Anda di halaman 1dari 51

Transportation

Sistem Transportasi
system

Hasyim, ST.,MT
Definisi Sistem Transportasi
Definition

SISTEM : Bentuk keterikatan dan keterkaitan


antara satu variabel dengan variabel lain dalam
tatanan yang terstruktur

TRANSPORTASI : Kegiatan pemindahan


penumpang dan barang dari satu tempat ke
tempat lain
 Perubahan pada satu komponen dapat
menyebabkan perubahan pada komponen
lainnya. Dalam sistem MEKANIS, komponen
berhubungan secara ’MEKANIS’, misalnya
komponen dalam mesin mobil. Namun dalam
sistem ’TIDAK MEKANIS’ interaksi sistem tata
guna lahan dengan sistem jaringan transportasi,
komponen yang ada tidak dapat berhubungan
secara MEKANIS, akan tetapi perubahan pada
salah satu komponen (sistem kegiatan) dapat
menyebabkan perubahan pada komponen
lainnya(sistem jaringan sistem pergerakan).
Jadi prinsip dasar pada sistem mekanis sama
saja dengan sistem tidak mekanis.
Maksud n
d a
Tujuan

MAKSUD : Mengkoordinasikan pergerakan


penumpang dan barang
Sarana : Mobil, Kapal, KA
Prasarana : Jalan Raya, Jalan Rel, Dermaga,
Terminal
TUJUAN : Optimalisasi proses pemindahan
penumpang dan barang
FAKTOR-FAKTOR : Keamanan, Kenyamanan,
Kelancaran, Waktu, Biaya, Ruang
Moda (Jenis Angkutan)

 Udara : Bandara, Pesawat


 Laut : Dermaga, Kapal
 Darat
Jalan Raya : Kendaraan (Bus, Mobil), Jalan
Jalan Rel : Kereta Api
Sundari (Sungai, Danau dan Ferry) : Dermaga, Kapal
Lain-lain : Kabel, Pipa, Belt Conveyor
Pada saat ini kita masih merasakan
banyak permasalahan transportasi yang
sebenarnya sudah terjadi sejak tahun
1960-an dan 1970-an, misalnya :
Kemacetan
Polusi Suara dan Udara
Kecelakaan dan Tundaan.
Permasalahan tersebut masih kita
rasakan tetapi dengan tingkat kualitas
yang jauh lebih parah dan kuantitas yang
jauh lebih besar.
Permasalahan transportasi perkotaan.
Urbanisasi yang sangat cepat disebabkan oleh :
 Sektor pertanian kurang diminati oleh generasi muda
 Di perkotaan menawarkan banyak kesempatan kerja
baik itu sektor formal maupun informal
 Semakin tingginya intensitas industri di perkotaan
(Indonesia sedang menuju negara semi industri)
 Di perkotaan upah dan gaji lebih tinggi

Namun sebesar apapun kota tersebut dengan segala


kelengkapannya, pasti mempunyai keterbatasan
berupa batas daya dukung lahan.
 Semakin jauhnya rata-rata pergerakan manusia
setiap hari : harga tanah di pusat perkotaan
menyebabkan lahan permukiman semakin bergeser
ke pinggiran kota, sedangkan tempat pekerjaan
cendrung semakin terpusat di pusat perkotaan. Hal
ini menyebabkan seseorang akan bergerak lebih jauh
dan lebih lama untuk mencapai tempat kerja.
Semakin jauh dan semakin lama seorang
membebani jaringan jalan, semakin tinggi pula
kontribusinya terhadap kemacetan.
 Semakin banyak wanita yang bekerja :
tidak dapat disangkal lagi kebutuhan keluarga pada
masa sekarang tidak hanya bisa ditunjang oleh
penghasilan suami saja. Perlu ada tambahan lain,
dan ini menyebabkan isteri juga harus bekerja,
sehingga menyebabkan semakin banyaknya
pergerakan yang dilakukan oleh keluarga.
 Semakin banyak pelajar dan mahasiswa :
kecenderungan persaingan yang semakin ketat
dimasa mendatang menyebabkan pendidikan
berkelanjutan seperti kursus, pelatihan, waktu
menjadi suatu keharusan bagi seseorang yang
telah bekerja. Kecenderungan ini menyebabkan
terjadi pergerakan tambahan ke pusat kota,
tempat biasanya pusat pendidikan tersebut
berlokasi.
 Semakin banyak wisatawan :
tingginya tekanan yang dirasakan oleh setiap
orang yang tinggal di daerah perkotaan
menyebabkan rekreasi menjadi suatu kebutuhan
utama. Sudah barang tentu hal ini pun
menyebabkan semakin banyaknya pergerakan.
Keterkaitan Transportasi dengan
Ilmu Lain

EKONOMI HUKUM

SOSPOL
PLANOLOGI
TRANSPORTASI
BUDAYA
LINGKUNGAN
GEOGRAFI
Ekonomi Manfaat &
Biaya
Manfaat > Biaya untuk jangka waktu
tertentu
Biaya : - pembangunan
- pemeliharaan

economic
Manfaat :
Pengurangan BOK
Pengurangan waktu perjalanan
Pengurangan kecelakaan
Penambahan kenyamanan
Peningkatan produksi daerah
Pengurangan biaya transportasi barang
Kenaikan nilai lahan
BIAYA SOSIAL KEMACETAN
 Kemacetan Lalulintas Jalan:
– Menyebar ke semua waktu
– Menyebar hampir ke semua
ruas jalan
 Biaya Kemacetan:
– Pemborosan waktu
– Pemborosan BOK
– Belum diperhitungkan biaya
pencemaran udara dan
kesehatan
 Kota Bandung (2002) : Rp 1,2 triliun/th ; Rp 1,8 milyar/hr
: Penyumbang 54% polusi
: 21,8% kehilangan energi yang mestinya tidak
perlu terjadi
 Jakarta (2003) : Rp 17,2 triliun/th ; Rp 47 milyar/hr
 Jabodetabek (SITRAMP, 2003) : Rp 5,4 trilliun/th ; Rp 14,8 milyar/hr
Manfaat

Diukur dengan nilai UANG


Waktu  1 jam = Rp….?
Yang sulit diukur dengan uang :
Kecelakaan  - Nilai dari sakit
- Nilai nyawa
 Manfaat yang tak terukur (Intangible
Benefit)
Nilai keuntungan bersih :
(Net Present Value/NPV) = Manfaat - Biaya
Traffic safety
(keselamatan lalulintas)
Penyebab kecelakaan di Indonesia:
a. Manusia 89,56 %
b. Jalan dan lingkungan 5,64 %
c. Kendaraan 4,80 %

Manusia penyebab utama kecelakaan


lalulintas
Penyebab kecelakaan di Indonesia
 Manusia
– Individu
– Pola berlalulintas
– Ketrampilan mengemudi
 Jalan
– Kerusakan permukaan
– Geometeri: elevasi, lebar, tikungan
 Lingkungan: kabut, asap tebal, hujan
 Kendaraan
– Kondisi teknis: rem, ban
– Pengggunaaan tak sesuai ketentuan: overloaded
Planologi (tata ruang)
planology

 Pertumbuhan kota
 Fasilitas umum
 Pusat-pusat kegiatan
 Daerah industri dan pariwisata
Sosial
Social

 Hubungan ke daerah terisolir


 Meratakan pembangunan

Politik
Politic

Wawasan Nusantara
Hankamnas
Lingkungan
Environment

 Polusi Udara
 Polusi Suara

Budaya
Culture

Memudahkan pengembangan kebudayaan


Hukum law

UU 14/92
Perda DIY no. 5/2004
PERDA DIY 05/2004

TENTANG
PENYELENGGARAAN LALU LINTAS DI
WILAYAH
PROPINSI DIY
Ancaman:
Pidana kurungan maksimum 3 bulan
Denda maksimum Rp. 3 juta
Tidak mampu mengendarakan kendaraan dengan baik:
pidana kurungan maks. 3 bulan, denda maks. Rp. 3
Ancaman: pidana kurungan maks. 3 bulan,
denda maksimum Rp. 3 juta
Ancaman: pidana kurungan maks. 3 bulan,
denda maks. Rp. 3 juta
Ancaman: pidana kurungan maks. 1 bulan, denda maks. Rp. 1 juta
Ancaman:
pidana kurungan maks. 3 bulan,
denda maks. Rp. 3
Geografi
Geography

 Kependudukan
Penduduk tinggi  sarana transportasi makin
diperlukan
 Topografi : - daerah pegunungan
- daerah dataran
 Iklim : banjir  konstruksi jalan
 Angin : Letak/arah landas pacu bandara
 Ombak : Jenis kapal, dermaga
PERMASALAHAN
Kereta api
dengan beban yang berlebih
Ini!
traffic jam!
Congestion is not a problem, but the result of a
larger problem:
Dependence of the private vehicle
PORTRAITS OF TRANSPORTATION PROBLEMS IN JAKARTA
“SEKILAS WAJAH” TRANSPORTASI
WAJAH PERMASALAHAN TRANSPORTASI
KOTAJAKARTA
STRATEGI PEMECAHAN
MASALAH
KULIAH TAMU
MAGISTER TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS MATARAM
MATARAM, 26 November 2013
Pembangunan Jalan Baru Bukanlah Solusi
Di Jakarta: 548 mobil baru per hari (tahun 2012) x 4,12 meter
panjang rata-rata mobil penumpang = 2,3 km jalan baru

38
Restorasi Kanal Cheonggyecheon
Seoul: the City tore down 5.8 km of elevated freeway and
exhumed a buried river…less space for cars and more space for
people! After (2001)
Before (1995)

39
Ini?
Atau ini?
Pertumbuhan pergerakan dialihkan
menggunakan moda lain yang lebih efisien &
hemat ruang

42
Mass Transit Transit (MRT) memberikan
solusi transportasi yang lebih
berkelanjutan

43
CONTOH BUSWAY DI BERBAGAI NEGARA (1)

BOGOTA, COLUMBIA

KUNMING, CHINA CURITIBA, BRAZI

IPSWICH, INGGRIS
CONTOH BUSWAY DI BERBAGAI NEGARA (2)
NAGOYA, JAPAN ROUEN, PRANCI

QUITO, EQUADOR EUGENE, AS


BUSWAY DI JAKARTA
BRT in Bogota
MRT Jakarta : OVERALL PERSPECTIVE ion
Sec t
u n d
er gro
Und L=5.9km

N
ctio n
S e
ev a ted
El 9 .8 km
L=

Jl.Gatot Subro
t
JOR
R
48
MRT Jakarta : Image Of Underground
Station

Bunderan HI Station

49
49
50
51

Anda mungkin juga menyukai