Anda di halaman 1dari 8

Makna Qada dan

Qadar
Kelompok 1
 Alifya F
 Fitri A
 Novi Witri
 Rifa Nur S
 Sindi R
 Siti Syaidah

ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts


Qada Menurut Bahasa dan Istilah

Artian dalam bahasa Qada memiki Menurut istilah, qada adalah ketentuan
beberapa arti seperti hukum, dan ketetapan Allah SWT dari sejak
zaman azali atas segala sesuatu yang
ketetapan, perintah, kehendak, berkaitan dengan iradah atau kehendak-
pemberitahuan dan penciptaan. Nya, baik itu kebaikan dan keburukan,
hidup dan mati, dan lain sebagainya.
Qadar Menurut Bahasa dan Istila
h

Menurut istilah qadar adalah


Artian dalam bahasa Qadar suatu perwujudan ketetapan
adalah kepastian, peraturan dan (qada) terhadap segala sesuatu
ukuran. yang berkaitan dengan
makhluk-Nya yang ada sejak
zaman Azali dan pastinya sesuai
dengan iradah-Nya.
Qadar: Sesuatu yang telah diketahui sebelumnya dan telah tertuliskan, dari apa-apa yang
terjadi hingga akhir masa. Dan bahwa Allah Azza wa Jalla telah menentukan ketentuan para
makhluk dan hal-hal yang akan terjadi, sebelum diciptakan sejak zaman azali. Allah
Subhanahu wa Ta’ala pun mengetahui, bahwa semua itu akan terjadi pada waktu-waktu
tertentu sesuai dengan pengetahuan-Nya dan dengan sifat-sifat ter-tentu pula, maka hal itu
pun terjadi sesuai dengan apa yang telah ditentukan-Nya. [5]

Atau: Ilmu Allah, catatan (takdir)-Nya terhadap segala sesuatu, kehendak-Nya dan
penciptaan-Nya terhadap segala sesuatu tersebut.
Qadha’, menurut bahasa ialah: Hukum, ciptaan,
kepastian dan penjelasan.
Asal (makna)nya adalah: Memutuskan, memisahkan,
menen-tukan sesuatu, mengukuhkannya,
menjalankannya dan menyele-saikannya. Maknanya
adalah mencipta. [6]
1. Dikatakan, bahwa yang dimaksud dengan qadar ialah takdir, dan yang dimaksud dengan qadha’
ialah penciptaan, sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala
ٍ ‫اه ّ َن َسبْ َع َس َم َاو‬
‫ات‬ ُ ‫َفقَ َض‬
“Maka Dia menjadikannya tujuh langit… .” [Fushshilat/41 : 12]
Yakni, menciptakan semua itu.
Qadha’ dan qadar adalah dua perkara yang beriringan, salah satunya tidak terpisah dari yang
lainnya, karena salah satunya berkedudukan sebagai pondasi, yaitu qadar, dan yang lainnya
berkedudukan sebagai bangunannya, yaitu qadha’. Barangsiapa bermaksud untuk memisahkan di
antara keduanya, maka dia bermaksud menghancurkan dan merobohkan bangunan tersebut. [7]
2. Dikatakan pula sebaliknya, bahwa qadha’ ialah ilmu Allah yang terdahulu, yang
dengannya Allah menetapkan sejak azali. Sedangkan qadar ialah terjadinya
penciptaan sesuai timbangan perkara yang telah ditentukan sebelumnya. [8]

Ibnu Hajar al-Asqalani berkata, “Mereka, yakni para ulama mengatakan, ‘Qadha’
adalah ketentuan yang bersifat umum dan global sejak zaman azali, sedangkan
qadar adalah bagian-bagian dan perincian-perincian dari ketentuan tersebut.’” [9]
3. Dikatakan, jika keduanya berhimpun, maka keduanya
berbeda, di mana masing-masing dari keduanya
mempunyai pengertian sebagaimana yang telah
diutarakan dalam dua pendapat sebelumnya. Jika
keduanya terpisah, maka keduanya berhimpun, di mana
jika salah satu dari keduanya disebutkan sendirian, maka
yang lainnya masuk di dalam (pengertian)nya.

Anda mungkin juga menyukai