Anda di halaman 1dari 17

WORKSHOP

Prosedur Melakukan CPR


1

Periksa lokasi untuk mempelajari bahaya langsung. Pastikan Anda tidak


membahayakan diri sendiri saat melakukan CPR kepada seseorang yang tidak sadar.
Apa ada kebakaran di dekat lokasi orang tersebut? Apa ia berbaring di tengah jalan?
Lakukan apa pun yang diperlukan untuk memindahkan diri sendiri dan orang lain ke
tempat yang aman. Jika ada suatu hal yang bisa membahayakan Anda atau sang
korban, lihatlah apakah ada yang bisa Anda lakukan untuk menangkalnya. Buka
jendela, matikan kompor, atau padamkan api (jika memungkinkan).
Namun, jika Anda tidak bisa melakukan apa pun, pindahkan korban. Cara terbaik
untuk memindahkannya adalah dengan menyelipkan selimut atau mantel di balik
punggung korban dan menyeretnya.
2

Periksa kesadaran korban. Ketuk bahunya dan bertanyalah, "Apa Anda baik-
baik saja?" dengan suara yang keras dan jelas. Jika ia merespons dengan
menjawab "Ya" atau sejenisnya, Anda tidak perlu melakukan CPR. Alih-alih
menjalankan langkah-langkah CPR, berikan pertolongan pertama standar dan
ambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mengatasi syok. [1] Selain itu, lihat
apakah Anda perlu menghubungi layanan darurat. Jika korban tidak merespons,
lanjutkan dengan langkah-langkah berikut
3

Minta Bantuan. Semakin banyak orang yang tersedia untuk


melakukan langkah ini maka akan semakin baik. Akan tetapi, Anda
bisa melakukannya sendiri. Minta seseorang untuk menghubungi
layanan darurat.
JIKA YAKIN KORBAN/PASIEN dengan KONDISI HENTI
NAFAS dan HENTI JANTUNG
Lanjutkan dengan CPR
TINDAKAN CPR
1

Baringkan korban secara telentang. Pastikan ia berbaring serata


mungkin untuk mencegah cedera saat Anda menekan dadanya.
Miringkan kepala korban ke belakang dengan menggunakan
telapak tangan di kening serta menekan dagunya.
2

Letakkan tumit tangan di tulang dada korban, pada jarak


selebar 2 jari di atas area pertemuan iga bagian bawah, tepat
di antara kedua putingnya.
3

Letakkan tangan kedua di atas tangan pertama dengan posisi


telapak menghadap ke bawah, kuncikan jari-jari tangan kedua
di antara yang pertama.
4

Posisikan tubuh tepat di atas tangan agar lengan Anda lurus dan
kuat. Jangan tekuk lengan untuk mendorong, tetapi kuncilah siku
dan gunakan kekuatan tubuh bagian atas.
5

•Lakukan 30 kali penekanan pada dada. Tekan dengan kedua tangan


langsung di atas tulang dada untuk melakukan kompresi, yang akan
membantu detak jantung. Kompresi dada lebih penting untuk membetulkan
ritme detak jantung yang tidak normal (misalnya karena fibrilasi ventricular
atau tachycardia ventrikular tanpa nadi, atau jantung yang berdenyut cepat
alih-alih berdetak).
• 1.Anda harus menekan hingga kira-kira 5 cm.
• 2.Lakukan kompresi dalam ritme yang cukup cepat
6

Periksa pernapasan korban. Pastikan juga jalur udaranya tidak


terhalangi. Jika mulut korban tertutup, tekan dengan jempol dan jari
telunjuk di kedua pipi pada bagian ujung gigi, kemudian lihat ke dalamnya.
Singkirkan semua penghalang yang kelihatan, tetapi jangan masukkan jari
terlalu dalam. Dekatkan telinga ke hidung dan mulut korban dan dengarkan
tanda-tanda pernapasan kecil.
7

Memberikan bantuan Nafas sebanyak 2 kali setelah dilakukan Compresi Dada,


dengan tehnik mouth to mouth bila dilapangan dimana mulut korban tertutup
penuh mulut penolong dan posisi kepala head till chin lift menggunakan tangan
kanan penolong dan hidung ditutup dengan tangan kiri penolong, bila posisi
kejadian di rumah sakit, pemberian nafas buatan dengan menggunakan
Bagging( Ambu Bag)
Memberikan Posisi Nyaman
pada Tahap Pemulihan
1

Atur posisi pasien HANYA jika ia sudah stabil dan mampu bernapas
sendiri
2

Tekuk dan naikkan salah satu sendi lutut, dorong tangan korban yang
berada pada posisi berlawanan dari lutut yang dinaikkan, agar sebagian
berada di bawah pinggul dengan kaki yang lurus. Kemudian, posisikan
tangannya yang bebas ke bahu pada sisi yang berlawanan, dan gulingkan
korban agar berbaring di sisi kaki yang lurus. Lutut/kaki yang ditekuk
akan berada di atas dan membantu menahan tubuh berguling ke sisi
perut. Lengan dengan tangan di bawah pinggiran pinggul juga tidak akan
menonjol saat korban dipaksa berbaring pada sisi tubuhnya
3

Gunakan posisi pemulihan ini untuk membantu korban bernapas


dengan lebih mudah. Posisi ini menjaga agar saliva (air ludah)
tidak terkumpul di bagian belakang mulut/tenggorokan, serta
membantu lidah untuk menggantung ke sisi tanpa terjatuh ke
bagian belakang mulut dan menghalangi jalur udara.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai