Anda di halaman 1dari 66

PENELITIAN, PUBLIKASI ILMIAH

DAN PLAGIASI
WORKSHOP PENULISAN
KARYA ILMIAH
2015
DOSEN: STATUS DAN KEDUDUKAN

KEPMENKOWASBANGPAN PERMENPAN RB 17- 2013


NO.
38/KEP/MK.WASPAN/8/1999
 Dosen berkedudukan sebagai  Dosen merupakan pendidik
pejabat fungsional dengan profesional dan ilmuwan dengan
tugas utama mengajar pada tugas utama melaksanakan
perguruan tinggi pendidikan, penelitian, dan pengabdian
 Tugas pokok Dosen adalah kepada masyarakat
melaksanakan pendidikan  Kedudukan dosen sebagai tenaga
dan pengajaran pada profesional berfungsi untuk
perguruan tinggi, penelitian meningkatkan martabat dan peran
serta pengabdian kepada dosen sebagai agen pembelajaran,
masyarakat pengembang ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni, serta pengabdi
kepada masyarakat berfungsi untuk
meningkatkan mutu pendidikan
nasional
2
UU RI No. 12/2012: Pendidikan Tinggi
 Tugas Dosen (Pasal 12):
(1)Dosen sebagai anggota Sivitas Akademika memiliki tugas
mentransformasikan Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi
yang dikuasainya kepada Mahasiswa dengan mewujudkan
suasana belajar dan pembelajaran sehingga Mahasiswa aktif
mengembangkan potensinya.
(2)Dosen sebagai ilmuwan memiliki tugas mengembangkan suatu
cabang Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi melalui
penalaran dan penelitian ilmiah serta menyebarluaskannya.
(3)Dosen secara perseorangan atau berkelompok wajib menulis
buku ajar atau buku teks, yang diterbitkan oleh Perguruan
Tinggi dan/atau publikasi ilmiah sebagai salah satu sumber
belajar dan untuk pengembangan budaya akademik serta
pembudayaan kegiatan baca tulis bagi Sivitas Akademika.

3
UU RI No. 12/2012: Pendidikan Tinggi
Penelitian (Pasal 46):
(1) Hasil Penelitian bermanfaat untuk:
a.pengayaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi serta pembelajaran;
b.peningkatan mutu Perguruan Tinggi dan kemajuan peradaban bangsa;
c.peningkatan kemandirian, kemajuan, dan daya saing bangsa;
d.pemenuhan kebutuhan strategis pembangunan nasional; dan
e.perubahan Masyarakat Indonesia menjadi Masyarakat berbasis
pengetahuan.
(2) Hasil Penelitian wajib disebarluaskan dengan cara diseminarkan,
dipublikasikan, dan/atau dipatenkan oleh Perguruan Tinggi, kecuali
hasil Penelitian yang bersifat rahasia, mengganggu, dan/atau
membahayakan kepentingan umum.
(3) Hasil Penelitian Sivitas Akademika yang diterbitkan dalam jurnal
internasional, memperoleh paten yang dimanfaatkan oleh industri,
teknologi tepat guna, dan/atau buku yang digunakan sebagai sumber
belajar dapat diberi anugerah yang bermakna oleh Pemerintah.
4
UU RI No. 12/2012: Pendidikan Tinggi
Penelitian (Pasal 46):
(1) Hasil Penelitian bermanfaat untuk:
a.pengayaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi serta pembelajaran;
b.peningkatan mutu Perguruan Tinggi dan kemajuan peradaban bangsa;
c.peningkatan kemandirian, kemajuan, dan daya saing bangsa;
d.pemenuhan kebutuhan strategis pembangunan nasional; dan
e.perubahan Masyarakat Indonesia menjadi Masyarakat berbasis
pengetahuan.
(2) Hasil Penelitian wajib disebarluaskan dengan cara diseminarkan,
dipublikasikan, dan/atau dipatenkan oleh Perguruan Tinggi, kecuali
hasil Penelitian yang bersifat rahasia, mengganggu, dan/atau
membahayakan kepentingan umum.
(3) Hasil Penelitian Sivitas Akademika yang diterbitkan dalam jurnal
internasional, memperoleh paten yang dimanfaatkan oleh industri,
teknologi tepat guna, dan/atau buku yang digunakan sebagai sumber
belajar dapat diberi anugerah yang bermakna oleh Pemerintah.
5
TUGAS, WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB

PENELITIAN DAN
PUBLIKASI

No Jabatan Jurnal Jurnal Jurnal Jurnal


Akademik Nasional nasional Internasional Internasional
terakreditasi bereputasi
1 Asisten Ahli W S S S
2 Lektor W A S S
3 Lektor Kepala A W (Doktor) W(Magister) S
4 Profesor A A A W

W : Wajib
S : Disarankan
A : Fakultatif

6
Tugas dosen
• pengajar
• peneliti
• Pengabdian kepada masyarakat
Tugas Peneliti
peneliti membaktikan diri pada pencarian
kebenaran ilmiah untuk memajukan ilmu
pengetahuan, menemukan teknologi, dan
menghasilkan inovasi bagi peningkatan
peradaban dan kesejahteraan manusia
Penelitian ilmiah
• Penelitian ilmiah dibangun atas dasar
kepercayaan (trust)
• Ilmuwan mempercayai bahwa data atau
informasi yan dilaporkan oleh ilmuwan lain benar
dan valid adanya
• Masyarakat percaya bahwa penelitian
merefleksikan usaha yang jujur dari ilmuwan
untuk menjelaskan fenomenaalam secara akurat
tanpa bias.
• Kepercayaan ini hanya dapat dipertahankan jika
tata nilai dalam scientific conduxt tetap dijunjung
tinggi
Landasan sosial ilmupengetahuan
• Seorang ilmuwan atau penelti dalam
melakukan penelitian yang bertanggung
jawab harus memahami betul ada sesuatu
landasan sosial dalam ilmu pengetahuan
ilmu
Penelitian ilmiah
• Jadi sasaran penelitian adalah
meningkatkan pengetahuan manusia yang
berkaitan dengan dunia fisik, biologi dan
sosial lebih dari apa yang sudah diketahui
pada saat ini
• Pengetahuan individu akan memasuki
domai ilmu pengetahuam hanya setelah
dipresentasikan, didiskusikan,
dipublikasikan, dan atau review secara
Bentuk penelitian
• Penelitian empirik: menggunakan strategi
penelitian ilmiah termasuk survei, studi kasus,
percobaan/eksperimen, analisis arsip, dan
pendekatan sejarah) atau
• Kajian teoritis yang ditujukan untuk memajukan
teori yang ada atau mengadaptasi teori pada
suatu keadaan setempat, dan atau hasil
penelaaha teori dengan tujuan mengulas dan
menyisentesis teori-teori yang ada
Hasil penelitian
• Semua bentuk penelitian seyogyanya
menghasilkan temuan, pengungkapan,
pendapat, atau gagasan pemikiran baru
yang orisil sehingga jelas penambahan
delta sumbungan ilmiahnya bagi kemajuan
ilmu, teknologi, dan seni.
Publikasi hasil penelitian
• Pengetahuan individu akan memasuki
domain ilmu pengetahuan hanya setelah
ilmu tersebut dipresentasikan,
didiskusikan, dipublikasikan, dan atau
direview secara independen oleh ilmuwan
lain yang kompeten.
• Seorang peneliti belum selesai melakukan
penelitiannya kalau belum melakukan
registrasi pada jurnal ilmiah.
FUNGSI PUBLIKASI
• Dari awal pertama publikasi jurnal pada
tahun 1665 sampai sekarang, fungsi jurnal
ilmiah tidak banyak berubah, yaitu
serbagai media untuk registrasi
(pendaftaran atau registration),
disseminasi (penyebarluasan hasil
penelitian atau dissemination),
pengarsipan (archive), dan sertifikasi
(certification) hasil-hasil penelitian.
Publikasi hasil penelitian
• Berapa daftar citation dosen saudara
• Seorang peneliti belum selesai melakukan
penelitiannya kalau belum melakukan
regrestasi pada jurnal ilmiah.
• Setelah artikel diterbitkan para pembaca
akan menilai hasil itu berdasarkan apa
yang mereka ketahui sebelunya dari
sumber –sumber lain
• Dalam rposes ini, pengetahuan individu
secara pelan-pelan akan memasuki ranah
pengetahuan yang secara umum diterima
Tujuan mutakhir penerbitan artkel
ilmiah
• Menyebarkan hasil penelitian
• Menambah khazanah ilmu pengetahuan
• Menembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi
• Meningkatkan prestasi penulis (honor, status,
recognition, promotion)
• Meningkatkan reputasi lembaga (standing,
ranking, reknown)
• Kepuasan diri
• Memperbaiki daya saing suatu bangsa
• Ulasan: penulis memberi sumbangan
» Ditulis oleh orang yang kompeten
Etika berperilaku
• Peneliti menyebarkan informasi tertulis
dari hasil penelitiannya, informasi
pendalaman pemahaman ilmiah dan/atau
pengetahuan baru yang terungkap dan
diperolehnya, disampaikan ke dunia
ilmiah pengetahuan pertama kali dan
sekali, tanpa mengenal publikasi
duplikasi atau berganda atau diulang-
ulang.
• Ssatu karya hanya boleh diterbitkan sekali
• Boleh dirujuk
Etika dalam pengakuan
sumbangan seseorang
• Peneliti memberi pengakuan (1) penyertaan
sebagai penulis pendamping, (2) melalui
pengutipan penyataan atau pemikiran orang
lain, dan/atau (3 dalam bentukucapan terima
kasih yang tulus kepada peneliti yang
memberikan sumbangan berarti dalam
penelitiannya, yang secara nyata mengikuti
tahapan rancangan penelitian dimaksud, dan
mengukuti dari dekat jalannya penelitian itu.
Tugas dewan redaksi dan mitra
bestari jurnal ilmiah
• Para dewan redaksi dan mitra bebestari
harus mereview dan memeriksa karya
yang akan diregistrasi sehingga karya
tersebut memberikan sumbangan yang
berarti (ada delta sumbangan atau
kebaruan) dalam pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
• Dengan demikian, para dewan redaksi
dan mitra bebestari
• Para dewan redaksi dan mitra bebestari
suatu jurnal ilmiah harus mereview dan
memeriksa karya yang akan diregistrasi
sehingga kaya tersebut tidak mengandung
unsur fabrikasi, yaitu pembuatan dan
pengarangand ata, bukan data hasil
penelitian dan pencaian kebenaran ilmiah.
• Para dewan redaksi dan mitra bebestari
suatu jurnal ilmiah harus mereview dan
memeriksa karya yang akan meregristasi
sehinga karya tersbut tidak mengandung
unsur fakifikasi, yaitu pengubahan data
hasil penelitiannya supaya sesuai
dengankeinginan peneliti atau sponsor.
Peneliti tidak boleh mendekte hasil
penelitiannya.
• Para dewan redaksi dan mitra bebestari
harus mereview dan memeriksa karya
yang akan diregistrasi sehingga karya
tersebut belum pernah diregistrasi
sebagian atau seluruhnya, dalam bentuk
yang sama atau dimodifikasi, pada jurnal
ilmiah lain. Satu karya hanya boleh satu
kali diregistrasi dan disertifikasi.
• Para dewan redaksi dan mitra bebestari
harus mereview dan memeriksa karya
yang akan diregistrasi sehingga karya
tersebut tidak mengandung unsur
plagiarisme atas karya orang lain (dalam
penulisan ide maupun dalam substansi
data yang disajikan).
• Format karya ilmiah mahasiswa:
– Tampil di jurnal – fungsinya deseminasi
– Format jurnal?
Keterbatasannya disebabkan
• Karena sempitnya sirkulasi persebaran
publikasi dan berkala
• Tiras yang sdikit sehingga tidak dilanggan
oleh perpustakaan utma pusat kegiatan
imiah internasional
• Penggunaan bahasa yang tak terbacakan
secara luas.
Urgensi penerbitan jurnal oleh
perguruan tinggi
• Bila mereview: cermati semua
• Intinya, bukan jurnalnya yang harus
dimiliki oleh perguruan tinggi, tapi
publikasI dosennya yang baru banyak dan
bermutu
• Universitas tidak harus memiliki
Tugas pengelola jurnal ilmiah
• Memperluas persebaran jurnal nasional
dan keteraksesan
Sumber naskah untuk bahan
publikasi
• Hasil penelitian dosen dan mahasiswa
• Hasil kegiatan pengabdian kepada
masyarakat (dosend an mahasiswa)
• Gagasan asli (dosen dan mahasiswa)
Kriteria karya ilmiah

 Karya ilmiah adalah hasil penelitian atau pengkajian yang dipublikasikan dan
ditulis dengan memenuhi kaidah ilmiah dan etika keilmuan. Hal ini berarti
selain jurnal sebagai tempat publikasi, kualitas dan teknik penulisan
artikel ilmiah merupakan parameter penting yang diperhatikan dalam
penulisan.
 Karya ilmiah berbentuk buku dari hasil penelitian atau pemikiran yang original
dapat berupa buku referensi atau monograf atau buku jenis lainnya yang
diterbitkan dan dipublikasikan.Karya ilmiah dalam bentuk buku yang diakui
sebagai komponen penelitian untuk kenaikan jabatan akademik adalah:
 Isi buku sesuai dengan bidang keilmuan penulis
 Merupakan hasil penelitian atau pemikiran yang original. Kriteria ini yang
membedakan antara buku referensi/monograf dengan buku ajar
 Memiliki ISBN
 Tebal paling sedikit 40 (empat puluh) halaman cetak (menurut format
UNESCO).
 Ukuran : standar, 15,5 x 23 cm
 Diterbitkan oleh penerbit Badan Ilmiah/Organisasi/Perguruan Tinggi
 Isi tidak menyimpang dari falsafah Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945
 Monograf atau buku referensi yang diambil dari disertasi atau tesis tidak dapat
dinilai untuk usul kenaikan jabatan akademik/pangkat. 35
Hal-hal Penting dalam Kegiatan Penelitian dan Publikasi (Unsur B)

 Jurnal atau berkala ilmiah atau majalah ilmiah yang selanjutnya disebut
sebagai jurnal adalah bentuk terbitan yang berfungsi meregistrasi kegiatan
kecendekiaan, mensertifikasi hasil kegiatan yang memenuhi persyaratan
ilmiah minimum, mendiseminasikannya secara meluas kepada khalayak
ramai, dan mengarsipkan semua temuan hasil kegiatan kecendekiaan
ilmuwan dan pandit yang dimuatnya. Untuk proses penilaian karya ilmiah
dalam jabatan akademik dosen jurnal dibedakan menjadi:
 Jurnal nasional
 Jurnal nasional terakreditasi
 Jurnal internasional
 Jurnal internasional bereputasi

36
Hal-hal Penting dalam Kegiatan Penelitian dan Publikasi (Unsur B)

Jurnal nasional adalah majalah ilmiah yang memenuhi kriteria sebagai berikut:
a. Karya ilmiah ditulis dengan memenuhi kaidah ilmiah dan etika keilmuan
b. Memiliki ISSN
c. Memiliki terbitan versi online
d. Dikelola secara profesional: ketepatan keberkalaan, ketersediaan petunjuk
penulisan, identitas jurnal, dll.
e. Bertujuan menampung/mengkomunikasikan hasil-hasil penelitian ilmiah dan atau
konsep ilmiah dalam disiplin ilmu tertentu
f. Ditujukan kepada masyarakat ilmiah/peneliti yang mempunyai disiplin-disiplin
keilmuan yang relevan.
g. Diterbitkan oleh Penerbit/badan Ilmiah/Organisasi Profesi/Perguruan Tinggi
dengan unit-unitnya.
h. Bahasa yang digunakan adalah Bahasa Indonesia dan atau Bahasa Inggris dengan
abstrak dalam Bahasa Indonesia.
i. Memuat karya ilmiah dari penulis yang berasal dari minimal dua institusi yang
berbeda
j. Mempunyai dewan redaksi/editor yang terdiri dari para ahli dalam bidangnya dan
berasal dari minimal dua institusi yang berbeda
k. Jurnal nasional yang memenuhi kriteria a sampai j dan terindek oleh DOAJ diberi
nilai yang lebih tinggi dari jurnal nasional yaitu maksimal 15. 37
Hal-hal Penting dalam Kegiatan Penelitian dan Publikasi (Unsur B)

 Jurnal nasional terakreditasi adalah majalah ilmiah yang memenuhi kriteria sebagai
jurnal nasional dan mendapat status terakreditasi dari Direktorat Jenderal Pendidikan
Tinggi dengan masa berlaku hasil akreditasi yang sesuai.
 Jurnal internasional adalah jurnal yang memenuhi kriteria sebagai berikut :
a. Karya ilmiah yang diterbitkan ditulis dengan memenuhi kaidah ilmiah dan etika
keilmuan
b. Memiliki ISSN
c. Ditulis dengan menggunakan bahasa resmi PBB (Inggris, Perancis, Arab, Rusia,
dan Cina)
d. Memiliki terbitan versi online
e. Dikelola secara profesional
f. Editorial Board (Dewan Redaksi) adalah pakar di bidangnya dan biasanya berasal
dari berbagai negara.
g. Artikel ilmiah yang diterbitkan dalam satu issue berasal dari penulis berbagai
negara
h. Memuat karya ilmiah dari penulis yang berasal dari berbagai negara dalam
setiap penerbitannya
i. Terindek oleh database internasional bereputasi, Scopus dan Web of Science,
Microsoft Academic Search
38
Yang bisa diakui sebagai karya
ilmiah
• Yang dapat diakui
• ARTIKEL ASLI
• CATATAN SINGKAT/PENDEK TENTANG PENELITIAN ATAU
METODE
• ULASAN (TINJAUAN PUSTAKA DAN TREND RISET)
• Yang tidak dapat dakui:
• TANGGAPAN DAN SANGGAHAN
• SURAT, KOREKSI ATAU EDITORIAL
• LAPORAN TEMU ILMIAH
• TIMBANGAN BUKU
• IKLAN
• PANDUAN PENULISAN BAGI CALON PENULIS
• SINOPSIS MAKALAH SEMINAR
• BERITA HIMPUNAN PROFESI
Menilai keunggulan artikel
• Sumbangan: ilmu, teknologi atau inovasi
• Originalitas: ide bukan jiplakan
• Kebenaran: validitas dan reliabilitas
metode
• Terbebas dari fabrikasi. Falsifikasi, dan
plagiarisme
• Penulisan yang baik sesuai dengan kaidah
penulisan aertikel yang baku
• Kepatutan dan kepantasan
– Biarlah berkarya sebanyak-banyak biarlah
orang lain yang menilai
– Jangan dikungkung penulisnya
– Jangan langsung dibatasi

Penelitian tindakan kelas: boleh masuk karya


ilmiah termasuk bidang B bila ada aspek
keilmuannya.
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN
NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 17 TAHUN 2010

TENTANG PENCEGAHAN DAN


PENANGGULANGAN PLAGIAT DI
PERGURUAN TINGGI
A. Latar Belakang (KETENTUAN UMUM)
□ Setiap perguruan tinggi mengembang misi untuk mencari,
menemukan, mempertahankan, dan menjunjung tinggi
kebenaran

□ Dalam memenuhi misi setiap perguruan tinggi tersebut ,


mahasiswa, dosen, peneliti, dan tenaga kependidikan yang
berkarya di bidang akademik di perguruan tinggi
bersangkutan, memiliki otonomi keilmuan dan kebebasan
akademik

□ Dalam melaksanakan otonomi keilmuan dan kebebasan


akademik, mahasiswa, dosen, peneliti, dan tenaga
kependidikan wajib menjunjung tinggi kejujuran dan etika
akademik, terutama larangan untuk melakukan plagiat
dalam menghasilkan karya ilmiah, sehingga kreativitas
dalam bidang akademik dapat tumbuh dan berkembang
B. Pengertian (PASAL 1)
□ Plagiat adalah perbuatan secara sengaja atau tidak sengaja
dalam memperoleh atau mencoba memperoleh kredit atau
nilai untuk suatu karya ilmiah dengan mengutip sebagian
atau seluruh karya dan/atau karya ilmiah pihak lain yang
diakui sebagai karya ilmiahnya, tanpa menyatakan sumber
secara tepat dan memadai
□ Plagiator adalah orang perseorang atau kelompok orang
pelaku plagiat, masing-masing bertindak untuk diri
sendiri, untuk kelompok dan atas nama suatu badan
□ Pencegahan plagiat adalah tindakan preventif yang
dilakukan oleh pimpinan perguruan tinggi yang bertujuan
agar tidak terjadi plagiat di lingkungan perguruan
tingginya
□ Penanggulangan plagiat adalah tindakan represif yang
dilakukan oleh pimpinan perguruan tinggi dengan
menjatuhkan sanksi kepada plagiator di lingkungan
perguruan tingginya yang bertujuan mengembalikan
kredibilitas akademik perguruan tinggi yang bersangkutan
□ Gaya selingkung adalah pedoman tentang tata cara
penulisan atau pembuatan karya ilmiah yang dianut oleh
setiap bidang ilmu, teknologi dan seni

□ Karya ilmiah adalah hasil karya akademik mahasiswa,


dosen, peneliti, dan tenaga kependidikan di lingkungan
perguruan tinggi yang dibuat dalam bentuk tertulis baik
cetak maupun elektronik yang diterbitkan dan/atau
dipresentasikan

□ Karya adalah hasil karya akademik atau non akademik oleh


orang perorangan, kelompok, atau badan di luar
perguruan tinggi, baik yang diterbitkan, dipresentasikan,
maupun dibuat dalam bentuk tertulis
C. Lingkup dan Pelaku (BAB II PASAL 2)
Lingkup :

□ Plagiat meliputi tetapi tidak terbatas pada :


a. mengacu dan/atau mengutip istilah, kata-kata dan/atau
kalimat, data dan/atau informasi dari suatu sumber tanpa
menyebutkan sumber dalam catatan kutipan dan/atau tanpa
menyatakan sumber secara memadai
b. mengacu dan/atau mengutip secara acak istilah, kata-kata
dan/atau kalimat, data dan/atau informasi dari suatu sumber
tanpa menyebutkan sumber dalam catatan kutipan dan/atau
menyatakan sumber secara memadai
c. menggunakan sumber gagasan, pendapat, pandangan,
atau teori tanpa menyatakan sumber secara memadai
d. merumuskan dengan kata-kata dan/atau kalimat sendiri
dari sumber kata-kata dan/atau kalimat, gagasan, pendapat,
pandangan, atau teori tanpa menyatakan sumber secara
memadai
e. menyerahkan suatu karya ilmiah yang dihasilkan dan/atau
telah dipublikasikan oleh pihak lain sebagai karya ilmiahnya
tanpa menyatakan sumber secara memadai
☻ yang dimaksud dengan sumber terdiri atas :
Orang perseorangan atau kelompok orang, masing-
masing bertindak untuk diri sendiri atau kelompok atau
untuk dan atas nama suatu badan, atau anonim
penghasil satu atau lebih karya dan/atau karya ilmiah
yang dibuat, diterbitkan, dipresentasikan, atau dimuat
dalan bentuk tertulis baik cetak mapun elektronik

☻ yang dimaksud dengan yang dibuat dapat berupa :


1. komposisi misik
2. perangkat lunak komputer
3. fotografi
4. lukisan
5. Sketsa
6. patung, atau
7. karya dan atau karya ilmiah sejenis yang tidak
termasuk kategori angka 1 s.d 6
☻ yang dimaksud dengan diterbitkan dapat berupa :
1. buku yang dicetak dan diedarkan oleh penerbit
atau perguruan tinggi
2. artikel yang dimuat dalam berkala ilmiah, majalah,
atau surat kabar
3. kertas kerja atau makalah profesional dari
organisasi tertentu
4. isi laman elektronik, atau
5. hasil karya dan/atau karya ilmiah yang tidak
termasuk pada angka 1 s.d 4.

☻ yang dimaksud dengan dipresentasikan dapat berupa :


1. presentasi di depan khalayak umum atau terbatas
2. presentasi melalui radio/televisi/video/cakram
padat/cakram video digital, atau
3. bentuk atau cara lain sejenis yang tidak termasuk
pada angka 1 dan 2
☻ yang dimaksud dengan dimuat dalam bentuk tertulis
dapat berupa : cetakan dan/atau elektronik

☻ yang dimaksud dengan pernyataan sumber memadai


apabila dilakukan dengan tata cara pengacuan dan
pengutipan dalam gaya selingkung setiap bidang ilmu,
teknologi, dan seni

Pelaku
□ Plagiator adalah :
1. satu atau lebih mahasiswa
2. satu atau lebih dosen/peneliti/tenaga
kependidikan, atau,
3. satu atau lebih dosen/peneliti/tenaga
kependidikan bersama satu atau lebih mahasiswa
D. Tempat dan Waktu (BAB III)
Tempat terjadi plagiat
□ di dalam lingkungan perguruan tinggi, antar karya ilmiah
mahasiswa, dosen/peneliti/tenaga kependidikan, dan
dosen terhadap mahasiwa atau sebaliknya

□ dari dalam lingkungan perguruan tinggi terhadap karya


ilmiah mahasiswa dan/atau dosen/peneliti/tenaga
kependidikan dari perguruan tinggi lain, karya dan/atau
karya ilmiah orang perseorangan dan/atau kelompok
orang yang bukan dari kalangan perguruan tinggi, baik
dalam maupun luar negeri

□ di luar perguruan tinggi ketika mahasiswa dan/atau


dosen/peneliti/tenaga kependidikan dari perguruan tinggi
yang bersangkutan sedang mengerjakan atau menjalankan
tugas yang diberikan oleh perguruan tinggi atau pejabat
yang berwenang
Waktu terjadi plagiat

□ selama mahasiswa menjalani proses pembelajaran


□ sebelum dan setelah dosen mengemban jabatan akademik
asisten ahli, lektor, lektor kepala atau guru besar/profesor
□ sebelum dan setelah peneliti/tenaga kependidikan
mengemban jabatan fungsional jenjang pertama, muda,
madya dan utama
E. Pencegahan (BAB v)

□ Pimpinan perguruan tinggi mengawasi pelaksanaan kode


etik mahasiswa/dosen/peneliti/tenaga kependidikan yang
ditetapkan oleh senat perguruan tinggi yang antara lain
berisi kaidah pencegahan dan penanggulangan plagiat

□ Pimpinan perguruan tinggi menetapkan dan mengawasi


pelaksanaan gaya selingkung untuk setiap bidang ilmu,
teknologi, dan seni yang dikembangkan oleh perguruan
tinggi

□ Pimpinan perguruan tinggi secara berkala


mendiseminasikan kode etik mahasiswa/dosen/pene-
liti/tenaga kependidikan dan gaya selingkung yang sesuai
agar tercipta budaya antiplagiat
□ Pada setiap karya ilmiah yang dihasilkan di lingkungan
perguruan tinggi harus dilampirkar pernyataan yang
ditandatangani oleh penyusun bahwa :
1. karya ilmiah tersebut bebas plagiat
2. apabila di kemudian hari terbukti terdapat plagiat
dalam karya ilmiah tersebut, maka penyusunnya bersedia
menerima sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan

□ Pimpinan perguruan tinggi wajib mengunggah secara


elektronik semua karya ilmiah mahasiswa/dosen/pene-
liti/tenaga kependidikan yang telah dilampiri pernyataan
melalui portal Garuda (garba rujukan digital) sebagai titik
akses terhadap karya ilmiah mahasiswa/dosen/peneliti/te-
naga kependidikan Indonesia, atau portal lain yang
ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi
□ Karya ilmiah yang digunakan untuk pengangkatan awal
atau kenaikan jabatan akademik dan kenaikan pangkat
dosen selain harus memenuhi ketentuan (membuat surat
pernyataan dan diunggah ke portal garuda) juga harus
dilakukan penilaian sejawat sebidang (peer review) oleh
paling sedikit 2 (dua) orang dosen yang memiliki jabatan
akademik dan kualifikasi akademik yang setara atau lebih
tinggi dari jabatan akademik dan kualifikasi akademik
dosen yang diusulkan
□ Penilaian sejawat sebidang dilakukan pada saat usul
pengangkatan awal atau kenaikan jabatan akademik
tersebut diproses pada :
1. tingkat jurusan/departemen/bagian, untuk jabatan
akademik asisten ahli dan lektor
2. tingkat jurusan/departemen/bagian, senat akademik
pada aras fakultas dan/atau aras perguruan tinggi untuk
jabatan akademik lektor kepala dan guru besar/profesor.
F Penanggulangan (BAB V)
Mahasiswa

□ Dalam hal diduga telah terjadi plagiat oleh mahasiswa, Ketua


jurusan/departemen/bagian membuat persandingan antara
karya ilmiah mahasiswa dengan karya dan/atau karya ilmiah
yang diduga merupakan sumber yang tidak dinyatakan oleh
mahasiswa
□ Ketua jurusan/departemen/bagian meminta seorang dosen
sejawat sebidang untuk memberikan kesaksian secara tertulis
tentang kebenaran plagiat yang diduga dilakukan oleh
mahasiswa
□ Mahasiswa yang diduga melakukan plagiat diberi kesempatan
melakukan pembelaan di hadapan ketua
jurusan/departemen/bagian
□ Apabila berdasarkan persandingan dan kesaksian telah
terbukti terjadi plagiat, maka ketua jurusan/departemen/
bagian menjatuhkan sanksi kepada mahasiswa sebagai
plagiator
□ Apabila salah satu dari persandingan atau kesaksian, ternyata
tidak dapat membuktikan terjadinya plagiat, maka sanksi tidak
dapat dijatuhkan kepada mahasiswa yang diduga melakukan
plagiat
Dosen/Penelilti/Tenaga Kependidikan
□ Dalam hal diduga telah terjadi plagiat oleh dosen/peneliti/
tenaga kependidikan, pimpinan perguruan tinggi membuat
persandingan antara karya ilmiah dosen/peneliti/tenaga
kependidikan dengan karya ilmiah yang diduga merupakan
sumber yang tidak dinyatakan oleh dosen/peneliti/tenaga
kependidikan
□ Pemimpin/pimpinan perguruan tinggi meminta senat
akademik untuk memberikan pertimbangan secara tertulis
tentang kebenaran plagiat yang diduga telah dilakukan
dosen/peneliti/tenaga kependidikan
□ Sebelum senat akademik memberikan pertimbangan, senat
meminta komisi etik dari senat akademik untuk melakukan
telaah tentang :
1. kebenaran plagiat
2. proporsi karya dan/atau karya ilmiah pihak lain yang
diakui sebagai karya ilmiah plagiator,
yang diduga telah dilakukan dosen/peneliti/tenaga
kependidikan
□ Senat akademik menyelenggarakan sidang dengan
membahas hasil telaah komisi etik, dan mendengarkan
pertimbangan para anggota senat, serta merumuskan
pertimbangan yang akan disampaikan kepada
pemimpin/pimpinan perguruan tinggi
□ Dosen/peneliti/tenaga kependidikan yang diduga
melakukan plagiat, diberi kesempatan melakukan
pembelaan dihadapan sidang senat akademik
□ Apabila berdasarkan persandingan dan telaah telah
terbukti terjadinya plagiat, maka senat akademik
merekomendasikan sanksi untuk dosen/peneliti/tenaga
kependidikan sebagai plagiator kepada
pemimpin/pimpinan perguruan tinggi untuk dilaksanakan
□ Apabila salah satu dari persandingan atau hasil telaah,
ternyata tidak dapat membuktikan terjadinya plagiat, maka
sanksi tidak dapat dijatuhkan kepada
dosen/peneliti/tenaga kependidikan yang diduga
melakukan plagiat
G. SANKSI (BAB VI)

Ketentuan yg Urutan Sanksi Sanksi Lain Menurut


No Pelaku
Dilanggar Sanksi Tambahan Peraturan Per-UU-an

Maha- Pasal 10 1. Teguran


1 2. Peringatan tertulis UU Sisdiknas :
siswa ayat (4) 3. Penundaan
pemberian Mempergunakan karya
sebahagian hak ilmiah jiplakan untuk
mahasiswa memperoleh gelar
4. Pembatalan nilai akademik, profesi,
satu atau beberapa vokasi dipidana
mata kuliah yang penjara paling lama 2
diperoleh tahun dan/atau denda
mahasiswa paling banyak Rp 200
5. Pemberhentian dgn juta
hormat dari status
sbg mahasiswa
6. Pemberhentian tdk
dengan hormat
7. Pembatalan ijazah
apabila mahasiwa
telah lulus
Bagi Mahasiswa :

□ Sanksi berupa teguran/peringatan tertulis/penundaan


pemberian sebagian hak mahasiswa, dijatuhkan sesuai
dengan proporsi plagiat hasil telaah dan apabila dilakukan
secara tidak sengaja.

□ Sanksi berupa pembatalan nilai/pemberhentian dengan


hormat/pemberhentian dengan tidak hormat/pembatalan
ijazah kepada mahasiswa, dijatuhkan sesuai dengan
proporsi plagiat hasil telaah dan apabila dilakukan secara
sengaja dan/atau berulang
Bagi Mahasiswa :

□ Sanksi berupa teguran/peringatan tertulis/penundaan


pemberian sebagian hak mahasiswa, dijatuhkan sesuai
dengan proporsi plagiat hasil telaah dan apabila dilakukan
secara tidak sengaja.

□ Sanksi berupa pembatalan nilai/pemberhentian dengan


hormat/pemberhentian dengan tidak hormat/pembatalan
ijazah kepada mahasiswa, dijatuhkan sesuai dengan
proporsi plagiat hasil telaah dan apabila dilakukan secara
sengaja dan/atau berulang
Ketentuan yg Urutan Sanksi Sanksi Lain Menurut
No Pelaku
Dilanggar Sanksi Tambahan Peraturan Per-UU-an
Dosen/ 1. Teguran
Pasal 11 2. Peringatan tertulis UU Sisdiknas :
2 Peneliti Apabila dosen/pe-
ayat (6) 3. Penundaan
/Tendik pemberian hak
neliti/tendik
Mempergunakan karya
menyandang
4. Penurunan pangkat ilmiah jiplakan untuk
sebutam
dan jabatan memperoleh gelar
profesor/jenjang
akademik/fungsio- akademik, profesi,
utama :
nal vokasi dipidana
5. Pencabutan hak unt penjara paling lama 2
Diberhentikan dari
diusulkan sbg tahun dan/atau denda
jabatan profesor/
profesor/jenjang paling banyak Rp 200
jenjang utama
utama bagi yg juta
memenuhi syarat
6. Pemberhentian
dengan hormat dari
status
dosen/peneliti
/tendik
7. Pemberhentian tdk
dgn hormat dari
status sebagai
dosen/peneliti/
tendik
8. Pembatalan ijazah
yg diperoleh dari
PT ybs
Bagi Dosen/Peneliti/Tenaga Kependidikan :

□ Sanksi berupa teguran/peringatan tertulis/penundaan


pemberian hak, dijatuhkan sesuai dengan proporsi plagiat
hasil telaah dan apabila dilakukan secara tidak sengaja.

□ Sanksi berupa penurunan pangkat dan jabatan


akademik/fungsional/pencabutan hak untuk diusulkan ke
guru besar/jenjang utama/pemberhentian dengan
hormat/pemberhentian dengan tidak hormat/pembatalan
ijazah, dijatuhkan sesuai dengan proporsi plagiat hasil
telaah dan apabila dilakukan secara sengaja dan/atau
berulang

□ Penjatuhan sanksi-sanksi tersebut di atas tidak


menghapuskan sanksi lain sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku
□ Pemberhentian sebagai profesor/guru besar bagi dosen
dilakukan oleh Mendiknas atas usul perguruan tinggi yang
bersangkutan atau atas usul perguruan tinggi yang
diselenggarakan oleh masyarakat melalui Kopertis.

□ Pemberhentian dari jenjang jabatan fungsional utama


untuk peneliti/tenaga kependidikan dengan mekanisme
yang sama untuk diteruskan oleh Mendiknas kepada
pejabat yang berwenang

□ Mendiknas atau pejabat yang berwenang dapat menolak


usul pengangkatan kembali dosen/peneliti/tenaga
kependidikan ke dalam jabatan semula apabila
dosen/peneliti/tenaga kependidikan dijatuhi sanksi
tambahan berupa pemberhentian dari jabatan guru
besar/peneliti utama/jenjang utama
□ Dalam hal pemimpin perguruan tinggi tidak menjatuhkan
sanksi, Menteri dapat menjatuhkan sanksi kepada plagiator
dan kepada pemimpin perguruan tinggi yang tidak
menjatuhkan sanksi kepada plagitor.

□ Sanksi kepada pemimpin perguruan tinggi berupa :


1. teguran
2. peringatan tertulis
3. pernyataan pemerintah bahwa perguruan tinggi yang
bersangkutan tidak berwenang melakukan tindakan
hukum dalam bidang akademik
BAB VII
PEMULIHAN NAMA BAIK (PASAL 14)
• Dalam hal
mahasiswa/dosen/peneliti/tenaga
kependidikan tidak terbukti melakukan
plagiat, pemimpin perguruan tinggi
melakukan pemulihan nama baik yang
bersangkutan.
Sumber
• PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 17 TAHUN 2010
• PERMENPAN RB 17- 2013
• UU RI No. 12/2012: Pendidikan Tinggi
• MANALU. Wasman 2012. PENELITIAN DAN JURNAL ILMIAH
• Manalu, wasman 2012 PENELITIAN DAN JURNAL ILMIAH

Anda mungkin juga menyukai