa lemah. Kekuatan bassa sangat
tergantung pada kemampuan bassa
tersebut melepaskan ion OH dalam
larutan dan konsentrasi larutan basa
Adapun sifat-sifat dari basa
1. Kaustik
2. Rasanya pahit
3. Licin seperti sabun
4. Nilai pH lebih dari sabun
5. Mengubah warna lakmus merah menjadi biru
6. Dapat menghantarkan arus listrik

Reaksi :
Kalsium Hidroksida +Asam Sulfat Kalsium Sulfat + Air
Ca(OH)2 (aq) + H2SO4 CaSO4(aq) + 2H2O (l)
BEBERAPA CARA UNTUK MENGIDENTIFIKASI ASAM DAN BASA, YAITU :

Identifikasi dengan Kertas Lakmus

Warna kertas lakmus dalam larutan asam, larutan basa dan


larutan bersifat netral berbeda. Ada dua macam kertas lakmus,
yaitu lakmus merah dan lakmus biru.
Sifat dari masing-masing kertas lakmus tersebut adalah sebagai
berikut.
1. Lakmus merah dalam larutan asam berwarna merah dan
dalam larutan basa berwarna biru.
2. Lakmus biru dalam larutan asam berwarna merah dan dalam
larutan basa berwarna biru.
3. Lakmus merah maupun biru dalam larutan netral tidak
berubah warna
PH (DERAJAT KEASAMAN)

pH adalah derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman


atau kebasaan yang dimiliki oleh suatu larutan. Ia didefinisikan sebagai kologaritma
aktivitas ion hidrogen (H+) yang terlarut.
Indikator Tingkat Keasaman Suatu zat asam yang di masukkan ke dalam air akan
mengakibatkan bertambahnya ion hidrogen (H+) dalam air dan
berkurangnya ion hidroksida (OH- ).
Sedangkan pada basa, akan terjadi sebaliknya. Zat basa yang dimasukkan ke
dalam air akan mengakibatkan bertambahnya ion hidroksida (OH- ) dan
berkurangnya ion hidrogen (H+).
Nilai pH sama dengan negatif logaritma konsentrasi ion H+ dan secara matematika
dinyatakan dengan persamaan
pH = – log (H+)
Analog dengan pH, konsentrasi ion OH– juga dapat dinyatakan dengan cara yang
sama, yaitu pOH (Potenz Hydroxide) dinyatakan dengan persamaan berikut.
pOH = – log (OH-)
LARUTAN PENYANGGA (BUFFER)

 Larutan penyangga atau larutan buffer adalah larutan yang PH-nya


praktis tidak berubah walaupun ditambahkan sedikit asam, sedikit
basa, atau bila larutan tersebut diencerkan.
 Larutan penyangga mengandung campuran asam lemah dan basa
konjugasinya atau basa lemah dan asam konjugasinya.
 Larutan penyangga dibedakan menjadi atas 2: larutan penyangga
asam yang mempertahankan Ph pada daerah asam (pH < 7) dan
larutan penyangga basa yang mempertahankan Ph pada daerah
basa (pH>7).
Larutan penyangga asam

Larutan penyangga asam merupakan campuran asam lemah


dengan basa konjugasi (garam) nya.
Contoh :

Larutan buffernya campuran CH₃COOH (asam lemah) dan


CH₃COO⁻ (garam ata basa konjugasi)
Larutan penyangga bassa

Larutan penyangga basa merupakan campuran


bassa lemah dengan asam konjugasi (garam)
nya.
Contoh :

Larutan buffernya campuran NH₃ (bassa lemah)


dan NH₄⁺ (garam tau asam konjugasi).
Fungsi larutan penyangga
(buffer)

Larutan penyangga digunakan dalam kimia analitik, biokimia,


bakteriologi, fotografi industry kulit dan zat warna.
Cairan tubuh, baik intrasel maupun cairan luar sel, merupakan
larutan penyangga.
Sistem penyangga yang utama dalam cairan intrasel adalah pasangan
asam basa konjugasi.
Sistem penyangga cairan luar sel (darah) adalah pasangan asam basa
konjugasi H₂CO₃ - HCO₃⁻. Larutan penyangga tersebut menjaga pH
darah hampir konstan, yaitu sekitar 7,4.
Sistem larutan
penyangga (buffer)

Merupakan larutan yang terbentuk dari hasil pencampuran asam


lemah atau basa lemah dengan garamnya.
Kapasitas buffer menyatakan kemampuan maksimum sistem buffer
untuk mempertahankan pH.
Fungsi sistem buffer merupakan bagian dari mekanisme
homeostatis tubuh untuk menjaga pH.
Sistem buffer darah

pH normal darah 7,35 – 7,45


pH > 7,45 disebut alkalosis dan pH < 7,35 disebut asidosis.
Buffer yang terdapat didalam darah, yaitu:
 Buffer bikarbonat
 Buffer fosfat
 Buffer protein dan buffer hemoglobin
 Buffer ammonium
THANKS
YOU

Anda mungkin juga menyukai