KACANG TANAH

(Arachis hypogea)
ASAL DAN SEJARAH KACANG TANAH
Kacang tanah bersal dari Amerika Latin (Lereng
Pegunungan Andes); negara Bolovia, Peru, dan Brazilia.
Kacang tanah sudah diusahakan oleh bangsa Inca dan
bangsa Indian Maya sejak 1500 SM.
Di benua Asia : mula-mula ditanam di India dan Cina sejak
abad ke VI, di Indonesia diperkirakan sejak akhir abad XV
Pada saat ini kacang tanah telah tersebar keseluruh dunia
yaitu pada daerah 35 LS – 35 LU
Benua Asia memiliki luas panen terluas (55,6%), Afrika 29
%. Amerika 15 %, Eropa 0,1 %, dan Australia 0,3 %. (lihat
Tabel)
 Daerah
pengembangan
kacang tanah di
dunia

Daerah asal Kacang tanah

 NEGARA PENGHASIL UTAMA KACANG TANAH DI DUNIA

No Negara Luas Panen Produktivitas Produksi

(ha/tahun) (ton/ha) (ton/tahun)
1. India 9.002.000 0,9 8.758.946
2 Cina 2.208.000 1,0 2.208.000
3 Nigeria 1.441.000 0,9 520.000
4 Senegal 1.134.000 0,8 777.000
5 USA 714.000 1,8 1.682.000
6 Brazil 803.000 1,4 288.000
7 Argentina 150.000 2.0 298.000
8 Indonesia 484.000 0,9 435.000
9 Myanmar 560.000 1,0 574.000
10 Lain-lain 5.346.000 0,7 3.947.000
Total 18.478.000
DAERAH PRODUKSI KACANG TANAH DI INDONESIA

No Propinsi Luas tanaman Hasil Rata-rata

(ha/tahun) (t/ha)
1 Sumatera Utara 18.968 1.06
2 Sumatera Barat 9.923 1.09
3 Sumatera Selatan 12.315 1,18
4 Jawa Barat 67.716 0,98
5 Jawa Tengah 99.379 0,98
6 Yogyakarta 41.125 0,76
7 Jawa Timur 133,280 0,90
8 Bali 13.641 0,94
9 Kalimantan Selatan 11.406 0,88
10 Sulawesi Selatan 47.164 1.09
 POLA TANAM KACANG TANAH DI INDONESIA
1.LAHAN TEGALAN : KACANG TANAH DAPAT DITANAM PADA
AWAL MH ATAU AKHIR MH (MARENGAN). DI DAERAH YANG
PERIODE HUJANNYA MENCAPAI 8 BULAN ATAU LEBIH, DAPAT
DITANAM SEBAGAI TANAMAN KATIGA;
ROTASI YANG UMUM DILAKUKAN :
(1) JAGUNG + UBIKAYU – KACANG TANAH + UBIKAYU
(2) PADIGOGO + UBIKAYU – KACANG TANAH +UBIKAYU
(3) KEDELAI + JAGUNG – KACANG TANAH
(4) KACANG TANAH + UBIKAYU – KEDELAI + UBIKAYU
(5) KEDELAI-JAGUNG – KACANG TANAH

2. DI LAHAN SAWAH, KACANG TANAH DITANAM DENGAN ROTASI :

(1) PADI – PADI - KACANG TANAH
(2) PADI - KACANG TANAH
(3) PADI - KEDELAI – KACANG TANAH
 BIOLOGI
KACANG TANAH (Arachis hypogea)
Ordo : Polypetalae
Family : Papilionideae
Sub family : Leguminosae
Genus : Arachis
Spesies : 1. A. hypogae, 2. A. glabarta, 3. A. diogoi,
4. A. marginata, 5. A. prostrata, 6. A. villosulicarpa
7. A. villosa. 8. A. manticola, 9. A. duranensis,
10. A. repens, 11. A. batizocoi, 12. A. spegazzimi

Arachis hypogea: ada tiga tipe; a. tipe spanish

b. tipe valensia
c. tipe virginia
PERBEDAAN MORPOLOGI KACANG TANAH TIPE VIRGINIA, TIPE
SPANISH DAN VALENSIA.

Bagian tanaman Tipe virginia Tipe spanish dan valensia

• Tipe batang Menjalar Tegak
• Cabang utama Dari ruas berselang-seling Berurutan
• Warna daun Hijau tua Hijau muda
• Pembungaan Pada ruas cabang Batang utama dan cabang
• Letak polong Pada ruas cabang Pada pangkal batang
• Biji per polong 2 2-4
• Ukuran biji Besar Kecil
• Dorman biji ± 2 bulan Tidak dorman
• Umur panen 150 – 170 hari 80- 100 hari
• Daya hasil 4,5 – 5 ton/ha 2-3 ton /ha
• Adaptasi Sub. tropis Tropis
FISIOLOGI DAN PERTUMBUHAN KACANG TANAH
SIFAT-SIFAT FISIOLOGI KACANG TANAH:
1. Bunganya tumbuh di atas tanah, tetapi polong masuk dan berkembang di
dalam tanah dan mampu menyerap hara langsung dari tanah.
2. Periode berbunga cukup panjang, mencapai 75 % dari periode hidup
tanaman, jumlah bunga yang terbentuk banyak, tetapi bunga yang menjadi
polong relatif sangat sedikit.
3. Pertumbuhan vegetatif dan generatif lebih dipengaruhi oleh suhu dari pada
oleh lamanya penyinaran.
4. Pertumbuhan generatif lebih memerlukan radiasi surya cukup tinggi.
5. Pada tanah yang memeliki kesuburan sedang hingga tinggi, kacang tanah
tidak respon terhadap unsur N, P dan K, tetapi banyak menyerap unsur hara,
sehingga sering disebut tanaman pengurus tanah.
6. Tanaman kacang tanah sangat peka terhadap kekurangan unsur hara mikro,
terutama Bo, Ca, Mn dan Fe.
7. Perbandingan benih yang ditanam dengan biji yang dihasilkan rendah (1 :25)
8. Pada akar terbentuk bintil akar yang mampu mengikat N dari udara
9. Hasil biomasa tinggi tetapi hasil biji rendah
10. Bijinya tidak memiliki masa dormansi sehingga sering berkecambah sebelum
dipanen, terutama bila kelembaban tinggi.
80

70

60

50
Jumlah Bunga
40

30

20
Jumlah polong
10

0
30 35 40 45 50 55 60 65 70 75 80 85 90 95 100
Umur (hari setelah tanam)
 0
A
B
A
E
K
E
B

H
C
R

M
perkecambahan

5
10
Kotiledon tumbuh

20
Mulai berbunga

30
Pembentukan ginofor

40
Fase Vegetatif
Pembentukan polong
50
polong

Polong penuh
Pembungaan
Pembentukan

Pembentukan biji
60
70
Pengisian biji

Biji mulai masak

80

Biji masak
Pemasakan biji

90
100
 FASE PERTUMBUHAN KACANG TANAH
Sandi Stadia pertumbuhan Keterangan
Pertumbuhan
VE Berkecambah Kotiledon muncul di atas tanah
VK Kotiledon terbuka Kotiledon terbuka
V1 Buku ke 1 Daun bertangkai empat pada buku pertama telah
berkembang penuh
V2 Buku ke 2 Sda pada buku ke dua
V3 Buku ke 3 Sda pada buku ke tiga
Vn Buku ke n Sda pada buku ke n
R1 Mulai berbunga Terdapat satu bunga mekar pada ketiak daun
R2 Pembentukan ginofor Mulai terlihat ginofor
R3 Pembentukan polong Ujung ginofor mulai membentuk polong
R4 Polong penuh Polong mencapai ukuran maksimum
R5 Pembentukan biji Polong berkembang penuh dan bila disayat melintang
akan terlihat kotiledon biji
R6 Biji penuh Polong telah terisi biji dalam keadaan segar
R7 Biji mulai masak Satu polong telah memperlihatkan bintik-bintik hitam
R8 Masak panen Beberapa polong telah memperlihatkan bintik-bintik
hitam pada bagian kulit polong
R9 Lewat masak
 POLA PERTUMBUHAN VEGETATIF KACANG TANAH
• STADIA JUVENIL, DICIRIKAN OLEH PERKEMBANGAN YANG
LAMBAT,TERJADI SEJAK BERKECAMBAH HINGGA UMUR 20 HST
• STADIA PEMACUAN PERTUMBUHAN YANG CEPAT, DICIRIKAN
OLEH PENAMBAHAN BOBOT BIOMASA YANG CEPAT, TERJADI
PADA UMUR 21- 75 HST
• STADIA BIOMASA KONSTAN, DICIRIKAN OLEH TIDAK
TERJADINYA PENAMBAHAN BIOMASA TANAMAN, YAITU PADA
UMUR ± 75 HST HINGGA 100 HST.
• STADIA PELURUHAN; BOBOT BIOMASA (TAJUK TANAMAN)
SEMAKIN BERKURANG AKIBAT DAUN BERGUGURAN DAN DAUN
BARU TIDAK TERBENTUK.
JANGKA WAKTU MASING-MASING STADIA TUMBUH DAPAT BERUBAH
TERGANTUNG PADA;
• UMUR VARIETAS
• KESUBURAN TANAH
• SERANGAN HAMA DAN PENYAKIT DAN GANGGUAN GULMA
• LINGKUNGAN :IKLIM (SUHU, CAHAYA MATAHARI, AIR)
• POPULASI TANAMAN
 PENGARUH IKLIM TERHADAP PERTUMBUHAN
KACANG TANAH
(1). SUHU : SANGAT BERPENGARUH TERHADAP SEMUA ASPEK
PERTUMBUHAN KACANG TANAH.
A. UNTUK PERKECAMBAHAN ; SUHU OPTIMUM 30- 33 C, TETAPI BIJI
MASIH DAPAT TUMBUH PADA SUHU 20 C DAN 35 C. PADA SUHU <
18 C PERKECAMBAHAN AKAN TERHAMBAT, SEDANGKAN PADA
SUHU > 40 C KECAMBAH AKAN MATI.
B. UNTUK PERTUMBUHAN: SUHU OPTIMUM 27 C-30 C LAJU
FOTOSINTESIS MENCAPAI MAXIMUM. PADA SUHU > 30 C LAJU
FOTOSINTESIS TURUN. PADA SUHU 20 C LAJU FOTOSISTESIS
HANYA 75 %, PADA SUHU < 20 C LAJU FOTESISTESIS SANGAT
RENDAH. PADA SUHU 15 C TIDAK DAPAT BERKEMBANG.
C. UNTUK PEMBUNGAAN, PEMBENTUKAN DAN PENGISIAN POLONG;
SUHU OPTIMUM 25 – 30 C, PADA SUHU >33 C PEMBUNGAAN,
PEMBENTUKAN POLONG DAN PENGISIAN POLONG TERHAMBAT.
PADA SUHU < 15 C KACANG TANAH TIDAK DAPAT MEMBENTUK
POLONG.

SECARA UMUM : UNTUK PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

TANAMAN KACANG TANAH SUHU OPTIMUM ADALAH 25- 30 C.
 (2). RADIASI MATAHARI
• UNTUK MENCAPAI HASIL YANG MAKSIMUM MENGHENDAKI
INTENSITAS RADIASI MATAHARI YANG PENUH.
• RADIASI MATAHARI YANG RENDAH BERPENGARUH TERHADAP
PEMBENTUKAN BIOMASA DAN INDEKS PANEN.

5,0

4,0

3,0

2,0

1,0

30 40 50 60 70 80 90 100
INTENSITAS RADIASI MATAHARI (%)
Hubungan antara intensitas radiasi matahari (%) dan hasil
3. PANJANG HARI PENYINARAN (FOTOPERIODISITAS)
KACANG TANAH TERMASUK HARI PENDEK TETAPI TIDAK PEKA
TERHADAP PANJANG HARI PENYINARAN
PANJANG HARI 16 JAM/HARI  TIDAK DAPAT BERBUNGA
PANJANG HARI OPTIMUM 10 – 12 JAM/HARI

TANAH :
JENIS TANAH YANG COCOK UNTUK KACANG TANAH :
• LIAT BERPASIR, LEMPUNG LIAT BERPASIR
• pH 6,5 – 7
• BERDRAENASE BAIK
FAKTOR IKLIM YANG KURANG OPTIMUM AKAN BERPENGARUH
TERHADAP HASIL :
1. UMUR KACANG TANAH TERLALU PENDEK
2. PEMBENTUKAN BOBOT BIOMASA RENDAH
3. INDEKS PANEN RENDAH