Anda di halaman 1dari 27

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA TN/NY. X DENGAN


GANGGUAN KONSEP
DIRI : HARGA DIRI
RENDAH DI WISMA X
RSJ PROF. DR. SOEROJO
MAGELANG
Menurut UU No. 18 Tahun 2014
tentang Kesehatan Jiwa dalam Pasal
1 menjelaskan bahwa kesehatan jiwa
adalah kondisi dimana seorang
LATAR individu dapat berkembang secara
BELAKANG fisik, mental, spiritual, dan sosial
sehingga individu tersebut
menyadari kemampuan sendiri,
dapat mengatasi tekanan, dapat
bekerja secara produktif, dan mampu
memberikan kontribusi untuk
komunitasnya (Kemenkumham, 2
 Menurut data dari WHO (2016), terdapat
sekitar 35 juta orang yang mengalami
depresi, 60 juta orang mengalami bipolar, 21
juta orang mengalami skizofrenia serta 47,5
juta orang mengalami dimensia (penurunan
LATAR daya ingat dan cara berfikir).
 Data Riskesdas (2013), menunjukkan
BELAKANG prevalensi gangguan mental emosional yang
ditunjukkan dengan gejala-gejala depresi dan
kecemasan untuk usia 15 tahun keatas
mencapai sekitar 14 juta orang atau 6% dari
jumlah penduduk Indonesia. Sedangkan
prevalensi gangguan jiwa berat seperti
skizofrenia mencapai sekitar 400.000 orang
atau sebanyak 1,7% per 100 penduduk 3
 Pada tahun 2014 di sarana pelayanan
kesehatan yang ada di Jawa Tengah mendapati
angka 260.247 kunjungan, terdiri dari 128.983
kunjungan Puskesmas, 126.755 kunjungan
Rumah Sakit, dan 4.500 kunjungan pada
sarana kesehatan yang lain seperti klinik. Pada
tahun 2013 mencapai 121.986 kunjungan.
LATAR Dalam kasus ini penderita gangguan jiwa yang
paling mendominasi adalah skizofrenia (Dinas
BELAKANG Kesehatan Jawa Tengah, 2014).
 Menurut data rekam medik RSJ Prof. Dr.
Soerojo Magelang pada bulan Mei (2018),
didapatkan data bahwa pasien gangguan jiwa
dalam 21 ruangan sebanyak 851 orang,
dengan diagnosa halusinasi 486 orang, resiko
perilaku kekerasan dan perilaku kekerasan 268
orang, isolasi sosial 33 orang, dan harga diri
4
rendah 44 orang (Suciana, 2018).
KONSEP KEBUTUHAN
PERSEPSI DIRI

5
DEFINISI KONSEP
DIRI

Konsep diri adalah gambaran konsep diri
sebagai ide, peasaan dan kepercayaan
untuk mengenal dan siap berhubungan dan
berkomunikasi dengan orang lain serta
berinteraksi dengan lingkungan. Konsep diri
dipelajari melalui kontak sosial dan
pengalaman berhubungan dengan orang
lain, pandangan individu tentang dirinya
(Rusdi & Darmawan, 2013).

7
◦ Citra Tubuh (Body Image)
◦ Ideal Diri (Self Care)
KOMPONEN ◦ Harga Diri (Self-Esteem)
KONSEP DIRI ◦ Penampilan Peran (Role
Performance)
◦ Identitas Diri (Self Identity)

8
KONSEP DASAR
HARGA DIRI RENDAH
9
DEFINISI HARGA
DIRI RENDAH

Harga Diri Rendah adalah perasaan negatif
dari diri sendiri yang menganggap dirinya
tidak berarti, tidak berharga, merasa
rendah diri secara berkepanjangan
terhadap kemampuan diri, dan disertai
dengan kurangnya perawatan diri, pakaian
tidak rapi, selera makan menurun, tidak
berani menatap lawan bicara, berbicara
lambat dan nada suara lemah (Keliat,
2010).
11
FAKTOR PRESDIPOSISI FAKTOR PRESIPITASI :
:
1. Kehilangan bagian
1. Penolakan yang
tubuh
tidak realistis
2. Kegagalan berulang
2. Perubahan
kali penampilan atau
bentuk tubuh
ETIOLOGI 3. Kurang mempunyai
tanggung jawab 3. Kegagalan atau
HARGA DIRI personal produktifitas yang
RENDAH 4. Terlalu menurun
ketergantungan
dengan orang lain
5. Ideal diri yang tidak Afnuhazi, 2015
realistis

12
DATA OBJEKTIF :
DATA SUBJEKTIF : 1. produktivitas menurun
1. Mengkritik diri sendiri atau 2. perilaku destruktif pada
orang lain
diri sendiri dan orang
lain
2. Perasaan tidak mampu,
perasaan lemah dan takut 3. penyalahgunaan zat
4. menarik diri dari
3. Pandangan hidup yang
optimis
hubungan sosial

MANIFESTASI 4. Penolakan terhadap


5. ekspresi wajah malu
dan rasa bersalah
KLINIS kemampuan diri sendiri
6. menunjukkan tanda
5. Hidup yang perpolarisasi depresi (sukar tidur dan
sukar makan)
6. ketidakmampuan menentukan 7. tampak mudah
tujuan
tersinggung (mudah
marah).
7. mengungkapkan kegagalan
pribadi
Prabowo, 2014
8. Merasionalkan penolakan. 13
AKIBAT HARGA
DIRI RENDAH
Harga Diri Rendah dapat
beresiko ke isolasi sosial
menarik diri. Isolasi sosial
menarik diri yaitu gangguan
kepribadian yang tidak
fleksibel pada tingkah laku
maladaptif, fungsi sosial
seseorang menjadi terganggu
dalam hubungan sosial
(Afnuhazi, 2015).
14
JENIS-JENIS HARGA DIRI RENDAH
HARGA DIRI RENDAH
SITUASIONAL : HARGA DIRI RENDAH
Keadaan dimana seseorang KRONIS :
yang sebelumnya memiliki Harga diri rendah kronis
harga diri positif kemudian (Chronic Low Self-Esteem)
mengalami perasaan negatif merupakan evaluasi diri atau
tentang diri mereka dalam kemampuan diri yang negatif
menanggapi sesuatu dan dipertahankan dalam
peristiwa (kehilangan dan waktu yang lama (Herdman,
perubahan) (Carpenito, 2016).
2009).

15
Adaptif Maladaptif
RENTANG
RESPON
Aktualisasi Konsep diri Harga diri Depersonalisasi
Kerancuan
diri positif positif rendah identitas

16
Isolasi : menarik diri Akibat

Harga diri rendah


POHON Core problem

MASALAH

Koping individu
tidak efktif Penyebab

17
1
1 PSIKOFARMA

Jenis obat psikofarma untuk pasien dengan harga


P diri rendah adalah obat anti-psikosis yang dibagi
E dalam dua golongan yaitu golongan generasi
pertama (typical) dan goongan kedua (atopycal).
N
A
T
A
2
2 PSIKOTERAPI
L Dimaksudkan agar pasien tidak mengasingkan
A diri lagi karena bila pasien menutup diri dapat
K membentuk kebiasaan yang kurang baik.
S Dianjurkan untuk mengadakan permainan atau
latihan bersama.
A
N
TERAPI KEJANG LISTRIK
A 3
3 (ELECTRO CONVULSIVE
A
THERAPY)
N

TAK (TERAPI AKTIVITAS


2
2
KELOMPOK)
18
KONSEP ASUHAN
KEPERAWATAN

19
1
1 KONSEP DIRI
P
E
N 2
2 FAKTOR PRESDIPOSISI
G
K 3
3 FAKTOR PRESIPITASI
A
J
4
4 STATUS MENTAL
I
A
N 5
5 MEKANISME KOPING

20
TUJUAN UMUM (TUM) : Klien dapat memiliki konsep diri yang positif

1. TUK 1 : klien dapat memiliki konsep diri 2. TUK II : klien dapat mengidentifikasi kemampuan

I
yang positif dan aspek positif yang dimiliki.

a. Kriteria hasil a. Kriteria hasil

N 1) Klien menunjukkan ekspresi


wajah bersahabat
1) Klien dapat mengidentifikasi kemampuan
aspek positif yang dimiliki : kemampuan

T
yang dimiliki klien
2) Menunjukkan rasa senang
2) Aspek positif keluarga

E
3) Ada kontak mata
3) Aspek positif lingkungan yang dimiliki klien
4) Mau berjabat tangan
b. Intervensi

R 5) Mau menjawab salam


1) Diskusikan kemampuan da aspek positif
yang dimiliki klien
6) Klien mau duduk berdampingan
V dengan perawat 2) Setiap bertemu klien hindarkan dari
memberi nilai negatif

E
7) Mau mengutarakan masalah
yang dihadapi 3) Utamakan memberi pujian yang realistis

N b. Intervensi

1) Bina hubungan saling percaya


c. Rasional

1) Diskusikan tingkat kemampuan klien seperti

S dengan mengungkapkan prinsip


komunikasi terapeutik.
menilai aktivitas

2) Kontrol diri

I c. Rasional

1) Hubungan saling percaya


3) integritas ego sebagai dasar asuhan
keperawatan
merupakan dasar untuk 4) Reinforcement positif atau meningkatkan
kelancaran hubungan interaksi harga diri
selanjutnya.
5) Pujian yang realistis tidak menyebabkan
DAMAIYANTI, 2012 melakukan kegiatan hanya karena ingin
mendapatkan pujian.
21
TUJUAN UMUM (TUM) : Klien dapat memiliki konsep diri yang positif

3. TUK III : klien dapat menilai 4. TUK IV : Klien dapat menentukan kegiatan

I kemampuan yang digunakan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.

a. Kriteria hasil
a. Kriteria hasil
N 1) Klien mampu memiliki
1) Klien dapat membuat rencana kegiatan
harian
T kemampuan yang dapat
digunakan b. Intervensi

E b. Intervensi 1) Rencanakan bersama klien aktivitas


yang dapat dilakukan setiap hari sesuai

R 1) Diskusikan dengan klien


kemamouan yang masih
kemampuan, seperti :

2) Kegiatan mandiri

V dapat digunakan sama


sekali 3) Kegiatan dengan bantuan sebagian

E 2) Diskusikan yang dapat


dilanjutkan
4) Kegiatan yang menimbulkan bantuan
total

N c. Rasional
5) Tingkatkan kegiatan yang sesuai
dengan toleransi kondisi klien

S 1) Keterbukaan dan
pengertian tentang
6) Beri conton cara pelaksanaan yang
boleh klien lakukan

I kemampuan yang dimiliki


adalah prasarat untuk
c. Rasional

berubah 1) Klien adalah individu yang bertanggung


jawab terhadap dirinya sendiri, klien
2) Pengertian tentang perlu bertindak secara realistis dalam
kemampuan yang dimiliki kehidupannya, contoh peran yang
DAMAIYANTI, 2012 dari motivasi untuk tetap dilihat klien akan memotivasi klien 22
TUJUAN UMUM (TUM) : Klien dapat memiliki konsep diri yang positif

5. TUK V : klien dapat melakukan 6. TUK II : klien dapat mengidentifikasi

I
kegiatan sesuai kondisi sakit kemampuan dan aspek positif yang
a. Kriteria hasil dimiliki.

N 1) Klien dapat melakukan kegiatan


sesuai kondisi sakit dan
a. Kriteria hasil

1) Klien mampu memanfaatkan sistem


T kemampuannya.

b. Intervensi
pendukung yang ada di keluarga

E 1) Beri kesempatan kepada klien


untuk mencoba kegiatan yang
b. Intervensi

1) Beri pendidikan kesehatan pada


R telah direncanakan keluarga tantang cara merawat klien
dengan masalah harga diri rendah
2) Beri pujian atas keberhasilan
V klien
2) Bantu keluarga memberikan
3) Diskusikan kemungkinan dukungan selama klien dirawat
E pelaksanaan dirumah
3) Bantu keluarga menyiapkan

N
c. Rasional lingkunga rumah
1) Beri kesempatan pada klien
c. Rasional
S untuk mandiri dirumah

2) Reinforcement positif akan


1) Mendorong keluarga untuk mampu
merawat klien di rumah
I meningkatkan harga diri

3) Memberi kesempatan pada klien 2) Meningkatkan peran serta keluarga


untuk tetap melakukan kegiatan dalam merawat klien di rumah
yang bisa dilakukan

DAMAIYANTI, 2012 23
SP (STRATEGI
PELAKSANAAN)
SP IP (PASIEN) SP II P : SP IIIP :
: Membantu klien Membantu klien
Memilih beberapa memilih kegiatan memilih kegiatan
dari daftar kedua dan latih ketiga dan latih
kegiatan yang klien pada klien pada
dapat dilakukan. kegiatan kedua itu. kegiatan kedua itu.

SP (STRATEGI .Latih kegiatan Jangan lupa untuk


dimasukkan ke
Jangan lupa untuk
dimasukkan ke
yang sudah di pilih
PELAKSANAA pasien saat ini
SP IV P :
jadwal kegiatan. jadwal kegiatan.
SP V P :
N) Membantu klien Evaluasi semua
memilih kegiatan kegiatan latihan
keempat dan latih dan jangan lupa
klien pada untuk memberikan
kegiatan kedua itu. reinforcement
Jangan lupa untuk positive. Nilai
dimasukkan ke kemampuan yang
jadwal kegiatan. telah dilakukan,
apahak harga diri
meningkat?
25
SP I K SP III P :
(KELUARGA) : a. Membantu
a. Mendiskusikan SP II K : keluarga
masalah yang membuat jadwal
a. Melatih
dirasakan keluarga aktivitas
dalam merawat pasien keluarga
kegiatan
SP (STRATEGI b. Menjelaskan
mempraktekk
an bagaimana
dirumah
pengertian, tanda dan termasuk jadwal
PELAKSANAA gejala harga diri cara merawat
kegiatan minum
rendah yang dialami pasien dengan
N) oleh pasien dan harga diri
obat (discarge
planning)
bagaimana proses
rendah
terjadinya masalah
b. Memperjelas
c. Menjelaskan cara b. Melatih
follow up pasien
merawat klien dengan keluarga
setelah pulang
harga diri rendah mempraktekk
an bagaimana
cara merawat
pada pasien

26
THANKYOU!!

27

Anda mungkin juga menyukai