Jenis
Contoh
Job content
Kurangnya variasi atau pendeknya siklus kerja, kerja yang dibagi dalam bagian-bagian kec
il atau kurang bermakna, kemampuan pekerja lebih tinggi dibandingkan tugas yang diberi
kan kepadanya, ketidakpastian status pekerjaan, pekerjaan yang secara rutin harus berint
eraksi dengan berbagai karakter manusia.
Beban kerja dan kecepatan kerja
Beban kerja berlebih atau kurang, kecepatan mesin (mechine pacing), terus-menerus ber
hadapan dengan tenggat waktu yang singkat (continually subject to deadlines).
Jadwal kerja
Kerja gilir, kerja malam , jadwal kerja yang tidak fleksibel, jam kerja yang tidak pasti, jam k
erja panjang, unsociable hours.
Kontrol
• Pertisipasi rendah dalam pengambilan keputusan, tidak ada pengendalian terhadap be
ban kerja dan kecepatan kerja, dll.
Potensi bahaya psikososial di tempat kerja antara lain
sebagai berikut:
Lingkungan dan peralatan
Ketersediaan peralatan yang tidak memadai, peralatan yang kurang cocok, at
au pemeliharaan peralatan yang tidak memadai, keadaan lingkungan kerja ya
ng penuh sesak, pencahayaan yang buruk, bising berlebihan.
Budaya dan fungsi organisasi
Komunikasi yang buruk, kurangnya dukungan untuk pemecahan masalah dan
pengembangan diri.
Hubungan antar pribadi di tempat kerja
Isolasi social atau fisik, hubungan yang buruk dengan atasan, konflik antarpri
badi, kurangnya dukungan social, bullying, pelecehan
Peran dalam organisasi
Ketidakjelasan peran (role ambiguity), konflik peran (role conflict), dan adany
a tanggung jawab terhadap orang-orang (responsibility for people)
Pengembangan karir
• Karir yang tidak jelas dan mandek, kurang promosi atau promosi berlebiha
n, bayaran yang buruk, ketidakamanan pekerjaan (job insecurity).
penyebab kecelakaan kerja k
arena faktor psikososial
• Mengambil Jalan Pintas
• Percaya diri yang berlebih
• Memulai tugas dengan instruksi yang tidak tuntas: Untuk melakukan pekerjaan de
ngan aman dan benar pertama kali Anda perlu informasi yang tuntas.
• Kerapian yang buruk: ketika klien, manajer, atau petugas keselamatan melewati ar
ea kerja Anda, kerapian adalah indikator yang akurat menilai perilaku seseorang te
ntang qualitas, produktifitas dan keselamatan.
• Tidak memperdulikan prosedur keselamatan
• Ganguan mental dari pekerjaan: memiliki hari yang buru di rumah dan cemas den
gan permasalahan dirumah ketika di tempat kerja adalah kombinasi yang berbaha
ya. Mental yang jatuh dapat membuat fokus anda buyar untuk mengikuti prosedu
r kerja aman.
• Gagal merencanakan pekerjaan: Bekerja dengan tergesa-gesa saat memulai pekerj
aa, atau tidak berfikir tentang proses kerja dapat berbahaya. Lebih baik merencan
akan pekerjaan anda kemudian bekerjalah sesuai recana tersebut.
KEMAMPUAN MENDETEKSI GANGGUAN PSIKOLOGIS
KEBIJAKAN
• memberikan kebijakan secara tertulis
• Memberikan kelas, informasi program Pelatihan dan kesehatan,
• memberikan Pedoman untuk perilaku yang aman
•
Pendekatan Yang Dapat Dilakukan Dalam Membant
u Meringankan Stres
Pribadi
Kesadaran akan perbedaan gender dan pola perilaku karyawan
• Kesediaan untuk mengambil risiko
• Kepedulian terhadap keamanan (harus tulus)
• Privasi harus dipastikan terjjaga sehingga seseorang yang menc
eritakan masalahnya menjadi lebih tenang karena rahasianya terj
aga
• Peningkatan kerjasama antara para pekerlja dengan pimpinan
• Kerahasiaan terhadap masalah yang mengakibatkan seseorang s
tres
• • Keterbukaan, kesediaan untuk mendengarkan keluhan ataupu
n permasalahan seseorang
Pengontrolan Bahaya Psikososial
Upaya pegendalian atau pencegahan bahaya resiko, terhadap stress kerja pada
karyawan dapat meningkatkan gejala penyakit jantung. upaya pengendalian :
1. Elimination adalah menghilangkan semua faktor risiko dari process kerja ya
ng menjadi sumber bahaya.
2. Substitution adalah Mengganti hal-hal yang mempunyai pengaruh berbaha
ya terhadap psikis dan fisik pekerja.
3. Minimasi adalah Memperkecil kemungkina timbulnya bahaya.
4. Engineering Control adalah pendekatan secara teknik misalnya : penilaian k
inerja pekerja.
5. Administrative Control adalah pengawasan terhadap keputusan atau perat
uran-peraturan yang telah disepakati bersama.
6. Supervisi atau bertujuan untuk meningkatkan pemahaman pekerja sehingg
a faktor resiko timbulnya bahaya dapat dikurangi
7. PPE atau APD : Sebagai pelindung antara pekerja dan hal-hal pencetus bah
aya dengan pemahaman pekerja yang baik dan pendekatan diri terhadap li
ngkungan dan tuhannya.