Anda di halaman 1dari 23

EVALUASI DALAM

PROSES ASUHAN Ns. Sutejo, M.Kep.,


Sp.Kep.J

KEPERAWATAN
EVALUASI
Evaluasi mengacu pada penilaian, tahapan dan perbaikan. Perawat menemukan
penyebab mengapa suatu proses keperawatan dapat berhasil atau gagal.
Bagaimana reaksi klien terhadap intervensi yang telah diberikan dan
menetapkan apa yang menjadi sasaran dari rencana keperawatan dapat
diterima
Menetapkan kembali informasi baru yang diberikan kepada klien untuk
mengganti atau menghapus diagnosa keperawatan, tujuan atau intervensi
keperawatan
Menentukan target dari suatu hasil yang ingin dicapai adalah keputusan
bersama antara perawat dan klien
Kemampuan dalam pengetahuan standar asuhan keperawatan, respon klien
yang normal terhadap tindakan keperawatan
EVALUASI
Perencanaan evaluasi memuat kriteria keberhasilan proses dan
keberhasilan proses tindakan keperawatan. Keberhasilan proses
dapat dilihat dengan jalan membandingkan antara proses dengan
pedoman / rencana tersebut.
Sedangkan keberhasilan tindakan dapat dilihat dengan
membandingkan antara tingkat kemandirian pasien dalam
kehidupan sehari-hari dan tingkat kemajuan kesehatan pasien
dengan tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya (fase pengkajian
dan diagnosis).
I. pengkajian

Menentukan kemampuan dan


kebutuhan perawat

II. tujuan

Menentukan kemampuan dan


Mengidentifikasi kebutuhan pasien
tujuan
keperawatan IV. perbandingan

Membandingkan Membandingkan
Mengidentifikasi tindakan pada pasien
kebutuhan pasien tindakan perawat
dengan kriteria dengan kriteria

III. kriteria

Mengembangkan kriteria hasil akhir

Mengembangkan criteria proses

gambar. Model proses evaluasi


TAHAP EVALUASI

Mengukur Pencapaian Tujuan Klien


1. Kognitif (pengetahuan)
 Tujuannya untuk mengidentifikasi pengetahuan spesifik yan diperlukan klien
diajarkan tentang teknik-teknik tertentu.
 Evaluasi kognitif diperoleh dari wawancara atau tes tertulis.

2. Afektif (status emosional)


 Penilaian afektif klien cenderung bersifat subyektif dan sangat sukar dievaluasi.
 Diperoleh dari :
 Observasi secara langsung yaitu perawat mengobservasi ekspresi wajah,
postur tubuh, nada suara dan isi pesn secara non verbal pada waktu melakukan
wawancara.
 Umpan balik dari profesi kesehatan yang lain. Perawat dapat meninformasikan
profesi kesehatan lain untuk memberikan umpan balik (feedback) mengenai
hasil observasi keadaan klien.
3. Psikomotor
 Perubahan fungsi tubuh
 Evaluasi pada komponen perubahan fungsi tubuh mencakup beberapa aspek
status kesehatan klien yang dapat diobservasi.
Penentuan keputusan pada tahap evaluasi
Klien telah mencapai hasil yang sudah ditentukan dalam tujuan
Pada keadaan ini perawat akan mengkaji masalah klien lebih lanjut atau
mengevaluasi kriteria hasil lain.
Klien masih dalam proses mencapai hasil yang ditentukan
Perawat mengetahui keadaan klien pada tahap perubahan kerah
pemecahan masalah.
Klien tidak dapat mencapai hasil yang telah ditentukan
Perawat mencoba untuk menidentifikasi alasan mengapa keadaan atau
masalah ini dapat terjadi.
PELAKSANAAN EVALUASI
Perawat melaksanakan evaluasi sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan.
Sesuai dengan rencana evaluasi maka sasaran evaluasi adalah
sebagai berikut :
1. Proses asuhan keperawatan, berdasarkan kriteria / rencana yang
telah disususn
2. Hasil tindakan keperawatan, berdasarkan criteria keberhasilan
yang elah dirumuskan dalam rencana evaluasi
PELAKSANAAN EVALUASI
Terdapat 3 kemungkinan hasil evaluasi, yaitu :
1. Tujuan tercapai, apabila pasien telah menunjukan
perbaikan/kemajuan sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan
2. Tujuan tercapai sebagian, apabila tujuan itu tidak tercapai secara
maksimal, sehingga perlu dicari penyebabnya dan cara
mengatasinya.
3. Tujuan tidak tercapai, apabila pasien tidak menunjukkan perubahan
(kemajuan) sama sekali bahkan timbul masalah baru. Dalam hal ini
perawat perlu untuk mengkaji secara mendalam, apakah terdapat
data, analisis, diagnosis, tidakan dan faKtor-faktor lain yang tidak
sesuai dengan yang menjadi penyebab tidak tercapainya tujuan.
EVALUASI KEPERAWATAN
Evaluasi mencakup lebih dari pada observasi dan mengukur,
dan harus mampu menyatakan observasi pasien secara
numerik.
Evaluasi juga membuat penilaian berdasrkan satu atau lebih
kriteria, atau memerikasa dan membandingkn standar
pengukuran.
KOMPONEN
1. Formatif
 Tiap selesai melaksanakan tindakan keperawatan
 Evaluasi proses
 Biasanaya berupa catatan perkembangan
2. Sumatif
 Rekap terakhir secara paripurna
 Catatan naratif
 Klien pulang / pindah
Evaluasi dengan pendekatan SOAP :
 Subyektif
 Obyektif
 Analisa : analisa ulang respon dan assesment
(masalah belum teratasi, teratasi sebagian, muncul masalah
baru, teratasi)
 Planning : perawat, klien dan keluarga
(rencana diteruskan, dimodifikasi, dibatalkan dan masalah baru,
selesai/tercapai)

Evaluasi mengacu pada tujuan dan kriteria hasil


CATATAN PERKEMBANGAN
Berisi kemajuan dari pasien pada tiap masalah yang telah
dilakukan tindakan
Format : Diagnosa keperawatan, Tindakan, SOAP
KONSEP DISCHARGE
PLANNING
Suatu proses dimulainya pasien mendapatkan pelayanan
kesehatan yang diikuti dengan kesenambungan perawatan baik
dalam proses penyembuhan maupun dalam mempertahankann
derajat kesehatannya sampai pasien merasa siap untuk kembali ke
lingkungna (Roshdal & Kowalski, 2008)
Proses mengidentifikasi dan menyiapkan kebutuhan pelayanan
kesehatan pada klien yang dirawat inap disuatu institusi pelayanan
kesehata
TUJUAN DISCHARGE
PLANNING
1. Segera mengidentifikasi kebutuhan discharge klien
2. Berkooordinasi waktu discharge planning selama dirawat di
rumah sakit sehingga kebutuhan kline terpenuhi
3. Meningkatkan kontinuitas perawatan, meningkatkan
kualitas perawatan dan memaksimalkan sumber daya
pelayanan kesehatan
MANFAAT DAN
KEUNTUNGAN DISCHARGE
PLANNING
Bagi Klien:
1. Dapat memenuhi kebutuhan klien
2. Merasakan bahwa dirinya adalah bagiperawatan sebagai bagian aktif
dan dari proses perawatan sebagai bagian yang aktif dan bukan objek
yang tidak berdaya
3. Menyadari haknya untuk dipenuhi segala kebutuhannya
4. Merasa nyaman untuk kelanjutan perawatannya dan memperoleh
support sebelum timbulnya masalah
5. Dapat memilih prosedur perawatannya
6. Mengerti apa yang terjadi pada dirinya dan mengetahui siapa yang
dapat dihubunginya
Bagi Perawat :
1. Merasakah bhwa keahliannya diterima dan dapat digunakan
2. Menerima informasi kunci setiap waktu
3. Memahami perannya dalam sistem pelayanan kesehatan
4. Dapat mengembangkan keterampilan dalam prosedur baru
5. Memiliki kesempatan untuk bekerja dalam setting yang berbeda dan
cara yang berbeda
6. Bekerja dalam suatu sistem dengan efektif
KOMPONEN DISCHARGE
PLANNING
1. Peralatan yang diperlukan dirumah. Keluarga klien harus tau
peralatan yang dibutuhkan dan dimana mendapatkan peralatan
tersebut
2. Petunjuk penggunaan beberapa peralatan khusus, termasuk cara
demonstrasi yang dilakukan oleh klien atau keluarga klien
3. Diet khusus, dengan dibantu oleh ahli gizi mengajarkan kepada
klien dan mengevaluasi tingkat pemahamannya
4. Medikasi yang harus dibawa kerumah. Klien harus diberi tahu
instruksi dan kewaspadaan khusus mengenai penggunaan obat.
5. Prosedur khusus, seperti penggantian balutan, perawatan saat
dirumah
KOMPONEN DISCHARGE
PLANNING
6. Rujukan ke pelayanan kesehatan atau home care
7. Jadwal kontrol berikutnya
8. Tanda bahaya dan kapan harus menghubungi dokter
9. Hal-hal yang telah diajarkan didokumentasikan secara tertulis
APLIKASI DISCHARGE
PLANNING
Rencana pemulangan harus didasarkan pada :
1. Kemampuan klien untuk melakukan aktifitas sehari-hari dan
seberapa jauh tingkat ketergantungan pada orang lain
2. Keterampilan, pengetahuan dan adanya anggota keluarga teman
3. Bimbingan perawat yang diperlukan untuk memperbaiki dan
mempertahankan kesehatan, pendidikan dan pengobatan
KARAKTERISTIK DISCHARGE
PLANNING
1. Berfokus pada klien. Nilai, keinginan dan kebutuhan klien
merupakan hal penting dalam perencanaan. Klien dan keluarga
harus berpartisipaso aktif (Carrol & Dowling, 2007)
2. Kebutuhan dasar klien pada waktu pulang harus diidentifikasi
pada waktu masuk dan terus dipantau pada masa perawatan
3. Kriteria evaluasi menjadi panduan dalam menilai keberhasilan
implementasi dan evaluasi secara periodik
4. Discharge planning merupakan suatu proses yang melibatkan
tim kesehatan dari berbagai disiplin ilmu
5. Klien harus membuat keputusan yang tertulis mengenai
discharge planning
CARA PENYAMPAIAN
DISCHARGE PLANNING
1. Menggunakan bahasa yang sederhana, jelas dan ringkas
2. Menjelaskan langkah-langkah dalam melaksanakan suatu perawatan
3. Memperkuat penjelasan lisan dengan instruksi tertulis
4. Memotivasi klien untuk mengikuti langkah-langkah tersebut dalam
melakukan perawatan dan pengobatan
5. Mengenali tanda-tanda dan gejala komplikasi yang harus dilaporkan
pada tim kesehatan
6. Memberikan nama dan nomor telpon yang dapat klien hubungi
TERIMAKASIH ......ADA
PERTANYAAN ?

Anda mungkin juga menyukai