Anda di halaman 1dari 9

HIV

• Ajeng Sari
• Mulyaningsih
• Febby Valentina
• Gilang
• Husnul Maab
• Hafizh Bai’amaturidwan AIDS
• Maria G. Saburnan

• Ratih Purwatih

• Salsabilah

• Siti Aisyah  
Penyakit HIV/AIDS merupakan suatu
penyakit yang terus berkembangdan
menjadi masalah global yang melanda
dunia. Menurut data WHO (World Health
Organization) tahun 2012, penemuan kasus
HIV (Human Immunodeficiency Virus) di
dunia pada tahun 2012 mencapai 2,3 juta
kasus, dimana sebanyak 1,6 juta penderita
meninggal karena AIDS (Acquired
Immunodeficiency Syndrome) dan 210.000
penderita berusia di bawah 15 tahun (WHO,
2012).
Perjalanan
A
Masa Prepatogenesanya yaitu penjamu tidak
memperlihatkan gejala-gejala walaupun jumlah HIV
alamiah terkait semakin banyak dan semakin menggerogoti
kekebalan tubuhnya

transmisi HIV B
Masa Inkubasinya yaitu didalam tubuh terdapat HIV
namun penderita tidak menunjukkan gejala apapun,
tetapi jika dilakukan tes antibody hasilnya sudah
menunjukkan positif

Masa Penyakit Dininya yaitu Penderita mengalami

C demam selama 3 sampai 6 minggu tergantung daya


tahan tubuh saat mendapat kontak virus HIV tersebut.

Pada tahap ini penderita sudah tidak bias melakukan


aktivitas apa-apa. Penderita mengalami nafas

D pendek, henti nafas sejenak, batuk serta nyeri


dada.penderita mengalami jamur pad arongga mulut
dan kerongkongan.

E Masa Akhir Penyakinya yaitu penderita penyakit AIDS


adalah meninggal dunia.
Perjalanan HIV
menjadi AIDS
Tahapan
Tahapan laten
Infeksi HIV
klinis
akut
“Latensi” merupakan
Dalam 2-4 periode
minggu setelah di HIV,
infeksi mana
virus tinggal
banyak atau
orang berkembang
(namun pada
tidak semua)
tubuh manusia
mengalami tanpa
gejala yangmenghasilkan
menyerupai flu,
yangatau
gejala merupakan
hanyarespon
gejalaalami tubuh
ringan, karena
terhadap infeksi HIV, seperti demam,
infeksi tidak menyebabkan gejala atau
pembengkakan kelenjar, radang
komplikasi lainnya.
tenggorokan, ruam, nyeri otot dan sendi,
nyeri dan sakit kepala.
Perjalanan HIV
menjadi AIDS
Infeksi HIV
AIDSsimtomasis

AIDS merupakan
Seiringnya tahap
waktu, HIV infeksi HIV yang
menghancurkan
terjadiimun
sistem saatAnda.
sistemApabila
imun sudah
jumlahrusak
virus
dengan
terus parah dan
meningkat Andayang
ke level rentan terhadap
lebih
infeksi
tinggi, oportunistik.
sistem Jumlah
imun akan sel T CD4+
memburuk.
merosot,
Kondisi serta jumlah
kesehatan Andavirus meningkat
mencapai tahap
dengan
yang lebihsignifikan.
serius.
Modus penularan HIV
SURVIVE EXIT
Untuk dapat menularkan HIV, virus harus bisa
bertahan hidup di luar tubuh. "Virus ini tidak
bisa bertahan lama di luar tubuh
2 1 Ini berarti virus harus keluar dari tubuh orang
yang terinfeksi, baik melalui hubungan seksual,
transfusi darah, jarum suntik yang
terkontaminasi.

ENTER SUFFICIENT
Berarti virusnya harus masuk ke tubuh orang
lain melalui aliran darah. Hal ini berarti melalui
3 Hal ini berarti jumlah virusnya harus cukup
untuk dapat menginfeksi. "Jika virusnya hanya

4
pertukaran darah antara ibu dan bayi selama
sedikit tidak akan berpengaruh.
kehamilan, bersalin atau menyusui, hubungan
seksual, baik anal atau vaginal, serta alat
tusuk tidak steril yang menembus kulit.
Resiko HIV/AIDS
Menurut Center for Disease Control and Prevention (CDC),
penularan virus HIV dari pengidap hanya bisa diperantarai
oleh cairan tubuh seperti darah, aini, cairan pra-ejakulasi,
cairan rektal (anus), cairan vagina, dan ASI yang berkontak
langsung dengan luka terbuka di selaput lendir, jaringan lunak,
atau luka terbuka di kulit luar tubuh orang sehat.
Jalur penularan virus umumnya terjadi dari hubungan seks
tanpa kondom (penetrasi vaginal, seks oral, dan anal). Ingat,
penularan HIV hanya bisa terjadi dengan syarat, Anda
sebagai orang yang sehat memiliki luka terbuka atau lecet di
organ seksual, di mulut, atau di kulit.
Pemakaian jarum suntik secara bergantian dengan orang yang
terkontaminasi dengan Human Immunodeficiency Virus.

Menggunakan peralatan tato (termasuk tinta) dan tindik (body


piercing) yang tidak disterilkan dan pernah dipakai oleh orang
dengan kondisi ini.

Memiliki penyksual (PMS) lainnya seperti klamidia atau gonore.


Virus HIV akan sangat mudah masuk saat sistem kekebalan
tubuh lemah.

Ibu hamil pengidap HIV/AIDS dapat menularkan virus aktif


kepada bayinya (sebelum atau selama kelahiran) dan saat
menyusui.
 
 
Selain dari paparan antar cairan dengan luka lewat aktivitas seks,
penularan HIV juga dapat terjadi jika cairan terinfeksi tersebut
disuntikkan langsung ke pembuluh darah, misalnya dari:
Thank You

Anda mungkin juga menyukai