Anda di halaman 1dari 22

Faktor risiko psikologis dalam kecelakaan adalah pote

nsi pikiran, perasaan, dan perilaku yang mungkin terj


adi sebagai akibat dari peristiwa stres.
• Permasalahan psikologis ataupun stress yang terjad
i pada seseorang digolongkan kedalam 4 bidang keh
idupan yaitu :
PRIBADI
• terjadi masalah keluarga misalnya perceraian, sakit, kematian dalam keluarga, kehilang
an pekerjaan, kecelakaan, pindah ke tempat yang baru
• Alkohol / penyalahgunaan obat
• Masalah keuangan
• Pernikahan
• Kelahiran anak
1. • Sekolah / kelulusan
2. PEKERJAAN
3. • Pekerjaan Baru / transfer pekerjaan / promosi peker;jaan
4. • Adanya tanggung jawab Baru / harapan baru yang harus dipenuhi
5. • Adanya Pemotongan / perampingan tenaga kerja yang membuat beberapa teman k
ehilangan pekerjaannya
6. • Masalah dengan rekan kerja atau supervisor (pelecehan, perbedaan budaya)
3. SOSIAL
• Bencana alam: Api, banjir, gempa bumi, dll
• Terjadi Pencurian, perampokan, kerusuhan, penculikan
• terjadinya depresi
4. PENULARAN:
Penularan adalah Reaksi terhadap suatu peristiwa yang tid
ak berhubungan dengan diri sendiri seperti : Membaca tent
ang bencana / cakupan televisi yang membuat seseorang
menjadi sangat khawatir, Bencana yang menimpa teman at
au saudara, melaporkan bencana
Bahaya dapat dibagi menjadi beberapa macam yaitu :
1. Bahaya fisik
Kebisingan,suhu ekstrim,cahaya yang terlalu suram atau terlalu
terang
2. Bahaya kimia
Gas yang beracun, uap panas, debu yang terlalu banyak diruang
an kerja
3. Bahaya biologi
Bakteri,virus dan jamur
• 4. Bahaya psikososial
Potensi bahaya psikososial (psychosocial hazard) menurut def
inisi dari International Labour Organization (ILO, 1986)

Bahaya psikososial kerja dapat didefinisikan sebagai a


spek dari desain kerja, organisasi kerja dan manajem
en kerja, serta segala aspek yang behubungan denga
n lingkungan sosial kerja yang berpotensi dapat meny
ebabkan gangguan pada psikologi dan fisik –  fisiologi
pekerja
• Psikososial adalah hubungan antara kondisi sosial se
seorang atau pekerja dengan kesehatan mental/em
osionalnya.
• Hazard psikososial adalah suatu bentuk bahaya yan
g dapat mengancam kesehatan mental para pekerja
dan risiko penurunan produktifitas pekerja.
The internasional labour organizational (1986), mend
efinisikan bahaya kerja (work hazard) adalah suatu su
mber potensi kerugian atau suatu situasi yang berhu
bungan dengan pekerja , pekerjaan dan lingkungan k
erja yang berpotensi menyebabkan kerugian / gangg
uan.

Bahaya psikososial

• Komunikasi yang buruk dengan atasan maupun dengan re


kan kerja
• Jam kerja yang panjang dan tidak adanya rotasi sift kerja
• Aturan perusahan yang tidak jelas
• Beban kerja yang berlebihan
• Kurang lengkapnya peralatan kerja serta sarana dan fasilit
as kerja
• Pengawasan kerja yang kurang memadai
• Tidak diikutsertakan dalam pengambilan keputusan
• Perkembangan karir
Potensi bahaya psikososial di tempat kerja antara lain sebag
ai berikut:

Jenis
Contoh
Job content
Kurangnya variasi atau pendeknya siklus kerja, kerja yang dibagi dalam bagian-bagian kec
il atau kurang bermakna, kemampuan pekerja lebih tinggi dibandingkan tugas yang diberi
kan kepadanya, ketidakpastian status pekerjaan, pekerjaan yang secara rutin harus berint
eraksi dengan berbagai karakter manusia.
Beban kerja dan kecepatan kerja
Beban kerja berlebih atau kurang, kecepatan mesin (mechine pacing), terus-menerus ber
hadapan dengan tenggat waktu yang singkat (continually subject to deadlines).
Jadwal kerja
Kerja gilir, kerja malam , jadwal kerja yang tidak fleksibel, jam kerja yang tidak pasti, jam k
erja panjang, unsociable hours.
Kontrol
• Pertisipasi rendah dalam  pengambilan keputusan, tidak ada pengendalian terhadap be
ban kerja dan kecepatan kerja, dll.
Potensi bahaya psikososial di tempat kerja antara lain
sebagai berikut:
Lingkungan dan peralatan
Ketersediaan peralatan yang tidak memadai, peralatan yang kurang cocok, at
au pemeliharaan peralatan yang tidak memadai, keadaan lingkungan kerja ya
ng penuh sesak, pencahayaan yang buruk, bising berlebihan.
Budaya dan fungsi organisasi
Komunikasi yang buruk, kurangnya dukungan untuk pemecahan masalah dan
pengembangan diri.
Hubungan antar pribadi di tempat kerja
Isolasi social atau fisik, hubungan yang buruk dengan atasan, konflik antarpri
badi, kurangnya dukungan social, bullying, pelecehan
Peran dalam organisasi
Ketidakjelasan peran (role ambiguity), konflik peran (role conflict), dan adany
a tanggung jawab terhadap orang-orang (responsibility for people)
Pengembangan karir
• Karir yang tidak jelas dan mandek, kurang promosi atau promosi berlebiha
n, bayaran yang buruk, ketidakamanan pekerjaan (job insecurity).
penyebab kecelakaan kerja k
arena faktor psikososial
• Mengambil Jalan Pintas
• Percaya diri yang berlebih
• Memulai tugas dengan instruksi yang tidak tuntas: Untuk melakukan pekerjaan de
ngan aman dan benar pertama kali Anda perlu informasi yang tuntas.
• Kerapian yang buruk: ketika klien, manajer, atau petugas keselamatan melewati ar
ea kerja Anda, kerapian adalah indikator yang akurat menilai perilaku seseorang te
ntang qualitas, produktifitas dan keselamatan.
• Tidak memperdulikan prosedur keselamatan
• Ganguan mental dari pekerjaan: memiliki hari yang buru di rumah dan cemas den
gan permasalahan dirumah ketika di tempat kerja adalah kombinasi yang berbaha
ya. Mental yang jatuh dapat membuat fokus anda buyar untuk mengikuti prosedu
r kerja aman.
• Gagal merencanakan pekerjaan: Bekerja dengan tergesa-gesa saat memulai pekerj
aa, atau tidak berfikir tentang proses kerja dapat berbahaya. Lebih baik merencan
akan pekerjaan anda kemudian bekerjalah sesuai recana tersebut.
KEMAMPUAN MENDETEKSI GANGGUAN PSIKOLOGIS

• Faktor yang paling menonjol yang mengganggu dengan ber


hasil mengelola stres adalah rasa kehilangan kontrol. Semak
in seseorang merasa kehilangan kontrol, semakin besar ting
kat stres. Perasaan out-of-kontrol dapat mengakibatkan kebi
ngungan, yang mengakibatkan peningkatan diri yang negatif
serta timbulnya kecemasan. Rasa frustasi yafrustmpengaru
hi tingkat konsentrasi dapat menyebabkan pengambilan risi
ko yang tidak perlu, kurangnya perhatian dengan menjadi te
rlalu berhati-hati dan ragu-ragu.Keraguan, ketidakpastian, d
an tingkat kecemasan kemudian dapat meningkat lebih lanj
ut, mempercepat siklus stres yang tidak sehat dan meningk
atkan kontribusi terhadap risiko kecelakaan.
Tanda yang mungkin terjadi ketika seseor
ang berada dalam lingkaran stress yaitu
:
adanya perasaan ketakutan Kebingungan dan kecemasan
• Terlalu sibuk dengan masalah sehingga mengabaikan rekan
kerja yang lain
• Proses Duka pada diri sendiri yang disebabkan oleh masala
h keluarga dll
• negative thinking
• merasa terisolasi terasing sehingga membutuhkan perhatia
n yang lebih banyak
• Takut akan pembalasan
• • Takut menunjukkan kelemahan
Reaksi mungkin terjadi ketika seseorang
berada dalam lingkaran stress yaitu :
Trauma yang berkepanjangan
- terkurasnya energy dan pikiran sehingga membuat tubuh menjadi lemah
- kecemasan, Apatis, mati rasa emosional
- Timbulnya berbagai macam penyakit akibat kebanyakan pikiran misalnya
Sakit kepala, mual, pusing ataupun Penyakit ringan lainnya.
- Sulit berkonsentrasi terhadap sustu pekerjaan
- Kebingungan, pelupa, insomnia
- mimpi buruk
- penggunaan Obat- obatan yang meningkat dan penggunaan alkohol
• - kecerobohan, sering marah Merasa kewalahan, Gugup ataupun sering
ketiduran.
Perilaku yang berkontribusi te
rhadap terjadinya kecelakaan
Perubahan dapat mempengaruhi sikap
- Mood perubahan, perubahan suasana hati
- Penarikan diri lingkungan sosial
- memaksakan keceriaan dalam kehidupan sehari - hari
- reaksi berlebihan terhadap situasi serta kemarahan yang berlebihan
- kelesuan
• melamun
• Kelambatan tanpa adanya alasan yang jelas
• penggunaan hari libur yang berlebihan
• menggunakan jam makan siang yang lebih dan kembali dengan bau minuman keras
• panggilan telepon pribadi; konduksi bisnis pribadi yang mengganggu pekerjjaan
• • bekerja dengan berlebihan
Aspek dari hazard psikososial sendiri membahas 2 aspek yaitu
job content (beban kerja,desain tugas,jadwal kerja, dan perala
tan kerja ) dan job context (hubungan interpersonal,perkemba
ngan karir serta kebijakan dan pengawasan).
Perkembangan Karir
• Dengan adanya ganjaran yang berupa promosi dapat
meningkatkan produktifitas bagi karyawan atau peker
janya.
• Agar para pekerja mendapatkan promosi maka peran
tempat kerja adalah dengan meningkatkan SDM mela
lui pelatihan dan penilaian kerja seseorang atau peker
ja penting dalam pengembangan karir.
• Kurang baiknya sistem pengembangan karir yang diha
rapkan para pekerja dapat menjadi sumber hazard psi
kososial , terutama sekali pada tempat kerja yang me
nitikberatkan hubungan antara pengembangan karir
dan kemampuan atau kompensasi dari para pekerja.
Kebijakan Dan Pengawasan
• Kebijakan dan pengawasan bersumber pada manajemen puncak atau pim
pina organisasi.
• Dalam setiap pembuatan kebijakan dibutuhkan partisipasi aktif dari setia
p anggota karena keputusan yang dihasilkan akan dirasakan semua pihak.
• Kemampuan pengawas dianggap sebagai figur teladan bagi karyawan unt
uk melaksanakan pekerjaan.
• Agar dapat memenuhi tuntutan tempat kerja , karyawan atau pekerja me
mbutuhkan bimbingan, arahan dan bantuan dari atasan atau supervisor.
• Jika karyawan tidak diberikan pengawasan yang sesuai dan tepat maka ya
ng akan terjadi adalah kejadian stress kerja pada karyawan , kegelisahan,
depresi , penghargaan diri yang kurang dan meningkatnya gejala penyakit
jantung. Hal lain yaitu pengambilan keputusan terhadap kebijakan yang di
buat harus melibatkan karyawan karena karyawan merupakan pelaksana
kebijakan tersebut.
KINERJA
• Peninjauan terhadap Kinerja serta penelitian terhadap sikap dan kebiasaan tena
ga kerja
• memberikan alternatif perubahan Perilaku untuk berubah kearah yang lebih baik
• Negosiasi, keterampilan mediasi
• Cross-training karyawan luntuk mengenalkan segala sesuatu yang penting agar r
esiko kecelakaan dapat diminimalisir

KEBIJAKAN
• memberikan kebijakan secara tertulis
• Memberikan kelas, informasi program Pelatihan dan kesehatan,
• memberikan Pedoman untuk perilaku yang aman

Pendekatan Yang Dapat Dilakukan Dalam Membant
u Meringankan Stres
Pribadi
Kesadaran akan perbedaan gender dan pola perilaku karyawan
• Kesediaan untuk mengambil risiko
• Kepedulian terhadap keamanan (harus tulus)
• Privasi harus dipastikan terjjaga sehingga seseorang yang menc
eritakan masalahnya menjadi lebih tenang karena rahasianya terj
aga
• Peningkatan kerjasama antara para pekerlja dengan pimpinan
• Kerahasiaan terhadap masalah yang mengakibatkan seseorang s
tres
• • Keterbukaan, kesediaan untuk mendengarkan keluhan ataupu
n permasalahan seseorang
Pengontrolan Bahaya Psikososial
Upaya pegendalian atau pencegahan bahaya resiko, terhadap stress kerja pada
karyawan dapat meningkatkan gejala penyakit jantung. upaya pengendalian :
1. Elimination adalah menghilangkan semua faktor risiko dari process kerja ya
ng menjadi sumber bahaya.
2. Substitution adalah Mengganti hal-hal yang mempunyai pengaruh berbaha
ya terhadap psikis dan fisik pekerja.
3. Minimasi adalah Memperkecil kemungkina timbulnya bahaya.
4. Engineering Control adalah pendekatan secara teknik misalnya : penilaian k
inerja pekerja.
5. Administrative Control adalah pengawasan terhadap keputusan atau perat
uran-peraturan yang telah disepakati bersama.
6. Supervisi atau bertujuan untuk meningkatkan pemahaman pekerja sehingg
a faktor resiko timbulnya bahaya dapat dikurangi
7. PPE  atau APD : Sebagai pelindung antara pekerja dan hal-hal pencetus bah
aya dengan pemahaman pekerja yang baik dan pendekatan diri terhadap li
ngkungan dan tuhannya.

Anda mungkin juga menyukai