HEART FAILURE)
KELOMPOK 6
1. BAYU ALFI KURNIA
2. LINANDA DEVI SETYA P
3. MUHAMMAD WAFI TAUFIQ
4. SISCA PUSPITASARI
PENGERTIAN
O Congestive heart failure adalah syndrome
klinis (sekumpulan tanda dan gejala),
ditandai oleh sesak napas dan fatik (saat
istirahat atau saat aktifitas) yang disebabkan
oleh kelainan struktur atau fungsi jantung.
Gagal jantung dapat disebabkan oleh
gangguan yang mengakibatnya terjadinya
pengurangan pengisian ventrikel (disfungsi
diastolic) dan/atau kontraktilitas miokardial
(disfungsi sistolik). (Suddarth, dkk 2009
dalam buku Amin, dkk 2016)
Klasifikasi CHF (congestive heart
failure)
Klasifikasi berdasarkan derajat sakitnya dibagi
dalam 4 kelas, yaitu
O Kelas 1
Penderita kelainan jantung tanpa pembatasan aktivitas fisik.
Aktivitas sehari-hari tidak menyebabkan keluhan.
O Kelas 2
Penderita dengan kelainan jantung yang mempunyai akti vitas
fisik terbatas. Tidak ada keluhan sewaktu istirahat, tetapi aktivitas
sehari - hari akan menyebabkan capek, berdebar, sesak nafas.
O Kelas 3
Penderita dengan aktivitas fisik yang sangat terbatas. Pada
keadaan istirahat tidak terdapat keluhan, tetapi aktivitas fisik
ringan saja akan menyebabkan capek, berdebar, sesak nafas.
O Kelas 4
Penderita yang tidak mampu lagi mengadakan aktivitas fisik tanpa
rasa terganggu. Tanda-tanda dekompensasi atau angina malahan
telah terdapat pada keadaan istirahat
Berdasarkan lokasi terjadinya terbagi
menjadi 2, yaitu :
O Gagal jantung kiri
O Gagal jantung kanan
Etiologi CHF (congestive heart failure)
1. Disfungsi Miokard
2. Beban tekanan berlebihan pada
sistolik (sistolik overload)
3. Beban volume berlebihan pada
diastolic (diastolic overload)
4. Peningkatan kebutuhan metabolic
(demand overload)
5. Gangguan pengisian ventrikel
Faktor Risiko CHF (congestive heart failure)
O Serangan jantung
O Diabetes
O Penggunaan obat diabetes
O Sleep apnea
O Memiliki riwayat penyakit katup jantung
O Infeksi VirusMemiliki riwayat penyakit hipertensi
alias tekanan darah tinggi.
O Memiliki berat badan berlebih atau obesitas.
O Memiliki riwayat gangguan detak jantung
O Kebiasaan konsumsi alkohol terlalu banyak
O Merokok
Tanda gejala CHF (congestive heart failure)
1. Gagal Jantung Kiri
O Kongesti pulmonal : dispnea (sesak), batuk, krekels paru, kadar
saturasi oksigen yang rendah, adanya bunyi jantung tambahan
bunyi jantung S3 atau “gallop ventrikel” bisa di deteksi melalui
auskultasi.
O Dispnea saat beraktifitas (DOE), ortopnea, dispnea nocturnal
paroksismal (PND).
O Batuk kering dan tidak berdahak diawal, lama kelamaan dapat
berubah menjadi batuk berdahak.
O Sputum berbusa, banyak dan berwarna pink (berdarah).
O Krekels pada kedua basal paru dan dapat berkembang menjadi
krekels diseluruh area paru.
O Perfusi jaringan yang tidak memadai.
O Oliguria (penurunan urin) dan nokturia (sering berkemih
dimalam hari)
O Dengan berkembangnya gagal jantung akan timbul gejala-
gejala seperti: gangguan pencernaan, pusing, sakit kepala,
konfusi, gelisah, ansietas, sianosis, kulit pucat atau dingin dan
lembab.
O Takikardia, lemah, pulsasi lemah, keletihan
2. Gagal Jantung kanan
O Kongesti pada jaringan visceral dan perifer.
O Edema estremitas bawah (edema dependen),
hepatomegali, asites, (akumulasi cairan pada rongga
peritoneum), kehilangan nafsu makan, mual,
kelemahan, dan peningkatan berat badan akibat
penumpukan cairan. (Smeltzer, 2016)
3. Pada anak dan bayi
O Takikardia (denyut jantung >160 kali/menit pada
anak umur di bawah 12 bulan; >120 kali/menit
pada umur 12 bulan -5 Tahun
O Hepatomegali, peningkatan tekanan vena
jugularis dan edema perifer (tanda kongestif)
O Irama derap dengan crakles/ronki pada basal
paru
O Pada bayi napas cepat (atau berkeringat,
terutama saat di beri makanan; pada anak yang
lebih tua edema kedua tungkai, tangan atau
muka, atau pelebaran vena leher
O Telapak tangan sangat pucat, terjadi bila gagal
jantung di sebabkan oleh anemia. (Nurarif &
Kusuma, 2016)
Penatalaksanaan CHF (congestive heart failure)
Hambatan pengisian LA
Bendungan paru
Odema paru
Hambatan pemompaan RV
Peningkatan tekanan RV
Hipertropi
Kegagalan pemompaan RV
Peningkatan tekanan RA
bendungan sistemik