Anda di halaman 1dari 76

IKM, ETIKA Dan METODOLOGI

PENELITIAN

dr. ANDRI NURFAJAR


TIM UKMPPD FKU MALAHAYATI
Epidemiologi
Epidemi adalah suatu Endemi adalah adalah
keadaan dimana suatu suatu keadaan dimana
masalah kesehatan
suatu masalah kesehatan
( umumnya penyakit) yang
ditemukan pada suatu daerah ( umumnya penyakit)
tertentu dalam waktu yang frekuensinya pada suatu
singkat berada dalam wilayah tertentu menetap
frekuensi yang meningkat. dalam waktu yang lama.
Pandemi adalah adalah
Sporadik adalah adalah
suatu keadaan dimana suatu
masalah kesehatan (umumnya
suatu keadaan dimana
penyakit) frekuensinya dalam suatu masalah kesehatan
waktu yang singkat (umumnya penyakit)
memperlihatkan peningkatan yang ada di suatu wilayah
yang amat tinggi serta tertentu frekuensinya
penyebarannya telah berubah-ubah menurut
mencakup suatu wilayah yang
amat luas.
perubahan waktu.
KLB
Kriteria tentang Kejadian Luar Biasa mengacu pada Keputusan
Dirjen No. 451/91, tentang Pedoman Penyelidikan dan
Penanggulangan Kejadian Luar Biasa.
Timbulnya suatu penyakit menular yang sebelumnya tidak
ada atau tidak dikenal
Peningkatan kejadian penyakit/kematian terus-menerus
selama 3 kurun waktu berturut-turut menurut jenis
penyakitnya (jam, hari, minggu)
Peningkatan kejadian penyakit/kematian 2 kali lipat atau
lebih dibandingkan dengan periode sebelumnya (jam, hari,
minggu, bulan, tahun).
Jumlah penderita baru dalam satu bulan menunjukkan
kenaikan 2 kali lipat atau lebih bila dibandingkan dengan
angka rata-rata perbulan dalam tahun sebelumnya.
Timbulnya lagi suatu penyakit yang sudah lama tiada.
(misal, Difteri)
Insidensi
Adalah gambaran tentang Incidence
   rate
frekuensi penderita baru suatu
penyakit yang ditemukan pada (IR)
suatu waktu tertentu di satu
kelompok masyarakat. IR = x 100%
Untuk dapat menghitung angka
insidensi suatu penyakit,
sebelumnya harus diketahui
terlebih dahulu tentang :
Attackrate (AR)
◦ Data tentang jumlah penderita baru.
◦ Jumlah penduduk yang mungkin
AR = x 100%
terkena penyakit baru( Population at
Risk).
Secara umum angka insiden ini Secondary attack
dapat dibedakan menjadi 3
macam rate (SAR)
◦ Incidence rate
◦ Attack rate SAR = x 100%
◦ Secondary attack rate
Prevalensi
Adalah gambaran tentang Period Prevalen Rate
 
 
frekuensi penderita lama dan baru
yang ditemukan pada suatu
(PerPR)
jangka waktu tertentu di PerPR = x 100%
sekelompok masyarakat tertentu.
 Pada perhitungan angka
prevalensi, digunakan jumlah  Point Prevalen Rate
seluruh penduduk tanpa (PoPR)
memperhitungkan
orang/penduduk yang kebal atau PoPR = x 100%
penduduk dengan resiko
(Population at Risk). Sehingga
dapat dikatakan bahwa angka
prevalensi sebenarnya BUKAN-lah
suatu RATE yang murni, karena
penduduk yang tidak mungkin
terkena penyakit juga dimasukkan
dalam perhitungan.
 Secara umum nilai prevalen
dibedakan menjadi 2, yaitu :
◦ Period prevalen rate
 
Infant Mortality Ratio
(Angka Kematian Bayi)

Kematian bayi*
Bayi lahir hidup

* Kematian <1 tahun


Maternal Mortality Ratio
(Angka Kematian Ibu)

Kematian ibu*
Kelahiran hidup pada tahun
sama
* Kematian terkait masalah
kehamilan, persalinan, dan nifas!
Contoh 1
 Disebuah keluarga terdapat ayah, ibu, 5
orang anak, kakek dan nenek. Anak yang
berusia 6 tahun menderita campak, 6 hari
kemudian kedua saudaranya menderita
campak. Ayah, ibu, kakek dan nenek sudah
pernah terkena campak. Berapa attack
rate dari kasus tersebut ?
a. 30%
b. 40%
c. 50%
d. 60%
e. 70%
Contoh 2
 Dari10.000 bayi lahir hidup, 500 neonatus
meninggal akibat asfiksia. 100 bayi
meninggal akibat diare pada usia 5-6 bulan.
150 bayi meninggal akibat pneumonia pada
usia 3-10 bulan. 750 bayi meninggal akibat
cedera kepala pada usia 18 bulan. Berapakah
angka kematian bayi pada kasus diatas ?
a. 1500/10.000
b. 500/10.000
c. 750/10.000
d. 250/10.000
e. 150/10.000
Contoh 3
 Karyawan laki-laki yang menderita HIV pada
tanggal 1 januari 2016 sebanyak 50 dari 1000
orang. Pada tanggal 1 januari 2017
didapatkan angka HIV sebanyak 62 kasus dari
1000 orang, dimana sudah termasuk 50 orang
yang sudah terdeteksi sebelumnya. Berapa
prevalensi HIV tanggal 1 januari 2017 ?
a. 5%
b. 6.2%
c. 1.2%
d. 50%
e. 62%
Contoh 4
Diketahui jumlah penduduk
kecamatan Y tahun 2017 adalah
sebanyak 100.000 jiwa, jumlah
kematian sebanyak 1000 jiwa.
Jumlah pasien kanker paru
sebanyak 100 jiwa dan jumlah
pasien yang meninggal karena
kanker paru sebanyak 10 jiwa.
Berapa CFR kanker paru ?
Contoh 5
Jumlah penduduk desa B 5000
jiwa. Dengan angka kematian
sebagai berikut
◦ Kematian ibu hamil : 5 orang
◦ Kematian ibu melahirkan : 10 orang
◦ Kematian ibu nifas : 5 orang
◦ Kematian umum : 10 orang
Berapakan MMR per 1000
kelahiran hidup penduduk desa
B?
Jenis Surveilans
Epidemiologi
1. Surveilans pasif, yaitu pengumpulan data
yang diperoleh dari laporan bulanan sarana
pelayanan di daerah.
2. Surveilans aktif, yaitu pengumpulan data
yang dilakukan secara langsung untuk
mempelajari penyakit tertentu dalam waktu
yang relatif singkat dan dilakukan oleh
petugas kesehatan secara teratur seminggu
sekali atau dua minggu sekali untuk
mencatat ada atau tidaknya kasus baru
penyakit tertentu.
3. Surveilans menyeluruh, yaitu pengumpulan
data yang dilakukan dalam batas waktu
tertentu diberbagai bidang agar dapat
Jenis Surveilans
Epidemiologi
1. Surveilans sentinel, yaitu pengumpulan data
yang dilakukan terbatas pada bidang-bidang
tertentu. Survei ini tidak dapat digunakan
dalam sebuah populasi karena dianggap tidak
mewakili sebuah kelompok populasi, akan
tetapi dapat digunakan untuk memonitor tren
penyakit dan dalam mengumpulkan informasi
yang lebih terperinci.
2. Surveilans berdasarkan kondisi masyarakat,
sarana dan prasarana serta laboratorium
kesehatan termasuk pelaporan yang dilakukan
oleh masyarakat, fasilitas kesehatan dan
laboratorium secara berturut-turut.
Stages of Terminal Illnes
Denial : menyangkal
Anger : marah. Kenapa saya ?!
Bergaining : tawar menawar
(misal : pasien mau melakukan
apa saja, asal dapat sembuh)
Depression : pasien dalam
keadaan sedih
Acceptance : penerimaan
terhadap kondisi dirinya secara
seutuhnya
Contoh 1
Pasien divonis oleh dokternya menderita
tumor gaster dan disarankan untuk
segera di operasi. Pasien berkata,
"baiklah dokter saya bersedia di operasi.
Saya yakin ini yang terbaik dan saya
siap." Pasien tersebut ada dalam fase...
a. Depresi
b. Tawar-menawar
c. Penerimaan
d. Marah
e. Menyangkal
Contoh 2
 Seorang pasien didiagnosis infeksi CMV di
matanya, pasien memiliki riwayat operasi katarak
3 tahun yang lalu di luar negeri. Setelah dijelaskan
tentang penyakitnya yang tidak bias sembuh dan
secara bertahap mengurangi penglihatan, pasien
berkata “kenapa harus saya Tuhan? Selama ini
saya selalu berbuat amal dan memberikan
sedekah yang banyak”. Respons pasien diatas
termasuk dalam fase
a. Menolak
b. Menawar
c. Marah
d. Depresi
e. Menerima
Contoh 3
 Pasienperempuan usia 43 tahun merupakan Ca
servix stadium akhir dan direncanakan akan
dilakukan operasi pengangkatan dan kemoterapi.
Pasien menolak dan mengatakan “saya tidak
mungkin terkena kanker dok, saya kan sudah
vaksin kanker servix dulu, dokter pasti salah
siagnosa” Berdasarkan theori Kubler ross fase
apakah yang dialami oleh pasien
a. Denial
b. Anger
c. Depression
d. Bargaining
e. Acceptance
Pencegahan dalam Masalah
Kesehatan
Primer
◦ Health promotion
◦ Spesific protection
Sekunder
◦ Early diagnosis
◦ Prompt treatment
Tersier
◦ Disability limitation
◦ Rehabilitation
Level pencegahan Intervensi Penjelasan
Pada populasi tanpa
faktor risiko (co:
Health promotion
Pencegahan primer penyuluhan tidak
(sebelum penyakit merokok)
terjadi) Pada populasi dengan
Specific protection faktor risiko (co:
imunisasi)
Penyakit sudah
Pencegahan sekunder Early diagnosis & terjadi, tapi baru
(di awal penyakit) prompt treatment tahap awal.(co:
skrining hipertensi)
Mencegah komplikasi.
Disability limitation (co: mencegah pasien
ulkus DM diamputasi)
Pencegahan tersier Sudah terjadi
(di pertengahan komplikasi, tapi
sampai akhir berupaya
penyakit) Rehabilitation mengembalikan
kemampuan
fungsionalnya. (co:
kaki buatan)
SASARAN PROMOSI CONTOH:
• Bumil untuk
KESEHATAN
kesehatan ibu dan
Sasaran disesuaikan dengan anak
SASARAN
permasalahan kesehatan suatu • Anak sekolah untuk
PRIMER
kelompok sanitasi diri
• Kesehatan
Tokoh reproduksi untuk
masyarakat (RT, usia subur
RW)
SASARAN Tokoh
SEKUNDER agama

Tokoh adat

SASARAN
Sasaran kepada pembuat keputusan /
TERSIER penentu kebijakan (tingkat pusat/daerah).
Advokasi, pemerintah, camat
Contoh
Perusahaan memperkerjakan 250
karyawan, terbanyak perempuan usia
reproduktif yang 80% pekerjaannya
banyak berdiri. Dokter perusahaan
menganjurkan agar karyawan tersebut
melakukan latihan fisik 30 menit dan
asupan serta suplementasi kalsium
untuk mencegah osteoporosis dini.
Anjuran dokter tersebut merupakan
upaya kesehatan okupasi jenis apa?
Metode diagnosis komunitas

1. Mengidentifikasi masalah
2. Menetapkan prioritas masalah
3. Menganalisis penyebab masalah
4. Menentukan alternatif pemecahan
masalah
5. Mengevaluasi alternatif pemecahan
masalah
6. Memilih alternatif pemecahan masalah
7. Implementasi
8. Follow up
Contoh 1
Anda adalah dokter puskesmas
yang telah menentukan prioritas
masalah puskesmas tersebut.
Langkah selanjutnya adalah ?
Contoh 2
 Delapan anak TK dibawah gurunya ke pkm
dengan mual muntah, keluhan disertai sakit
perut, diare, badan lemas. Keluhan terjadi
setelah makan di pesta kelulusan sekolah.
Gejala timbul 2-4 jm setelah makan.
Makanan untuk pesta dipesan di catering.
Apakah tindakan pertama di pkm?
a. Identifikasi etiologi
b. Mengisi form W1
c. Menetapkan situasi KLB
d. Penyelidikan epidemiologi
e. Pengambilan sampel makanan
Five Star Doctor
Care provider
Communicator
Community leader
Decision-maker
Manager
Five Star Doctor
1. Care Provider
 Memperlakukan pasien secara holistik
 memandang Individu sebagai bagian
integral dari keluarga dan komunitas.
 Memberikan pelayanan yang bermutu,
menyeluruh, berkelanjutan dan
manusiawi.
 Dilandasi hubungan jangka panjang dan
saling percaya.

2. Decision Maker
 Kemampuan memilih teknologi
 Penerapan teknologi penunjang secara
Five Star Doctor
3. Communicator
 Mampu mempromosikan Gaya Hidup Sehat.
 Mampu memberikan penjelasan dan edukasi yang
efektif.
 Mampu memberdayakan individu dan kelompok
untuk dapat tetap sehat.

4. Community Leader
 Dapat menempatkan dirinya sehingga mendapatkan
kepercayaan masyarakat.
 Mampu menemukan kebutuhan kesehatan bersama
individu serta masyarakat.
 Mampu melaksanakan program sesuai dengan
kebutuhan masyarakat.
Five Star Doctor
5. Manajer
 Mampu bekerja sama secara harmonis
dengan individu dan organisasi di luar dan di
dalam lingkup pelayanan kesehatan,
sehingga dapat memenuhi kebutuhan pasien
dan komunitas.
 Mampu memanfaatkan data-data kesehatan
secara tepat dan berhasil guna.
Tipe Keluarga
Nuclear family (keluarga inti) 
ayah + ibu + anak kandung
Extended family  nuclear family
+ paman/bibi + kakek/nenek
Blended family  melibatkan
ayah/ibu tiri
Single parent family  ibu atau
ayah + anak kandung
Posyandu
Program wajib
◦ KB/KIA
◦ Gizi
◦ Imunisasi
◦ Penanggulangan Diare
Posyandu
Posyandu pratama (warna merah)
◦ Kader < 5
◦ Cakupan program wajib < 50%
◦ Program tambahan dan dana sehat (-)
Posyandu madya (warna kuning)
◦ Kader > 5
◦ Kegiatan > 8x/ tahun
◦ Cakupan program wajib < 50%
◦ Program tambahan dan dana sehat (-)
Posyandu
Posyandu purnama (warna hijau)
◦ Kader > 5
◦ Kegiatan > 8x/ tahun
◦ Cakupan program wajib > 50%
◦ Ada program tambahan
◦ Dana sehat < 50%
Posyandu mandiri (warna biru)
◦ Kader > 5
◦ Kegiatan > 8x/ tahun
◦ Cakupan program wajib > 50%
◦ Ada program tambahan
◦ Dana sehat > 50%
Contoh
 Pada posyandu kecamatan Menteng
didapatkan data berupa cakupan 50 bayi,
jumlah kader 10 orang, penanganan gizi
buruk 40%, imunisasi 80%, belum
memiliki program program tambahan
lain. Tipe posyandu diatas adalah
a. Mandiri
b. Pratama
c. Purnama
d. Madya
e. Swadaya
Cakupan Program
Penimbangan
K: balita memiliki KARTU
S: jumlah SELURUH balita di daerah
penimbangan
D: jumlah balita yang DITIMBANG
N: balita yang BB NAIK saat ditimbang

K/S = cakupan program


D/K= kelangsungan program penimbangan,
motivasi ortu
N/D = status gizi
N/S = keefektivitasan (pencapaian program)
D/S = peran serta masyarakat
Contoh
 Jumlah bayi pada suatu daerah sebanyak
500 bayi. Sebanyak 495 bayi telah
ditimbang berat badannya di suatu
posyandu. Bayi yang mengalami kenaikan
berat badan 480 dan bayi yang memiliki
KMS sebanyak 500. Berapa persen tingkat
partisipasi masyarakat ?
a. 90%
b. 94%
c. 95%
d. 99%
e. 100%
PUSKESMAS
Pusat penggerak pembangunan
berwawasan kesehatan
Pusat pemberdayaan masyarakat
dan keluarga dalam
pembangunan kesehatan
Pusat pelayanan kesehatan
tingkat pertama
◦ Kesehatan perorangan
◦ Kesehatan masyarakat
Upaya Penyelenggaraan
Puskesmas
Upaya Kesehatan Wajib
◦ Promkes
◦ Kesling
◦ KIA dan KB
◦ Gizi
◦ Pencegahan dan Pemberantasan
Penyakit Menular
◦ Pengobatan
Upaya Penyelenggaraan
Puskesmas
Upaya Kesehatan Pengembangan
◦ Sekolah
◦ Olah raga
◦ Kerja
◦ Gimul
◦ Jiwa
◦ Mata
◦ Usia lanjut
◦ Perawatan kesehatan masyarakat
◦ Pembinaan pengobatan tradisional
Jenis Laporan Terpadu
Puskesmas
Laporan harian : kejadian KLB
penyakit tertentu
Laporan mingguan : kegiatan
penyakit yang ditanggulangi
Laporan bulanan : kegiatan rutin
program
◦ LB1: data kesakitan
◦ LB2: data kematian
◦ LB3: data program gizi, KIA, KB
◦ Lb4: data obat-obatan
Jenis Rujukan Medis
Rujukan Pasien  penatalaksanaan
pasien dari yg strata pelayanan
kesehatan kurang mampu ke strata
pelayanan yang lebih sempurna
Rujukan Ilmu Pengetahuan 
pengiriman dokter/tenaga kesehatan yg
lebih ahli ke strata pelayanan kesehatan
yang kurang untuk bimbingan/diskusi
Rujukan Specimen  pengiriman bahan
pemeriksaan ke strata pelayanan yang
mampu atau sebaliknya
Jenis Rujukan Kesehatan
Rujukan tenaga  mengirim tenaga
kesehatan ke strata kurang mampu untuk
menanggulangi masalah kesehatan di
masyarakat
Rujukan sarana  pengiriman berbagai
peralatan medis/nonmedis ke strata kurang
mampu untuk menanggulangi masalah
kesehatan
Rujukan operasional pelimpahan
wewenang tan tanggung jawab
penanggulangan masalah kesehatan
masyarakat
Jenis Rujukan Antar Dokter
Cross Reference  menyerahkan sepenuhnya
pada dokter lain untuk selamanya
Split Reference menyerahkan penanganan
pada beberapa dokter selama jangka waktu
tersebut dokter yang merujuk tidak bertanggung
jawb
Collateral Reference  menyerahkan
penanganan hanya untuk satu masalah khusus
saja
Interval Reference  menyerahkan
sepenuhnya pada dokter konsultan untuk jangka
waktu tertentu, selama waktu tersebut dokter
yang merujuk tidak bertanggung jawab
Jenis Rujukan Antar Instansi
Horizontal: setingkat, misalnya dari
dokter A ke dokter B tetapi masih
dalama 1 strata
Vertikal: naik atau turun tingkat,
misalnya dari puskesmas ke rumah
sakit
Kedokteran Keluarga
Nilaiyang dianut dalam kedokteran
keluarga adalah
◦ Pendekatan holistik : tidak hanya
fisik, melainkan psikologi dan sosial
◦ Pendekatan komprehensif : kegiatan
promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif
◦ Berpusat pada pasien
◦ Mencakup seluruh usia
◦ Mengutamakan pencegahan dibanding
pengobatan (kuratif)
KOMUNIKASI EFEKTIF DOKTER- KOMUNIKASI EFEKTIF:
PASIEN
MENGAJUKAN • PERTANYAAN TERBUKA  Pertanyaan dengan BANYAK kemungkinan
PERTANYAAN jawaban
• PERTANYAAN TERTUTUP  Pertanyaan dengan jawaban “YA” atau “TIDAK”

• REFLEKSI ISI  Mengungkapkan kembali inti yang telah


dikemukakan pasien. “Anda mengatakan…”
• REFLEKSI PERASAAN  amati & dengarkan PERASAAN pasien.
MENDENGA
“Anda sepertinya bingung?”
R AKTIF
• MERANGKUM  Mirip refleksi isi, BEDANYA??
• Merangkum: durasi sudah lama, atau transisi topik atau bahan
rumit

• BAHASA SEDERHANA
MEMBERIKAN • JUJUR
INFORMASI • BENAR
• LENGKAP

DON’T
• VERBAL
• Memotong pembicaraan
MENANGGAPI • Mencela
KLIEN?!! • Asumsi  kesimpulan TANPA didukung bukti dan terlalu dini
• Evaluasi  TIDAK PERCAYA ucapan pasien
• NON-VERBAL  mengernyitkan dahi, reaksi terkejut, senyum
melecehkan
Contoh 1
 Pasien:"Dok, saya sudah 3 hari ini merasakan
demam, nyeri saat menelan, dan mulai terasa
hidung tersumbat. Tadi pagi saya mencoba
minum obat paracetamol namun sampai
sekarang belum ada perbaikan. Belum lagi,
setelah minum paracetamol saya merasakan
lambung saya perih dan mulai mual. Kira-kira
saya kenapa ya dok?" Dokter: "Jadi ibu kesini
karena demam disertai nyeri tenggorokan, dan
hidung tersumbat."

Yang dilakukan dokter pada kasus diatas adalah


Contoh 2
Dokter: "Masa sih ibu minum obat
teratur setiap hari? Kalau teratur
kan pasti gula darahnya gak akan
tinggi begini!" Yang dilakukan
dokter tersebut adalah...
a. Evaluasi
b. Asumsi
c. Memotong pembicaraan
d. Konklusi
e. Empati
Contoh 3
Laki – laki terdiagnosis ca paru.
Dokter melihat pasien terdiam
sambil mengetuk-ngetuk jarinya
di meja. Dokter meengatakan
“saya melihat anda suka
mengetuk-ngetukan jarinya
dimeja, bisa anda ceritakan
tentang kebiasaan anda
tersebut?”. Yang dilakukan dokter
adalah
GENOGRAM
(Anatomi Keluarga)
Bertujuan :
Mengetahui pola kehidupan antar-
generasi, pola disfungsi emosional
ataupun adanya penyakit yang
diturunkan dalam keluarga
Informas i mencakup nama, umur,
Suatu alat yang dapat digunakan
s t at us perkawinan, perkawinan
oleh dokter keluarga untuk
t erdahulu,
Informas jumlah anak,
i mencakup penyakit
nama,
m
Suatuengingat kem bali
alat yang dapat inform asumur,
i
digunakan
yang
s t at signifikan
us dalam
perkawinan, perkawinan
m
oleh engenai
dokternama anggot
keluarga a keluarga
untuk
keluarga,t
tpaserdahulu, anggal-
jumlahtanggal
ien, hubungan anak, penyakit
keluarga
merjadinya
engingat
tyang kemdalam
bali
kejadian
signifikan tinform
raumatasici spt
at
m aupun
engenai s truktur
nama lainnya
anggot a keluarga
kematian,
keluarga,t dan pekerjaan.
anggal- tanggal
pas ien, hubungan keluarga
t erjadinya kejadian t raumat ic spt
at aupun s truktur lainnya
kematian, dan pekerjaan.

Ke
Ke
de
de
kat
kat
an
an
em
em
osi
osi
on
on
al
al
ma
ma
sin
sin
g-
g-
ma
ma
sin
sin
g
g
an
an
gg
gg
ota
ota
kel
kel
uar
uar
ga,
ga,
jar
jar
ak,
ak,
ko
ko
nfli
nfli
k
k
ant
ant
ar
ar
an
an
gg
gg
ota
ota
kel
kel
uar
uar
ga,
ga,
da
da
n
n
inf
inf
or
or
ma
ma
si
si
lai
lai
nn
nn
ya
ya
ya
ya
ng
ng
ber
ber
kai
kai
tan
tan

● Suatu alat untuk mengeksplorasi
FAMILY CIRCLE dinamika keluarga pada seorang
individu yang bermasalah

PERBEDAAN ●
● Family circle : lebih terfokus pada
masalah saat ini
FAMILY CIRCLE VS ●
● Genogram : lebih terfokus pada masalah
GENOGRAM struktur dasar dan riwayat keluarga
FAMILY APGAR
(Untuk menilai fungsi suatu keluarga)

Adaptation Partnership

Growth Affection
Family genogram dan
APGAR
FAMILY LIFE CYCLE

Menurut TAHAP 1
DUVALL Keluarga Baru
(1971) Menikah

TAHAP 3 TAHAP 2
Keluarga dg Keluarga
anak pra-sekolah “Child-bearing”

TAHAP 4 TAHAP 5
Keluarga dg Keluarga dg
anak sekolah anak remaja

TAHAP 7 TAHAP 6
Keluarga mulai
Keluarga usia melepas anak sbg
pertengahan dewasa

TAHAP 8
Keluarga usia
Contoh
 Seorang laki-laki berusia 58 tahun datang dengan
keluhan sering kesemutan dengan berat badan
yang terus menurun. Berdasarkan riwayat
anamnesis penyakit keluarga diketahui ibu dan
ayah pasien menderita diabetes. Ayah dan ibu
pasien berpisah saat pasien berberusia 10 tahun.
Ayah pasien meninggal karena stroke 5 tahun
yang lalu. Saudara laki-laki pasien berberusia 60
tahun dinyatakan mengalami gagal ginjal sejak 2
tahun yang lalu. Pasien memiliki 5 orang anak
laki-laki dan seorang anak perempuan. Apakah
metode yang tepat digunakan untuk mengetahui
masalah pada keluarga pasien?
Kaidah Dasar Bioetik
(KDB)
Beneficence
Non-maleficence
Autonomy
Justice
KDB > Beneficence
Terbaik untuk pasien
Benefit >> Risk
Dalam kondisi di mana dokter
banyak memiliki pilihan/waktu
untuk bertindak
KDB > Non-Maleficence
Konteks gawat darurat
Atau kondisi lain di mana at first
do no harm!
KDB > Autonomy
Menjaga rahasia medis pasien
Pasien diberikan hak untuk
memilih
Keluarga dilibatkan dalam
pengambilan keputusan,
terutama pasien di bawah umur
atau tidak kompeten (misal: tidak
sadar)
KDB > Justice
Untuk kepentingan orang banyak
Tidak membedakan pelayanan
Mengutamakan gawat darurat
dibandingkan non-gawat darurat
Contoh 1
Dokter mengoperasi pasien
peritonitis umum tanpa izin
pasien/keluarga.

◦ Dokter melanggar?

◦ Dokter mengutamakan?
Contoh 2
Dokter memberitahu ke atasan
seorang pilot bahwa ia memiliki
epilepsi.

◦ Dokter melanggar?

◦ Dokter mengutamakan?
Contoh 3
Dokter memilih obat generik
untuk pasiennya.

◦ Dokter mengutamakan?
Badan Kelengkapan IDI
Badan Kelengkapan IDI
Contoh
Wanita G1P0 diantar adiknya usia 17
tahun dengan inpartu, usia kehamilan 35
minggu. Pasien juga menderita PEB.
Dokter menyarankan pemberian obat
untuk pematangan paru dan operasi SC.
Pasien melarang dokter melakukan
tindakan apapun sampai suaminya
datang. Tiba – tiba pasien kejang dan
dokter memutuskan untuk melakukan SC
cito. Setelah operasi pasien meninggal,
bayi hidup. Kemanakah keluarga pasien
bisa menuntut ?
MALPRAKTEK
Civilmalpractice  tidak
melaksanakan kewajiban atau
tidak memberikan prestasinya
sebagaimana yang telah
disepakati
Administrative malpractice  bila
telah melanggar hukum
administrasi
Criminal malpractice 
perbuatan yang memenuhi
MALPRAKTEK
a. Perbuatan tersebut merupakan
perbuatan tercela
b. Sengaja (intensional)euthanasia,
membuka rahasia jabatan, aborsi
tanpa indikasi
c. Ceroboh (recklessness)tanpa
informed consent
d. Lalai (negligence) ommission
(seharusnya dilakukan), commission
(seharusnya tidak dilakukan)
PATIENT SAFETY
(169/MENKES/PER/VIII/2011)
KTD (Kejadian Tidak Diharapkan) akibat
melaksanakan suatu tindakan atau tidak
melaksanakan suatu tindakan yang
seharusnya dilaksanakan. Bukan akibat
penyakit
KNC (Kejadian Nyaris Cedera) akibat
melaksanakan sesuatu tindakan atau tidak
mengambil tindakan yang seharusnya
dilakukan, tetapi cedera serius tidak terjadi
KS (Kejadian Sentinel) kejadian yang
menyebabkan cedera serius atau kematian
Contoh
 Laki-laki
melaporkan mengalami bengkak
pada mata dan kulit seluruh tubuh gatal-
gatal setelah minum obat dari dokter.
Setelah ditelusuri dari rekam medis pasien,
dokter telah menuliskan bahwa pasien
tidak memiliki riwayat alergi. Kejadian yang
menimpa pasien ini disebut
a. Risk unforeseeable
b. Malpraktik
c. Near miss
d. Complication
e. Adverse effect
Infomed consent
Pasal 11 permenkes No.585/
1989 → dlm keadaan gawat
darurat hrs segera dilakukn
tindakan medis pd pasien yg gk
sadar n gk didampingi klrg, gk
perlu persetujuan dr siapapun
Jenis infomed consent
Expressed consent : pasien
menunjukkan persetujuannya
secara lisan dan tertulis
Implied consent : pasien
menunjukkan persetujuan dari
tingkah lakunya, ex/ mengangguk
Informed consent : persetujuan
yang diberikan stlh diberi
penjelasan mengenai tindakan,
tujuan, es/
Jenis infomed consent
Presumed consent : dokter
menganggap pasien memberi
persetujuan meskipun pasien tdk
menunjukkan baik secara expresi
atau implied (pasien tidak
menolak jadi dianggap
menerima)
Mandatory consent : dokter tidak
boleh melakukan apapun
sebelum ada tindakan
persetujuan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai