Anda di halaman 1dari 25

APENDISITIS

KELOMPOK : 8
1.FERRY SETIADI
2.MINARSIH WAHYUNINGTYAS
DEFINISI
APENDISITIS MERUPAKAN PERADANGAN PADA APPENDIX
VERMIFORMIS
PERADANGAN INFEKSI PADA USUS BUNTU ( APENDIKS ) YANG
TERLETAK DIPERUT KUADRAN KANAN BAWAH
PERADANGAN AKUT APENDIKS MEMERLUKAN TINDAKAN BEDAH
SEGERA UNTUK MENCEGAH KOMPLIKASI YANG UMUMNYA
BERBAHAYA.
EPIDEMIOLOGI
APENDISITIS DAPAT DITEMUKAN PADA SEMUA UMUR NAMUN < 1
TAHUN JARANG DILAPORKAN ( 1% )
- INSIDEN TERTINGGI PADA KELOMPOK PADA UMUR 20 – 30 TAHUN
- INSIDEN LAKI – LAKI DAN PEREMPUAN SEBANDING, KECUALI PADA
UMUR 20 – 30 TAHUN, INSIDEN LAKI – LAKI LEBIH TINGGI
ETIOLOGI
1. OBSTRUKSI LUMEN USUS
2. FEKALIT, TUMOR APENDIKS, HIPERPLASIA JARINGAN LIMFE
3. DIET RENDAH SERAT
4. PARASIT
5. EROSI MUKOSA APENDIKS
6. E. HYSTOLITYCA
7. • INFEKSI BAKTERI :
- BACTEROIDES FRAGILIS, E. COLI, PROTEUS, KLEBSIELLA,
STREPTOCOCCUS, PSEUDOMONAS
KLASIFIKASI
PATOFISIOLOGI
MANIFESTASI KLINIS
GEJALA
-NYERI SAMAR – SAMAR DAN TUMPUL DI DAERAH EPIGASTRIUM DI
SEKITAR UMBILICUS
-MUAL DAN MUNTAH
-NAFSU MAKAN BERKURANG
-DALAM BEBERAPA JAM, NYERI PINDAH KE TITIK MC. BURNEY
-KONSTIPASI
-DEMAM
PEMERIKSAAN PENUNJANG
-LABORATORIUM
LEUKOSITOSIS DAN CRP MENINGKAT
-URINALISA
-PENUNJANG LAINNYA
• FOTO POLOS ABDOMEN
• APPENDICOGRAM
• USG
• CT – SCAN
• LAPAROSKOPI
• HISTOPATOLOGI
TATA LAKSANA
DIAGNOSA KLINIS JELAS = APENDEKTOMI
PENUNDAAN + ANTIBIOTIK = ABSES / PERFORASI

APPENDEKTOMI ( LAPAROSKOPI DAN OPEN )


• CITO -> AKUT, ABSES DAN PERFORASI
• ELEKTIF -> KRONIK

BEDREST POSISI FOWLER SUPAYA PUS TIDAK KE ATAS


DIET TINGGI SERAT
KOMPLIKASI
ABSES
INFILTRAT
GANGREN
PERFORASI
PERITONITIS
TINJAUAN ASUHAN KEPERAWATAN
1.
PENGKAJIAN
ANAMNESA
a.Kapan mulai mengalami gejala-gejala penyakit?
b.
Apa saja gejala yang dirasakan
PEMERIKSAAN FISIK
c.Aktiviatas
Gejala : Malaise
b. Sirkulasi
Tanda : Takchicardia
C.
Eliminasi
Gejala : Awalnya Konstipasi,diare
Tanda : Disteensi Abd.,nyeri tekan
d. Makanan / cairan :
Gejala : Anoreksia,mual ,muntah
e

2. Diagnosa Keperawatan
1.Nyeri berhubungan dengan distensi jaringan intestinal.
2. Resiko InfeksiResiko berkurangnya volume cairan berhubungan
dengan adanya mual dan muntah.
3. Resiko terjadinya infeksi berhubungan dengan tidak
adekuatnya
pertahanan tubuh.
4. Kurangnya pengetahuan tentang proses penyakitnya
berhubungan
dengan informasi kurang.
5. Nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan intake
menurun.
6. Defisit perawatan diri berhubungan dengan kelemahan
3.INTERVENSI KEPEERAWATAN
yang dirasakan.
1. Gangguan rasa nyaman nyeri
ditandai dengan : Pernapasan tachipnea. Sirkulasi tachicardia. Sakit di daerah
epigastrum menjalar ke daerah Mc. Burney Gelisah. Klien mengeluh rasa
sakit pada perut bagian kanan bawah.
Tujuan : Rasa nyeri akan teratasi
Kriteria Hasil : Pernapasan normal. Sirkulasi normal.
Intervensi :
1) Kaji tingkat nyeri, lokasi dan karasteristik nyeri.
Rasional : Untuk mengetahui sejauh mana tingkat nyeri dan merupakan
Intervensi
1.Kaji tingkat nyeri, lokasi dan karasteristik nyeri.
Rasional : Untuk mengetahui sejauh mana tingkat nyeri dan merupakan
indiaktor secara dini untuk dapat memberikan tindakan selanjutnya.
2.Anjurkan pernapasan dalam.
Rasional : Pernapasan yang dalam dapat menghirup O2
secara
adekuat sehingga otot-otot menjadi relaksasi sehingga
dapat
mengurangi rasa nyeri.
3.Lakukan gate control.
Rasional : Dengan gate control saraf yang berdiameter
besar
merangsang saraf yang berdiameter kecil sehingga
rangsangan
nyerI tidak diteruskan ke hypothalamus.
2.Resiko kekurangan volume cairan

Adanya rasa mual dan muntah, ditandai dengan :


Kadang-kadang
diare. Distensi abdomen. Tegang. Nafsu makan
berkurang.

Tujuan : Mempertahankan keseimbangan volume cairan dengan


Kriteria hasil :
 Klien tidak diare.
 Nafsu makan baik.
 Klien tidak mual dan muntah.
Intervensi :
1) Monitor tanda-tanda vital.
Rasional : Merupakan indicator secara dini tentang hypovolemia.
3. Anjurkan minum secara beratahap
Rasional : Untuk meminimalkan hilangnya cairan.
3. Resiko terjadinya infeksi
ditandai dengan : Suhu tubuh di atas normal. Frekuensi pernapasan meningkat.
Distensi abdomen. Nyeri tekan daerah titik Mc. Burney Leuco > 10.000/mm3.
Tujuan : infeksi dapat di cegah/tidak terjadi.
Kriteria Hasil : Tidak ada tanda-tanda infeksi post operatif (tidak lagi
panas, kemerahan )
Intervensi
1. Awasi tanda-tanda vital
Rasional : dugaan adanya infeksi,sepsis,abses peritonitis
2. Hand hygiene sebelum melakukan tindakan,perawatan luka aseptik
Rasional : menurunkan resik penyebaran bakteri
3. Kolaborasi pemberian antibiotik

4. Dx. Defisit Pengetahuan tentang penyakitnya


Tujuan : Klien akan memahami manfaat perawatan post
operatif dan
pengobatannya.
Tujuan : Klien akan memahami manfaat perawatan post operatif
dan pengobatannya
Intervensi :
1. Jelaskan tentang penyakitnya :pengertian,penyebab,tanda dan gejala
2. Jelaskan tentang proses perawatan pot operatif

5. DX.Nutrisi kurang dari kebutuhan


Tujuan : Kebutuhan nutrisi pasien terpenuhi
Intervensi :
1.Kaji sejauh mana ketidakadekuatan nutrisi klien
Rasional : menganalisa penyebab melaksanakan
suasana negatif dan mempengaruhi masukan.

2) Timbang berat badan sesuai indikasi


Rasional : Mengawasi keefektifan secara diet.
3) Beri makan sedikit tapi sering
Rasional : Tidak memberi rasa bosan dan pemasukan nutrisi dapat
ditingkatkan.
4) Anjurkan kebersihan oral sebelum makan
Rasional : Mulut yang bersih meningkatkan nafsu makan
5) Tawarkan minum saat makan bila toleran.
Rasional : Dapat mengurangi mual dan menghilangkan gas.
6) Memberi makanan yang bervariasi
Rasional : Makanan yang bervariasi dapat meningkatkan nafsu makan
klien.
6.. Intoleransi aktivitas
Tujuan : klien mampu merawat diri sendiri
Intervensi :
1. Kaji tingkat kelemahan fisik.
Rasional : mengetahui tingkat kelemahan fisik
guna mengidentifikasi
kebutuhan HDL
2. Mandikan pasien setiap hari sampai klien mampu
melaksanakan sendiri
serta cuci rambut dan potong kuku klien.
Rasional : Agar badan menjadi segar, melancarkan
peredaran darah
dan meningkatkan kesehatan.
3. Ganti pakaian yang kotor dengan yang bersih.
Rasional : Untuk melindungi klien dari kuman dan
meningkatkan rasa
nyaman.
Tujuan : klien mampu merawat diri sendiri
Intervensi :
4. pasien setiap hari sampai klien mampu melaksanakan sendiri serta cu
ci rambut.
Rasional : Agar badan menjadi segar, melancarkan peredaran darah
dan meningkatkan kesehatan.
5.Ganti pakaian yang kotor dengan yang bersih.
Rasional : Untuk melindungi klien dari kuman dan meningkatkan rasa
nyaman.
4. Evaluasi.
Untuk mengetahui pencapaian tujuan dalam asuhan keperawatan
yang telah dilakukan pada klien perlu dilakukan evaluasi dengan
mengajukan pertanyaan sebagai berikut :
5. Apakah rasa nyeri akan dapat teratasi?
6. Apakah klien dapat mempertahankan keseimbangan cairan dalam
tubuh?
7. Apakah klien dapat terhidar dari bahaya infeksi?
8. Apakah klien sudah mendapat informasi tentang perawatan dan
pengobatannya
9. Apakah kebutuhan sehari-hari klien terpenuhi?

Anda mungkin juga menyukai