Anda di halaman 1dari 31

IKATAN KIMIA

Kimia Dasar Farmasi


Oleh :
Yulianis, M.Farm, Apt
Konsep Materi
 Pendahuluan
 Elektronegatifitas
 Ikatan Ion
 Ikatan Kovalen
- ikatan kovalen rangkap
- ikatan kovalen polar dan non polar
- ikatan kovalen koordinasi
 Muatan Formal
1. PENDAHULUAN
 Ikatan kimia adalah daya tarik-menarik antara
atom yang menyebabkan suatu senyawa kimia
dapat bersatu.
 Ikatan kimia menggambarkan cara atom-atom
bergabung membentuk molekul, senyawa atau
ion.
 Ikatan antar atom dapat terjadi karena ada
interaksi elektron antara atom yang satu
dengan yang lain sehingga terbentuk suatu
molekul, senyawa atau gugusan atom.
TERJADINYA IKATAN ?

Bandingkan Mana Yang Lebih Stabil ?


TERJADINYA IKATAN ?

 Atom-atom unsur memiliki kecenderungan ingin stabil


seperti gas mulia terdekat yang memiliki susunan 8e pada
kulit terluar ( oktet ), kecuali helium dengan 2e‑ pada kulit
terluar (duplet ).

 Untuk mencapai kestabilan, atom-atom unsur saling


mengadakan ikatan yang disebut Ikatan kimia.
Pembentukan ikatan kimia dapat terjadi berdasarkan
serah terima atau pemasangan elektron, bergantung pada
jenis unsur yang berikatan.
Tabel Periodik: Logam dan Non
Logam
2. ELEKTRONEGATIVITAS
ELEKTRONEGATIVITAS
• Merupakan sifat berkala (periodik) yang penting.
• Elektronegativitas ialah besarnya daya menarik elektron
ke dalam suatu atom dalam penggabungan kimia.

LOGAM NON-LOGAM
- mudah menyerahkan e- - mudah menerima e-
- membentuk kation - membentuk anion
- elektropositif - elektronegatif
Nilai Elektronegativitas
(fluorin: elektronegativitas = 4)
 Ikatan kimia dibagi 2 kategori :
1. Ikatan Ion
2. Ikatan Kovalen
 Ikatan ion : serah terima elektron suatu atom
sehingga bermuatan listrik.
Atom yang menerima elektron  ion negatif.
Atom yang menyerahkan  ion positif

 Ikatan kovalen : pemakaian pasangan elektron


secara bersama-sama oleh 2 atom.
Ikatan kimia-Model Lewis
Unsur golongan utama (kecuali He):
e- val. atom netral = no. Golongan

Model titik-elektron Lewis


1. Elektron valensi digambarkan dengan titik.
2. Elektron teras tidak digambarkan.
3. Empat titik pertama ditulis satu per satu di keempat
sisi lambang unsur.
4. Titik-titik berikutnya dipasangkan pada yang sudah
ada.
IKATAN ION
 Atom yang melepas elektron (bersifat elektropositif) dari Gol
IA dan IIA
 Atom yang menangkap elektron (bersifat elektronegatif) dari
Gol IVA, VA, VIA, VIIA
Gol IA  elektron valensi= 1  melepas satu elektron,
membentuk ion +1
Li+, Na+, K+, Rb+, Cs+
Gol IIA  elektron valensi= 2  melepas 2 elektron
membentuk ion +2
Mg+2, Ca+2, Sr+2, Ba+2, Ra+2
Tabel Konfigurasi Elektron Atom-atom Bukan Gas Mulia

Jumlah Elektron pada Kulit


Lambang Nomor Jumlah Elektron
Atom Atom K L M N O P Valensi

Na 11 2 8 1 1
Mg 12 2 8 2 2
Al 13 2 8 3 3
Cl 17 2 8 7 7

Elektron valensi pada suatu atom digambarkan dengan lambang titik ( . )


atau silang kecil ( x ) disebut struktur Lewis.
Contoh :
Pembentukan Ikatan Ion
Ikatan ion terbentuk melalui gaya elektrostatis antara ion yang berbeda
muatan sebagai akibat serah terima elektron dari satu atom ke atom lain.

Ikatan ion terjadi antara atom yang melepaskan elektron ( unsur logam )
dengan atom yang menangkap elektron ( unsur non logam ).

Contoh :
Pembentukan NaCl dari unsur natrium dan klorin dapat digambarkan dengan
rumus elektron ( rumus Lewis ) sebagai berikut :
Pembentukan Senyawa Ion Biner
Ciri-ciri senyawa ionik :

1. Padatan pada suhu kamar.


2. Titik leleh dan titik didih tinggi, Misal: NaCl
titik leleh = 801oC dan titik didih = 1413oC.
3. Senyawa ionik padat umumnya kurang baik
menghantar listrik, tetapi lelehannya
menghantar dengan baik.
4. Komposisi kimia dinyatakan sebagai rumus
empiris bukan rumus molekul.
4. IKATAN KOVALEN
 Ikatan kovalen adalah ikatan yang terjadi akibat pemakaian
pasangan elektron secara bersama-sama oleh 2 atom. Ikatan
kovalen terbentuk di antara 2 atom non logam.
 Dalam melukiskan ikatan kovalen digunakan rumus LEWIS, yaitu
setiap elektron di kulit terluar dilambangkan dengan titik atau
silang kecil.
TERJADINYA IKATAN KOVALEN

 Ikatan kovalen terjadi karena pemakaian bersama pasangan elektron


yang berasal dari atom-atom yang berikatan.
 Ikatan ini terjadi antara unsur nonlogam dengan nonlogam yang
sama-sama ingin menangkap elektron.
Contoh : senyawa FCl

Perhatikan elektron ikatan ( bonding electron ) yang berada di antara F


dan Cl. Pasangan elektron ikatan ini berasal dari F dan Cl. Sepasang
elektron ikatan tersebut digunakan bersama sehingga setelah berikatan
elektron valensi kedua atom “seolah-olah” menjadi 8 ( oktet ) seperti
gas mulia.
A. IKATAN KOVALEN RANGKAP

Ikatan ini melibatkan pemakaian bersama lebih dari satu pasang


elektron oleh dua atom yang berikatan. Ikatan kovalen rangkap/
ganda dibedakan menjadi dua yaitu ikatan kovalen rangkap dua
dan ikatan kovalen rangkap tiga.

Ikatan kovalen rangkap dua


Contoh :
Ikatan kovalen rangkap tiga

Contoh : molekul N2

Ikatan ganda tiga yang dimiliki N2(g) sangat kuat sehingga di udara N2 sulit
bereaksi, N2 merupakan unsur terbanyak. N2 keluar masuk tubuh manusia
tanpa mengalami perubahan kimia. Pada suhu dan tekanan tinggi N 2 baru
bisa bereaksi membentuk senyawa.
B. Ikatan Kovalen Polar dan Non Polar

Jika dua atom (dwiatomik) yang berbeda berikatan kovalen, maka


molekulnya memiliki kutub (positif dan negatif), sehingga elektron
ikatan tidak digunakan sama rata, karena condong ke atom yang
lebih elektronegatif disebut polar. Hal ini akibat momen dipol.

Momen dipol ialah perkalian jarak ikatan antar atom yang berikatan
dengan perbedaan keelektronegatifan antar dua atom yang
berikatan. Makin besar momen dipolnya, makin polar senyawanya.
Senyawa yang memiliki momen dipol nol (0), disebut senyawa non
polar.

Molekul polar memiliki bentuk molekul (struktur ruang) yang tidak


simetris : atom yang elektronegatifitasnya besar tidak berimpit
dengan atom yang elektronegatifnya kecil. Sehingga seakan-akan
molekul tersebut bermuatan.
Molekul dwiatomik yang sama selalu simetris dan selalu
Nonpolar. Hal ini karena elektron ikatan tertarik ke dua arah
dengan kekuatan tarikan ( elektronegatifitas ) yang sama
besar.
Contoh : H2, O2, F2
Molekul simetri poliatomik yang memiliki atom pusat tanpa elektron
bebas ( lone pair electron ) selalu nonpolar.
Contoh : CCl4, CH4, CO2, SF6, PCl5
 Senyawa poliatomik simetris yang memiliki atom
pusat berpasangan elektron bebas ( lone pair electron )
selalu polar
 Hal ini karena pasangan elektron bebas lebih kuat
dibanding pasangan elektron ikatan sehingga
menimbulkan elektronegatifitas yang besar.
Contoh : H2O, NH3
C. Ikatan Kovalen Koordinasi

 Ikatan Kovalen Koordinasi adalah ikatan kovalen yang terjadi


jika pasangan elektron yang digunakan bersama berasal dari
salah satu atom yang berikatan, sedang atom yang lain tidak ikut
menyumbang.
Contoh : N2O, SO2, SO3, H2SO4
Muatan Formal

Metoda untuk memperkirakan muatan suatu atom dalam berbagai variasi struktur Lewis
yang mungkin
Dapat digunakan untuk memilih struktur Lewis yang paling stabil/sesuai (yang
mempunyai muatan formal paling kecil)

jumlah elektron valensi pada Jumlah ikatan Jumlah elektron yang


= atom netral dalam atom tidak terikat
Molekul dengan multipel atom
(terdiri dari bbrp atom)
 Mengandung 1 pusat atom (sentral atom)
Biasanya atom dengan EN paling rendah
 Atom lainnya tersusun disekitar atom
sentral
 Atom-atom tersebut berbagi elektron
membentuk oktet
 Bila beberapa kemungkinan struktur lewis
dapat dibuat, maka struktur dengan muatan
formal yang paling kecil dan paling stabil
yang dipilih.
CONTOH 1.
Ramalkan rumus senyawa antara rubidium dan sulfur.
Tuliskan lambang Lewis untuk unsur-unsur itu sebelum dan
sesudah penggabungan kimia.

 Contoh 2.
Tuliskan struktur titik elektron untuk senyawa yang dihasilkan
oleh unsur nitrogen dan hidrogen ketika berikatan

 Contoh 3.
Tuliskan struktur lewis dari pernyataan berikut : “Boron
triklorida membentuk ikatan kovalen koordinasi dengan
nitrogen dari molekul amonia”.
Hitunglah Muatan Formal
molekul berikut:
 HNO3
 NH3
 CO3-2
 H2SO4
 POCl3
 HClO3
TERIMAKASIH

FOR U ATTENTION

Anda mungkin juga menyukai