Masalah pokok :
- kurang tersedia sumber air bersih
- pelayanan penyediaan air bersih belum merata (pedesaan)
- pemanfaatan sumber air bersih yg kurang efisien
- penurunan kualitas & kuantitas sumber air bersih
Kesadaran akan pentingnya sumber air bersih. Optimasi & efisiensi pemanfaatan air
Air bersih : - air yg digunakan untuk keperluan sehari-hari & akan menjadi air minum setelah
dimasak dulu
- air yg memenuhi persyaratan bagi penyediaan air minum (fisik, kimia, biologis &
radiologis)
Air minum : air yg kualitasnya memenuhi syarat-syarat kesehatan dan dapat dikonsumsi
Standar kualitas air : batasan operasional dari kriteria kualitas air dengan memasukkan
pertimbangan non teknis, seperti kondisi sosial ekonomi, target atau tingkat
kualitas produk, tingkat kesehatan yg ada & teknologi yg tersedia
Kriteria kualitas air : putusan ilmiah yg mengekspresikan hubungan dosis & respon efek yg
diperkirakan terjadi kapan & dimana saja unsur-unsur pengotor mencapai atau
melebihi batas maksimum yg ditetapkan dalam waktu tertentu ditinjau dari
kesehatan
Mengapa kita butuh air? Karena manusia dalam kehidupannya sangat tergantung pada air.
Ketergantungan manusia pada air :
- penggunaan domestik : minum, memasak, kesehatan, mandi, menyiram tanaman, pengangkutan
air buangan
- penggunaan municipal : pemadam kebakaran, penyiraman tanaman
- penggunaan komersial & industri : sebagai pendingin, air di boiler untuk pemanas, bahan baku
(anggur, bir)
- kehidupan akuatik : tempat hidup (zooplankton, phytoplankton)
Kuantitas air di bumi : 1,4 . 10 9 km3 air laut (97%), air tawar (3%)
Air tawar :
- 75% es di kutub - 0,3% air permukaan - 0,035% awan, kabut, embun
- 24% air tanah - 0,065% butir-butir air di tanah - 0,03% air hujan
• Kekeruhan
Sumber : - material koloid (lempung, silt, oksida logam)
- sabun, deterjen, bahan emulsi
Dampak : - segi estetika
- kesehatan
• Warna
Sumber : - bahan organik yg terdegradasi (daun, kayu)
- oksida besi, oksida mangan
- bahan industri (pewarna)
Dampak : - estetika
- kesehatan
• Suhu
Suhu mempengaruhi aktivitas mikroorganisme di air. Perubahan suhu menentukan jenis mikroorganisme di
air
• CO2 agresif
Sumber CO2 : udara, proses dekomposisi zat organik
Pembagian CO2 :
- CO2 bebas : banyaknya CO 2 yg larut di air
- CO2 kesetimbangan : CO2 yg dalam air setimbang dengan HCO 3
- CO2 agresif : CO2 yg dapat merusak bangunan, perpipaan
• Kesadahan
Adalah sifat air yg disebabkan oleh adanya kation valensi dua (Ca ++, Mg++, Fe++, Mn++).
Kesadahan menyebabkan konsumsi sabun lebih tinggi, air mempunyai titik didih yg lebih tinggi.
Macam kesadahan : sementara (karbonat), tetap (Cl, SO 4), total (Ca + Mg)
• Ca (Calcium)
Dalam batas tertentu diperlukan untuk pertumbuhan tulang & gigi. Namun konsentrasi Ca > 200 mg/l dapat
menyebabkan korosi pada pipa.
c. Parameter Biologis
Parameter biologis adalah untuk mengetahui ada tidaknya bakteri pathogen di air (salmonella, vibrio collera).
Sebagai indikator ada tidaknya bakteri pathogen adalah ada tidaknya bakteri E coli.
d. Parameter Radiologis
Air bersih tidak mengandung zat-zat yg menghasilkan bahan yg mengandung radioaktif.
Pemilihan sumber air baku
- Mata air
Kualitas : umumnya baik
Kuantitas : umumnya kecil, kecuali di daerah tertentu cukup banyak (contoh : Umbulan)
Kontinuitas : umumnya cukup baik kecuali bila keseimbangan lingkungan terganggu
- Air tanah
* < 10 m
Kualitas : cukup baik, mudah terpolusi
Kuantitas : relatif cukup
Kontinuitas : cukup baik, namun perlu ada pembatasan keseimbangan air & lingkungan, intrusi
air laut
* > 60 m
Kualitas : relatif baik, tidak mudah terpolusi
Kuantitas : bagus
Kontinuitas : bagus
- Air permukaan
Kualitas : tidak baik, mudah tercemar
Kuantitas : mencukupi
Kontinuitas : dapat dimabil terus menerus
Sumber air baku air bersih : air waduk (buatan), air sungai, air danau (alamiah)
- Air laut
Kualitas : kadar garam tinggi, pengolahan mahal
Kuantitas : berlimpah
Kontinuitas : berlimpah
- Air sisa
Kualitas : buruk
Kuantitas : umumnya kecil tergantung pada sumber
Kontinuitas : dapat diambil terus menerus
- Es di kutub
Kualitas : cukup baik, mudah terkontaminasi
Kuantitas : cukup banyak
Kontinuitas : cukup baik
Pengolahan Air Bersih
Air bersih adalah air yg memenuhi persyaratan sistim penyediaan air bersih. Persyaratan yg dimaksud adalah
kualitas (fisik, kimia, biologis, radiologis), kuantitas dan kontinuitas. Sehingga apabila dikonsumsi tidak
menimbulkan efek samping yg negatif.
Menurut peraturan Menteri Kesehatan RI No. 416/MENKES/PER/IX/1990, standar kualitas air bersih adalah
batasan operasional dari kriteria air dengan memasukkan pertimbangan non ilmiah, misalkan kondisi sosial
ekonomi, target atau tingkat kualitas produksi, tingkat kesehatan yg ada & tingkat teknologi yg tersedia.
Unit Pembubuh
Bahan Kimia
(Koagulan / Al2(SO4)3.14H2O)
Unit Pembubuh
Desinfektan
(Kaporit / Ca(OCl)2 14H2O)
* Bangunan prasedimentasi
Fungsi tempat proses pengendapan partikel diskrit (pasir, lempung).
* Bangunan filtrasi
Fungsi : tempat proses penyaringan butir-butir yg tidak ikut terendap di bak sedimentasi, juga sebagai
penyaring mikroorganisme dalam air.
Jenis bangunan filtrasi :
- rapid sand filter : menggunakan media pasir (single media), anthrasit dan pasir yg terpisah (dual
media), pasir & anthrasit yg bercampur (mixed media)
- slow sand filter : digunakan untuk pengolahan air tanpa melalui unit koagulasi, flokulasi dan
sedimentasi
- direct filtration : digunakan untuk pengolahan air baku dengan kadar kekeruhan rendah.
* Bangunan reservoir
Fungsi tempat penampungan air bersih sebelum didistribusikan ke konsumen, memberi tekanan dan tempat
penampungan air bersih untuk instalasi pengolah.
Macam : ground reservoir, elevated reservoir
Pipa Distribusi
pipa yg membawa air ke konsumen.
Terdiri dari : pipa induk (pipa utama), pipa cabang, pipa dinas (pipa yg langsung melayani konsumen).
Tipe pengaliran bisa dilakukan secara gravitasi atau dengan pemompaan.
Pola jaringan
- Sistim cabang
Pendistribusian air bersifat terputus membentuk cabang-cabang sesuai daerah pelayanan.
Keuntungan : tidak membutuhkan perhitungan dimensi pipa yg rumit, untuk pengembangan daerah layanan
lebih mudah
Kerugian : jika terjadi kebocoran atau kerusakan, pengaliran di seluruh daerah layanan akan terhenti,
pembagian debit tidak merata.
- Sistim Loop
sumber/reservoir
Keuntungan : debit terbagi merata, pengoperasian jaringan lebih mudah, jika ada perbaikan hanya daerah
tertentu yg teganggu.
Kerugian : perhitungan dimensi perpipaan membutuhkan kecermatan agar debit ke setiap pipa merata.
Pada umumnya kebutuhan air di masyarakat tidaklah konstan, berfluktuasi sesuai perubahan musim & aktivitas
masyarakat. Pada hari tertentu setiap minggu, bulan atau tahun terdapat pemakaian air yg lebih besar dari
kebutuhan rata-rata per hari. Pemakaian ini disebut “pemakaian hari maksimum”. Demikian juga jam-jam tertentu
dalam satu hari pemakaian air akan memuncak lebih besar dibanding kebutuhan rata-rata per hari. Pemakaian ini
disebut “pemakaian jam puncak”. Besarnya pemakaian hari maksimum dan jam puncak ditentukan dengan
mengalikan rata-rata pemakaian per hari dengan faktor pemakaian hari maksimum dan jam puncak. Banyak faktor
yg mempengaruhi fluktuasi pemakaian air. Untuk menentukan besarnya faktor pengali kebutuhan maksimum bisa
dilakukan dengan membandingkan dengan kota atau daerah yg telah direncanakan. Lebih tepat dengan adanya
penelitian mengenai besarnya fluktuasi tersebut karena setiap masyarakat mempunyai adat dan kebiasaan
berbeda.
Jawab :
Kebutuhan air bersih rata-rata : 100 l/org.hari. Hasil studi menunjukkan faktor hari maksimum 1,5 dan faktor
jam puncak 1,75. Proyeksi penduduk dengan metode geometrik :
Pt = P0 (1 + r)n
= 100.000 (1 + 0,01)10
= 110.463 jiwa
Kapasitas pengolahan (kebutuhan hari maksimum ) = kebutuhan air bersih x faktor hari maksimum
= 127,85 l/dt x 1,5
= 191,775 l/dt
Kapasitas distribusi (kebutuhan jam puncak) = kebutuhan air bersih x faktor jam puncak
= 127,85 l/dt x 1,75
= 223,74 l/dt
1. sumur dangkal,
2. sumur pompa tangan,
3. bak penampungan air hujan,
Non Perpipaan 4. terminal air,
5. mobil tangki air,
6. instalasi air kemasan, dan
7. Bang. perlindungan mata air
PENYELENGGARAAN
PENYELENGGARAANPENGEMBANGAN
PENGEMBANGAN
SISTEM
SISTEMPENYEDIAAN
PENYEDIAANAIR
AIRMINUM
MINUM(SPAM)
(SPAM)
Pelibatan 1. Perencanaan
masyarakat • Rencana Induk
dalam bentuk : • Studi Kelayakan
- Sosialisasi • Perencanaan Teknis
- Konsultasi
2. Pelaksanaan Konstruksi
-O&P
(operasi &
3. Pengelolaan
pemeliharaan) 4. Pemeliharaan dan Rehabilitasi
- Monev 5. Pemantauan dan Evaluasi
(monitoring &
evaluasi - non
fisik)
PEMBIAYAAN
PEMBIAYAANDAN
DANTARIF
TARIF
Bahan anorganik
terlarut
Aerasi Gas Buang
Presipitasi
Partikel koloid
Koagulasi
Flokulasi
Lumpur
Suspensi kimia Sedimentasi
Filtrasi Thickener
Bahan organik
terlarut Carbon Bed Thickener
Dryer
Mikrobiologi /
Desinfeksi Ozonasi Post Chlorinasi
Air Bersih
Diagram Pengolahan Air Yang Mengandung Kekeruhan Tinggi,
Bau Dan Rasa
Screen
Prasedimentasi
Bak Sedimentasi
Kapur Alum
Blending Tank
PAC
Bak Sedimentasi
FIlter
Post Chlorinasi
Soda Ash
Metoda Pengolahan Polutan Air
No. Parameter Metode Pengolahan
4. Kesadahan (Ca & Mg) a. Presipitasi sebagai Mg(OH)2 atau CaCO3 dengan penambahan lime
(Ca(OH)2) dn soda ash (Na2(CO)3)
b. Ion exchange
• Tantangan Internal
– Peningkatan cakupan antara lain penurunan kebocoran;
optimalisasi kapasitas unit produksi dan pemenuhan kriteria
kualitas air minum
– Penerapan tarif dengan prinsip full cost recovery
– Penyelenggaraan SPAM yang profesional operasionalisasi
peraturan normatif dan sertifikasi keahlian SDM penyelenggara
SPAM
– Pemenuhan kualitas dan kuantitas air baku
– Pemberdayaan potensi masyarakat dan swasta secara optimal
Tantangan Pengembangan SPAM
• Tantangan Internal
• Tantangan Eksternal
– Tuntutan pembangunan yang berkelanjutan dengan pilar:
ekonomi, sosial dan lingkungan hidup
– Tuntutan penerapan Good Governance melalui demokratisasi yang
menuntut pelibatan masyarakat dalam proses pembangunan
– Komitmen terhadap kesepakatan Millennium Development Goals
(MDGs) 2015 dan Protocol Kyoto dan Habitat, dimana
pembangunan perkotaan harus berimbang dengan pembangunan
pedesaan
– Tuntutan peningkatan ekonomi dengan pemberdayaan potensi
lokal dan masyarakat, serta peningkatan peran serta dunia usaha,
swasta
– Kondisi keamanan dan hukum nasional yang belum mendukung
iklim investasi yang kompetitif
Kebijakan - Strategi - Program
Kebijakan 1 Strategi 1
Peningkatan Mengembangkan SPAM dalam
cakupan dan rangka pemenuhan kebutuhan
kualitas air pelayanan minimal terutama
minum bagi untuk masyarakat
seluruh berpenghasilan rendah
masyarakat
Program:
Indonesia
Bantuan fasilitas, bantuan teknis, bantuan
program penyehatan PDAM.
Bantuan fisik pembangunan baru SPAM dan
pengambangan SPAM
Kebijakan - Strategi - Program
Kebijakan 1 Strategi 2
Peningkatan Mengembangkan aset
cakupan dan manajemen SPAM dalam rangka
kualitas air meningkatkan efisiensi dan
minum bagi efektifitas pengelolaan
seluruh Program:
masyarakat Bantuan teknis penyusunan program dan studi
Indonesia kelayakan, bantuan prog penurunan kehilangan
air.
Bantuan fisik pengambangan SPAM melalui
kerjasama regional
Kebijakan - Strategi - Program
Kebijakan 1 Strategi 3
Peningkatan Meningkatkan dan memperluas
cakupan dan akses air yang aman melalui
kualitas air nonperpipaan terlindungi bagi
minum bagi masyarakat berpenghasilan
seluruh rendah
masyarakat
Program:
Indonesia
Bantuan teknis/fisik pengembangan non
perpipaan baru, bantuan program peningkatan
prasarana air minum menjadi terlindungi.
Kebijakan - Strategi - Program
Kebijakan 1 Strategi 4
Peningkatan Mengembangkan penyediaan air
cakupan dan minum yang terpadu dengan
kualitas air sistem sanitasi
minum bagi
seluruh Program:
masyarakat Bantuan teknis penyusunan rencana induk air
Indonesia minum terpadu sanitasi dan penyusunan studi
kelayakan
Kebijakan - Strategi - Program
Kebijakan 1 Strategi 5
Peningkatan Mengembangkan pelayanan air
cakupan dan minum dengan kualitas yang
kualitas air sesuai dengan standar baku
minum bagi mutu
seluruh
Program:
masyarakat
Bantuan program menjadi standar SNI, bantek
Indonesia peningkatan pelayanan dan kualitas layanan
sesuai NSPM dan standar Depkes
Bantek pengawasan kualitas air minum dan
bimbingan teknis konstruksi SPAM individual/
komunal
Kebijakan - Strategi - Program
Kebijakan 1 Strategi 6
Peningkatan Mengembangkan sistem
cakupan dan informasi dan pendataan dalam
kualitas air rangka monitoring dan evaluasi
minum bagi kinerja pelayanan air minum
seluruh
masyarakat
Program:
Indonesia
Bantek penyusunan dan validasi database
cakupan layanan air minum, bantek diklat
teknis SDM.
Kebijakan - Strategi - Program
Kebijakan 2 Strategi 1
Pengembangan Mengembangkan sumber
pendanaan alternatif pembiayaan melalui
untuk
penciptaan sistem pembiayaan
penyelenggaraa
n SPAM dari dan pola investasi
berbagai
sumber secara Program:
optimal Bantek fasilitasi peningkatan pendanaan, dan
pengembangan pola pembiayaan melalui skema
Water Fund
Kebijakan - Strategi - Program
Kebijakan 2 Strategi 2
Pengembangan Mengembangkan sumber
pendanaan alternatif pembiayaan melalui
untuk
penciptaan sistem pembiayaan
penyelenggaraa
n SPAM dari dan pola investasi
berbagai
sumber secara Program:
optimal
Bantek penyusunan pre-studi kelayakan
kerjasama pemerintah dan dunia usaha/swasta,
bantuan dana stimulan untuk masyarakat
mandiri, bantek penyusunan pola pembiayaan
melalui koperasi dan masyarakat
Kebijakan - Strategi - Program
Kebijakan 2 Strategi 3
Pengembangan Meningkatkan kemampuan
pendanaan
finansial PDAM
untuk
penyelenggaraa
n SPAM dari Program:
berbagai Bantuan program penyehatan PDAM melalui
sumber secara restrukturisasi penetapan tarif dan hutang.
optimal
Kebijakan - Strategi - Program
Kebijakan 3 Strategi 1
Pengembangan Memperkuat peran dan fungsi
kelembagaan, dinas/instansi di tingkat kab/
peraturan dan
perundang- kota dalam pengembangan
undangan SPAM
Program:
Bantek penyusunan dan penyempurnaan tupoksi
dinas-dinas terkait, bantek peningkatan SDM
(sertifikasi ahli di semua tingkatan, dan
pelatihan OM).
Kebijakan - Strategi - Program
Kebijakan 3 Strategi 2
Pengembangan Menerapkan prinsip good
kelembagaan, governance dan good corporate
peraturan dan
governance terutama untuk
perundang-
undangan penyelenggara atau operator
SPAM
Program:
Bantek peningkatan SDM, peningkatan tata
kelola dan penerapan sistem manajemen mutu,
dan evaluasi kinerja secara periodik.
Bantek penyehatan PDAM
Kebijakan - Strategi - Program
Kebijakan 3 Strategi 3
Pengembangan Melengkapi produk-produk
kelembagaan, peraturan perundangan dalam
peraturan dan
penyelenggaraan SPAM
perundang-
undangan
Program:
Bantek penyusunan kebijakan dan strategi
pengembangan SPAM tk. Propinsi, kab/kota,
penyusunan NSPM, pedoman kerjasama dan
pola investasi.
Kebijakan - Strategi - Program
Kebijakan 4 Strategi 1
Peningkatan Konservasi wilayah sungai dan
penyediaan perlindungan air baku
air baku
secara Program:
berkelanjutan Mengembalikan kapasitas DAS kritis,
peningkatan pengelolaan dan konservasi,
peningkatan efisiensi dan perlindungan air
baku, mendorong pemda untuk membangun
sumur-sumur resapan terutama di daerah
permukiman, gerakan nasional rehabilitasi
hutan dan lahan.
Rehabilitasi situ-situ, waduk dan tandon air.
Kebijakan - Strategi - Program
Kebijakan 4 Strategi 2
Peningkatan Peningkatan dan penjaminan
penyediaan kuantitas dan kualitas air baku
air baku terutama bagi kota metro dan
secara kota besar
berkelanjutan
Program:
Bantek identifikasi kebutuhan air baku dan
pemeliharaan danau dan waduk, bantuan
program penyediaan air baku melalui
pembangunan bendung/intake/embung, saluran
transmisi/jaringan pembawa, rehabilitasi
prasarana, pembangunan sumur.
Kebijakan - Strategi - Program
Kebijakan 4 Strategi 3
Peningkatan Menyediakan air baku bagi
penyediaan daerah-daerah rawan air
air baku
secara Program:
berkelanjutan
Pembuatan waduk/embung, jaringan pembawa,
pembuatan sumur-sumur air tanah, rehabiltasi
situ dan tandon air, mendorong pemda untuk
membangun sumur-sumur resapan terutama di
daerah permukiman.
Kebijakan - Strategi - Program
Kebijakan 4 Strategi 4
Peningkatan Meningkatkan efisiensi dan
penyediaan efektivitas pengelolaan SDA
air baku melalui pendekatan berbasis
secara wilayah sungai atau CAT
berkelanjutan
Program:
Bantuan teknis dan fasilitasi dalam rangka
mendorong kerja sama antardaerah dalam
penyelenggaraan SPAM.
Kebijakan - Strategi - Program
Kebijakan 5 Strategi 1
Peningkatan Meningkatkan pemberdayaan
peran dan masyarakat, khususnya
kemitraan masyarakat berpenghasilan
dunia usaha, rendah
swasta dan
masyarakat Program:
Sosialisasi peran, hak dan kewajiban
masyarakat dalam penyelenggaraan SPAM,
sosialisasi hidup bersih dan sehat.
Penyebarluasan ciri keberhasilan kelompok
masyarakat yang membangun SPAM, sosialisasi
NSPM SPAM berbasis masyarakat
Kebijakan - Strategi - Program
Kebijakan 5 Strategi 2
Peningkatan Menciptakan iklim investasi
peran dan dengan pola insentif dan
kemitraan kepastian hukum
dunia usaha,
swasta dan Program:
masyarakat Meningkatkan kapasitas masyarakat dalam
penyelenggaraan SPAM melalui fasilitasi
kemitraan pemerintah dan dunia usaha/swasta/
masyarakat dalam pengembangan SPAM
Beberapa ProgramPenyediaan Air
Minum dan Sanitasi
• Program Percepatan
Pembangunan Sanitasi
Perkotaan (PPSP)
• Program Nasional Penyediaan
Air Minum dan Sanitasi
Berbasis Masyarakat
(PAMSIMAS)
• Indonesia Sanitation Sector
Development Program (ISSDP)
• Environmental Services
Program (ESP)
Peraturan Pemerintah No. 16/2005 tentang
Pengembangan SPAM (Sistim Penyediaan Air Minum)