Anda di halaman 1dari 40

Parasit dan Penyakit Ikan

Virus
Fatmawati
PENYAKIT VIRAL PADA IKAN

4.2.1. Virus Nervous Necrosis Virus (VNN) ..................................................................
4.2.2. KOI Herpes Virus (KHV) ....................................................................................
4.2.3. Virus pada Ikan Kakap (BPLV)............................................................................
4.2.4. Herpes virus (CCVD) ...........................................................................................
4.2.5. Penyakit Cacar Virus ...........................................................................................
4.2.6. Lymphocystis ......................................................................................................
4.2.7. Penyakit Bunga Kol .............................................................................................
4.2.8. Penyakit Perut Kembung (Spring Viraemia of Carp (SVC)) .................................
4.2.9. Grouper Iridovirus Disease (GIV) ........................................................................
4.2.10. Infectious Pancreatic Necrosis (IPN)..................................................................
4.2.11. Infectious Haematopoietic Necrosis (IHN) .........................................................
Tabel Jenis virus dan inang yang diinfeksi

Virus Nama Virus Inang


Iridovirus Lymphocytis 142 spesies ikan air laut dan tawar
Goldfish iridovirus Ikan Mas hias (Carassius auratus)
Carp gill necrosis iridovirus Ikan mas (Cyprinus carpio)
Cichlid iridovirus Ramirez dwarf cichlid (Apistogramma
ramirezi)
Herpesvirus Channel catfish virus (CCV) Ictalurus punctatus
Herves virus cyprini Cyprinus carpio
Herves virus salmoid (HPV) Rainbow trout
Pasific cod virus Cod pasipic (Gadus macrocephalus)
Koi Herves Virus (KHV) C.Carpio spp koi
Tabel Jenis virus dan inang yang diinfeksi
Virus Nama Virus Inang
Bimavirus Infection pancreatic necrosis virus Brook trout (Salvelinys manaycrush)
(IPNV)
Adenovirus Cod adenovirus Cod atlantik (G. morhua)
Dab adenovirus Dab (Limanda limanda)
Rabdovirus Rhabdovirus anguilla Anguilla rostrata, A.javonicus A.anguilla
Rhabdovirus salmonis Rainbow trout
Spring viraemia of carp virus
(SVCV)

Reovirus Golden shiner virus Golden shiner (Notemiagonus crysoleucas


Catfish reovirus I.punctatus
Grass carp reovirus Ctenopharyngodon idella
Retrovirus Bluegill lymphocytis retrovirus Bluegill (Lepomis macrochirus)
Gilthead sea bream virus Gilthead sea bream
Virus yang tidak jelas Carp coronavirus C.Carpio
tipenya Brown bullhead papilloma Brown bulhead (Ictalurus nebolosis)
Kuchijiro-sho virus Tiger puffer (Tahifugu rubripes)
Sumber : Irianto
(2005)
Konsep Terjadinya Penyakit
Inang: Patogen:
-Genetik - Virus
- Nutrisi/pakan - Bakteri
- Stadia/umur - Parasit
- stress - Jamur

Interaksi

Faktor Lingkungan:
1.Bahan Beracun
2.Amoniak, Sulfida, Pestisida, dll
3.Fluktuasi Lingkungan
4.Salinitas, pH, DO, Suhu,
Kekeruhan
Pencegahan Melalui Lingkungan
1. Kondisi kualitas air yang baik (menjaga pH, Suhu,
dan DO pada kisaran yang dibutuhkan ikan
2. Pakan dengan kualitas yang baik (memilih
kebutuhan nutrien yang sesuai bagi ikan yang
dibudidayakan
3. Penerapan sanitasi dan hygien yang (desinfeksi
peralatan sebelum dan sesudah digunakan
pembuangan sisa pakan)
4. Keberadaan ikan liar (adanya kompetitor dan
predator)
Pencegahan Melalui Lingkungan
5. Vektor Pest Control
Pengontrolan organisme penyebab penyakit

6. Pengaturan air (kondisi kualitas air terjaga)

7. Tindakan karantina dan pemusnahan (mencegah penularan


penyakit ikan dengan pemisahan ikan yang menunjukan
tanda tanda berpenyakit
8. Monitoring
Melihat gejala penyakit yang timbul, perubahan tingkah laku,
penurunan suhu makan dan perubahan warna tubuh
9. Saluran Air (Penggunaan teknologi penghambat penyebaran
penyakit antar kolam melalui saluran air
10. Seleksi umur dan Padat tebar (agar tidak terjadi kanibalisme
yang memicu timbulnya penyakit dan kematian
Pencegahan Melalui Ikan itu sendiri

1. Manipulasi Genetik
Manipulasi genetik untuk menghasilkan ikan tahan penyakit, dan
pertumbuhan cepat
2. Imunisasi (meningkatkan daya tahan tubuh ikan yang akan berlanjut
kepada keturunannnya
3. Pencegahan stress
Suatu keadaan hewan tidak mampu mengejar kondisi fisiologis yang
normal karena berbagai faktor merugikan yang mempengaruhi kondisi
kesehatannya (penyebab lingkungan fisik, kimia, biologi)

4. Pengaturan Kepadatan (kepadatan penebaran disesuaikan dengan luasan


kolam
Organisme Parasit/Penyakit
Infeksi Infeksi
Primer Sekunder

Infeksi Virus dan


Parasit Ikan
Bakteri
Tiga tingkatan serangan Penyakit
• Akut : infeksi terjadi dengan cepat sehingga ikan mati tanpa
menunjukan gejala yang jelas
• Kronis : infeksi terjadi secara perlahan lahan dengan gejala
pembengkakan rongga tubuh disertai ulcer (borok) dan exophthalmia
• Laten: infeksi terjadi sangat lemah sehingga ikan tampak tidak
menunjukan gejala penyakit, tetapi berpotensi sebagai pembawa
(carrier)
Penyebab munculnya penyakit

Persiapan lahan yang kurang baik


Konstruksi wadah budidaya
Letak wadah budidaya

Apa yang perlu dilakukan


Pengendalian
Cara Fisik Cara Kimia

1. Pengolahan tanah
Dilakukan dengan hati hati :
(pengeringan dasar kolam
1. Bahan sintetik:
atau tambak)
antibiotik (sulit terurai)
2. 2. Perbaikan pematang
2. Penggunaan ekstrak
3. Penyaringan air yang
tumbuhan (mudah
masuk (inlet)
terurai)
4. Mekanik (penangkapan
langsung ikan yang
terserang penyakit)
Koi Herpes Virus (KHV)
• adalah suatu penyakit pada ikan yang disebabkan oleh virus.
• Merupakan golongan virus DNA dari strain herpes viridae.
• Virus ini dapat menyebabkan kematian secara masal pada ikan mas
(Cyprinus carpio) dan koi (Cyprinus carpio koi) dilaporkan mulai terjadi
pada awal Tahun 1996 di Inggris.
• Virus ini tetap bersama ikan yang tetap hidup setelah terinfeksi dan
berpotensi sebagai pembawa virus selama hidupnya (carrier).
• Virus ini hanya menginfeksi pada jenis ikan koi dan ikan mas,
menyerang berbagai ukuran mulai larva hingga induk, biasanya terjadi
pada kisaran suhu 18-28 C dan dapat menyebabkan kematian 80-100%.
• Penyakit ini tidak dapat menular ke manusia (zoonosis) akan tetapi virus
penyakit ini menjadi sangat penting dalam budidaya ikan karena proses
serangannya yang sangat cepat, sehingga dalam waktu seminggu aja
ternak ikan kita bisa saja habis.
Gejala klinis penyakit penyakit Koi Herpes Virus
/KHV
• Nafsu makan ikan menjadi berkurang, megap-megap dan cenderung
dipermukaan karena mengalami kesulitan bernafas karena insang rusak.
• Terdapat bercak atau binti-bintik warna merah dan putih pada insang, bercak
atau bintik putih muncul akibat nekrosis atau kematian jaringan insang.
Insang tersebut akan tampak lebih pucat kemudian terjadi pembusukan
• Mata ikan menjadi cekung dan terjadi lecet pada kulit ikan.
• Sering diikuti inveksi sekunder oleh bakteri, parasit dan jamur.
• Jika dilakukan pemeriksaan histopatologi pada ikan sakit, lesi yang paling
menonjol adalah pada organ insang, kulit, ginjal, limpa, hati dan sistem
pencernaan.
• Terjadi kematian masal ikan dalam waktu 1-7 hari.
Cara Penyebaran Penyakit
• Cara penyebaran dan penularan Koi Herpes
Virus /KHV melalui kontak langsung dengan
ikan yang terinfeksi, lendir dari ikan terinfeksi
dan air, lumpur atau yang lain/vektor yang
telah masuk ke dalam kolam dan kontak
langsung dengan organisme yang telah
terkontaminasi.
Pengobatan

• Pengobatan penyakit ikan khususnya koi herpes virus dengan sistem


panas dapat dilakukan dengan cara;
1. mengeluarkan ikan dari kolam utama ke kolam isolasi atau akuarium.
2. Pastikan bahwa air yang digunakan di tempat isolasi memiliki suhu sama
dengan air kolam asal ikan.
3. Secara perlahan-lahan panaskan air dalam kolam isolasi hingga 30° C
(tidak lebih dari 1 ° C per jam).
4. Biarkan ikan berada pada kolam isolasi tersebut selama 7 hari.
5. Hindari pemberian makan selama proses pengobatan karena akan
mebuaat ikan menjadi strees.
6. Setelah perlakuan panas 7 hari selesai, secara perlahan-lahan dinginkan
air hingga suhu 27 derajat C. Setelah mencapai suhu ini, dapat dimulai
pengobatan dengan antibiotik. Jika ikan tidak mau makan, dapat
diberikan produk probiotik khusus untuk ikan.
• Virus DNA, penyebab utama kematian masal pada ikan mas dan koi.
• Hanya menginfeksi ikan mas dan koi. Jenis ikan lain tidak terinfeksi,
termasuk dari family cyprinidae..
• Tidak menular ke manusia yang menkonsumsi atau kontak dengan ikan
terinfeksi KHV (tidak zoonosis)
• Sangat virulen, masa inkubasi 1 - 7 hari dengan kematian mencapai 100%..
Keganasan dipicu oleh kondisi lingkungan, terutama suhu air < 26 oC dan
kualitas air yang buruk
• Penularan melalui kontak antar ikan, air/lumpur & peralatan perikanan yang
terkontaminasi, serta media lain: sarana transportasi, manusia, dll..
• Ikan yang bertahan hidup (survivors) dapat berlaku sebagai pembawa
(carriers) atau menjadi kebal, namun tetap berpotensi sebagai carriers..
• Kekebalan terhadap KHV tidak ditransfer ke keturunannya..
• Diagnosa definitif dengan teknik Polymerase Chain Reaction (PCR).
Diagnosa dini masih sulit dilakukan, termasuk terhadap ikan carriers KHV.
DATA PENYAKIT IKAN AIR TAWAR
Penyakit Koi Herpesvirus (KHV)http://dede7979.22web.org/index.php?hlmn=3&id=P014 . Akses tanggal 16 September 2018 jam 20.25
Pencegahan

•Seleksi induk bebas virus dengan PCR


•Mensucihamakan bak dan alat alat untuk pembenihan
•Pemeriksaan larva yang baru menetas dengan PCR
•Pengelolaan lingkungan yang baik dan kurangi stress pada ikan
•Membeli benih yang bersertifikat bebas penyakit (free of
disease)
•Pemberian vitamin, immunostimulant dan feed suplement
lainnya
Baculovirus Penaei Disease
Organisme Penyebab: Baculovirus penaei

Kelompok: Virus
Golongan: HPIK Gol I
Organisme Penyebab: (-) Baculovirus penaei
Nama Penyakit: Baculovirus penaei disease

Gejala klinis :
1. udang yang terinfeksi Baculovirus penaei adalah midgut berwarna putih susu,
kematian tinggi pada larva, postlarva.
2. berkurangnya tingkat pertumbuhan pada udang. Infeksi Baculovirus penaei
terbatas pada hepatopancreas dan midgut.
3. Ada beberapa tanda-tanda yang menunjukkan infeksi penyakit ini selain kematian
yang tinggi pada tahap awal siklus hidup,
4. Diagnosis biasanya berdasarkan pemeriksaan mikroskopis dan histologi.
5. Infeksi dapat menyebabkan pertumbuhan yang buruk dan mengurangi
kelangsungan hidup di pembenihan atau pembesaran di tambak udang, dengan
tingkat mortalitas tinggi pada mysis (90%).
6. Penyakit ini tidak lagi terdaftar di OIE. (Manual of Diagnostic Tests for Aquatic
Animals 2012)
Channel catfish virus disease (CCVD)
Kelompok: Virus

Golongan: HPIK Gol I
Organisme Penyebab: (-) CCVD (Herpesvirus
ictaluri)
Nama Penyakit: Channel catfish virus disease
(CCVD)

• Ikan yang terinfeksi oleh CCV menunjukkan ascites (pembengkakkan abdomen


karena akumulasi dari cairan dalam perut),
• Exophtalmus (bola mata menonjol) dan Haemorrhage (pendarahan pada sirip
dan otot).
• CCVD biasanya menyerang fry dan ikan kecil yang berumur kurang dari 1 tahun
dan berukuran kurang dari 6 inch yang dipelihara di hatchery maupun tambak.
• Ikan yang terserang, awalnya kehilangan nafsu makan, berenang tanpa arah dan
kadang berputar tidak beraturan.
• Ikan yang terserang parah akan menjadi hiperaktif dan menjadi pengganggu
ikan lainnya, yang pada akhirnya ikan akan lemas (Pusat Karantina Ikan, 2012)
Infectious Haematopoeitic Necrosis (IHN)
Kelompok: Virus

Golongan: HPIK Gol I
Organisme Penyebab: (-) IHNV (Rhabdovirus)
Nama Penyakit: Infectious Haematopoeitic
Necrosis (IHN)

Gejala klinis:
1. ikan yang terinfeksi IHN adalah kulit menghitam, hemoragi pada
abdomen dan sekitar pupil mata, exopthalmus dan ascites, pendarahan
pada pangkal sirip,
2. gangguan pada keseimbangan osmotik dan muncul dengan gejala konteks
klinis dari oedema dan haemorhage,
3. ikan yang terinfeksi kebanyakan pada fase larva mengalami haemorhage
pada kantung kuning telur. Gejala yang lain adalah saluran pencernaan
membengkak namun bukan berisi makanan melainkan lendir. (Pusat
Karantina Ikan, 2012) 
Infectious hypodermal and haematopoietic necrosis (IHHN)

Kelompok: Virus
Golongan: HPIK Gol I
Organisme Penyebab: (-) IHHNV (Parvovirus)
Nama Penyakit: Infectious hypodermal and
haematopoietic necrosis (IHHN)

1. IHHN disebabkan oleh IHHNV yaitu suatu parvovirus yang termasuk dalam genus
Brevidensovirus, famili Parvoviridae dan juga disebut sebagai Penaeus stylirostris
densovirus (PstDNV).
2. Gejala klinis :
2.1 antara lain : pada udang muda dan juvenil mengalami pertumbuhan yang tidak
normal,
2.2 kulit udang berwarna putih mengkilap terutama pada bagian sendi andomen,
warna tubuh kebiru-biruan, pertumbuhan rostrum cacat pada salah satu sisi.
2.3 IHHNV menginfeksi jaringan ektodermal dan mesodermal, dan jarang terdeteksi
pada jaringan derivat endoderm seperti sel epitel mukosa saluran pencernaan
dan hepatopankreas. (Pusat Karantina Ikan, 2012) 
Infectious myonecrosis (IMN)
Kelompok: Virus

Golongan: HPIK Gol I
Organisme Penyebab: Infectious myonecrosis virus
Nama Penyakit: Infectious myonecrosis (IMN)

1. Udang yang terserang IMNV menunjukkan nekrosis (kerusakan) berwarna


putih keruh pada otot/daging menyerupai guratan, terutama pada otot
perut bagian guratan, terutama pada otot perut bagian atas (abdomen) dan
ekor.
2. Pada beberapa kasus, kerusakan daging putih keruh ini berubah menjadi
kemerahan sehingga menyerupai warna udang rebus.
3. Jaringan udang yang menjadi target utama serangan IMNV adalah otot
sskeletal, jaringan ikat, hemosit, dan sel-sel parenkim organ limfoid.
4. Udang yang terinfeksi menjadi sekarat dan terjadi kematian yang tinggi dan
berlanjut selama beberapa hari. Kematian dari penyakit IMN berkisar dari
40% sampai 70% dalam budidaya. (Manual of Diagnostic Tests for Aquatic
Animals, 2012)
Infectious Pancreatic Necrosis (IPN)
Kelompok: Virus

Golongan: HPIK Gol I
Organisme Penyebab: (-) IPNV (Birnavirus)
Nama Penyakit: Infectious Pancreatic Necrosis (IPN)

Infectious Pancreatic Necrosis (IPN) terutama diderita oleh ikan-ikan muda


dari spesies salmon yang dipelihara dibawah kondisi yang intensif.
Gejala klinis :
1. penyakit ini adalah ikan berenang lemas di dasar perairan,
2. gerakan berenang berputar-putar atau berbentuk spiral,
3. kotoran berwarna putih, permukaan tubuh berubah warna menjadi
hitam, exopthalmus pada mata, pembesaran pada abdomen.
4. Selain itu liver dan limpa membengkak, luka kecil dan haemoragi,
pendarahan pada saluran pencernaan dan hati memucat. (Pusat
Karantina Ikan, 2012)
Koi herpesvirusdisease (KHV)
Kelompok: Virus

Golongan: HPIK Gol I
Organisme Penyebab: Koi herpesvirus
Nama Penyakit: Koi herpesvirusdisease
(KHV)
1. Gejala klinis dari KHV seringkali tidak spesifik, serangan kematian dapat
terjadi dengan cepat pada populasi, dimulai dengan kematian dalam 24-40
jam setelah terdapat gejala klinis.
2. Serangan infeksi KHV dapat ditunjukkan dengan adanya lesi-lesi dan
tingginya angka kematian.
3. Insang yang terserang berwarma merah dan terdapat bercak-bercak
berwarna putih, pendarahan pada insang, mata yang cekung dan warna
tubuh yang pucat.
4. Biasanya kondisi infeksi KHV ini diikuti dengan infeksi sekunder oleh
bakteri. Gejala yang lain adalah organ dalam seperti hati, limpa dan ginjal
mengalami perubahan warna atau rusak. (Pusat Karantina Ikan, 2012) 
Monodon baculovirus disease (MBVD)
Kelompok: Virus
Golongan: HPIK Gol I
Organisme Penyebab: (-) MBVD (Monodon baculovirus)
Nama Penyakit: Monodon baculovirus disease (MBVD)
1. Monodon Baculovirus (MBV) sebagai salah jenis virus
yang dikenal dapat menyebabkan penyakit udang kerdil.
2. Virus ini telah menyebabkan penyakit epizootik pada
larva maupun udang windu dewasa dan telah dilaporkan
menyebar secara luas pada induk maupun larva udang
windu.
3. Tanda-tanda udang yang terinfeksi virus MBV adalah
pertumbuhan lambat, hilang nafsu makan, warna
menjadi gelap, banyak organisme penempel yang
tumbuh pada udang, infeksi bakteri meningkat (shell
diseases), dan terjadi kematian.
4. Infeksi MBV dapat ditoleransi oleh Penaeus monodon
kecuali udang tersebut sangat stress. Penyakit ini tidak
lagi terdaftar di OIE. (Sriwulan dan Anshary, H., 2011)
Monodon Slow Growth Syndroms (MSGS) atau Laem Singh Virus (LSNV) retinopathy

Kelompok: Virus
Golongan: HPIK Gol I
Organisme Penyebab: (-) LSNV (Laem-Singh Virus)
Nama Penyakit: Monodon Slow Growth Syndroms
(MSGS) atau Laem Singh Virus (LSNV) retinopathy
Penyakit kerdil udang windu yang telah
dilaporkan di beberapa negara disebabkan oleh
beberapa jenis patogen seperti virus dan
parasit. Salah satu jenis virus yang berasosiasi
dengan penyakit kerdil adalah Laem-singh
necrosis virus (LSNV), yang pada infeksi berat
menyebabkan penurunan laju
pertumbuhan,warna gelap yang tidak biasa,
berat badan setiap hari rata-rata berkurang dari
0,1 g / hari selama 4 bulan, muncul tanda
kuning cerah, segmen perut berbentuk
menyerupai “bambu”, dan antena yang rapuh.
(Flegel, T.W., 2008)
Penaeus Vanname Nodavirus (PvNV)

Kelompok: Virus
Golongan: HPIK Gol I
Organisme Penyebab: (-) PvNV
(Nodavirus)
Nama Penyakit: Penaeus Vanname
Nodavirus (PvNV)
1. Penyakit ekor putih pada udang dapat disebabkan oleh PvNV. 
2. Virus ini menargetkan terutama otot skeletal dan mengakibatkan ekor putih
atau buram. 
3. Secara histologis, penyakit ini ditandai dengan nekrosis otot, tetapi
mortalitas yang disebabkan oleh PvNV tampaknya kurang virulen.
4. PvNV tidak menyebabkan kematian di P. vannamei pada infeksi di
laboratorium. 
5. Meskipun PvNV tidak menyebabkan kematian di pada infeksi di
laboratorium, namun tampaknya berpengaruh terhadap kelangsungan
hidup pada skala pembesaran di kolam atau tambak. 
6. Kematian PvNV umumnya sporadis, sering berhubungan dengan stres
lingkungan, seperti kepadatan dan suhu tinggi.(Lightner et al., 2007)
Red sea bream iridoviral disease (RSBIVD)
Kelompok: Virus
Golongan: HPIK Gol I
Organisme Penyebab: Megalocyti Virus
Nama Penyakit: Red sea bream iridoviral
disease (RSBIVD)

RSIVD disebabkan oleh RSIV dan merupakan penyebab kematian tinggi pada
budidaya P. major dan lebih dari 30 spesies ikan laut yang dibudidaya,
terutama ordo Perciformes dan Pleuronectiformes. Ikan yang terinfeksi
menunjukkan kelemahan, anemia berat, petechiae (pendarahan) pada
insang dan pembesaran limpa. Penyakit ini ditandai oleh munculnya
pembesaran sel yang berwarna gelap oleh pewarna giemsa pada
pengamatan mikroskopik terhadap jaringan limpa, jantung, ginjal, hati dan
insang dari ikan yang terinfeksi. (Pusat Karantina Ikan, 2010) 
Spring viraemia of carp (SVC)

Kelompok: Virus
Golongan: HPIK Gol I
Organisme Penyebab: (-) SCV (Rhabdovirus
carpio)
Nama Penyakit: Spring viraemia of carp (SVC)

Spring Viraemia of Carp (SVC) disebabkan oleh Rhabdovirus carpio.


Virus ini menyebar melalui kotoran, kemudian menempel dan menginfeksi ikan
melalui lapisan mukus, bisa juga masuk melalui insang dan berkembang pada
lapisan epitelnya.

Gejala klinis ikan yang terserang SVC adalah mata menonjol, haemoraghi pada kulit,
warna tubuh gelap dan bengkak, berenang di permukaan dan nafsu makan
berkurang. Parasit invertebrata (seperti Argulus sp.) dapat menjadi bagian dari
penyebaran penyakit ini sebagai vektor. (Pusat Karantina Ikan, 2012)
Kelompok: Virus
Golongan: HPIK Gol I
Organisme Penyebab: (-) TSV (Picornavirus)
Nama Penyakit: Taura syndrome (TS)

Udang yang terinfeksi TSV pada fase akut ditandai adanya


warna tubuh yang memucat dan pembesaran kromatofor
serta menyebabkan ekor kipas dan pleopod berwarna lebih
merah dibandingkan dengan bagian tubuh lainnya. Selain itu,
udang yang terserang TSV memiliki kulit lunak, usus kosong
dan sering terjadi pada fase akhir dari siklus moulting. Penyakit
TSV terdiri dari 3 fase, yaitu : akut, transisi, dan kronis dan
penyakit ini dapat mengakibatkan mortalitas yang tinggi
sampai dengan 90%. (Pusat Karantina Ikan, 2008)
Viral nervous necrosis (VNN) atau Viral encephalopathy
and retinopathy (VER)

Kelompok: Virus
Golongan: HPIK Gol I
Organisme Penyebab: Viral nervous necrosis
(Beta nodavirus)
Nama Penyakit: Viral nervous necrosis (VNN)
atau Viral encephalopathy and retinopathy
(VER)

VNN telah dilaporkan sebagai penyakit serius dari larva dan ikan-ikan kecil serta
kadang-kadang ikan laut, dimana penyakit ini muncul hampir di seluruh dunia kecuali
Africa. Gejala klinis ikan yang terinfeksi ditandai oleh berbagai variasi dari neorogical
abnormalities (kelainan jaringan syaraf) seperti cara berenang yang kacau (berputar-
putar atau perut menghadap keatas). Selain itu terdapat lubang-lubang (vacuolasi)
dari jaringan syaraf pusat, biasanya ada juga vacuolasi dari lapisan inti di retina.
Umumnya ikan yang lebih muda menderita penyakit ini lebih parah, sedangkan ikan
yang dewasa memiliki lession (luka) yang lebih sedikit dan hal ini dapat ditunjukkan
dari banyaknya luka yang ada di retina. (Pusat Karantina Ikan, 2012) 
White Spot Disease

Kelompok: Virus
Golongan: HPIK Gol I
Organisme Penyebab: (-) WSSV (Whispovirus)
Nama Penyakit: White Spot Disease

White Spot Disease (WSD) adalah penyakit udang yang disebabkan oleh white Spot
Syndrome Virus yang mampu bertahan hidup 3-4 hari di kolam dan mati pada
pemanasan 60 derajat celcius selama 1 menit. Gejala klinis yang tampak pada udang
yang terinfeksi berupa bintik putih, biasanya berbentuk lingkaran pada kulit dan
terkadang disertai oleh kemerahan pada seluruh tubuh, hilangnya nafsu makan dan
setelah beberapa hari udang tampak sekarat dan berenang di atas permukaan air di
dekat pinggiran kolam. (Pusat Karantina Ikan, 2008) 
Kelompok: Virus
White tail Golongan: HPIK Gol I
Organisme Penyebab: Macrobrachium rosenbergii
disease nodavirus Extra small virus

(WTD) Nama Penyakit: White tail disease (WTD)


Macrobrachium rosenbergii Nodavirus (MrNV) menyerang
udang terutama pada jaringan insang, otot kepala, jantung,
otot perut, ovarium, pleopods dan otot ekor. Larva, PL dan
juvenile dari M. rosenbergii sangat rentan terhadap WTD,
yang sering menyebabkan tingginya kematian pada siklus
ini. Kematian dapat mencapai maksimal sekitar 5 atau 6
hari setelah munculnya gejala awal. Sangat sedikit PL yang
terinfeksi WTD mampu bertahan hidup lebih dari 15 hari
sejak terjadinya wabah, PL yang bertahan dapat tumbuh
hingga dewasa atau panen seperti PL normal lainnya.
Gejalaklinis WTD adalah udang tampak lesu dan otot
perut terlihat memucat/kabur serta terjadi degenerasi dari
telson dan uropods pada kasus yang berat. (Manual of
Diagnostic Tests for Aquatic Animals, 2012)
Yellowhead disease (YHD)

Kelompok: Virus
Golongan: HPIK Gol I
Organisme Penyebab: (-) YHD (Okavirus)
Nama Penyakit: Yellowhead disease (YHD)

YHD terutama menyerang P. monodon pada stadium juvenile dengan gejala


tidak mau makan, bergerombol di tepi kolam, cephalotorax berwarna pucat
kekuningan (dari hepatopankreas yang berwarna kuning). Gejala penyakit ini
adalah berkurangnya nafsu makan, berenang hanya dipermukaan, udang
mouting menunjukkan penampilan yang memucat dan perubahan warna
menjadi kekung-kuningan yang disebabkan oleh yellow hepatopankreas
dibawahnya, yang termasuk pucat bila dibandingkan dengan
hepatopankreas berwarna coklat pada udang yang sehat. (Pusat Karantina
Ikan, 2010) 

Anda mungkin juga menyukai