Anda di halaman 1dari 44

Bearing Capacity

(Daya Dukung Tanah)

Pertemuan ke 5
Rekayasa
Pondasi 1 Pengertian

• Analisis daya dukung tanah (bearing Capacity)


mempelajari kemampuan tanah dalam mendukung
beban pondasi dan struktur yang terletak di
atasnya.
• Daya dukung tanah menyatakan tahanan geser
tanah untuk melawan penurunan akibat
pembebanan yaitu tahanan geser yang dapat
dikerahkan oleh tanah di sepanjang bidang-bidang
geser nya.
• „ Perancangan
minimum yang harus mempertimbangkan
pondasi
adanya keruntuhan geser dan penurunan yang
berlebihan. secara
• Untuk itu perlu dipenuhike dua kriteria, yaitu: kriteria
stabilitas dan kriteria penurunan.
Rekayasa Persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi
Pondasi 1 dalam perancangan pondasi

(1) Faktor aman terhadap keruntuhan akibat


terlampauinya daya dukung tanah yang
dipenuhi. Dalam hitungan kapasitas dukung,
umumnya digunakan faktor aman 3.

(2) Penurunan pondasi harus masih dalam batas-batas


nilai yang ditoleransikan, khususnya penurunan
yang tak seragam (differential settlement) harus
„ tidak minimum yang kerusakan pada struktur.
mengakibatkan

secara
ke
Rekayasa
Pondasi 1

Untuk memenuhi stabilitas jangka


panjang perhatian harus diberikan
pada perletakan dasar pondasi.
Pondasi harus diletakkan pada
kedalaman yang cukup untuk
menanggulangi resiko erosi permukaan,
gerusan,
„ kembang susut tanah, dan
gangguan tanah di sekitar pondasi
secara
lainnya, ke
Rekayasa
Pondasi 1

Analisis-analisis daya dukung dilakukan dengan cara


pendekatan untuk memudahkan hitungan.
Persamaan-persamaan yang dibuat, dikaitkan
dengan sifat-sifat tanah dan bentuk bidang geser yang
terjadi saat keruntuhan.
Analisis dilakukan dengan menganggap bahwa
tanah berkelakuan sebagai bahan yang bersifat
plastis.
Konsep ini pertama kali dikenalkan oleh Prandl
(1921)
„ yang kemudian dikembangkan oleh Terzaghi
(1943), Meyerhof (1955), dan lain-lainnya.
secara
ke
Rekayasa
Pondasi 1

Persamaan-persamaan kepasitas dukung tanah yang


diusulkan, umum nya didasarkan pada persamaan
Mohr-Coulomb:
 

secara
ke
Rekayasa
Analisis Terzaghi
Pondasi 1

 
AnalisiskapasitasdukungdariTerzaghi (1943)
didasarkanpadaanggapan-anggapansebagaiberikut:
(1) Pondasiberbentukmemanjangtakterhingga
(2) Tanah di bawahdasarpondasihomogen.
(3) Berattanah di
atasdasarpondasidigantikandenganbebanterbagi rata
sebesarPo = Df,
denganDfadalahkedalamandasarpondasidanadalah
berat volume tanah di atasdasarpondasi.
(4)
„ Tahanangesertanah di atasdasarpondasidiabaikan.

secara
ke
Rekayasa
Analisis Terzaghi
Pondasi 1

 (5) Dasarpondasikasar.
(6) Bidangkeruntuhanterdiridarilengkung spiral
logaritmisdan linier.
(7) Bajitanah yang terbentuk di
dasarpondasidalamkedudukanelastisdanbergerakbersam
a-samadengandasarpondasi.
(8)
Pertemuanantarasisibajidandasarpondasimembentuksud
utsebesarsudutgesekdalamtanah ().
(9)
„ Berlakuprinsipsuperposisi.

secara
ke
Rekayasa
Daya Dukung Batas (Ultimit Bearing Capacity)
Pondasi 1

Daya dukung ultimit (qu) didefinisikan sebagai beban


maksimum per satuan luas di mana tanah masih dapat
mendukung beban tanpa mengalami keruntuhan.

Bila dinyatakan dalam persamaan, maka: .

secara
ke
Rekayasa
Daya Dukung Batas (Ultimit Bearing Capacity)
Pondasi 1

Dalam analisis daya dukung tanah, ditinjau suatu pondasi


berbentuk memanjang tak terhingga, dengan lebar B yang
terletak di atas tanah yang homogen dan dibebani dengan
beban terbagi rata qu.
Beban total pondasi per satuan panjang adalah Pu = quB
Pengaruh beban Pu, pada tanah tepat di bawah pondasi
akan terbentuk sebuah baji yang menekan tanah ke bawah.
Gerakan baji memaksa tanah di sekitar nya bergerak,
menghasilkan zona geser di kanan dan kirinya.
tiap-tiap
„ zona terdiri atas 2 bagian, yaitu bagian geser radial
yang berdekatan dengan baji dan bagian geser linier yang
merupakan kelanjutan
secaradari bagian geser radial.
ke
Rekayasa
Daya Dukung Batas (Ultimit Bearing Capacity)
Pondasi 1

Tiap-tiap zona terdiri atas 2 bagian, yaitu bagian


geser radial yang berdekatan dengan baji dan
bagian geser linier yang merupakan kelanjutan
dari bagian geser radial.

secara
ke
Rekayasa
Daya Dukung Batas (Ultimit Bearing Capacity)
Pondasi 1

Dalam mengevaluasi daya dukung tanah, Terzaghi


(1943) mengembangkan teori keruntuhan
plastis Prandtl (1921).
Mekanisme keruntuhan pondasi memanjang
terletak pada kedalaman Df dan mempunyai
dasar yang kasar, dianalisis dengan anggapan
bahwa keruntuhan terjadi pada kondisi
keruntuhan geser umum.
„
Baji tanah ABD pada zona I adalah di dalam
zona elastis. Bidang-bidang AD dan BD
secara
membuat sudut ppketerhadap horisontal
Rekayasa
Daya Dukung Batas (Ultimit Bearing Capacity)
Pondasi 1

 Areapadazona II merupakanzona radial, sedangzona III


merupakanzonapasifRankine. LengkungDE danDG
dianggapsebagailengkung spiral logaritmis, bagianEF
danGH merupakangarislurus. Garis-­garisBE, FE, AG
danHG membentuksudut (45°- /2) terhadaphorisontal.

secara
ke
Rekayasa
Daya Dukung Batas (Ultimit Bearing Capacity)
Pondasi 1

 Padakondisikeruntuhangeserumum, jikabeban per


satuanluas(qu) diterapkan,
makagayatekananpasifPpakanbekerjapadapermukaanbajizona
I, yaitupermukaan-permukaanAD danBD. BidangAD danBD ini,
dapat di bayangkansebagaidindingpenahantanah yang
mendorongtanahdibelakangnya
(dalamhalinimendorongtanahbagian-bagianBDEF danADGH)
sampaitanahnyamengalamikeruntuhan.
TekanankebawahakibatbebanpondasiPuditambahberatbajitana
hpadazona I, ditahanolehtekanantanahpasifPpyang
berkembangpadabagianAD danBD.
TekanantanahpasifPp,
„ membuatsudutdengangaris normal yang
ditarikpadabagianAD danBD,
denganadalahsudutgesekdinding(wall friction).
secara
KarenagesekanpadabagianAD danBD yang
ke
terjadiadalahantaratanahdengantanah, maka = (dengan =
sudutgesekdalamtanah).
Rekayasa
Daya Dukung Batas (Ultimit Bearing Capacity)
Pondasi 1

Untuk per meter panjang pondasi, pada saat tercapainya keseimbangan


batas, maka:

secara
ke
Rekayasa
Daya Dukung Batas (Ultimit Bearing Capacity)
Pondasi 1

 
Terzaghimenganggap = , sehinggacos ( - ) =1. Karenabidang-bidangAD
danBD membentuksudutdenganhorisontal, makaarahPpvertikal.Darinilai-
nilai yang telahdiperolehpersamaandapatdinyatakanberikut:

Tekanan tanah pasif total (Pp) adalah jumlah tekanan pasif akibat
kohesi tanah, berat tanah, dan beban terbagi rata, yaitu:

secara
ke
Rekayasa
Daya Dukung Batas (Ultimit Bearing Capacity)
Pondasi 1

distribusi tekanan tanah pasif pada salah satu


bagian AD dan BD, yang dalam hal ini diambil
bagian BD.

secara
ke
Rekayasa
Daya Dukung Batas (Ultimit Bearing Capacity)
Pondasi 1

Tekanan tanah pasif yang bekerja tegak lurus arah normal (Ppn) terhadap
bidang BD adalah:

dengan,
  H = B tg, =180 - = sudutantarabidangDB danBF
sertaKpc,Kpq,Kpyberturut-turutadalahkoefisien-
koefisientekanantanahpasifakibatkohesi,bebanterbagi rata
danberattanah,yangnilainyatidakbergantungpadaH dan.
Gesekanyang terjadiantaratanahdengantanahpadabidangBD
mengakibatkanarahtekanantanahpasifPpmiring sebesar.Karena=,
maka:
„

secara
ke
Rekayasa
Daya Dukung Batas (Ultimit Bearing Capacity)
Pondasi 1

Kombinasi dari Persamaan, dapat diperoleh:

Substitusi persamaan, dapat ditentukan besarnya beban ultimit:

secara
ke
Rekayasa
Daya Dukung Batas (Ultimit Bearing Capacity)
Pondasi 1

 
Tekanan-tekanantanahpasifakibatkohesi(Ppc) danbebanterbagi rata (Ppq)
diperolehdenganmenganggaptanahtidakmempunyaiberatatau.
Olehkarenaitu, jikaberat volume tanah = 0, makaPu= Ppc+ Ppq. untuk = 0,
dapatdiperoleh:

secara
ke
Rekayasa
Daya Dukung Batas (Ultimit Bearing Capacity)
Pondasi 1

dengan qc dan qq adalah tekanan tanah pasif per satuan luas dari
komponen kohesi dan beban terbagi rata po Nilai-nilai Nc dan Nq
diperoleh Terzaghi dari analisis Prandtl (1920) dan Reissner (1924) yang
besarnya:

„
Sebaliknya, untuk c = 0 dan q = 0, penyelesaian berdasarkan Persamaan-
persamaan diatas akan diperoleh:
secara
ke
Rekayasa
Daya Dukung Batas (Ultimit
, Bearing Capacity)
Pondasi 1

Bila Ppr dinyatakan dalam tahanan tanah pasif per satuan luas dari
akibat berat tanah (qγ), maka

Terzaghi tidak memberikan nilai-nilai Kpγ. Secara pendekatan, Cemica


(1995) mengusulkan nilai Kpy = 3 tg² {45°+ ½ ( + 33°)}.
Superposisi dari persamaan-persamaan tersebut, yaitu jika pengaruh-
pengaruh
„ kohesi, beban terbagi rata dan berat volume tanah, semua
diperhitungkan, maka akan diperoleh:

secara
ke
 
Rekayasa
Daya Dukung Batas (Ultimit Bearing Capacity)
Pondasi 1

Dari sini diperoleh persamaan umum daya dukung Terzaghi untuk


pondasi memanjang:

Karenapo=
  Df, Persamaandapatdinyatakan pula dengan,

secara
ke
Rekayasa
Daya Dukung Batas (Ultimit Bearing Capacity)
Pondasi 1

 
Nilai-nilaiNNc,Nqadalahfaktor-faktordayadukungtanah yang
merupakanfungsidarisudutgesekda!am() tanahdariTerzaghi (1943). Nilai-
nilaiNNc, Nqdalambentukgrafik, dapatdilihatpadaGambar 3.2, sedangnilai-
nilainumeriknyadiberikandalamTabelberikut:.

secara
ke
Rekayasa
Daya Dukung Batas (Ultimit Bearing Capacity)
Pondasi 1

 
Analisisdayadukungtanah di
atasdidasarkanpadakondisikeruntuhangeserumumdarisuatubahan yang
bersifatplastis, yang volume
dankuatgesemyatidakberubaholehadanyakeruntuhan. Padatanah-tanah
yang mengalamiregangan yang besarsebelumtercapaikeruntuhangeser,
gerakankebawahdaribajitanahmungkinhanyamemampatkantanah,
tanpaadanyaregangan yang
cukupuntukmenghasilkankeruntuhangeserumum.
Kondisikeruntuhansemacaminiakanmenimbulkankeruntuhangeserlokal.
Analisis yang rasionaluntukkondisikeruntuhaninisulit. Untukini,
Terzaghihanyamemberikankoreksiempirispadafaktor-
faktordayadukungpadakondisikeruntuhangeserumum, yang
digunakanuntukhitungandayadukungpadakondisikeruntuhangeser
„ local.
Caranya, seluruh factor
dayadukungdihitungdihitungkembalidenganmenggunakandanc' dengan,
secara
ke
Rekayasa
Daya Dukung Batas (Ultimit Bearing Capacity)
Pondasi 1

Persamaan umum untuk daya dukung ultimit pada pondasi memanjang


pada kondisi keruntuhan geser lokal, dinyatakan oleh:

dengan Nc', Nq', dan Ny' adalah faktor-faktor daya dukung pada
keruntuhan geser lokal ( Grafik dan Tabel ) yang nilai­nilainya
ditentukan dari Nc. ,Nq, dan Ny pada keruntuhan geser umum, yaitu
dengan mengambil:

secara
ke
Rekayasa
Daya Dukung Batas (Ultimit Bearing Capacity)
Pondasi 1

„
 
secara
GrafikHubungandanN, Nc, Nq (Terzaghi, 1943).
ke
Rekayasa
Daya Dukung Batas (Ultimit Bearing Capacity)
Pondasi 1

 
Umumnya, jikahitungankapasitasdukungdidasarkanpadaanalisis-
analisiskeruntuhangeserlokaldankeruntuhanpenetrasi,
nilaikapasitasdukungijin(qa)
akanlebihditentukandaripertimbanganbesarnyapenurunan.
Cara penerapandariketigasukupersamaanadalahsebagaiberikut:
1)PadasukupersamaancNc, nilaikohesi c yang digunakanadalahkohesi rata-
rata tanah di bawahdasarpondasi.
2)PadasukupersamaanDfNq, Df=pomerupakantekananover­burden
atautekananvertikalpadadasarpondasi, yaitutekananakibatdariberattanah
di sekitarpondasi. Olehkarenaitu, berat volume tanah() yang
digunakanuntukmenghitungDfadalahberat volume tanah di
atasdasarpondasi. Jika di permukaantanahterdapatbebanterbagi rata qo
(Gambar 3.3), makapersamaandayadukungultimitmenjadi:
„

secara
ke
Rekayasa
Daya Dukung Batas (Ultimit Bearing Capacity)
Pondasi 1

 3)Padasukupersamaan0,5BN, nilaiberat volume tanah yang


dipakaiadalahberat volume rata-rata () tanah yang terletak di
bawahdasarpondasi
Dengan demikian, persamaan umum daya dukung Terzaghi dapat
dituliskan:

dengan,
 
qu = kapasitasdukungultimitpondasimemenajang (kN/m2)
c2 = kohesitanah di bawahdasarpondasi (kN/m2)
Df = kedalamanpondasi (m)
1 = berat volume tanah di atasdasarpondasi (kN/m )
3

2 =„berat volume tanah di bawahdasarpondasi (kN/m )


3

N, Nc, Nq= faktorkapasitasdukung yang nilainyadidasarkanpadasudut


gesekdalam (daritanah di bawahdasarpondasi
Rekayasa
Daya Dukung Batas (Ultimit Bearing Capacity)
Pondasi 1

Pengaruh Bentuk Pondasi


Persamaan-persamaan daya dukung yang telah dipelajari di atas hanya
berlaku untuk menghitung kapasitas dukung ultimit pondasi
memanjang. Untuk bentuk-bentuk pondasi yang lain Terzaghi
memberikan pengaruh faktor bentuk terhadap kapasitas dukung
ultimit yang didasarkan pada analisis pondasi mernanjang sebagai
berikut:

secara
ke
Rekayasa
Daya Dukung Batas (Ultimit Bearing Capacity)
Pondasi 1

  „
Nilai-nilaiNc, Nq, danNybergantungpadasudutgesekdalam () tanah di
bawahdasarpondasi.
secara
ke
Rekayasa
Daya Dukung Batas (Ultimit Bearing Capacity)
Pondasi 1

 
PersamaankapasitasdukungTerzaghihanyacocokuntukpondasidangkald
enganDfB. PadahitungankapasitasdukungteoriTerzaghi,
tahanangesertanah di atasdasarpondasidiabaikan. Olehkarenaitu,
untukpondasi yang dalam, kesalahanhitunganmenjadibesar

 
DayadukungteoriTerzaghitelahbanyakdigunakandalammenghitungkap
asitasdukungpadatanahgranulerdantanah-tanah yang
mernpunyaikohesidansudutgesekdalam(tanah c-),
karenapersamaankapasitasdukungnyamemberikanhasil yang
sangathati­hati. Nilaikapasitasdukung yang hati-
hatiuntukjenistanahpasirdantanah c-ini,
„
bergunauntukmengantisipasirisiko yang
timbulakibatsulitnyamemperolehcontohtanahtakterganggu(undisturb
secara
ed sample) padajenis-jenistanahtersebut.
ke
Rekayasa
Daya Dukung Batas (Ultimit Bearing Capacity)
Pondasi 1

 
(b) PengaruhMuka Air Tanah
Berat volume tanahsangatdipengaruhiolehkadar air dankedudukan air
tanah. Olehkarenaitu, haltersebutberpengaruh pula
padakapasitasdukungnya.
(1) Jikamuka air tanahsangatdalamdibandingkandenganlebarpondasiatau z
>B, dengan z adalahjarakmuka air tanah di
bawahdasarpondasi(lihatGambar 3.5a), nilaidalamsuku ke-2 dari,
persamaankapasitasdukung yang dipakaiadalahatau,demikian pula
dalamsukupersamaan ke-3 dipakainilaiberat volume basah()
ataukeringUntukkondisiini, parameter kuatgeser yang
digunakandalamhitunganadalah parameter
kuatgeserdalamtinjauanteganganefektif(c' dan').
„

secara
ke
Rekayasa
Daya Dukung Batas (Ultimit Bearing Capacity)
Pondasi 1

 
(2) Bilamuka air tanahterletak di atasatausamadengandasarpondasi,
berat volume yang dipakaidalamsukupersamaan ke-3 harusberat volume
efektifatauberat volume apung('), karenazonageser yang terletak di
bawahpondasisepenuhnyaterendam air. Padakondisiini,
nilaipopadasukupersamaan ke-2, menjadi:

 dengan'=sat - ywdandw= kedalamanmuka air tanah.

secara
ke
Rekayasa
Daya Dukung Batas (Ultimit Bearing Capacity)
Pondasi 1

  Jikamuka air tanah di permukaanataudw= 0, makapadasukupersamaan


(3)
ke-2 digantikandengan', sedangpadasukupersamaan ke-3 jugadipakaiberat
volume apung(').
(4) Jikamuka air tanahterletakpadakedalaman z di bawahdasarpondasi (z <
B), nilaipadasukupersamaan ke-2 digantikandenganbilatanahnyabasah,
danbilatanahnyakering.
Karenamassatanahdalamzonagesersebagianterendam air, berat volume
tanah yang diterapkandalampersamaandayadukungsuku ke-3
dapatdidekatidengan,

secara
ke
Rekayasa
Daya Dukung Batas (Ultimit Bearing Capacity)
Pondasi 1

Beberapa definisi yang perlu diketahui dalam perancangan pondasi antara


lain:
(1) Tekanan overburden total (total overburden pressure)(p) adalah
intensitas tekanan total yang terdiri atas berat material di atas dasar
pondasi total, yaitu berat tanah dan air sebelum pondasi dibangun.
(2) Kapasitas dukung ultimit neto (net ultimate bearing capacity (qun)
adalah nilai intensitas beban pondasi saat tanah akan mengalami
keruntuhan geser, yang secara umum dapat dinyatakan dalam
persamaan:

Jadi persamaan daya dukung ultimit neto menjadi:

„
Rekayasa
Daya Dukung Batas (Ultimit Bearing Capacity)
Pondasi 1

(3) Tekanan pondasi total (total foundation pressure) atau intensitas


pembebanan kotor (q), adalah intensitas tekanan total pada tanah di
dasar pondasi, sesudah struktur selesai dibangun dengan pembebanan
penuh. Beban-beban termasuk berat pondasi, berat struktur atas, dan
berat tanah urug termasuk air di atas dasar pondasi.

(4) Tekanan pondasi neto (net foundation pressure)(qn) untuk suatu


pondasi tertentu adalah tambahan tekanan pada dasar pondasi, akibat
beban hidup dan beban mati dari strukturnya.Secara umum, qn dapat
dinyatakan oleh persamaan:

„
Rekayasa
Daya Dukung Batas (Ultimit Bearing Capacity)
Pondasi 1

(5) Daya dukung ijin (allowable bearing capacity) (qa) adalah tekanan
pondasi maksimum yang dapat dibebankan pada tanah, sedemikian hingga
kedua persyaratan keamanan terhadap kapasitas dukung dan penurunannya
terpenuhi. Bila hitungan daya dukung tanah yang didasarkan pada
keamanan terhadap keruntuhan tanah telah memenuhi, padahal
hitungan penurunan yang akan terjadi yang dihitung berdasarkan tekanan
kapasitas dukung tanah yang aman tersebut melampaui batas nilai
toleransinya, maka tekanan pondasi harus dikurangi sampai penurunan
yang terjadi masih dalam batas-batas yang memenuhi persyaratan.

(6) Faktor aman(F) dalam tinjauan daya dukung ultimit neto, didefinisikan
sebagai

„
Rekayasa
Daya Dukung Batas (Ultimit Bearing Capacity)
Pondasi 1

(7) Dari persamaan-persamaan untuk faktor aman (F) tertentu yang


sesuai, daya dukung aman (safe bearing capacity)(qs) didefinisikan
sebagai tekanan pondasi total ke dalam tanah maksimum yang tidak
mengakibatkan risiko keruntuhan kapasitas dukung, yaitu:

Maka, daya dukung aman pondasi memanjang dinyatakan oleh:

„
Rekayasa
Daya Dukung Batas (Ultimit Bearing Capacity)
Pondasi 1

 
Contohsoal:
Pondasimemanjangterletakpadatanahseperti yang
ditunjukkandalamGambar. Bebanterbagi rata di ataspermukaan(qo)
sebesar 20 kN/m². Data tanah:
(1) Tanah 1: = 19 kN/m³, c1 = 20 kN/m², = 25°
(2) Tanah 2: = 19,9 kN/m³, c₂ = 50 kN/m², = 30°
Berapakahkapasitasdukungultimit(qu), jikakedalamanpondasiDf = 1 m,
lebarB = 1,8 m dankedudukanmuka air tanahsangatdalam?,
Bagaimanapengaruhnyaterhadapdayadukungultimitjikatidakterdapatbeban
terbagi rata?

„
Rekayasa
Daya Dukung Batas (Ultimit Bearing Capacity)
Pondasi 1

 
Penyelesaian:
Sudutgesekdalamtanah yang
digunakandalamhitunganadalahpadadasarpondasi, yaitu= 30°.
Biladianggapterjadikeruntuhangeserumum, dariTabel 3.1 dipero1eh:
Nc= 37,2; Nq= 22,5; N=19,7
KapasitasdukungpondasimemanjangdihitungdenganPersamaan:
qu= c₂Nc + (po+ qo)Nq+ 0,5y₂BN
po =Df= 1 x 19 = 19 kN/m²
Makakapasitasdukungultimitbilaterdapatbebanterbagi rata qo:
qu= (50 x 37,2) + (19 + 20) x 22,5 + (0,5 x 19,9 x 1,8 x 19,7)
= 3090,3 kN/m²
Bila tidak terdapat beban terbagi rata:
„ qu = (50 x 37,2) + (19 x 22,5) + (0,5 x 19,9 x 1,8 x 19,7)
= 2643 kN/m² < 3090,3 kN/m²
 
Di sini terlihat bahwa adanya beban terbagi rata di permukaan tanah
menambah kapasitas dukung ultimit, Namun, akibat tambahan beban
terbagai rata ini, besarnya penurunan pondasi akan bertambah
Rekayasa
Daya Dukung Batas (Ultimit Bearing Capacity)
Pondasi 1

 
Soal 1:
Diketahuipondasimemanjangterletakpadatanahkerasdengankedalaman 1,2
m denganlebar 2,0 m. Bebanterbagi rata di ataspermukaan(qo) sebesar22
kN/m². Data tanah:
(1) Tanah 1: = 18 kN/m³, c1 = 19 kN/m², = 20°
(2) Tanah 2: = 20 kN/m³, c₂ = 50 kN/m², = 25°

Ditanyakan : Berapakahkapasitasdukungultimit(qu), jikakedudukanmuka air


tanahsangatdalam?,
Bagaimanapengaruhnyaterhadapdayadukungultimitjikatidakterdapatbeban
terbagi rata?

„
Rekayasa
Daya Dukung Batas (Ultimit Bearing Capacity)
Pondasi 1

 SoaI 1.
PondasiberbentukmemanjangdenganB = 1,6 m dankedalamanDf= 1,50 m,
terletakpadatanahhomogendengan:
c = 160 kN/m², = 20°
b = 18 kN/m³; sat = 20,81 kN/m³
Ditanyakan:
(a) Padatinjauankeruntuhangeserumum, berapakahkapasitasdukungultimit,
jikamuka air tanahterletak:
(1) pada 4 m daripermukaantanah?
(2) padakedalaman 0,50 m di bawahdasarpondasi?
(3) padadasarpondasi?
(b) Padakasus (a.1),
„
berapakahkapasitasdukungultimitjikaditinjaumenurutkeruntuhangeserlokal?
(c) JikafaktoramanF = 3, berapakahtekananpondasimaksimum agar
memenuhikriteriakeamananterhadapkeruntuhankapasitasdukung?
(Dianggapterjadikeruntuhangeserumumdanmuka air tanahpadakedalaman
4 m daripermukaan).
Rekayasa
Daya Dukung Batas (Ultimit Bearing Capacity)
Pondasi 1

Soal 2
 Pondasibujursangkardenganukuran 2 x 2 m terletakpadakedalaman 1,5 m
Tekananpadadasarpondasi total q = 250 kN/m² (termasukberattanah di
ataspelatpondasi). Tanah terdiridaridualapisan, yaitu:
Tanah 1: kedalaman 0 – 1,5 m; 18 kN/ m³
Tanah 2: kedalaman 1.5 m kebawah
20,31 kN/ m³
10,50 kN/ m³
c = 20 kN/m² dan
Ditanyakan:
a. Jikamuka air tanahsangatdalam, hitung factor
amanterhadapkeruntuhandayadukung
„
b. Jikamuka air tanahpadadasarpondasi, berapakan factor
amanterhadapdayadukung?

Anda mungkin juga menyukai