HIV Konseling New
HIV Konseling New
E
importan
purpos
scheme
import
functio
import
steps
ant
KONSELING PADA PASIEN
ant
e
n
n
e
HIV AIDS
DESIGNED BY
Ahmad fadhlur rahman
Riska cahyani zahra
Sofia aulia nisa
Definition 1
Konseling ialah interaksi yang (a) terjadi antara dua individu yang
masing-masing disebut konselor dan klien; (b) diadakan dalam
suasana professional; (c) diciptakan dan dikembangkan sebagai alat
untuk memudahkan perubahan-perubahan dalam tingkah laku klien.
(Pepinsky dan Pepinsky dalam Amti dan Marjohan, 1992 : 4)
Definition 2
Konseling HIV/AIDS merupakan komunikasi bersifat konfidensial antara
evidenc
purpos
scheme
definitio
importa
functio
definitio
evidenc
importa
purpos
service
functio
steps
2 4
nt
e
n
e
s
PENGAMBILA
KESEHATAN N
MENTAL KEPUTUSAN
POSISTIF &
KEEFEKTIFAN
PERSONAL
Unsur-unsur pokok
dalam konseling
Kondisi Penataan fisik
Eksternal
Bahasa Non-verbal
definitio
importa
evidenc
purpos
scheme
functio
steps
Privacy
nt
e
n
e
Kondisi Rapport
Internal Empathy
Genuineness (Keaslian/Kejujuran)
Attentiveness (penuh perhatian)
01 Pencegahan HIV
02
Pintu masuk menuju terapi
dan perawatan
03 Menyediakan dukungan psikologis,
definitio
importa
evidenc
history
scheme
functio
sosial dan spiritual seseorang yang
steps
nt
n
e
importa
evidenc
history
scheme
functio
definiti
steps
nt
hati-hati berkelanjutan yang
n
e
• Mendorong mengubah
perilaku ke arah yang
Negatif HIV
positif
• Mengatakan meski Sarankan untuk melakukan
situasinya masih berisiko periksa ulang 12 minggu
rendah, tetap harus atau 3-6 bulan sesudah tes
merawat diri untuk
menghindari infeksi dan
kemungkinan penularan
Penelitian yang di lakukan oleh Anyta (2015)
yang berjudul komunikasi antarpribadi konselor
terhadap odha di klinik vct rsud kabupaten
karanganyar menunjukan bahwa menunjukkan
bahwa implementasi komunikasi antarpribadi
dalam praktik konseling yaitu :
importa
history
evidenc
scheme
funtion
definiti
steps
nt
pasif (dancing by client) dan aktif, untuk
e
mencari tahu permasalahan yang dihadapi
klien serta sebagai upaya pemberian
bantuan.
2)Hubungan pribadi yang terjalin antara
konselor dan klien berada pada tahap
keterikatan
3)Peran self disclosure dalam konseling guna
menggali hidden area klien.
NO Instructon
1. COUNSELING
Penelitian PRE TESTING
yang di lakukan oleh Anyta (2015) yang berjudul komunikasi antarpribadi
Menyiapkan
• terhadap
konselor odha diperlengkapan untuk konseling
klinik vct rsud kabupaten karanganyar menunjukan bahwa
• Memanggil
menunjukkan pelanggan
bahwa implementasi komunikasi(dengan menyebutkan
antarpribadi dalam praktik konseling yaitu :
nomor teknik
1) Menggunakan registrasi)
mendengarkandansecara
mempersilahkan masuk
pasif (dancing by client) dan aktif, untuk
keruangan)
mencari tahu permasalahan yang dihadapi klien serta sebagai upaya pemberian
• Mempersilahkan
bantuan. pelanggan duduk dengan
2) Hubungan
nyamanpribadidi
yang terjalin
kursi antaratelah
yang konselor dan klien berada pada tahap keterikatan
tersedia
3) Peran self disclosure dalam konseling guna menggali hidden area klien.
• Memberi salam dan memperkenalkan diri
importa
history
evidenc
scheme
funtion
Penggunaan komunikasi antarpribadi dalam praktik konseling bertujuan
definiti
• Memeriksa ulang nomor kode pelanggan dalam
steps
membangkitkan kesadaran klien dan mendorong untuk merubah perilaku beresikonya
formulir dokumen pelanggan
the
nt
• Menanyakan latar belakang dan alasan
e
kunjungan
• Memberi informasi tentang HIV/AIDS sesuai
dengan yang ada pada cek list untuk konseling
pre test (cek list pada lampiran)
• Mengklarifikasi tentang fakta dan mitos tentang
HIV/AIDS, termasuk tentang IMS dan menawarkan
pemeriksaan IMS secara rutin, khususnya pada
penasun (IDU)
• Membantu pelanggan untuk menilai resiko
pelanggan
• Membantu pelanggan untuk membuat keputusan
untuk dilakukan tes HIV, antara lain dengan
NO Instructon
• Mendikusikan prosedur HIV/AIDS, waktu untuk
Penelitian yang di lakukan oleh Anyta (2015) yang berjudul komunikasi antarpribadi
mendapatkan
konselor terhadap hasilvct
odha di klinik dan arti
rsud dari teskaranganyar
kabupaten HIV menunjukan bahwa
• Mendiskusikan kemungkinan tindak lanjut setelah
menunjukkan bahwa implementasi komunikasi antarpribadi dalam praktik konseling yaitu :
ada hasil
1) Menggunakan test.
teknik mendengarkan secara pasif (dancing by client) dan aktif, untuk
• Menjelaskan
mencari tahu permasalahan implikasi terinfeksi
yang dihadapi klien serta atau tidakpemberian
sebagai upaya
terinfeksi HIV dan memfasilitasi diskusi tentang
bantuan.
carapribadi
2) Hubungan menyesuaikan dirikonselor
yang terjalin antara dengan danstatus HIVpada tahap keterikatan
klien berada
• Menjajaki
3) Peran self disclosure kemapuan
dalam konselingpelanggan dalam
guna menggali hidden areamengatasi
klien.
importa
history
evidenc
scheme
funtion
Penggunaan
masalahkomunikasi antarpribadi dalam praktik konseling bertujuan
definiti
steps
membangkitkan
• Melakukankesadaranpenilaian
klien dan mendorong
systemuntuk merubah perilaku beresikonya
dukungan
the
• Memberi waktu untuk berfikir
nt
e
• Bila pelanggan menyetujui untuk test, konselor
memberikan form informed consent kepada
pelanggan dan meminta tanda tangannya setelah
pelanggan membaca isi form HIV/.AIDS.
• Mengisi dokumen pelanggan dengan lengkap dan
mengisi form rujukan ke laboratorium
• Membuat perjanjian dengan pelanggan untuk
menunggu hasil test
• Bila pelanggan tidak menyetujui untuk di test,
konselor menawarkan kepada pelanggan untuk
dating kembali sewaktu-waktu bila masih
memerlukan dukungan dan / atau untuk dilakukan
NO Instructon
2. COUNSELING POST TESTING
Penelitian yang di lakukan oleh Anyta (2015) yang berjudul komunikasi antarpribadi
Memangggil
• terhadap
konselor pelanggan
odha di klinik dengankaranganyar
vct rsud kabupaten menyebutkan
menunjukan bahwa
nomor regester seperti prosedur pemanggilan
menunjukkan bahwa implementasi komunikasi antarpribadi dalam praktik konseling yaitu :
konseling
1) Menggunakan pre-test.
teknik mendengarkan secara pasif (dancing by client) dan aktif, untuk
• Memperhatikan
mencari tahu permasalahan komunikasi
yang dihadapi klien non serta verbal saatpemberian
sebagai upaya
pelanggan memasuki ruang konseling.
bantuan.
• Menanyakan
2) Hubungan kesiapan
pribadi yang terjalin pelanggan
antara konselor untuk
dan klien berada menerima
pada tahap keterikatan
3) Peran test.
self disclosure dalam konseling guna menggali hidden area klien.
importa
history
evidenc
scheme
funtion
• Mengkaji
Penggunaan ulang secara
komunikasi singkat
antarpribadi dalam dan praktikmenayakan
konseling bertujuan
definiti
steps
membangkitkan
keadaan kesadaran klien pelanggan.
umum dan mendorong untuk merubah perilaku beresikonya
the
• Memperhatikan amplop hasil test yang masih
nt
e
tertutup kepada pelanggan.
• Menanyakan kesiapan pelanggan untuk menerima
hasil test.
• Apabila pelanggan menyatakan sudah siap /
sanggup menerima hasil test, maka konselor
menawarkan kepada pelanggan untuk membuka
amplop bersama konselor.
• Apabila pelanggan menyatakan belum siap,
konselor meberi dukungan kepada pelanggan
untuk menerima hasil dan beri waktu sampai
pelanggan menyatakan dirinya siap
• Memberi kesempatan pelanggan membaca hasil.
NO Instructon
3. IF THE RESULT POSITIVE HIV
Penelitian yang di lakukan oleh Anyta (2015) yang berjudul komunikasi antarpribadi
Memeriksakan
• terhadap
konselor apavct yang
odha di klinik diketahui
rsud kabupaten tentang
karanganyar hasil bahwa
menunjukan
test.
menunjukkan bahwa implementasi komunikasi antarpribadi dalam praktik konseling yaitu :
• Menjelaskan dengan tenang
1) Menggunakan teknik mendengarkan arti hasil
secara pasif (dancingpemeriksaan
by client) dan aktif, untuk
• Memberi
mencari kesempatan
tahu permasalahan untuk
yang dihadapi klien memventilasikan
serta sebagai upaya pemberian
emosi
bantuan.
• Memfasilitasi
2) Hubungan coping
pribadi yang terjalin antara konselor problem
dan klien berada pada tahap keterikatan
3) Peran (kemampuanmenyelesaikanmasalah).
self disclosure dalam konseling guna menggali hidden area klien.
importa
history
evidenc
scheme
funtion
• Setelah komunikasi
Penggunaan pelanggan cukup tenang
antarpribadi dan konseling
dalam praktik konseling bertujuan
definiti
steps
membangkitkan
dapat kesadaran klien dan mendorong
dilanjutkan untuk merubah
konselor perilaku beresikonya
menyelesaikan
the
informasi sebagai berikut :
nt
e
• Pengobatan ARV
• Kesehatan reproduksi dan kesehatan seksual
• Menawarkan konseling pasangan
• Menawarkan secara rutin pelanggan mengikuti
pemeriksaan sifilis dan manfaat pengobatan sifilis
• Untuk pelanggan perempuan terdapat fasilitas
layanan pemeriksaan kehamilan dan rencana
penggunaan alat kontrasepsi bagi laki-laki dan
perempuan
• Memotivasi agar datang ke klinik untuk evaluasi
awal secara medis
NO Instructon
• Konselor
Penelitian dan pelanggan
yang di lakukan oleh Anyta (2015)menyepakati waktu
yang berjudul komunikasi antarpribadi
kunjungan
konselor terhadap odha diberikutnya.
klinik vct rsud kabupaten karanganyar menunjukan bahwa
•
menunjukkan Apabila pada
bahwa implementasi waktu
komunikasi yang
antarpribadi dalamditentukan
praktik konseling yaitu :
pelanggan
1) Menggunakan tidak biassecara
teknik mendengarkan hadir,
pasif disarankan
(dancing by client)untuk
dan aktif, untuk
mencari tahu permasalahan yang dihadapi klien serta sebagai upaya pemberian
menghubungi konselor melalui telepon untuk
bantuan.
perjanjian
2) Hubungan pribadi yangberikutnya
terjalin antara konselor dan klien berada pada tahap keterikatan
• Memberi
3) Peran kesempatan
self disclosure dalam kepada
konseling guna menggali pelanggan
hidden area klien.
importa
history
evidenc
scheme
funtion
untuk bertanya
Penggunaan komunikasi mengenai hal-hal
antarpribadi dalam yangkonseling
praktik belum bertujuan
definiti
steps
membangkitkan kesadaran klien dan mendorong untuk merubah perilaku beresikonya
diketahui
the
nt
• Menawarkan pelayanan VCT pada pasangan
e
4.
pelanggan.
• Apabila pelanggan sudah jelas dan tidak ada
pertanyaan, maka konseling pasca-testing
ditutup
• Konselor mengisi form pasca-konseling.
IF THE RESULT NEGATIVE HIV
• Mendiskusikan kemungkinan pelanggan
masih berada dalam periode jendela
• Membuat ikhtisar dan gali lebih lanjut
berbagai hambatan.
• Memastikan pelanggan paham mengenai
NO Instructon
• Menjelaskan
Penelitian kebutuhan
yang di lakukan untuk
oleh Anyta (2015) yang melakukan test
berjudul komunikasi antarpribadi
ulang dan
konselor terhadap odha pelayanan
di klinik vct rsudVCT bagi pasangan
kabupaten karanganyar menunjukan bahwa
• Menjelaskan
menunjukkan bahwa implementasi upaya penurunan
komunikasi resiko
antarpribadi dalam yang yaitu :
praktik konseling
dapat teknik
1) Menggunakan dilakukan.
mendengarkan secara pasif (dancing by client) dan aktif, untuk
mencari tahu permasalahan yang dihadapi klien serta sebagai upaya pemberian
• Memberi kesempatan kepada pelanggan
bantuan.
untuk
2) Hubungan bertanya
pribadi yang terjalin mengenai hal-hal
antara konselor dan yang
klien berada padabelum
tahap keterikatan
3) Peran diketahui
self disclosure dalam konseling guna menggali hidden area klien.
importa
history
evidenc
scheme
funtion
• Apabilakomunikasi
Penggunaan pelanggan sudah dalam
antarpribadi jelas danpraktik tidak ada bertujuan
konseling
definiti
steps
membangkitkan kesadaran klienmaka
pertanyaan, dan mendorong untuk merubah
konseling perilaku beresikonya
pasca-testing
the
nt
ditutup.
e
• Membuat perjanjian untuk kunjungan ulang
apabila dibutuhkan
• Mengisi form pasca konseling.
importan
definitio
THANK
evidenc
purpos
scheme
import
YOU
functio
import
steps
ant
ant
e
n
n
e
DESIGNED BY
Ahmad fadhlur rahman
Riska cahyani zahra
Sofia aulia nisa