Anda di halaman 1dari 24

ASUHANKEPERAWATANTERHADAP Ny.

W
DENGAN MASALAH UTAMA HALUSINASI
DIRUANG MELATI
RUMAH SAKIT JIWA DAERAH PROVINSI
LAMPUNG
LAPORAN PENDAHULUAN HALUSINASI
Menurut fontaine, 2009(dalam Satrio KL, dkk ) halusinasi adalah
terjadinya penglihatan, suara, sentuhan , bau maupun rasa
tanpa situmulus ekternal terhadap organ-organ indra.

Menurut Stuart, 2009 (dalam SatrioKL,dkk), halusinasi adalah


distorsi persepsi palsu yang terjadi pada respon neorobiologis
yang maladaktif, klien mengalami distorsi sensori yang nyata
dan merespon nya, namun dalam halusinasi situmulus internal
dan ekternal tidak dapat di identifikasi.

Sedangkan NANDA-I (2009-211)(dalamSatrioKL,dkk), juga


mengatakan bahwa halusinasi merupakan perubahan dalam
jumlah dan pola situmulus yang diterima sertai penurunan
berlebih atau distori atau kerusakan respon beberapa situmulus.
JENIS HALUSINASI
1. Halusinasi pendengaran
2. Halusinasi penciuman
3. Halusinasi penglihatan
4. Halusinasi pengecapan
5. Halusinasi perabaan
6. Halusinasi chenesthetik
7. Halusinasi kinestetik
Fase Halusinasi
1. Comporting ( halusinasi
menyenangkan,cemas ringan)
2. Comdeming ( halusinasi menjijikan,
cemas sedang )
3. Controlling ( pengalaman sensori
berkuasa, cemas berat )
4. Conquering ( melebur dalam
pengaruh halusinasi, panic )
PROSES TERJADINYA HALUSINASI
1. Faktor predisposisi Faktor psikologis
Faktor biologi Faktor sosial
• Genetik budaya
• Neuroanatomi 2. Faktor
• Neurokimia presipitasi
• Imunovirologi
3. Penilaian
terhadap stressor
4. Sumber koping
5. Mekanisme
koping
Tanda dan Gejala Secara umum
Data Subjektif
• Bicara atau tertawa sendiri
• Pasien Mengatakan : • Marah-marah tanpa sebab
• Mendengar suara-suara atau • Mengarahkan telinga kearah
kegaduhan tertentu
• Mendengar suara yang • Menutup telinga
mengajak bercakap-cakap • Menunjuk-nunjuk kearah
• Mendengar suara yang tertentu
menyuruh melakukan • Ketakuatan pada sesuatu
sesuatu yang berbahaya yang tidak jelas
• Melihat • Mencium sesuatu seperti
bayangan,sinar,bentuk membaui bau-bauan tertentu
geometris,bentuk kartun, • Menutup hidung
melihat bantu atau monster
• Sering meludah
• Mencium bau-bauan seperti
bau darah,urin atau feses. • Muntah
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA
GANGGUAN PERSEPSI SENSORI :
HALUSINASI PENDENGARAN
1. NRM : 036802
2. Nama : Ny. Ni Wayan 
3. Tanggal lahir : 10 juli 1999
4. Tanggal : 28-02-2020 jam:13.24 WIB
Ruang Rawat: Melati
5. Pendidikan : SMA Agama : Hindu
Suku : Bali
ALASAN KERUMAH SAKIT
Keluhan utama :
Klien mengatakan timbul gejala ingin merusak
barang barang sejak kurang lebih 4 bulan, marah-
marah kepada orang lain terutama kepada ibunya.
Pasien sering berbicara sendiri dan sering tertawa
sendiri. Keluarga klien telah mengurung klien
dikamar namun tidak ada perubahan dan membawa
klien ke rumah sakit jiwa daerah Provinsi Lampung.
RIWAYAT KESEHATAN
1. Pernah dirawat : iya, 8 April 2018 di
Rumah Sakit Jiwa Provinsi Lampung
2. Penyakit yang pernah dialami : Klien
mengatakan penah mengalami penyakit
stroke
3. Riwayat Operasi : Klien mangatakan
tidak ada riwayat operasi
4. Riwayat Alergi : Klien mangatakan tidak
ada riwayat alergi
5. Riwayat Penggunaan atau
Ketergantungan Terhadap zat : Tidak Ada
1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu :
Iya
2. Pengobatan Sebelumnya : Kurang Berhasil
Klien berhenti minum obat ± 2 bulan dan klien
mengatakan klien sudah sembuh dari penyakitnya
Masalah Keperawatan : Ketidakpatuhan

3. Pengalaman masalalu yang tidak menyenangkan :


klien mengatakan sewaktu SMA/SMP klien penah
mengompol didekat orang yang klien suka dan itu
yang membuat klien merasa malu. Klien merasa
sedih ketika ditinggal oleh kekasihnya,yang
menyebabkan klien tidak mau berbaur dengan
orang lain.
Masalah Keperawatan : harga diri rendah.
4. Genogram
Ni Wayan adalah anak kelima dari
enambersaudara salah satu saudaranya telah
meninggal terlebih dahulu
5. Keluhan fisik : tidak ada keluhan
TD : 100/70 mmHg Nadi : 89 x/m
RR : 20 x/m Suhu : 36,4°C 
6. Penilaian Skala Nyeri : tidak ada keluhan
nyeri
PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL
1. Citra tubuh: klien menyukai semua tentang
tubuhnya,kecuali betis dan pipi yang terasa
menegang. Klien mengatakan ingin memiliki BB
38 kg.
Masalah keperawatan: gangguan citra tubuh

2. Peran: klien mengatakan berperan sebagai


anak dirumah. Klien mengatakan ayahnya sering
memarahi klien karena tidak membantu
pekerjaan rumah.
Masalah keperawatan: Ketidakberdayaan
3. Harga Diri: Klien mengatakan malu
karena pipinya yang terasa menegang
sehingga dia malu saat berfoto.
Masalah keperawatan; harga diri rendah

4. Kegiatan Ibadah: klien mengatakan


setiap harinya jarang beribadah hanya
beribadah ketika hari raya tertentu saja.
seperti Purnama dan tilem, tetapi jarang
beribadah di Sanggah
Masalah keperawatan : Distress spiritual
Hambatan dalam hubungan dengan orang
lain: klien mengatakan tidak ingin
berkenalan dengan orang lain dan berbaur.
Masalah keperawatan: isolasi sosial.

Penampilan :Penampilan klien tidak rapi,


rambut tampak berantakan terdapat kutu
pada rambut klien, klien mengatakan tidak
ingin menyisir rambutnya.
Masalah Keperawatan : defisit perawatan
diri
Aktivitas Motorik: klien tampak lesu dan
tidak bersemangat, klien mudah
memalingkan wajahnya, terdapat gerakan-
gerakan kecil pada otot muka yang tidak
terkontrol.
Masalah Keperawatan :isolasi sosial

Alam perasaaan: klien tampak mudah


berganti suasana hati dari yang tadinya
senyum dan tertawa sendiri lalu menjadi
malu, sedih bahkan menangis.
Masalah Keperawatan : konfusi akut
lnteraksi selama wawancara : ketika diajak
berinteraksi klien tampak koperatif, klien selalu
berusaha mempertahankan pendapat dan
kebenaran dirinya, kontak mata klien kurang
bahkan tidak mau menatap, dank lien mudah
tersinggung sehingga klien tidak ingin melanjutkan
diskusi.
Masalah Keperawatan : ketidakefektifan koping
individu

Afek : emosi klien tidak stabil, terkadang tampak


tertawa sendiri dan menangis sendiri karena
mendengar bisikan suara palsu.
Masalah Keperawatan : Halusinasi pendengaran
1. Persepsi : klien mengatakan mendengar bisikan suara –
suara palsu tanpa ada wujudnya
Masalah Keperawatan : halusinasi pendengaran

2. Proses Pikir : klien mengatakan ingin menghilangkan


suara bisikan, tetapi belum mampu menghilangkannya.
Masalah keperawatan: halusinasi

3. Tingkat kesadaran : tingkat kesadaran composmentis,


klien terkadang tampak bingung
Masalah Keperawatan :konfusi akut

4. Memori : klien tidak dapat mengingat kejadian yang


terjadi dalam minggu terakhir
Masalah Keperawatan : gangguan memori
SUMBER KOPING

Klien merasa dirinya cantik meskipun


pipinya terasa tegang. Klien belum
mampu untuk mengatasi masalah seperti
teknik napas, menghardik, dalam klien
mengatakan pembayaran rumah sakit
menggunakan umum
Masalah Keperawatan: koping individu
tidak efektif
ANALISA DATA

NO DATA MASALAH

1 DS : Gangguan Persepsi Sensori :


Klie mengatakan sering mendengar suara-suara Halusinasi Pendengaran
bisikan palsu dengan waktu ≤ 10 detik.
DO :
Klien tampak tertawa tawa dan menangis sendiri
ketika brinteraksi,mudah beralih,mondar-
mandir,bicara melantur

DS : Resiko Prilaku Kekerasan


Klien mengatakan ada rasa kesal dan marah
DO :
Klien tampak tersinggung dan mudah marah

DS : Defisit Perawatan Diri


Klien mengatakan malas menyisir rambut dan mandi
tidak menggunakan sabun seta tidak mau berhias
DO :
Rambut klien tampak berantakan dan terdapat kutu
serta klien tidak ingin menyisir rambutnya
POHON MASALAH
DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Halusinasi
2. REsiko Perilaku Kekerasan
3. Defisit Perawatan Diri
INTERVENSI
intervensi juga berdasarkan pada tujuan yang ada dalam
pembuatan tujuan penulis membuat batasan waktu dalam
perawatan klien yaitu selama 3 hari, ini disebabkan juga
karena keterbatasan waktu sehingga penulis menetapkan
tujuan dan kriteria hasil diupayakan agar sesuai dengan
kondisi klien. Pada intervensi ini penulis sudah berlandaskan
pada teori yang ada yaitu rencana keperawatan sesuai
matrix. SP1 Halusinasi mengontrol halusinasidengan cara
menghardik, SP2 Halusinasi dengan obat (jelaskan 6 benar:
jenis, guna, dosis, frekuensi, cara, kontinuitas minum obat).
SP3 Halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan orang
lain saat halusinasi muncul, SP4 Halusinasi dengan cara
kegiatan sehari-hari.
KESIMPULAN
Terapi Individu Generalis berdasarkan jurnal
yang berjudul “PENGARUH PENERAPAN
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN
HALUSINASI TERHADAP KEMAMPUAN KLIEN
MENGONTROL HALUSINASI DI RSKD
PROVINSI SULAWESI SELATAN “. Dapat
disimpulkan bahwa halusinasi pada kelompok yang
mendapat terapi individu generalis menunjukan
bahwa terapi individu generalis
denganpendekatan strategi pelaksanaan
komunikasi efektif dalam menurunkan frekuensi
halusinasipada pasien halusinasi.
Terimakasih........

Anda mungkin juga menyukai