Alergi Pada Anak
Alergi Pada Anak
Setiap tenaga kesehatan maupun orangtua pasti pernah mendengar kata alergi.
Namun pengertian alergi sendiri bisa berbeda antara tenaga kesehatan dan orangtua
.
Sebenarnya, alergi adalah salah satu jenis gangguan dari sistem kekebalan.
Pada Alergi, sistem kekebalan memiliki sensitivitas yang berlebihan
terhadap bahan/zat/protein asing yang bagi individu lain tidak
berbahaya
Penyakit alergi penting karena : (1) Angka kejadian meningkat; dan (2).
Dapat merugikan tumbuh kembang anak
Yang menjadi masalah adalah “apakah kasus tersebut memang benar-benar eksim,
pilek, asma, migrain, artritis, anafilaktik?”
Para Bidan maupun Perawat perlu bantuan dokter untuk mengkonfirmasi bahwa
“benar kasus tersebut memang eksim, pilek, asma, migrain, artritis, anafilaktik”
03/11/20
(1). Menjelaskan tabel isian di Kartu deteksi dini UKK Alergi Imunologi
IDAI yang Memuat nilai risiko keluarga pada ayah, ibu, dan
saudara kandung
(2). Menjelaskan penentukan risiko alergi pada anak
Nilai 0 : Risiko Kecil (5-15%)
Nilai 1-3 : Risiko Sedang (20-40%)
Nilai 4-6 : Risiko Tinggi (50-80%)
03/11/20
Bila semua keterangan yang didapat meragukan, atau gejala/tanda tidak jelas atau
tidak spesifik, maka uji kulit atau pemeriksaan laboratorium. Yang memberi surat
permintaan uji kulit atau pemeriksaan laboratorium adalah dokter.
03/11/20
Bila orang tua mengatakan: “Anak saya selalu mengalami gejala seperti ini setelah
mengkonsumsi susu sapi”, maka orang tua dapat menduga bahwa anaknya
menderita alergi susu sapi. Untuk memastikan penyebab, orang tua harus melakukan
pantang makan (eliminasi) susu sapi dan produk makanan yang mengandung susu
sapi selama 3 minggu. Bila dalam 3 minggu secara konsisten gejala menghilang, harus
dilanjutkan dengan mengkonsumsi kembali susu sapi (provokasi) setiap hari selama 1
minggu. Bila dalam 1 minggu masa provokasi gejala timbul lagi boleh dikatakan
bahwa si anak memang alergi terhadap susu sapi. Bila dalam masa eliminasi tetap
timbul gejala atau kemungkinan anak juga menderita alergi terhadap makanan
lainnya atau menderita alergi selain makanan, misalnya bulu binatang dan debu
rumah. Metode eliminasi dan provokasi ini dapat diterapkan pada semua jenis
03/11/20
Untuk orang tua yang mengeluh: “Anak saya sering pilek setelah memelihara
kucing”, maka orang tua dapat menduga bahwa anaknya menderita alergi kucing.
Untuk memastikan bahwa penyebabnya memang kucing, maka kucing harus
dieliminasi dari rumah selama 3 minggu. Bila dalam 3 minggu tersebut secara
konsisten gejala menghilang, segera dilanjutkan dengan memelihara lagi kucing
lselama 1 minggu. Bila dalam 1 minggu anak tinggal dalam satu rumah bersama
kucing dan gejala timbul lagi, boleh dikatakan bahwa si anak memang alergi terhadap
kucing.
03/11/20
Yang agak sulit adalah bila orang tua mengatakan: “Anak saya gejala batuknya
semakin parah bahkan kadang kala disertai sesak bila berada di dekat orang yang
sedang menyapu lantai atau di dekat pembantu yang sedang geblok-geblok
kasur/bantal kapuk”, maka orang tua dapat menduga bahwa anaknya menderita
alergi debu rumah. Cara memastikan bahwa si anak alergi debu rumah adalah
melakukan tes alergi, misalnya dengan cara uji kulit atau pemeriksaan laboratorium.
Yang memberi surat permintaan untuk tes alergi ini adalah dokter.