0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
33 tayangan16 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang asam basa dan buffer. Asam dan basa dijelaskan berdasarkan sifat-sifatnya seperti pH, rasa, dan contohnya. Dokumen juga menjelaskan tentang buffer sebagai larutan yang dapat menjaga pHnya relatif konstan meski ditambahkan asam atau basa. Sistem buffer darah dipaparkan sebagai contoh penting buffer dalam tubuh.
Dokumen tersebut membahas tentang asam basa dan buffer. Asam dan basa dijelaskan berdasarkan sifat-sifatnya seperti pH, rasa, dan contohnya. Dokumen juga menjelaskan tentang buffer sebagai larutan yang dapat menjaga pHnya relatif konstan meski ditambahkan asam atau basa. Sistem buffer darah dipaparkan sebagai contoh penting buffer dalam tubuh.
Dokumen tersebut membahas tentang asam basa dan buffer. Asam dan basa dijelaskan berdasarkan sifat-sifatnya seperti pH, rasa, dan contohnya. Dokumen juga menjelaskan tentang buffer sebagai larutan yang dapat menjaga pHnya relatif konstan meski ditambahkan asam atau basa. Sistem buffer darah dipaparkan sebagai contoh penting buffer dalam tubuh.
Kelompok 1 1. Ela Remita Fransiska C1011161036 2. Trisnak Ambarsari C1011161132 3. Tri Wahyono C1011161004 4. Magdalena C1011161020 5. Marselina Acing C1011161155 6. Monika C1011161150 7. Mutini C1011161147 8. Muhammad Abdul Azis C1011191052 9. Claudio Matthew Mulatua Pangaribuan C1011191056 10. Aventa Rafles Sinaga C1011191059 ASAM Asam (sering diwakili dengan rumus umum HA) secara umum Menurut Brønsted-Lowry, merupakan senyawa kimia yang keasaman suatu senyawa bila dilarutkan dalam air akan ditentukan oleh kestabilan ion menghasilkan larutan dengan pH hidronium dan basa konjugat lebih kecil dari 7. Dalam definisi terlarutnya ketika senyawa modern, asam adalah suatu zat tersebut telah memberi yang dapat memberi proton (ion proton ke dalam larutan H+) kepada zat lain (basa), atau tempat asam itu berada. dapat menerima pasangan Stabilitas basa konjugat yang elektron bebas dari suatu basa. lebih tinggi menunjukkan Suatu asam bereaksi dengan keasaman senyawa suatu basa dalam reaksi bersangkutan yang lebih penetralan untuk membentuk Secara umum, asam memiliki sifat sebagai berikut :
1. Rasa : masam ketika dilarutkan dalam air.
2. Sentuhan : asam terasa menyengat bila disentuh, terutama bila asamnya asam kuat. 3. Kereaktifan : asam bereaksi hebat dengan kebanyakan logam, yaitu korosif terhadap logam. 4. Hantaran listrik : asam, walaupun tidak selalu ionik, merupakan elektrolit.
Contoh asam adalah asam asetat (ditemukan dalam cuka) dan
asam sulfat (digunakan dalam baterai atau aki mobil). Asam Asam kuat lemah
senyawa yang terdisosiasi Asam lemah mempunyai
sempurna menjadi ion ketika nilai Ka yang kecil (yaitu, dilarutkan di air. Asam kuat sejumlah cukup banyak HA mempunyai nilai Ka yang dan A-terdapat bersama- besar (yaitu, kesetimbangan sama dalam larutan; reaksi berada jauh di kanan, sejumlah kecil H3O+ ada terdapat banyak H3O+; dalam larutan; asam hanya hampir seluruh asam terurai sebagian). terurai). Misalnya, nilai Ka Misalnya, nilai Ka untuk untuk asam klorida (HCl) asam asetat adalah 1,8 × adalah 10 pangkat 7. 10-5. Beberapa reaksi asam
1. Reaksi asam dengan logam
Asam dapat bereaksi dengan logam menghasilkan zat lain dan menghasilkan gas hidrogen. Contohnya adalah reaksi antara asam sulfat dengan logam magnesium.
2. Reaksi asam dengan senyawa karbonat
Asam dapat bereaksi dengan senyawa karbonat menghasilkan zat lain, gas CO2 dan air. Contoh, reaksi antara kalsium karbonat dengan larutan HCl. Pada reaksi ini terbentuklah kalsium klorida.
3. Reaksi asam dengan oksida logam
Asam dapat bereaksi dengan oksida logam menghasilkan zat lain dan air. Sebagai Contoh, reaksi antara asam sulfat dengan tembaga oksida. BASSA senyawa kimia yang menyerap ion hydronium ketika dilarutkan dalam air, bassa adalah lawan (dual) dari asam, yaitu ditujukan untuk unsur/senyawa kimia yang memiliki pH lebih dari 7. Kostik merupakan istilah yang digunakan untuk bassa kuat. jadi kita menggunakan nama kostik soda untuk natrium hidroksida (NaOH) dan kostik postas untuk kalium hidroksida (KOH). Bassa dapat dibagi menjadi bassa kuat dan bassa lemah. Kekuatan bassa sangat tergantung pada kemampuan bassa tersebut melepaskan ion OH dalam larutan dan konsentrasi larutan basa Adapun sifat-sifat dari basa 1. Kaustik 2. Rasanya pahit 3. Licin seperti sabun 4. Nilai pH lebih dari sabun 5. Mengubah warna lakmus merah menjadi biru 6. Dapat menghantarkan arus listrik
Reaksi : Kalsium Hidroksida +Asam Sulfat Kalsium Sulfat + Air Ca(OH)2 (aq) + H2SO4 CaSO4(aq) + 2H2O (l) BEBERAPA CARA UNTUK MENGIDENTIFIKASI ASAM DAN BASA, YAITU :
Identifikasi dengan Kertas Lakmus
Warna kertas lakmus dalam larutan asam, larutan basa dan
larutan bersifat netral berbeda. Ada dua macam kertas lakmus, yaitu lakmus merah dan lakmus biru. Sifat dari masing-masing kertas lakmus tersebut adalah sebagai berikut. 1. Lakmus merah dalam larutan asam berwarna merah dan dalam larutan basa berwarna biru. 2. Lakmus biru dalam larutan asam berwarna merah dan dalam larutan basa berwarna biru. 3. Lakmus merah maupun biru dalam larutan netral tidak berubah warna PH (DERAJAT KEASAMAN)
pH adalah derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman
atau kebasaan yang dimiliki oleh suatu larutan. Ia didefinisikan sebagai kologaritma aktivitas ion hidrogen (H+) yang terlarut. Indikator Tingkat Keasaman Suatu zat asam yang di masukkan ke dalam air akan mengakibatkan bertambahnya ion hidrogen (H+) dalam air dan berkurangnya ion hidroksida (OH- ). Sedangkan pada basa, akan terjadi sebaliknya. Zat basa yang dimasukkan ke dalam air akan mengakibatkan bertambahnya ion hidroksida (OH- ) dan berkurangnya ion hidrogen (H+). Nilai pH sama dengan negatif logaritma konsentrasi ion H+ dan secara matematika dinyatakan dengan persamaan pH = – log (H+) Analog dengan pH, konsentrasi ion OH– juga dapat dinyatakan dengan cara yang sama, yaitu pOH (Potenz Hydroxide) dinyatakan dengan persamaan berikut. pOH = – log (OH-) LARUTAN PENYANGGA (BUFFER)
Larutan penyangga atau larutan buffer adalah larutan yang PH-nya
praktis tidak berubah walaupun ditambahkan sedikit asam, sedikit basa, atau bila larutan tersebut diencerkan. Larutan penyangga mengandung campuran asam lemah dan basa konjugasinya atau basa lemah dan asam konjugasinya. Larutan penyangga dibedakan menjadi atas 2: larutan penyangga asam yang mempertahankan Ph pada daerah asam (pH < 7) dan larutan penyangga basa yang mempertahankan Ph pada daerah basa (pH>7). Larutan penyangga asam
Larutan penyangga asam merupakan campuran asam lemah
dengan basa konjugasi (garam) nya. Contoh :
Larutan buffernya campuran CH₃COOH (asam lemah) dan
CH₃COO⁻ (garam ata basa konjugasi) Larutan penyangga bassa
Larutan penyangga basa merupakan campuran
bassa lemah dengan asam konjugasi (garam) nya. Contoh :
Larutan buffernya campuran NH₃ (bassa lemah)
dan NH₄⁺ (garam tau asam konjugasi). Fungsi larutan penyangga (buffer)
Larutan penyangga digunakan dalam kimia analitik, biokimia,
bakteriologi, fotografi industry kulit dan zat warna. Cairan tubuh, baik intrasel maupun cairan luar sel, merupakan larutan penyangga. Sistem penyangga yang utama dalam cairan intrasel adalah pasangan asam basa konjugasi. Sistem penyangga cairan luar sel (darah) adalah pasangan asam basa konjugasi H₂CO₃ - HCO₃⁻. Larutan penyangga tersebut menjaga pH darah hampir konstan, yaitu sekitar 7,4. Sistem larutan penyangga (buffer)
Merupakan larutan yang terbentuk dari hasil pencampuran asam
lemah atau basa lemah dengan garamnya. Kapasitas buffer menyatakan kemampuan maksimum sistem buffer untuk mempertahankan pH. Fungsi sistem buffer merupakan bagian dari mekanisme homeostatis tubuh untuk menjaga pH. Sistem buffer darah
pH normal darah 7,35 – 7,45
pH > 7,45 disebut alkalosis dan pH < 7,35 disebut asidosis. Buffer yang terdapat didalam darah, yaitu: Buffer bikarbonat Buffer fosfat Buffer protein dan buffer hemoglobin Buffer ammonium THANKS YOU