Anda di halaman 1dari 23

Integrasi Metabolisme dan

Pengadaan Energi Jaringan

Yurika Sandra

Bagian Biokimia
Fakultas Kedokteran Universitas YARSI
Sasaran Pembelajaran
• Setelah mengikuti perkuliahan ini, mahasiswa diharapkan:
• Memahami bahwa tubuh manusia terdiri dari berbagai organ yang
terintegrasi. Masing-masing organ memiliki sistem tersendiri dalam menjaga
ketersediaan energi serta penggunaannya
• Memahami penggunaan energi pada berbagai organ dalam berbagai keadaan
Makanan sebagai sumber energi
• Makromolekul dalam diet:
• Karbohidrat
• Lipid
• Protein
• Mengalami proses pencernaan dan absorbsi di GI Tract.
Carbohydrate Protein Fat

------------------------------ Digestion and absorption ----------------------------

Simple sugars Fatty acids +


(mainly glucose) Amino acids glycerol

---------------------------------------- catabolism -----------------------------------

Acetyl-CoA

Citric
acid
cycle
2H ATP

2 CO2
Food Digestion Simpler Absorption Amphibolic
Molecules Molecules Pathways

Anabolic pathways
w ays
p ath
a bolic 2H
t
Ca

O2
~P
CO2 + H2O Proteins,
Carbohydrates.
Lipids,
Metabolic pathways: Nucleic acids etc.
(i) Anabolic pathways
(ii) Catabolic pathways
(iii) Amphibolic pathways
Metabolic Processes

• Glycogenolysis • Glycogenesis
• Gluconeogenesis • Glycolysis
• Lipolysis
• Fatty Acid Synthesis
• Glutaminolysis
• Lipogenesis • Ketogenesis
• TCA Cycle Activity • Protein Synthesis
• Amino Acid Oxidation • Urea Synthesis
• Proteolysis
Prinsip Metabolisme Terintegrasi
• Tidak semua makromolekul bisa saling dikonversi
• Beberapa hal yang perlu diingat:
• Glukosa bisa dikonversi menjadi lemak lewat perantara reaksi perubahan piruvat
menjadi asetil Ko-A. Asetil Ko-A adalah bahan baku untuk sintesis asam lemak
rantai panjang
• Lemak tidak mudah dikonversi menjadi glukosa karena Asetil Ko_A tidak bisa
langsung dikonversi menjadi piruvat (Reaksi piruvat dehidrogenase). Jalur yang
memungkinkan adalah lewat siklus Krebs. Dibutuhkan 1 oksalo asetat untuk
bereaksi dengan 1 molekul asetil Ko-A. Asam lemak dengan jumlah aton C genap
tidak memungkinkan terjadi.
• Asam amino glukogenik maupun ketogenik dapat dikonversi menjadi glukosa
namun tidak bisa menjadi asam lemak
Penggunaan glukosa pada beberapa
jaringan
• Neuron dan eritrosit
• Jaringan saraf dan eritrosit mutlak menggunakan glukosa sebagai sumber energi.
• Jalur glukoneogenesis menjadi sangat penting untuk pasokan glukosa diantara 2 waktu makan.
• Dalam keadaan kelaparan: FFA dan badan keton akan dioksidasi menjadi glukosa untuk menyuplai otak dan
eritrosit
• Ketosis adalah tinggi kadar keton sebagai bentuk adaptasi terhadap kondisi kelaparan. Kondisi patologis yang
ditandai adanya ketosis adalah DM.
• Otot dan hati:
• Menggunakan glukosa dari diet dan cadangan glikogen
• Massa otot yang membangun lebih dari 50% massa tubuh menggunakan glukosa sebagai substrat glikolisis aerob
• Pada saat tertentu digunakan FFA dan benda keton sehingga oksidasi glukosa dapat dihindari dengan cara
menghambat pemasukan glukosa, menghambat kerja heksokinase dan fosfofruktokinase dan dekarboksilasi
oksidatif menjadi piruvat. Hal ini terutama terjadi di otot jantung dan otot skeletal dalam kondisi aerob.
• Jaringan adiposa:
• Menggunakan glukosa sebagai sumber gliserol fosfat karena tidak memiliki enzim gliserol kinase
Overview of Metabolism
Hal-hal penting yang perlu diingat
• Jalur metabolisme makromolekul tersebut terintegrasi. Beberapa tahap ada yang
reversibel (tahap awal)
• Hal ini penting untuk penyimpanan dan mobilisasi energi
• ATP diproduksi di fase katabolik (Makromolekul dioksidasi menjadi produk) dan
digunakan di fase anabolik (Sintesis makromolekul dalam bentuk tersimpan)
• Asetil Ko-A adalah sentral dalam metabolisme. Asetil Ko-A dibentuk dari 3
makromolekul utama. Bertugas sebagai carrier gugus asetil ke siklus Krebs. Dia
dioksidasi menjadi karbondioksida
• Asetil Ko-A juga merupakan starting point dari sintesis:
• Asam lemak
• Badan keton
Pengaturan energi pada berbagai
keadaan
• Berbagai jaringan saling bergantung untuk menyiapkan suplai energi
dalam berbagai kondisi metabolik yang berbeda.
• Skenario kondisi metabolik yang mungkin terjadi:
• the fed state (sesudah makan)
• the fasting state between meals (diantara 2 waktu makan)
• starvation of several days duration (kelaparan/puasa
lama)
• sustained heavy exercise (olahraga berat)
Use of Fuels (1)
The fed state (resting)
Glucose Liver Storage (as Glycogen)
triglyceride synthesis (excess)
Other tissues
Brain & Kidney Energy production (ATP)

Muscle Storage predominantly (as Glycogen)

Amino acid Liver Energy production (ATP)


and protein synthesis

Other tissues protein synthesis

Fatty acid Adipose Tissue Storage (Triglycerides)

Muscles Energy production (ATP)


Small amount
Fed State
• Makanan dicerna menjadi unit monomer kemdian diabsorbsi.
Dalam kondisi istirahat, aktivitas metabolik diarahkan ke
penyimpanan:
• Karbohidrat sebagai glikogen
• Asam lemak sebagai trigliserida
• Asam amino sebagai protein
• ATP disintesis sebagai sumber energi
Fasting State
Use of Fuels (2)

Glycogen (liver) Glucose-6-phosphate Glucose Brain & Muscle

Glycogen (muscle) Glucose-6-phosphate Energy production


(ATP)

Amino acids (liver) Glucose


Brain
(via glukoneogenesis)

Triglycerides (Adipose tissue) Fatty acids

Liver basal
Muscle
rate

Energy production
(ATP)
Keton bodies
Fasting State
• Diantara 2 waktu makan, kondisi metabolik disiapkan untuk untuk menjaga
suplai energi untuk proses katabolisme
• Cadangan glikogen hati dimobilisasi untuk suplai otak dan otot. Distimulasi
oleh glukagon
• Glikogen otot dimobilisasi (stimulasi adrenalin) dan hanya digunakan oleh otot
• Asam amino digunakan oleh hati untuk glukoneogenesis untuk
mempertahankan kadar glukosa darah
• Trigliserida dalam jumlah sedikit dipecah menjadi asam lemak dan di keluarkan
ke sirkulasi. Dapat digunakan otot dan hati untuk katabolisme dan sebagian
kecil dikonversi menjadi badan keton yang digunakan otot
Starvation (several days)
Use of fuels (3)

Amino acids (liver) Glucose


Brain
(via glukoneogenesis)

Triglycerides (Adipose tissue) Fatty acids

Liver high
Muscle
rate

Energy production
(ATP) Keton bodies

Brain

N.B. Glycogen reserves have been exhausted quickly


Starvation
• Pada keadaan puasa lama, jalur metabolisme juga akan berubah.
Ketersediaan glikogen menipis dan dalam 36 jam puasa habis.
• Tubuh murni menggunakan cadangan trigliserida dari jaringan
adiposa untuk suplai energi bagi otot dan jaringan lain
• Otak menggunakan glukosa dari glukoneogenesis di hati, tapi
langsung bertukar ke benda keton. Benda keton dapat menembus
sawar darah otak. Keadaan ini terjadi pada puasa lama.
Heavy exercise
Use of fuels (4)

Liver Glucose 6-phosphate Glucose

Glucose 1-phosphate Gluconeogenesis

Glycogen

Liver Keton bodies Muscle

Supply of exogeneous fuels to muscle

Adipose Triglyserides Fatty acids


Tissue
Olahraga Berat
• Selama olah raga, jalur metabolisme akan memastikan suplai energi
yang cukup untuk kontraksi otot.
• Cadangan glikogen hati digunakan dan trigliserida dari jaringan
adiposa setelahnya.
• Otot menggunakan cadangan glikogennya sendiri, Energi dihasilkan
melalui glikolisis dan siklus Krebs
• Otot punya kemampuan melakukan glikolisis anaerobik beberapa
saat sebagai jalur emergensi. Terjadi lebih kurang 1-2 menit.
Ketosis
• Adalah suatu kondisiadaptasi metabolik dalam keadaan puasa lama,
diet tinggi lemak, dan diabetes mellitus
• Ketosis pada keadaan puasa lama dan diet tinggi lemak jauh lebih
ringan dibandingkan diabetes mellitus
• Terjadi karena keterbatasan suplai karbohidrat sehingga terjadi
ketidakseimbangan antara esterfikasi dan lipolisis di jaringan adiposa.
Hal ini disebabkan rendahnya kadar insulin.
• FFA dikeluarkan ke sirkulasi
• Badan keton digunakan oleh jaringan ekstrahepatik dengan proporsi
tergantung pada kadarnya di dalam darah
http://www.medbio.info/Horn/Time 3-4/homeostasis_2.htm#Tissue distribution of glucose after a meal
SELAMAT BELAJAR

Anda mungkin juga menyukai