Anda di halaman 1dari 47

PENGELOLAAN AIR BERSIH

Masalah pokok :
- kurang tersedia sumber air bersih
- pelayanan penyediaan air bersih belum merata (pedesaan)
- pemanfaatan sumber air bersih yg kurang efisien
- penurunan kualitas & kuantitas sumber air bersih
Kesadaran akan pentingnya sumber air bersih. Optimasi & efisiensi pemanfaatan air
Air bersih : - air yg digunakan untuk keperluan sehari-hari & akan menjadi air minum setelah
dimasak dulu
- air yg memenuhi persyaratan bagi penyediaan air minum (fisik, kimia, biologis &
radiologis)
Air minum : air yg kualitasnya memenuhi syarat-syarat kesehatan dan dapat dikonsumsi
Standar kualitas air : batasan operasional dari kriteria kualitas air dengan memasukkan
pertimbangan non teknis, seperti kondisi sosial ekonomi, target atau tingkat
kualitas produk, tingkat kesehatan yg ada & teknologi yg tersedia
Kriteria kualitas air : putusan ilmiah yg mengekspresikan hubungan dosis & respon efek yg
diperkirakan terjadi kapan & dimana saja unsur-unsur pengotor mencapai atau
melebihi batas maksimum yg ditetapkan dalam waktu tertentu ditinjau dari
kesehatan

Mengapa kita butuh air? Karena manusia dalam kehidupannya sangat tergantung pada air.
Ketergantungan manusia pada air :
- penggunaan domestik : minum, memasak, kesehatan, mandi, menyiram tanaman, pengangkutan
air buangan
- penggunaan municipal : pemadam kebakaran, penyiraman tanaman
- penggunaan komersial & industri : sebagai pendingin, air di boiler untuk pemanas, bahan baku
(anggur, bir)
- kehidupan akuatik : tempat hidup (zooplankton, phytoplankton)
Kuantitas air di bumi : 1,4 . 10 9 km3 air laut (97%), air tawar (3%)
Air tawar :
- 75% es di kutub - 0,3% air permukaan - 0,035% awan, kabut, embun
- 24% air tanah - 0,065% butir-butir air di tanah - 0,03% air hujan

Parameter kualitas air :


a. Parameter Fisik
Termasuk dalam parameter fisik : kandungan solid, kekeruhan, warna, rasa & bau, suhu
• Kandungan Solid
Sumber : - sumber organik (alga, bakteri, human waste)
- sumber anorganik (lempung)
Dampak : - dari segi estetika keruh
- menimbulkan bau organik
- kesehatan
Pembagian solid :
organik (volatile dissolved sSolid / VDS)
Zat padat terlarut
(Total Dissolved Solid / anorganik (fixed dissolved solid / FDS)
Zat Padat Total TDS)
(Total Solid/TS) organik (volatile suspended solid / VSS)
Zat padat tersuspensi
(Total Suspended Solid / anorganik (fixed suspended solid / FSS)
TSS)

Standar air minum 500 – 1000 mg/l

• Kekeruhan
Sumber : - material koloid (lempung, silt, oksida logam)
- sabun, deterjen, bahan emulsi
Dampak : - segi estetika
- kesehatan

• Warna
Sumber : - bahan organik yg terdegradasi (daun, kayu)
- oksida besi, oksida mangan
- bahan industri (pewarna)
Dampak : - estetika
- kesehatan

• Rasa Dan Bau


Sumber : - bahan organik
- mineral, metal (logam)
- algae
Dampak : - estetika
- kesehatan

• Suhu
Suhu mempengaruhi aktivitas mikroorganisme di air. Perubahan suhu menentukan jenis mikroorganisme di
air

b. Parameter Kimia (organik, anorganik)


• pH (derajat keasaman)
Mempengaruhi proses korosi di perpipaan (pH < 6,5 & pH > 9,5)
Mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme patogen
• Zat organik (sebagai KMnO 4)
Sumber zat organik :
- alam : tumbuhan, alkohol, selulosa
- sintesa : dari proses industri
- fermentasi : alkohol, asam akibat kegiatan mikroorganisme
Zat organik umumnya menimbulkan bau.

• CO2 agresif
Sumber CO2 : udara, proses dekomposisi zat organik
Pembagian CO2 :
- CO2 bebas : banyaknya CO 2 yg larut di air
- CO2 kesetimbangan : CO2 yg dalam air setimbang dengan HCO 3
- CO2 agresif : CO2 yg dapat merusak bangunan, perpipaan

• Kesadahan
Adalah sifat air yg disebabkan oleh adanya kation valensi dua (Ca ++, Mg++, Fe++, Mn++).
Kesadahan menyebabkan konsumsi sabun lebih tinggi, air mempunyai titik didih yg lebih tinggi.
Macam kesadahan : sementara (karbonat), tetap (Cl, SO 4), total (Ca + Mg)

• Ca (Calcium)
Dalam batas tertentu diperlukan untuk pertumbuhan tulang & gigi. Namun konsentrasi Ca > 200 mg/l dapat
menyebabkan korosi pada pipa.

• Besi (Fe) & Mangan (Mn)


Merupakan logam yg menghambat proses desinfeksi pada pengolahan air. Hal ini disebabkan daya pengikat
chlor (DPC) selain dipakai untuk mengikat zat organik juga dipakai untuk mengikat besi (Fe) & mangan
(Mn). Besi dan mangan juga menimbulkan kekeruhan.

c. Parameter Biologis
Parameter biologis adalah untuk mengetahui ada tidaknya bakteri pathogen di air (salmonella, vibrio collera).
Sebagai indikator ada tidaknya bakteri pathogen adalah ada tidaknya bakteri E coli.

d. Parameter Radiologis
Air bersih tidak mengandung zat-zat yg menghasilkan bahan yg mengandung radioaktif.
Pemilihan sumber air baku

Dasar : kualitas, kuantitas, kontinuitas

Jenis-jenis sumber air baku :


- Air hujan
Kualitas : cukup baik, hanya terpolusi oleh polutan di udara
Kuantitas : tidak mencukupi
Kontinuitas : tidak kontinyu dipengaruhi musim

- Mata air
Kualitas : umumnya baik
Kuantitas : umumnya kecil, kecuali di daerah tertentu cukup banyak (contoh : Umbulan)
Kontinuitas : umumnya cukup baik kecuali bila keseimbangan lingkungan terganggu

- Air tanah
* < 10 m
Kualitas : cukup baik, mudah terpolusi
Kuantitas : relatif cukup
Kontinuitas : cukup baik, namun perlu ada pembatasan keseimbangan air & lingkungan, intrusi
air laut

* > 60 m
Kualitas : relatif baik, tidak mudah terpolusi
Kuantitas : bagus
Kontinuitas : bagus

- Air permukaan
Kualitas : tidak baik, mudah tercemar
Kuantitas : mencukupi
Kontinuitas : dapat dimabil terus menerus
Sumber air baku air bersih : air waduk (buatan), air sungai, air danau (alamiah)

- Air laut
Kualitas : kadar garam tinggi, pengolahan mahal
Kuantitas : berlimpah
Kontinuitas : berlimpah

- Air sisa
Kualitas : buruk
Kuantitas : umumnya kecil tergantung pada sumber
Kontinuitas : dapat diambil terus menerus

- Es di kutub
Kualitas : cukup baik, mudah terkontaminasi
Kuantitas : cukup banyak
Kontinuitas : cukup baik
Pengolahan Air Bersih

Air bersih adalah air yg memenuhi persyaratan sistim penyediaan air bersih. Persyaratan yg dimaksud adalah
kualitas (fisik, kimia, biologis, radiologis), kuantitas dan kontinuitas. Sehingga apabila dikonsumsi tidak
menimbulkan efek samping yg negatif.

Menurut peraturan Menteri Kesehatan RI No. 416/MENKES/PER/IX/1990, standar kualitas air bersih adalah
batasan operasional dari kriteria air dengan memasukkan pertimbangan non ilmiah, misalkan kondisi sosial
ekonomi, target atau tingkat kualitas produksi, tingkat kesehatan yg ada & tingkat teknologi yg tersedia.

Kriteria kualitas air :


Merupakan putusan ilmiah yg mengekspresikan hubungan dosis & respon efek yg diperkirakan terjadi kapan
& dimana saja unsur-unsur pengotor mencapai atau melebihi batas maksimum yg ditetapkan dalam waktu
tertentu.

Diagram Alir Instalasi Pengolahan Air Minum

Unit Pembubuh
Bahan Kimia
(Koagulan / Al2(SO4)3.14H2O)

Penangkap Air (Intake) Screening Bangunan Penenang Bangunan Prasedimentasi


Dan Pembagi

Bangunan Pengaduk Bangunan Pengaduk Bangunan Sedimentasi


Cepat (Rapid Mixing) Lambat (Slow Mixing) (Pengendap)

Bangunan Filtrasi Reservoir


(Penyaring)

Unit Pembubuh
Desinfektan
(Kaporit / Ca(OCl)2 14H2O)

* Bangunan penangkap air (intake)


Fungsi : menangkap air dari sumber air sesuai dengan debit yg diperlukan bagi pengolahan air bersih.
Macam intake :
- River intake : menyadap air baku dari sungai atau danau
- Direct intake : dipakai bila muka air baku sangat dalam
- Canal intake : air baku disadap dari canal
- Reservoir intake : untuk air baku yg diambil dari danau alamiah maupun buatan
* Bangunan penenang dan pembagi
Fungsi menenangkan air baku jika digunakan pemompaan di bangunan sadap (intake). Bangunan pembagi
berfungsi membagi air jika digunakan lebih dari satu unit pengolahan yg dipasang paralel.

* Bangunan prasedimentasi
Fungsi tempat proses pengendapan partikel diskrit (pasir, lempung).

* Bangunan pengaduk cepat (rapid mixing)


Fungsi : proses pencampuran koagulan dengan air baku sehingga terjadi proses koagulasi. Proses
koagulasi dimaksudkan untuk melarutkan bahan kimia (koagulan / Al 2(SO4)3.14H2O), membuat homogen
campuran, mendorong terbentuknya partikel flok.

* Bangunan pengaduk lambat (slow mixing)


Fungsi : tempat terjadinya proses flokulasi (proses terbentuknya flok yg lebih besar)

* Bangunan sedimentasi (pengendap)


Fungsi : tempat proses pengendapan partikel flokulen.

* Bangunan filtrasi
Fungsi : tempat proses penyaringan butir-butir yg tidak ikut terendap di bak sedimentasi, juga sebagai
penyaring mikroorganisme dalam air.
Jenis bangunan filtrasi :
- rapid sand filter : menggunakan media pasir (single media), anthrasit dan pasir yg terpisah (dual
media), pasir & anthrasit yg bercampur (mixed media)
- slow sand filter : digunakan untuk pengolahan air tanpa melalui unit koagulasi, flokulasi dan
sedimentasi
- direct filtration : digunakan untuk pengolahan air baku dengan kadar kekeruhan rendah.

* Unit pembubuh bahan kimia


Fungsi : menambahkan bahan kimia (koagulan, desinfektan)
Manfaat desinfektan :
- membunuh mikroorganisme patogen
- pengoksidasi zat organik
- mengurangi bau
- mencegah berkembang biaknya bakteri

* Bangunan reservoir
Fungsi tempat penampungan air bersih sebelum didistribusikan ke konsumen, memberi tekanan dan tempat
penampungan air bersih untuk instalasi pengolah.
Macam : ground reservoir, elevated reservoir

Pipa Distribusi
pipa yg membawa air ke konsumen.
Terdiri dari : pipa induk (pipa utama), pipa cabang, pipa dinas (pipa yg langsung melayani konsumen).
Tipe pengaliran bisa dilakukan secara gravitasi atau dengan pemompaan.

Pola jaringan
- Sistim cabang
Pendistribusian air bersifat terputus membentuk cabang-cabang sesuai daerah pelayanan.
Keuntungan : tidak membutuhkan perhitungan dimensi pipa yg rumit, untuk pengembangan daerah layanan
lebih mudah
Kerugian : jika terjadi kebocoran atau kerusakan, pengaliran di seluruh daerah layanan akan terhenti,
pembagian debit tidak merata.

- Sistim Loop

sumber/reservoir

Keuntungan : debit terbagi merata, pengoperasian jaringan lebih mudah, jika ada perbaikan hanya daerah
tertentu yg teganggu.
Kerugian : perhitungan dimensi perpipaan membutuhkan kecermatan agar debit ke setiap pipa merata.

•Sistim Penyediaan Air Bersih

Sistim individual : usaha pemenuhan kebutuhan air secara individu


- Sumur gali
Secara kuantitatif tidak dijamin keberadaannya terutama di daerah pada musim kemarau
- Sumur pompa tangan dalam
Kedalaman ± 30 m. Tinggi air > 7 m
- Sumur bor
Kedalaman ± 100 m
- Sumur pompa tangan dangkal
Kedalaman ± 18 m. Tinggi air < 7 m
- Bak penampungan air hujan

Sistim komunal : usaha pemenuhan kebutuhan air secara kelompok


- PDAM
- HIPPAM (Himpunan Petani Pemakai Air) pedesaan
Di bawah Cipta Karya, embrio PDAM
- Hidran umum, kran umum & terminal air
- PMA (Perlindungn Mata Air) pedesaan
Mencakup ± 500 jiwa

Kebutuhan Air Bersih


- Kebutuhan domestik untuk keperluan rumah tangga
- Kebutuhan non domestik
* kebutuhan institusional perkantoran & sarana pendidikan
* kebutuhan komersial & industri hotel, pasar, restoran, pertokoan, industri (pabrik)
* kebutuhan fasilitas umum tempat ibadah, rekreasi, terminal
* kebutuhan instalasi 10% kapasitas pengolahan
* kehilangan air & kebutuhan pemadam kebakaran (fire hydran) 30% kapasitas pengolahan
* kebocoran (losses)
Kedalaman ± 18 m. Tinggi air < 7 m
- Bak penampungan air hujan
JENIS KEBOCORAN
PENURUNAN KEBOCORAN

KONDISI • Kebocoran rata-rata nasional 33%


PDAM • Ada > 50%
• Nilai kebocoran besar
• Penyelamatan kebocoran
Penentuan Kebutuhan Air Bersih
• Perhitungan proyeksi penduduk
Metode proyeksi penduduk :
a. Metode Rata-Rata Aritmetik
Pt : jumlah penduduk tahun ke n
Pt = P0 + N.d P0 : jumlah penduduk tahun ke 0
d : periode perencanaan
N : rata-rata pertumbuhan penduduk per tahun
b. Metode Geometrik
Pt : jumlah penduduk tahun proyeksi
Pt = P0 (1 + r)n P0 : jumlah penduduk tahun yg diketahui
r : prosentase pertambahan penduduk tiap tahun
n : tahun proyeksi
c. Metode pertumbuhan seragam
Rata-rata prosen pertumbuhan penduduk dari dekade ke dekade konstan. Perhitungan didasarkan pada
rata-rata prosen pertumbuhan penduduk. Cocok untuk kota relatif muda dengan pertumbuhan penduduk
yg cepat.
d. Metode selisih pertumbuhan
Yaitu jumlah penduduk saat ini ditambah rata-rata pertambahan penduduk dalam sepuluh tahun dan
rata-rata selisih pertambahan.
e. Metode grafis
Proyeksi penduduk dihitung dengan menggunakan kurva. Plotting antara waktu (tahun) dengan
populasi. Dari data yg dikumpulkan terbentuk kurva, kemudian direntangkan ke depan sesuai bentuk
nature kurva. Diperoleh populasi dari tahun yg diinginkan.

Pada umumnya kebutuhan air di masyarakat tidaklah konstan, berfluktuasi sesuai perubahan musim & aktivitas
masyarakat. Pada hari tertentu setiap minggu, bulan atau tahun terdapat pemakaian air yg lebih besar dari
kebutuhan rata-rata per hari. Pemakaian ini disebut “pemakaian hari maksimum”. Demikian juga jam-jam tertentu
dalam satu hari pemakaian air akan memuncak lebih besar dibanding kebutuhan rata-rata per hari. Pemakaian ini
disebut “pemakaian jam puncak”. Besarnya pemakaian hari maksimum dan jam puncak ditentukan dengan
mengalikan rata-rata pemakaian per hari dengan faktor pemakaian hari maksimum dan jam puncak. Banyak faktor
yg mempengaruhi fluktuasi pemakaian air. Untuk menentukan besarnya faktor pengali kebutuhan maksimum bisa
dilakukan dengan membandingkan dengan kota atau daerah yg telah direncanakan. Lebih tepat dengan adanya
penelitian mengenai besarnya fluktuasi tersebut karena setiap masyarakat mempunyai adat dan kebiasaan
berbeda.

Perhitungan Kebutuhan Air Bersih


Didasarkan pada jumlah penduduk yg dilayani & rata-rata kebutuhan air bersih setiap orang. Kebutuhan air bersih
akan digunakan untuk perhitungan kapasitas pengolahan, kapasitas distribusi & kapasitas produksi. Nilai faktor
hari maksimum (F1) adalah 1 – 1,5. Sedangkan faktor jam puncak (F2) adalah 1,5 – 2,5.
Bisa disimpulkan bahwa debit (kapasitas) pengolahan bisa berbentuk :
- Qhari maksimum, untuk perencanaan bangunan pengolahan reservoir
- Qrata-rata, untuk perencanaan distribusi instalasi pengolahan air
- Qjam puncak, untuk perencanaan distribusi pipa distribusi
Dalam menghitung kapasitas produksi, selain kapasitas pengolahan perlu juga diperhitungkan hal lain yg
mempengaruhi, yaitu :
- Kebutuhan air untuk instalasi, misalnya untuk pencucian filter (backwashing), melarutkan bahan kimia,
keperluan kantor dan lainnya. Biasanya sebesar 10% kapasitas pengolahan.
- Kehilangan air di sistim distribusi, misalnya untuk pemasangan, penggantian, penambahan pipa,
sambungan liar, kebocoran, pemadam kebakaran, penyiraman tanaman dan lainnya. Biasanya sebesar 30%
kapasitas pengolahan.
Contoh perhitungan
• Jumlah penduduk kota X saat ini (th. 2017) 100.000 jiwa. Tingkat pertumbuhan dalam setiap tahun dalam 10
tahun terakhir rata-rata 1%. Hitung kapasitas pengolahan, kapasitas distribusi, kapasitas produksi jika
direncanakan untuk memenuhi kebutuhan air bersih sampai tahun 2027.

Jawab :

Kebutuhan air bersih rata-rata : 100 l/org.hari. Hasil studi menunjukkan faktor hari maksimum 1,5 dan faktor
jam puncak 1,75. Proyeksi penduduk dengan metode geometrik :
Pt = P0 (1 + r)n
= 100.000 (1 + 0,01)10
= 110.463 jiwa

Kebutuhan air bersih = jumlah penduduk x kebutuhan air rata-rata


= 110.463 jiwa x 100 l/org.hari
= 127,85 l/dt

Kapasitas pengolahan (kebutuhan hari maksimum ) = kebutuhan air bersih x faktor hari maksimum
= 127,85 l/dt x 1,5
= 191,775 l/dt

Kapasitas distribusi (kebutuhan jam puncak) = kebutuhan air bersih x faktor jam puncak
= 127,85 l/dt x 1,75
= 223,74 l/dt

Kebutuhan air untuk instalasi = 10% x 191,775 l/dt


= 19,18 l/dt

Kehilangan air = 30% x 191,775 l/dt


= 57,53 l/dt

Kapasitas produksi (kebutuhan total air bersih)


= kapasitas pengolahan + kebutuhan air untuk instalasi + kehilangan air
= 191,775 + 19,18 + 57,53
= 268,485 l/dt
SISTEM
SISTEMPENYEDIAAN
PENYEDIAANAIR
AIRMINUM
MINUM

1. unit air baku,


2. unit produksi,
Perpipaan 3. unit distribusi,
4. unit pelayanan, dan
5. unit pengelolaan

1. sumur dangkal,
2. sumur pompa tangan,
3. bak penampungan air hujan,
Non Perpipaan 4. terminal air,
5. mobil tangki air,
6. instalasi air kemasan, dan
7. Bang. perlindungan mata air
PENYELENGGARAAN
PENYELENGGARAANPENGEMBANGAN
PENGEMBANGAN
SISTEM
SISTEMPENYEDIAAN
PENYEDIAANAIR
AIRMINUM
MINUM(SPAM)
(SPAM)

Sistem penyediaan air minum (SPAM)


diselenggarakan secara terpadu
dengan pengembangan prasarana dan
sarana sanitasi yang berkaitan dengan
air minum untuk menjamin
keberlanjutan fungsi penyediaan air
minum dan terhindarnya air baku dari
pencemaran air limbah dan sampah.
TAHAPAN
TAHAPAN PENYELENGGARAAN
PENYELENGGARAAN
PENGEMBANGAN
PENGEMBANGAN SPAM
SPAM

Pelibatan 1. Perencanaan
masyarakat • Rencana Induk
dalam bentuk : • Studi Kelayakan
- Sosialisasi • Perencanaan Teknis
- Konsultasi
2. Pelaksanaan Konstruksi
-O&P
(operasi &
3. Pengelolaan
pemeliharaan) 4. Pemeliharaan dan Rehabilitasi
- Monev 5. Pemantauan dan Evaluasi
(monitoring &
evaluasi - non
fisik)
PEMBIAYAAN
PEMBIAYAANDAN
DANTARIF
TARIF

Perhitungan dan penetapan tarif air minum


harus didasarkan pada prinsip-prinsip:
1. keterjangkauan dan keadilan
2. mutu pelayanan
3. efisiensi pemakaian air
4. transparansi dan akuntabilitas
5. perlindungan air baku
PEMBIAYAAN
PEMBIAYAANDAN
DANTARIF
TARIF

Komponen biaya yang diperhitungkan dalam


perhitungan tarif meliputi:
1. Biaya operasi dan pemeliharaan
2. Biaya depresiasi/amortisasi
3. Biaya bunga pinjaman
4. Biaya-biaya lain
5. Keuntungan yang wajar
Diagram Alir Sistim Pengolahan Air Minum
Air Baku

Air baku banyak Screening


mengandung partikel
tersuspensi & diskrit
Prasedimentasi

Prechlorinasi PAC Adsorption

Bahan anorganik
terlarut
Aerasi Gas Buang

Presipitasi

Partikel koloid
Koagulasi

Flokulasi

Lumpur
Suspensi kimia Sedimentasi

Filtrasi Thickener

Bahan organik
terlarut Carbon Bed Thickener

Anorganik Reverse Osmosis Ion Exchange Elektrodialysis Cake Filter

Dryer
Mikrobiologi /
Desinfeksi Ozonasi Post Chlorinasi

Gas buang Disposal

Air Bersih
Diagram Pengolahan Air Yang Mengandung Kekeruhan Tinggi,
Bau Dan Rasa

Screen

Prasedimentasi

Bak Pengaduk Dg Baffle

Bak Sedimentasi

Kapur Alum

Activated Carbon Activated Carbon

Floculator Clarifier Floculator Clarifier

Blending Tank

PAC

Bak Sedimentasi

FIlter

Post Chlorinasi

Soda Ash
Metoda Pengolahan Polutan Air
No. Parameter Metode Pengolahan

1. Warna a. Koagulasi dan filtrasi (dengan karbon aktif / activated carbon)


b. Oksidasi dengan klorine atau ozone

2. Kekeruhan Koagulasi dan filtrasi

3. Rasa dan bau a. Adsorpsi dengan karbon aktif d. Ozonisasi


b. Koagulasi dan filtrasi e. Aerasi
c. Klorinasi f. Penambahan chlorine dioksida (ClO2)

4. Kesadahan (Ca & Mg) a. Presipitasi sebagai Mg(OH)2 atau CaCO3 dengan penambahan lime
(Ca(OH)2) dn soda ash (Na2(CO)3)
b. Ion exchange

5. Besi (Fe) dan Mangan (Mn) Oksidasi dan presipitasi

6. Na, K, SO4, Cl, NO3 Desalinasi

7. pH Koreksi pH dengan penambahan asam atau basa

8. Senyawa phenol a. Penambahan chlorine dioksida


b. Penambahan ozone
c. Activated carbon
9. Hidrogen sulfida a. Aerasi pada kondisi asam
b. Chlorination atau ozonization
c. Presipitasi dengan garam ferrous untuk membentuk ferrous sulfate
10. Karbondioksida (CO2) a. Aerasi
b. Konversi menjadi bikarbonat dengan penambahan alkali (basa)

11. Lead Presipitasi pada kondisi basa

12. Arsenic (As) a. Koagulasi dan filtrasi


b. Pertukaran ion (ion exchange) dengan activated alumina

13. Fluoride a. Presipitasi dengan magnesium dengan lime berlebih


b. Desalinasi

14. Trace organics, herbisida, insektisida Adsorpsi


Isu Strategis dan Permasalahan
Pengembangan SPAM

• Peningkatan cakupan dan kualitas


• Pendanaan
• Kelembagaan dan perundang-
undangan
• Air Baku
• Peran masyarakat
Isu Strategis dan Permasalahan
Pengembangan SPAM

• Peningkatan cakupan dan kualitas


– Peningkatan cakupan layanan belum dapat mengimbangi
perkembangan penduduk
– SPAM non perpipaan berkembang lebih pesat daripada
SPAM perpipaan
– Tingkat kehilangan sistem perpipaan 10%-50%
– SPAM perpipaan masih terbatas untuk masyarakat
menengah ke atas, masyarakat miskin belum memadai dan
harus membayar mahal
– Ketersediaan data cakupan dan akses belum memadai
– Kontaminasi pada jaringan distribusi
– Masih tingginya akses air minum yang tidak aman
Isu Strategis dan Permasalahan
Pengembangan SPAM

• Peningkatan cakupan dan


kualitas
• Pendanaan
– Kesulitan pendanaan untuk pengembangan,
operasional dan pemeliharaan karena masih
rendahnya tarif dan tingginya beban hutang
– Investasi lebih tergantung pada pinjaman luar negeri
daripada mengoptimalkan sumber pendanaan dalam
negeri, potensi masyarakat dan dunia usaha/swasta
– Komitmen dan prioritas pendanaan dari pemerintah
daerah dalam pengembangan SPAM masih rendah
Isu Strategis dan Permasalahan
Pengembangan SPAM

• Peningkatan cakupan dan kualitas


• Pendanaan
• Kelembagaan dan perundang-undangan
• Air Baku
– Kapasitas daya dukung air baku semakin terbatas
– Kualitas sumber air baku semakin menurun akibatnya kurangnya
upaya konservasi dari pengguna
– Peraturan perijinan penggunaan air baku yang tidak selaras secara
vertikal  timbul konflik
– Konflik kepentingan akibat alokasi penggunaan air baku yang belum
mantap
Isu Strategis dan Permasalahan
Pengembangan SPAM

• Peningkatan cakupan dan


kualitas
• Pendanaan
• Kelembagaan dan perundang-
undangan
• Air Baku
• Peran masyarakat
– Air masih dipandang sebagai benda sosial
– Potensi yang ada pada masyarakat dan dunia usaha
belum sepenuhnya diberdayakan
– Fungsi pembinaan belum menyentuh masyarakat yang
mencukupi kebutuhannya sendiri
Tantangan Pengembangan SPAM

• Tantangan Internal
– Peningkatan cakupan antara lain penurunan kebocoran;
optimalisasi kapasitas unit produksi dan pemenuhan kriteria
kualitas air minum
– Penerapan tarif dengan prinsip full cost recovery
– Penyelenggaraan SPAM yang profesional  operasionalisasi
peraturan normatif dan sertifikasi keahlian SDM penyelenggara
SPAM
– Pemenuhan kualitas dan kuantitas air baku
– Pemberdayaan potensi masyarakat dan swasta secara optimal
Tantangan Pengembangan SPAM

• Tantangan Internal
• Tantangan Eksternal
– Tuntutan pembangunan yang berkelanjutan dengan pilar:
ekonomi, sosial dan lingkungan hidup
– Tuntutan penerapan Good Governance melalui demokratisasi yang
menuntut pelibatan masyarakat dalam proses pembangunan
– Komitmen terhadap kesepakatan Millennium Development Goals
(MDGs) 2015 dan Protocol Kyoto dan Habitat, dimana
pembangunan perkotaan harus berimbang dengan pembangunan
pedesaan
– Tuntutan peningkatan ekonomi dengan pemberdayaan potensi
lokal dan masyarakat, serta peningkatan peran serta dunia usaha,
swasta
– Kondisi keamanan dan hukum nasional yang belum mendukung
iklim investasi yang kompetitif
Kebijakan - Strategi - Program

Kebijakan 1 Strategi 1
Peningkatan Mengembangkan SPAM dalam
cakupan dan rangka pemenuhan kebutuhan
kualitas air pelayanan minimal terutama
minum bagi untuk masyarakat
seluruh berpenghasilan rendah
masyarakat
Program:
Indonesia
Bantuan fasilitas, bantuan teknis, bantuan
program penyehatan PDAM.
Bantuan fisik pembangunan baru SPAM dan
pengambangan SPAM
Kebijakan - Strategi - Program

Kebijakan 1 Strategi 2
Peningkatan Mengembangkan aset
cakupan dan manajemen SPAM dalam rangka
kualitas air meningkatkan efisiensi dan
minum bagi efektifitas pengelolaan
seluruh Program:
masyarakat Bantuan teknis penyusunan program dan studi
Indonesia kelayakan, bantuan prog penurunan kehilangan
air.
Bantuan fisik pengambangan SPAM melalui
kerjasama regional
Kebijakan - Strategi - Program

Kebijakan 1 Strategi 3
Peningkatan Meningkatkan dan memperluas
cakupan dan akses air yang aman melalui
kualitas air nonperpipaan terlindungi bagi
minum bagi masyarakat berpenghasilan
seluruh rendah
masyarakat
Program:
Indonesia
Bantuan teknis/fisik pengembangan non
perpipaan baru, bantuan program peningkatan
prasarana air minum menjadi terlindungi.
Kebijakan - Strategi - Program

Kebijakan 1 Strategi 4
Peningkatan Mengembangkan penyediaan air
cakupan dan minum yang terpadu dengan
kualitas air sistem sanitasi
minum bagi
seluruh Program:
masyarakat Bantuan teknis penyusunan rencana induk air
Indonesia minum terpadu sanitasi dan penyusunan studi
kelayakan
Kebijakan - Strategi - Program

Kebijakan 1 Strategi 5
Peningkatan Mengembangkan pelayanan air
cakupan dan minum dengan kualitas yang
kualitas air sesuai dengan standar baku
minum bagi mutu
seluruh
Program:
masyarakat
Bantuan program menjadi standar SNI, bantek
Indonesia peningkatan pelayanan dan kualitas layanan
sesuai NSPM dan standar Depkes
Bantek pengawasan kualitas air minum dan
bimbingan teknis konstruksi SPAM individual/
komunal
Kebijakan - Strategi - Program

Kebijakan 1 Strategi 6
Peningkatan Mengembangkan sistem
cakupan dan informasi dan pendataan dalam
kualitas air rangka monitoring dan evaluasi
minum bagi kinerja pelayanan air minum
seluruh
masyarakat
Program:
Indonesia
Bantek penyusunan dan validasi database
cakupan layanan air minum, bantek diklat
teknis SDM.
Kebijakan - Strategi - Program

Kebijakan 2 Strategi 1
Pengembangan Mengembangkan sumber
pendanaan alternatif pembiayaan melalui
untuk
penciptaan sistem pembiayaan
penyelenggaraa
n SPAM dari dan pola investasi
berbagai
sumber secara Program:
optimal Bantek fasilitasi peningkatan pendanaan, dan
pengembangan pola pembiayaan melalui skema
Water Fund
Kebijakan - Strategi - Program

Kebijakan 2 Strategi 2
Pengembangan Mengembangkan sumber
pendanaan alternatif pembiayaan melalui
untuk
penciptaan sistem pembiayaan
penyelenggaraa
n SPAM dari dan pola investasi
berbagai
sumber secara Program:
optimal
Bantek penyusunan pre-studi kelayakan
kerjasama pemerintah dan dunia usaha/swasta,
bantuan dana stimulan untuk masyarakat
mandiri, bantek penyusunan pola pembiayaan
melalui koperasi dan masyarakat
Kebijakan - Strategi - Program

Kebijakan 2 Strategi 3
Pengembangan Meningkatkan kemampuan
pendanaan
finansial PDAM
untuk
penyelenggaraa
n SPAM dari Program:
berbagai Bantuan program penyehatan PDAM melalui
sumber secara restrukturisasi penetapan tarif dan hutang.
optimal
Kebijakan - Strategi - Program

Kebijakan 3 Strategi 1
Pengembangan Memperkuat peran dan fungsi
kelembagaan, dinas/instansi di tingkat kab/
peraturan dan
perundang- kota dalam pengembangan
undangan SPAM

Program:
Bantek penyusunan dan penyempurnaan tupoksi
dinas-dinas terkait, bantek peningkatan SDM
(sertifikasi ahli di semua tingkatan, dan
pelatihan OM).
Kebijakan - Strategi - Program

Kebijakan 3 Strategi 2
Pengembangan Menerapkan prinsip good
kelembagaan, governance dan good corporate
peraturan dan
governance terutama untuk
perundang-
undangan penyelenggara atau operator
SPAM

Program:
Bantek peningkatan SDM, peningkatan tata
kelola dan penerapan sistem manajemen mutu,
dan evaluasi kinerja secara periodik.
Bantek penyehatan PDAM
Kebijakan - Strategi - Program

Kebijakan 3 Strategi 3
Pengembangan Melengkapi produk-produk
kelembagaan, peraturan perundangan dalam
peraturan dan
penyelenggaraan SPAM
perundang-
undangan
Program:
Bantek penyusunan kebijakan dan strategi
pengembangan SPAM tk. Propinsi, kab/kota,
penyusunan NSPM, pedoman kerjasama dan
pola investasi.
Kebijakan - Strategi - Program

Kebijakan 4 Strategi 1
Peningkatan Konservasi wilayah sungai dan
penyediaan perlindungan air baku
air baku
secara Program:
berkelanjutan Mengembalikan kapasitas DAS kritis,
peningkatan pengelolaan dan konservasi,
peningkatan efisiensi dan perlindungan air
baku, mendorong pemda untuk membangun
sumur-sumur resapan terutama di daerah
permukiman, gerakan nasional rehabilitasi
hutan dan lahan.
Rehabilitasi situ-situ, waduk dan tandon air.
Kebijakan - Strategi - Program

Kebijakan 4 Strategi 2
Peningkatan Peningkatan dan penjaminan
penyediaan kuantitas dan kualitas air baku
air baku terutama bagi kota metro dan
secara kota besar
berkelanjutan
Program:
Bantek identifikasi kebutuhan air baku dan
pemeliharaan danau dan waduk, bantuan
program penyediaan air baku melalui
pembangunan bendung/intake/embung, saluran
transmisi/jaringan pembawa, rehabilitasi
prasarana, pembangunan sumur.
Kebijakan - Strategi - Program

Kebijakan 4 Strategi 3
Peningkatan Menyediakan air baku bagi
penyediaan daerah-daerah rawan air
air baku
secara Program:
berkelanjutan
Pembuatan waduk/embung, jaringan pembawa,
pembuatan sumur-sumur air tanah, rehabiltasi
situ dan tandon air, mendorong pemda untuk
membangun sumur-sumur resapan terutama di
daerah permukiman.
Kebijakan - Strategi - Program

Kebijakan 4 Strategi 4
Peningkatan Meningkatkan efisiensi dan
penyediaan efektivitas pengelolaan SDA
air baku melalui pendekatan berbasis
secara wilayah sungai atau CAT
berkelanjutan
Program:
Bantuan teknis dan fasilitasi dalam rangka
mendorong kerja sama antardaerah dalam
penyelenggaraan SPAM.
Kebijakan - Strategi - Program

Kebijakan 5 Strategi 1
Peningkatan Meningkatkan pemberdayaan
peran dan masyarakat, khususnya
kemitraan masyarakat berpenghasilan
dunia usaha, rendah
swasta dan
masyarakat Program:
Sosialisasi peran, hak dan kewajiban
masyarakat dalam penyelenggaraan SPAM,
sosialisasi hidup bersih dan sehat.
Penyebarluasan ciri keberhasilan kelompok
masyarakat yang membangun SPAM, sosialisasi
NSPM SPAM berbasis masyarakat
Kebijakan - Strategi - Program

Kebijakan 5 Strategi 2
Peningkatan Menciptakan iklim investasi
peran dan dengan pola insentif dan
kemitraan kepastian hukum
dunia usaha,
swasta dan Program:
masyarakat Meningkatkan kapasitas masyarakat dalam
penyelenggaraan SPAM melalui fasilitasi
kemitraan pemerintah dan dunia usaha/swasta/
masyarakat dalam pengembangan SPAM
Beberapa ProgramPenyediaan Air
Minum dan Sanitasi
• Program Percepatan
Pembangunan Sanitasi
Perkotaan (PPSP)
• Program Nasional Penyediaan
Air Minum dan Sanitasi
Berbasis Masyarakat
(PAMSIMAS)
• Indonesia Sanitation Sector
Development Program (ISSDP)
• Environmental Services
Program (ESP)
Peraturan Pemerintah No. 16/2005 tentang
Pengembangan SPAM (Sistim Penyediaan Air Minum)

Anda mungkin juga menyukai