KELOMPOK 6
KELAS 5B KEPERAWATAN
Pengertian
Metode non farmakologi yang terbukti efektif dalam meringankan nyeri adalah
imajinasi terpimpin. Menurut Potter PG and Perry AG(2006) imajinasi terpimpin
merupakan teknik relaksasi yang dapat memberikan control pada pasien sehingga
memberikan kenyamanan fisik dan mental.
Tujuan
Guided Imagery akan memberikan efek rileks dengan menurunkan ketegangan otot
sehingga nyeri akan berkurang. Pasien yang melakukan guided imagery ini
diharuskan berkonsentrasi terhadap imajinasi yang disukai dengan dipimpin oleh
perawat. Guided imagery ini diharapkan akan meningkatkan relaksasi pada
pasien(Johnson.JY,2005)
Manfaat
Imajinasi terpimpin sejak lama dikenal manusia dalam meningkatkan relaksasi
terhadap gangguan fisik maupun mental (Johnson. JY,2005) menurut Perry and Potter
(2006) imajinasi terpimpin memiliki efek relaksasi yang bermanfaat terhadap
kesehatan seseorang antara lain :
Menurunkan nadi, tekanan darah dan pernapasan.
Menurunkan ketegangan otot.
Meningkatkan kesadaran global.
Mengurangi perhatian terhadap stimulus lingkungan.
Membuat tidak adanya perubahan posisi yang volunteer
Meningkatkan perasaan damai dan sejahtera
Menjadikan periode kewaspadaan yang santai, terjaga dan dalam.
Prosedur Tindakan
Terapi guided imagery adalah aplikasinya terhadap pasien memiliki prosedur yang berbeda-beda. Terapi
pada intinya, terapi ini diberikan kepada pasien untuk meningkatkan relaksasi. Keadaan rileks ini akan
mengurangi patologis fisik maupun mental pada pasien. Guided imagery yang diberikan pada pasien
didukung oleh keadaan intern dan ekstern. Keadaan yang intern yang mendukung lancarnya proses terapi ini
adalah salah satunya pasien harus kooperatif dengan perawat tidak mengalami gangguan pendengaran, dan
mudah berkonsentrasi. Keadaan ekstren yang mendukung imajinasi terpimpin adalah lingkungan yang
tenang, nyaman sehingga akan meningkatkan konsentrasi pada saat terapi berlangsung. Menurut Johnson JY
(2005) terapi imajinasi terpimpim memiliki prosedur sebagai berikut :
Kaji suatu imajinasi keadaan yang membuat pasien senang dan rileks seperti suasana keindahan
pegunungan, deburan ombak di pantai, pesona air terjun dan kebersamaan dengan keluarga.
Bombing pasien untuk bernapas secara rileks.
Mulai bombing pasien untuk melakukan relaksi progresif
Bombing pasien untuk memasuki imajinasi yang telah di sepakati di awal dan secara perlahan
mendeskripsikan mengalami imajinasi tersebut.
Selesaikan terpai imajinasi ini dengan menghitung 1 sampai 3 dan bombing pasien untuk mengatakan “sata
rileks !”
Pengertian Nyeri Disminore
Disminore adalah sejumlah ketidaknyamanan selama hari pertama atau hari kedua
menstruasi yang sangat umum terjadi (Perry, 2010).
Menurut (Hendrik, 2006) disminore adalah nyeri pada daerah perut yang mulai terjadi
pada 24 jam sebelum terjadinya perdarahan haid dan dapat bertahan selama 24-36 jam,
meskipun pada umumnya hanya berlangsung 24 jam pertama saat terjadi perdarahan haid.
Disminore merupakan nyeri perut yang berasal dari kram rahim dan terjadi selama
menstruasi (Nugroho & Utomo, 2014).
Disminore terjadi akibat endometrium mengandung prostaglandin dalam jumlah yang
tinggi, akibat pengaruh progesteron selama fase luteal pada siklus menstruasi, sehingga
menyebabkan kontraksi miometrium yang kuat dan mampu menyempitkan pembuluh
darah, menyebabkan iskemia disintegrasi endometrium, peradarahan dan nyeri
(Morgandan Hamilton, 2009).
Klasifikasi Disminore
Menurut (Sukarni & Margareth, 2013) klasifikasi disminore dibagi menjadi dua yaitu:
a) Disminore Primer
1. Pengertian
Disminore primer adalah nyeri haid yang dijumpai tanpa kelainan pada alat-alat genital yang nyata.
Disminore primer terjadi beberapa waktu setelah menarche biasanya setelah 12 bulan atau lebih,
oleh karena siklus-siklus haid pada bulan-bulan pertama setelah menarche umumnya berjenis
anovulator atau bersama-sama dengan permulaan haid dan berlangsung untuk beberapa jam,
walaupun pada beberapa kasus dapat berlangsung beberapa hari.
Rasa nyeri timbul tidak lama sebelumnya atau bersama-sama dengan permulaan haid dan
berlangsung untuk beberapa jam, walaupun pada beberapa kasus dapat berlangsung beberapa hari.
Sifat rasa nyeri adalah kejang berjangkit jangkit, biasanya terbatas pada perut bawah, tetapi dapat
menyebar ke daerah pinggang dan paha.
Rasa nyeri disertai dengan rasa mual, muntah, sakit kepala, diarea dan iritabilitas.1
2. Etiologi
Nyeri yang dirasakan oleh wanita yang mengalami dismenore biasanya hilang timbul, tajam, dan
bergelombang mengikuti arah gerakan rahim menjalar ke pinggang bagian belakang (Price, 2005).
Menurut French (2005),karakteristik nyeri menstruasi berdasarkan derajat nyerinya antara lain:
Nyeriringan yaitu tidak mengganggu aktifitas sehari-hari, dan dapat hilang
dengan istirahat.
Nyeri sedang yaitu sedikit mengganggu aktifitas sehari-hari, dan butuh analgesik
dosis rendah untuk mengurangi nyeri.
Nyeri berat yaitu mengganggu aktifitas sehari-hari, dan butuh analgesik dosis
rendah untuk mengurangi nyeri.
Nyeri sangat berat yaitu tidak dapat beraktifitas, dan tidak dapat hilang dengan
analgesik dosis rendah.
b) Disminore Sekunder
1. Pengertian
Disminore sekunder adalah nyeri menstruasi yang disebabkan oleh
kelainan ginekologi atau kandungan, umumnya terjadi pada wanita
berusia lebih dari 25 tahun. Tipe nyeri dapat menyerupai disminore
primer namun lama nyeri dirasakan melebihi periode menstruasi
dan dapat pula terjadi bukan pada saat menstruasi.
2. Etiologi
Disminore sekunder disebabkan oleh kondisi patologis yang timbul di uterus, tuba
fallopi, ovarium atau pelvis peritoneum. Secara umum, nyeri datang ketika terjadi
proses yang mengubah tekanan di dalam atau di sekitar pelvis, perubahan atau
terbatasnya aliran darah atau karena iritasi peritoneum pelvis. Proses ini
berkombinasi dengan fisiologi normal dari menstruasi sehingga menimbulkan
ketidaknyamanan.
Beberapa patologi panggul ini dapat menyebabkan nyeri :
Endometrisosis
Penyakit radang panggul
Ovarium kista dan tumor
Cervical stenosis atau oklusi
Adenomiosis
Fibroid
Uterine polip
Intrauterin adhesi
Malformasi kongenital
Intrauterin alat kontrasepsi
Septum vagina transverse, sindroma kongesti pelvis
Karakteristik Disminore Sekunder
Tanda dan gejala pada disminore sekunder muncul sesuai penyebabnya. Keluhan
yang biasa muncul adalah gejala pada gastrointestinal, kesulitan berkemih dan
masalah pada punggung. Keluhan menstruasi berat yang disertai nyeri menandakan
adanya perubahan kondisi uterus seperti adenomiosis, myomas atau polip.
Nyeri Disminore
Dalam skala ini, klien menilai nyeri dengan menggunakan skala 0-10. Skala paling
efektif digunakan saat mengkaji intensitas nyeri sebelum dan setelah intervensi
teraupetik.
Gambar 2.1 Skala NRS ( Andarmoyo, 2013 )
Untuk melakukan pengukuran intensitas nyeri pada anak-anak dikembangkan alat yang
dinamakan Oucher. Oucher terdiri dari dua skala yang terpisah yaitu sebuah skala dengan
nilai 0-100 pada sisi sebelah kiri untuk anak-anak yang lebih besardan skala fotografik
enam-gambar pada sisi kanan untuk anak-anak yang lebih kecil. Foto wajah seorang anak
(dengan peningkatan rasa tidak nyaman) dirancang sebagai petunjuk untuk memberi anak-
anak pengertian sehingga dapat memahami makna dan tingkat keparahan nyeri.
Masa remaja ditandai masa pubertas, yaitu waktu seorang anak perempuan mampu
mengalami konsepsi yakni menarche atau menstruasi pertama, dan adanya mimpi basah pada
anak laki - laki. Pubertas adalah waktu terjadinya perkembangan seks sekunder, berlangsung
antara 2-3 tahun. Perubahan pubertas akan mendahului perkembangan seks sekunder yang
pertama. Hormon-hormon steroid adrenal, estrogen, androgen, mempunyai peran penting dalam
perubahan-perubahan yang terjadi pada masa pubertas (Fatia, 2009).
Menurut Ali dan Asrori (2014) perkembangan remaja dibagi menjadi :
Perkembangan inteletual
Perkembangan seksual
Perkembangan emosional
Perkembangan kreativitas
Perkembangan hubungan sosial
Perkembangan nilai,moral dan sikap
EFFECT OF GUIDED IMAGERY RELAXATION ON PREMENSTRUAL
SYNDROME IN ADOLESCENT
Hanna Sriyanti Saragih1, Hotma Sauhur Hutagaol2
1,2Dosen Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Medan
email: hana_riz@yahoo.com
Menstruasi adalah perdarahan secara periodik dan terjadi menurut siklusnya dari rahim. Nyeri menstruasi
adalah nyeri saat menstruasi yang terasa di perut bagian bawah dan muncul sebelum, selama atau setelah
menstruasi. Relaksasi Guided Imagery secara umum sebagai metode yang paling efektif terutama pada pasien
yang mengalami nyeri sehingga perlu dilakukan penelitian pengaruh terapi relaksasi terhadap nyeri. Tujuan
penelitian ini adalah untuk menganalisis perbedaan derajat nyeri menstruasi sebelum dan sesudah dilakukan
relaksasi Guided Imagery. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain quasi
experimental dengan pre and post test control goup design untuk mengetahui pengaruh relaksasi guided
imagery terhadap nyeri menstruasi. Data dianalisa menggunakan uji Mann_Whitney, dan nilai p<0.05
dianggap bermakna secara statistik. Setelah dilakukan relaksasi guided imagery didapati hasil rerata nyeri
menstruasi pada kelompok perlakuan sebesar 2,6 ± 0,5 dan rerata nyeri menstruasi pada kelompok kontrol
sebesar 4,6 ± 0,6. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa relaksasi guided imagery berpengaruh
terhadap nyeri menstruasi.
Affan Novarent
Fakultas Psikologi, Universitas Muhammadiyah Malang
affan_novarenta@yahoo.com
Guided imagery merupakan teknik untuk membimbing dan mengarahkan orang kepada
imajinasi menyenangkan menggunakan audio visual kinestetik. Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui apakah guided imagery efektif untuk mengurangi rasa nyeri saat menstruasi.
Desain yang digunakan adalah eksperimen single case study yang dilakukan pada 3 orang subjek.
Hasil pengukuran dengan menggunakan skala numeric pain distress menunjukkan adanya
penurunan intensitas nyeri menstruasi. Penelitian ini dapat menjadi pengetahuan bagi masyarakat
bahwa guided imagery merupakan salah satu alternatif intervensi dalam mengurangi nyeri
menstruasi.
Menstruasi adalah perdarahan secara periodik dan terjadi menurut siklusnya dari rahim. Nyeri menstruasi adalah
nyeri saat menstruasi yang terasa di perut bagian bawah dan muncul sebelum, selama atau setelah menstruasi.
Relaksasi Imajinasi Terbimbing secara umum sebagai metode yang paling efektif terutama pada pasien yang
mengalami nyeri sehingga perlu dilakukan penelitian pengaruh terapi relaksasi terhadap nyeri menstruasi. Tujuan
penelitian ini adalah untuk menganalisis perbedaan derajat nyeri menstruasi sebelum dan sesudah dilakukan
relaksasi imajinasi terbimbing. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan disain quasi experimental
dengan pre and post test control goup design untuk mengetahui pengaruh relaksasi guided imagery terhadap nyeri
menstruasi pada remaja. Data dianalisa menggunakan uji Mann_Whitney, dan nilai p<0.05 dianggap bermakna
secara statistik. Setelah dilakukan relaksasi imajinasi terbimbing didapati hasil rerata nyeri menstruasi pada
kelompok perlakuan sebesar 2,6 ± 0,5 dan rerata nyeri menstruasi pada kelompok kontrol sebesar 4,6 ± 0,6. dari
hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa relaksasi imajinasi terbimbing berpengaruh terhadap nyeri menstruasi.