Virus
Fatmawati
PENYAKIT VIRAL PADA IKAN
•
4.2.1. Virus Nervous Necrosis Virus (VNN) ..................................................................
4.2.2. KOI Herpes Virus (KHV) ....................................................................................
4.2.3. Virus pada Ikan Kakap (BPLV)............................................................................
4.2.4. Herpes virus (CCVD) ...........................................................................................
4.2.5. Penyakit Cacar Virus ...........................................................................................
4.2.6. Lymphocystis ......................................................................................................
4.2.7. Penyakit Bunga Kol .............................................................................................
4.2.8. Penyakit Perut Kembung (Spring Viraemia of Carp (SVC)) .................................
4.2.9. Grouper Iridovirus Disease (GIV) ........................................................................
4.2.10. Infectious Pancreatic Necrosis (IPN)..................................................................
4.2.11. Infectious Haematopoietic Necrosis (IHN) .........................................................
Tabel Jenis virus dan inang yang diinfeksi
Interaksi
Faktor Lingkungan:
1.Bahan Beracun
2.Amoniak, Sulfida, Pestisida, dll
3.Fluktuasi Lingkungan
4.Salinitas, pH, DO, Suhu,
Kekeruhan
Pencegahan Melalui Lingkungan
1. Kondisi kualitas air yang baik (menjaga pH, Suhu,
dan DO pada kisaran yang dibutuhkan ikan
2. Pakan dengan kualitas yang baik (memilih
kebutuhan nutrien yang sesuai bagi ikan yang
dibudidayakan
3. Penerapan sanitasi dan hygien yang (desinfeksi
peralatan sebelum dan sesudah digunakan
pembuangan sisa pakan)
4. Keberadaan ikan liar (adanya kompetitor dan
predator)
Pencegahan Melalui Lingkungan
5. Vektor Pest Control
Pengontrolan organisme penyebab penyakit
1. Manipulasi Genetik
Manipulasi genetik untuk menghasilkan ikan tahan penyakit, dan
pertumbuhan cepat
2. Imunisasi (meningkatkan daya tahan tubuh ikan yang akan berlanjut
kepada keturunannnya
3. Pencegahan stress
Suatu keadaan hewan tidak mampu mengejar kondisi fisiologis yang
normal karena berbagai faktor merugikan yang mempengaruhi kondisi
kesehatannya (penyebab lingkungan fisik, kimia, biologi)
1. Pengolahan tanah
Dilakukan dengan hati hati :
(pengeringan dasar kolam
1. Bahan sintetik:
atau tambak)
antibiotik (sulit terurai)
2. 2. Perbaikan pematang
2. Penggunaan ekstrak
3. Penyaringan air yang
tumbuhan (mudah
masuk (inlet)
terurai)
4. Mekanik (penangkapan
langsung ikan yang
terserang penyakit)
Koi Herpes Virus (KHV)
• adalah suatu penyakit pada ikan yang disebabkan oleh virus.
• Merupakan golongan virus DNA dari strain herpes viridae.
• Virus ini dapat menyebabkan kematian secara masal pada ikan mas
(Cyprinus carpio) dan koi (Cyprinus carpio koi) dilaporkan mulai terjadi
pada awal Tahun 1996 di Inggris.
• Virus ini tetap bersama ikan yang tetap hidup setelah terinfeksi dan
berpotensi sebagai pembawa virus selama hidupnya (carrier).
• Virus ini hanya menginfeksi pada jenis ikan koi dan ikan mas,
menyerang berbagai ukuran mulai larva hingga induk, biasanya terjadi
pada kisaran suhu 18-28 C dan dapat menyebabkan kematian 80-100%.
• Penyakit ini tidak dapat menular ke manusia (zoonosis) akan tetapi virus
penyakit ini menjadi sangat penting dalam budidaya ikan karena proses
serangannya yang sangat cepat, sehingga dalam waktu seminggu aja
ternak ikan kita bisa saja habis.
Gejala klinis penyakit penyakit Koi Herpes Virus
/KHV
• Nafsu makan ikan menjadi berkurang, megap-megap dan cenderung
dipermukaan karena mengalami kesulitan bernafas karena insang rusak.
• Terdapat bercak atau binti-bintik warna merah dan putih pada insang, bercak
atau bintik putih muncul akibat nekrosis atau kematian jaringan insang.
Insang tersebut akan tampak lebih pucat kemudian terjadi pembusukan
• Mata ikan menjadi cekung dan terjadi lecet pada kulit ikan.
• Sering diikuti inveksi sekunder oleh bakteri, parasit dan jamur.
• Jika dilakukan pemeriksaan histopatologi pada ikan sakit, lesi yang paling
menonjol adalah pada organ insang, kulit, ginjal, limpa, hati dan sistem
pencernaan.
• Terjadi kematian masal ikan dalam waktu 1-7 hari.
Cara Penyebaran Penyakit
• Cara penyebaran dan penularan Koi Herpes
Virus /KHV melalui kontak langsung dengan
ikan yang terinfeksi, lendir dari ikan terinfeksi
dan air, lumpur atau yang lain/vektor yang
telah masuk ke dalam kolam dan kontak
langsung dengan organisme yang telah
terkontaminasi.
Pengobatan
Kelompok: Virus
Golongan: HPIK Gol I
Organisme Penyebab: (-) Baculovirus penaei
Nama Penyakit: Baculovirus penaei disease
Gejala klinis :
1. udang yang terinfeksi Baculovirus penaei adalah midgut berwarna putih susu,
kematian tinggi pada larva, postlarva.
2. berkurangnya tingkat pertumbuhan pada udang. Infeksi Baculovirus penaei
terbatas pada hepatopancreas dan midgut.
3. Ada beberapa tanda-tanda yang menunjukkan infeksi penyakit ini selain kematian
yang tinggi pada tahap awal siklus hidup,
4. Diagnosis biasanya berdasarkan pemeriksaan mikroskopis dan histologi.
5. Infeksi dapat menyebabkan pertumbuhan yang buruk dan mengurangi
kelangsungan hidup di pembenihan atau pembesaran di tambak udang, dengan
tingkat mortalitas tinggi pada mysis (90%).
6. Penyakit ini tidak lagi terdaftar di OIE. (Manual of Diagnostic Tests for Aquatic
Animals 2012)
Channel catfish virus disease (CCVD)
Kelompok: Virus
Golongan: HPIK Gol I
Organisme Penyebab: (-) CCVD (Herpesvirus
ictaluri)
Nama Penyakit: Channel catfish virus disease
(CCVD)
Golongan: HPIK Gol I
Organisme Penyebab: (-) IHNV (Rhabdovirus)
Nama Penyakit: Infectious Haematopoeitic
Necrosis (IHN)
Gejala klinis:
1. ikan yang terinfeksi IHN adalah kulit menghitam, hemoragi pada
abdomen dan sekitar pupil mata, exopthalmus dan ascites, pendarahan
pada pangkal sirip,
2. gangguan pada keseimbangan osmotik dan muncul dengan gejala konteks
klinis dari oedema dan haemorhage,
3. ikan yang terinfeksi kebanyakan pada fase larva mengalami haemorhage
pada kantung kuning telur. Gejala yang lain adalah saluran pencernaan
membengkak namun bukan berisi makanan melainkan lendir. (Pusat
Karantina Ikan, 2012)
Infectious hypodermal and haematopoietic necrosis (IHHN)
Kelompok: Virus
Golongan: HPIK Gol I
Organisme Penyebab: (-) IHHNV (Parvovirus)
Nama Penyakit: Infectious hypodermal and
haematopoietic necrosis (IHHN)
1. IHHN disebabkan oleh IHHNV yaitu suatu parvovirus yang termasuk dalam genus
Brevidensovirus, famili Parvoviridae dan juga disebut sebagai Penaeus stylirostris
densovirus (PstDNV).
2. Gejala klinis :
2.1 antara lain : pada udang muda dan juvenil mengalami pertumbuhan yang tidak
normal,
2.2 kulit udang berwarna putih mengkilap terutama pada bagian sendi andomen,
warna tubuh kebiru-biruan, pertumbuhan rostrum cacat pada salah satu sisi.
2.3 IHHNV menginfeksi jaringan ektodermal dan mesodermal, dan jarang terdeteksi
pada jaringan derivat endoderm seperti sel epitel mukosa saluran pencernaan
dan hepatopankreas. (Pusat Karantina Ikan, 2012)
Infectious myonecrosis (IMN)
Kelompok: Virus
Golongan: HPIK Gol I
Organisme Penyebab: Infectious myonecrosis virus
Nama Penyakit: Infectious myonecrosis (IMN)
Golongan: HPIK Gol I
Organisme Penyebab: (-) IPNV (Birnavirus)
Nama Penyakit: Infectious Pancreatic Necrosis (IPN)
Golongan: HPIK Gol I
Organisme Penyebab: Koi herpesvirus
Nama Penyakit: Koi herpesvirusdisease
(KHV)
1. Gejala klinis dari KHV seringkali tidak spesifik, serangan kematian dapat
terjadi dengan cepat pada populasi, dimulai dengan kematian dalam 24-40
jam setelah terdapat gejala klinis.
2. Serangan infeksi KHV dapat ditunjukkan dengan adanya lesi-lesi dan
tingginya angka kematian.
3. Insang yang terserang berwarma merah dan terdapat bercak-bercak
berwarna putih, pendarahan pada insang, mata yang cekung dan warna
tubuh yang pucat.
4. Biasanya kondisi infeksi KHV ini diikuti dengan infeksi sekunder oleh
bakteri. Gejala yang lain adalah organ dalam seperti hati, limpa dan ginjal
mengalami perubahan warna atau rusak. (Pusat Karantina Ikan, 2012)
Monodon baculovirus disease (MBVD)
Kelompok: Virus
Golongan: HPIK Gol I
Organisme Penyebab: (-) MBVD (Monodon baculovirus)
Nama Penyakit: Monodon baculovirus disease (MBVD)
1. Monodon Baculovirus (MBV) sebagai salah jenis virus
yang dikenal dapat menyebabkan penyakit udang kerdil.
2. Virus ini telah menyebabkan penyakit epizootik pada
larva maupun udang windu dewasa dan telah dilaporkan
menyebar secara luas pada induk maupun larva udang
windu.
3. Tanda-tanda udang yang terinfeksi virus MBV adalah
pertumbuhan lambat, hilang nafsu makan, warna
menjadi gelap, banyak organisme penempel yang
tumbuh pada udang, infeksi bakteri meningkat (shell
diseases), dan terjadi kematian.
4. Infeksi MBV dapat ditoleransi oleh Penaeus monodon
kecuali udang tersebut sangat stress. Penyakit ini tidak
lagi terdaftar di OIE. (Sriwulan dan Anshary, H., 2011)
Monodon Slow Growth Syndroms (MSGS) atau Laem Singh Virus (LSNV) retinopathy
Kelompok: Virus
Golongan: HPIK Gol I
Organisme Penyebab: (-) LSNV (Laem-Singh Virus)
Nama Penyakit: Monodon Slow Growth Syndroms
(MSGS) atau Laem Singh Virus (LSNV) retinopathy
Penyakit kerdil udang windu yang telah
dilaporkan di beberapa negara disebabkan oleh
beberapa jenis patogen seperti virus dan
parasit. Salah satu jenis virus yang berasosiasi
dengan penyakit kerdil adalah Laem-singh
necrosis virus (LSNV), yang pada infeksi berat
menyebabkan penurunan laju
pertumbuhan,warna gelap yang tidak biasa,
berat badan setiap hari rata-rata berkurang dari
0,1 g / hari selama 4 bulan, muncul tanda
kuning cerah, segmen perut berbentuk
menyerupai “bambu”, dan antena yang rapuh.
(Flegel, T.W., 2008)
Penaeus Vanname Nodavirus (PvNV)
Kelompok: Virus
Golongan: HPIK Gol I
Organisme Penyebab: (-) PvNV
(Nodavirus)
Nama Penyakit: Penaeus Vanname
Nodavirus (PvNV)
1. Penyakit ekor putih pada udang dapat disebabkan oleh PvNV.
2. Virus ini menargetkan terutama otot skeletal dan mengakibatkan ekor putih
atau buram.
3. Secara histologis, penyakit ini ditandai dengan nekrosis otot, tetapi
mortalitas yang disebabkan oleh PvNV tampaknya kurang virulen.
4. PvNV tidak menyebabkan kematian di P. vannamei pada infeksi di
laboratorium.
5. Meskipun PvNV tidak menyebabkan kematian di pada infeksi di
laboratorium, namun tampaknya berpengaruh terhadap kelangsungan
hidup pada skala pembesaran di kolam atau tambak.
6. Kematian PvNV umumnya sporadis, sering berhubungan dengan stres
lingkungan, seperti kepadatan dan suhu tinggi.(Lightner et al., 2007)
Red sea bream iridoviral disease (RSBIVD)
Kelompok: Virus
Golongan: HPIK Gol I
Organisme Penyebab: Megalocyti Virus
Nama Penyakit: Red sea bream iridoviral
disease (RSBIVD)
RSIVD disebabkan oleh RSIV dan merupakan penyebab kematian tinggi pada
budidaya P. major dan lebih dari 30 spesies ikan laut yang dibudidaya,
terutama ordo Perciformes dan Pleuronectiformes. Ikan yang terinfeksi
menunjukkan kelemahan, anemia berat, petechiae (pendarahan) pada
insang dan pembesaran limpa. Penyakit ini ditandai oleh munculnya
pembesaran sel yang berwarna gelap oleh pewarna giemsa pada
pengamatan mikroskopik terhadap jaringan limpa, jantung, ginjal, hati dan
insang dari ikan yang terinfeksi. (Pusat Karantina Ikan, 2010)
Spring viraemia of carp (SVC)
Kelompok: Virus
Golongan: HPIK Gol I
Organisme Penyebab: (-) SCV (Rhabdovirus
carpio)
Nama Penyakit: Spring viraemia of carp (SVC)
Gejala klinis ikan yang terserang SVC adalah mata menonjol, haemoraghi pada kulit,
warna tubuh gelap dan bengkak, berenang di permukaan dan nafsu makan
berkurang. Parasit invertebrata (seperti Argulus sp.) dapat menjadi bagian dari
penyebaran penyakit ini sebagai vektor. (Pusat Karantina Ikan, 2012)
Kelompok: Virus
Golongan: HPIK Gol I
Organisme Penyebab: (-) TSV (Picornavirus)
Nama Penyakit: Taura syndrome (TS)
Kelompok: Virus
Golongan: HPIK Gol I
Organisme Penyebab: Viral nervous necrosis
(Beta nodavirus)
Nama Penyakit: Viral nervous necrosis (VNN)
atau Viral encephalopathy and retinopathy
(VER)
VNN telah dilaporkan sebagai penyakit serius dari larva dan ikan-ikan kecil serta
kadang-kadang ikan laut, dimana penyakit ini muncul hampir di seluruh dunia kecuali
Africa. Gejala klinis ikan yang terinfeksi ditandai oleh berbagai variasi dari neorogical
abnormalities (kelainan jaringan syaraf) seperti cara berenang yang kacau (berputar-
putar atau perut menghadap keatas). Selain itu terdapat lubang-lubang (vacuolasi)
dari jaringan syaraf pusat, biasanya ada juga vacuolasi dari lapisan inti di retina.
Umumnya ikan yang lebih muda menderita penyakit ini lebih parah, sedangkan ikan
yang dewasa memiliki lession (luka) yang lebih sedikit dan hal ini dapat ditunjukkan
dari banyaknya luka yang ada di retina. (Pusat Karantina Ikan, 2012)
White Spot Disease
Kelompok: Virus
Golongan: HPIK Gol I
Organisme Penyebab: (-) WSSV (Whispovirus)
Nama Penyakit: White Spot Disease
White Spot Disease (WSD) adalah penyakit udang yang disebabkan oleh white Spot
Syndrome Virus yang mampu bertahan hidup 3-4 hari di kolam dan mati pada
pemanasan 60 derajat celcius selama 1 menit. Gejala klinis yang tampak pada udang
yang terinfeksi berupa bintik putih, biasanya berbentuk lingkaran pada kulit dan
terkadang disertai oleh kemerahan pada seluruh tubuh, hilangnya nafsu makan dan
setelah beberapa hari udang tampak sekarat dan berenang di atas permukaan air di
dekat pinggiran kolam. (Pusat Karantina Ikan, 2008)
Kelompok: Virus
White tail Golongan: HPIK Gol I
Organisme Penyebab: Macrobrachium rosenbergii
disease nodavirus Extra small virus
Kelompok: Virus
Golongan: HPIK Gol I
Organisme Penyebab: (-) YHD (Okavirus)
Nama Penyakit: Yellowhead disease (YHD)