Anda di halaman 1dari 37

PRINSIP ETIK DAN PENGAMBILAN

KEPUTUSAN KEPERAWATAN

ETIK DAN HUKUM KEPERAWATAN


N S NI N YM GUNAHARI ATI ,SK EP, MM
Keperawatan

Merupakan suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian


integral dari pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat
keperawatan, berbentuk pelayanan biopsikososiokultural-spiritual yang
komprehensif, ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok dan komunitas,
baik sakit maupun sehat serta mencakup seluruh siklus hidup manusia.
Keperawatan berupa bantuan yang diberikan karena adanya kelemahan fisik
dan atau mental, keterbatasan pengetahuan serta kurangnya kemauan
melaksanakan kegiatan sehari-hari secara mandiri. Bantuan juga ditujukan
kepada penyediaan pelayanan kesehatan utama dalam upaya mengadakan
perbaikan sistem pelayanan kesehatan sehingga memungkinkan setiap orang
mencapai hidup sehat dan produktif
SAINS DAN SENI PRAKTIK
KEPERAWATAN
Sains Keperawatan
Keperawatan sebagai bagian dari suatu ilmu (sains) mempunyai sifat / karakteristik
sebagai berikut:
a)        Menunjukkan sesuatu yang koheren dan utuh dari keterkaitan fakta-fakta,
prinsip hukum dan teori
b)        Sains berhubungan dengan bidang pengetahuan tetentu
c)        Sains lebih sering diungkapkan dalam pernyataan yang umum atau universal
d)       Pernyataan sains harus benar atau mendekati benar
e)        Pernyataan sains harus logis
f)         Sains harus menjelaskan penelitian dan argumen-argumen(McKenna, 1997).
ILMU
Ilmu dapat diartikan sebagai pengetahuan yang memiliki
metode sistematis dalam menerangkan gejala-gejala tertentu
dengan tujuan memperoleh pemahaman dalam penerapannya.
 Keperawatan, pada awalnya praktik keperawatan didasari oleh
keterampilan yang bersifat intuitif.
Saat ini keperawatan dapat disebut sebagai suatu sains / ilmu yang
merupakan sains terapan (applied scince) yang menggunakan
pengetahuan, konsep dan prinsip-prinsip dari berbagai kelompok
ilmu, khususnya  ilmu perilaku, sosial, fisika, biomedik, dan lain-lain.
FILOSOFI ILMU KEPERAWATAN
membantu dalam mengartikan ilmu melalui
pemahaman dan pengujian dalam konsep, teori,
hukum dan tujuan keperawatan dan hubungannya
dengan praktek keperawatan.
Untuk memahami kebenaran, menjelaskan
keperawatan, menguji sebab akibat, untuk
mengkritisi hubungan dari teori-teori dan sistem
keilmuan dan untuk mencari secara luas dan
terbatas (Mcewen & Wills, 2007).
Beberapa Falsafah
Keperawatan
Falsafah keperawatan menurut Florence Nightingale (Nightingale’s
Philosophy of Nursing).

Nightingale (1946) bertanya Apakah itu keperawatan?” 


Keperawatan focus pada hubungan antara pasien (manusia)
dengan lingkungannnya.
Nightingale mengidentifikasi bahwa udara bersih, air bersih, drainase yang
efisien, kebersihan dan pencahayaan yang memadai serta manajemen kebisingan,
diet, istirahat dan tanggungjawab perawat untuk melindungi pasiennya.
       
Falsafah keperawatan
menurut Watson (Watson’s
Philosophy of Nursing).
  

Watson memberikan gambaran pendekatan praktik


keperawatan yang unik yaitu menggunakan
“human caring concept” dalam melaksanakan
pekerjaannya. Watson juga memperkenalkan
konsep “human-human relationship” dan 10
panduan untuk sebagai pedoman perawat.
C.  Falsafah keperawatan menurut Benner
(Benner’s Philosophy of Nursing).
Benner menitikberatkan bagaimana ilmu pengetahuan
 

mendasari praktik keperawatan dan bagaimana ilmu


keperawatan itu berkembang terus menerus.   (Tomey &
Alligood, 2010)
Keperawatan merupakan profesi yang humanistik, dan
memberikan perhatian besar pada falsafah dasar yang berfokus
pada individulitas dan merupakan sesuatu yang dapat dilakukan
secara bebas.
Perawat mampu mengeliminir respon negatif dan meningkatkan
respon positif, serta memberdayakan kemampuan bersosialisasi
dan beradaptasi dari seorang individu agar tetap dapat
melangsungkan kehidupannya saat sakit atau sehat.
Keperawatan adalah SENI

keperawatan adalah merupakan suatau indentifikasi seni.


Seni berarti ketrampilan praktik yang diperoleh melalui
pengamatan/ pengalaman.
Berdasarkan kiat, difokuskan pada kemampuan perawat
untuk memberikan asuhan keperawatan secara
komperehensip dengan sentuhan seni.
PEMBATASAN LEGAL KEPERAWATAN
STANDAR PELAYANAN  MAHASISWA KEPERAWATAN
- SPO - didampingi instruktur klinik
- digunakan sebagai acuan bila - RS tetap bertanggungjawab
terjadi kesalahan
LISENSI PRAKTEK
Peraturan dan UU
ujian oleh board of nursing
(STR, SIK, SIPP)
Pengertian Etika dan Moral
Etika: Prinsip atau standar yang berkaitan
dengan kegiatan yang seharusnya dilakukan.
Dari Bhs Yunani ‘ethos’ berarti kebiasaan
Etika berkaitan dengan bagaimana manusia
berhubungan satu dengan yang lainnya dalam
sebuah filosofi keadilan
Etika melindungi hak-hak manusia
Moral: Komitmen personal terhadap nilai yang
sering dipengaruhi oleh norma sosial dan
PRINSIP-PRINSIP ETIK DALAM
PELAYANAN KEPERAWATAN
a. Otonomi (Autonomy)
Prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa individu mampu
berpikir logis dan mampu membuat keputusan sendiri.
Prinsip otonomi merupakan bentuk respek terhadap seseorang,
atau dipandang sebagai persetujuan tidak memaksa dan bertindak
secara rasional.
Otonomi merupakan hak kemandirian dan kebebasan individu yang
menuntut pembedaan diri.
b. Berbuat Baik (Beneficience)

Beneficience berarti, hanya melakukan sesuatu yang


baik.
Kebaikan, memerlukan pencegahan dari kesalahan
atau kejahatan, penghapusan kesalahan atau kejahatan
dan peningkatan kebaikan oleh diri dan orang lain.
Terkadang, dalam situasi pelayanan kesehatan, terjadi
konflik antara prinsip ini dengan otonomi.
c. Keadilan (Justice)

Prinsip keadilan dibutuhkan untuk tindakan yang


sama dan adil terhadap orang lain => prinsip moral,
legal dan kemanusiaan.
d. Tidak merugikan (Nonmaleficience)

Prinsip ini berarti tidak menimbulkan


bahaya/cedera fisik dan psikologis pada klien.
e. Kejujuran (Veracity)

 Prinsip veracity berarti penuh dengan kebenaran.


 Prinsip veracity berhubungan dengan kemampuan
seseorang untuk mengatakan kebenaran.
 Informasi harus ada agar menjadi akurat,
komprensensif, dan objektif untuk mengatakan yang
sebenarnya ttg segala sesuatu selama menjalani
perawatan.
 Kebenaran merupakan dasar dalam membangun
hubungan saling percaya.
f. Menepati janji (Fidelity)

Prinsip fidelity dibutuhkan individu untuk menghargai janji dan


komitmennya terhadap orang lain.
Perawat setia pada komitmennya dan menepati janji serta
menyimpan rahasia klien.
Ketaatan, kesetiaan, adalah kewajiban seseorang untuk
mempertahankan komitmen yang dibuatnya. Kesetiaan,
menggambarkan kepatuhan perawat terhadap kode etik yang
menyatakan bahwa tanggung jawab dasar dari perawat adalah
untuk meningkatkan kesehatan, mencegah penyakit, memulihkan
kesehatan dan meminimalkan penderitaan.
g. Karahasiaan (Confidentiality)

Prinsip kerahasiaan adalah informasi tentang klien harus


dijaga privasi klien.
Segala sesuatu yang terdapat dalam dokumen catatan
kesehatan klien hanya boleh dibaca dalam rangka
pengobatan klien.
Tidak ada seorangpun dapat memperoleh informasi
tersebut kecuali jika diijinkan oleh klien dengan bukti
persetujuan.
 Diskusi tentang klien diluar area pelayanan, harus dihindari.
h. Akuntabilitas (Accountability)

Responsibility/ tanggung jawab.


Akuntabilitas merupakan standar yang pasti bahwa
tinndakan seorang profesional dapat dinilai kinerjanya
Bisa memberikan jawaban/ jawaban untuk tindakan
yang sudah dilakukannya
 Untuk bertanggung gugat seorang perawat bekerja
dibawah kode etik,
APLIKASI ETIK DAN HUKUM
DALAM KEPERAWATAN
PROFESIONAL
KODE ETIK KEPERAWATAN
Kode etik adalah prinsip etik yang digunakan oleh semua
anggota kelompok, mencerminkan penilaian moral mereka
sepanjang waktu, dan berfungsi sebagai standar untuk
tindakan profesional mereka.

Tujuan kode etik keperawatan adalah upaya agar perawat,


dalam menjalankan setiap tugas dan fungsinya, dapat
menghargai dan menghormati martabat manusia.
KODE ETIK KEPERAWATAN
Kode etik keperawatan di Indonesia telah disusun oleh DPP PPNI
melalui MUNAS PPNI di jakarta pada tanggal 29 November 1989 .

Tujuan kode etik keperawatan tersebut adalah sebagai berikut :


dasar dalam mengatur hubungan antar perawat, klien atau pasien, teman sebaya,
masyarakat, dan unsur profesi (inter dan antar profesi)
standar untuk mengatasi masalah
Untuk mempertahankan bila praktisi yang dalam menjalankan tugasnya
diperlakukan secara tidak adil oleh institusi maupun masyarakat.
Merupakan dasar dalam menyusun kurikulum pendidikan
pemahaman kepada masyarakat pentingnya sikap profesional perawat
Kode etik keperawatan Indonesia tersebut terdiri dari 4 bab dan 16 pasal.

Bab 1, tanggung jawab perawat terhadap individu, keluarga, dan


masyarakat.
Bab 2, tanggung jawab perawat terhadap tugasnya.
Bab 3, tanggung jawab perawat terhadap sesama perawat dan profesi
kesehatan lain.
Bab 4, tentang tanggung jawab perawat terhadap profesi keperawatan.
Bab 5, tanggung jawab perawat terhadap pemerintah, bangsa, dan
tanah air.
Tanggung jawab Perawat
terhadap klein

Senantiasa berpedoman pada tanggung jawab yang bersumber pada adanya


kebutuhan terhadap keperawatan individu, keluarga, dan masyarakat.
Memelihara suasana lingkungan yang menghormati nilai-nilai budaya, adat
istiadat dan kelangsungan hidup beragama dari individu, keluarga dan
masyarakat.
Terhadap individu, keluarga, dan masyarakat, senantiasa dilandasi rasa tulus
ikhlas sesuai dengan martabat dan tradisi luhur keperawatan.
Menjalin hubungan kerjasama dengan individu, keluarga dan masyarakat,
khususnya dalam mengambil prakarsa dan mengadakan upaya kesehatan, serta
upaya kesejahteraan pada umumnya sebagai bagian dari tugas dan kewajiban
bagi kepentingan masyarakat.
Tanggung jawab Perawat
terhadap tugas

Memelihara mutu pelayanan keperawatan yang tinggi disertai kejujuran profesional dalam
menerapkan pengetahuan serta keterampilan keperawatan sesuai dengan kebutuhan individu,
keluarga, dan masyarakat.
Wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya sehubungan dengan tugas yang
dipercayakan kepadanya, kecuali diperlukan oleh pihak yang berwenang sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
Tidak akan menggunakan pengetahuan dan keterampilan keperawatan yang dimilikinya dengan
tujuan yang bertentangan dengan norma-norma kemanusiaan.
Dalam menunaikan tugas dan kewajibannya, senantiasa berusaha dengan penuh kesadaran agar
tidak terpengaruh oleh pertimbangan kebangsaan, kesukuan, warna kulit, umur, jenis kelamin,
aliran politik, agama yang dianut, dan kedudukan sosial.
Mengutamakan perlindungan dan keselamatan pasien/klien dalam melaksanakan tugas
keperawatannya, serta matang dalam mempertimbangkan kemampuan jika menerima atau
mengalih-tugaskan tanggung jawab yang ada hubungannya dengan keperawatan.
Tanggung jawab Perawat terhadap Sejawat
Tanggung jawab perawat terhadap sesama perawat dan profesi kesehatan lain sebagai berikut :
Perawat, memelihara hubungan baik antara sesama perawat dan tenaga kesehatan lainnya, baik
dalam memelihara keserasiaan suasana lingkungan kerja maupun dalam mencapai tujuan pelayanan
kesehatan secara menyeluru.
Perawat, menyebarluaskan pengetahuan, keterampilan, dan pengalamannya kepada sesama
perawat, serta menerima pengetahuan dan pengalaman dari profesi dalam rangka meningkatkan
kemampuan dalam bidang keperawatan.
Tanggung jawab Perawat terhadap Profesi
Perawat, berupaya meningkatkan kemampuan profesionalnya secara sendiri-sendiri dan atau
bersama-sama dengan jalan menambah ilmu pengetahuan, keterampilan dan pengalaman yang
bermanfaat bagi perkembangan keperawatan.
Perawat, menjungjung tinggi nama baik profesi keperawatan dengan menunjukkan perilaku dan
sifat-sifat pribadi yang luhur.
Perawat, berperan dalammenentukan pembakuan pendidikan dan pelayanan keperawatan,
serta menerapkannya dalam kagiatan pelayanan dan pendidikan keperawatan.
Perawat, secara bersama-sama membina dan memelihara mutu organisasi profesi keperawatan
sebagai sarana pengabdiannya.
Tanggung jawab Perawat
terhadap Negara

Perawat, melaksanakan ketentuan-ketentuan sebagai kebijsanaan


yang telah digariskan oleh pemerintah dalam bidang kesehatan dan
keperawatan.
Perawat, berperan secara aktif dalam menyumbangkan pikiran
kepada pemerintah dalam meningkatkan pelayanan kesehatan dan
keperawatan kepada masyarakat.
HUKUM DAN PERUNDANG-UNDANGAN KESEHATAN
HUKUM KEPERAWATAN

Fungsi Hukum dalam Praktek Keperawatan


Hukum mempunyai beberapa fungsi bagi keperawatan :
Hukum memberikan kerangka untuk menentukan tindakan keperawatan mana yang sesuai
dengan hukum.
Membedakan tanggung jawab perawat dengan profesi yang lain.
Membantu menentukan batas-batas kewenangan tindakan keperawatan mandiri.
Membantu dalam mempertahankan standar praktek keperawatan dengan meletakkan posisi
perawat memiliki akuntabilitas di bawah hukum (Kozier, Erb, 1990)
UU RI No. 23/TH 1992 Tentang Kesehatan
Pasal 32, Ayat…………
2 : Penyembuhan peny & pemulihan Kes dilakukan dgn pengobatan &/atau
perawatan.
3 : Pengobatan &/atau perawatan dpt dilakukan berdasarkan ilmu kedokteran
& ilmu keperawatan atau cara lain yg dpt dip’tg jawabkan.
4 : Pelaksanaan p’obatan &/atau prwtn b’dsrkan ilmu kedokteran atau ilmu kep hanya dpt
dilakukan oleh tenaga kes yg mempunyai keahlian & kewenangan di bidang itu

5 : Pemerintah melakukan pembinaan & pengawasan thdp pelaksanaan pengobatan


&/atau perawatan.

Pasal 50
1 : Tenaga kes bertugas menyelenggarakan & melakukan keg kes sesuai dgn bidang
keahlian &/ atau kewenangan tenaga kes yg bersangkutan.
Pasal 53
1 : Tenaga kes berhak memperoleh perlindungan hukum dlm
m’laksanakan tugas sesuai dgn profesinya.
2 : Tenaga Kes dlm m’laksanakan tugasnya berkewajiban utk
mematuhi standar profesi & menghormati hak-hak pasien
4 : Ketentuan mengenai standar profesi & hak-hak pasien
sebagaimana dimaksud dlm ayat 2 ditetapkan dgn peraturan
pemerintah.

Pasal 54

1 : Thdp tenaga kes yg mlkkn kesalahan atau kelalaian dlm


melaksanakan profesinya dpt dikenakan tindakan disiplin.
2 : Penentuan ada tdknya kesalahan atau kelalaian sebagaimana
dimaksud pd ayat 1 ditentukan oleh Majlis disiplin tenaga kesehatan
Pasal 55

1 : Setiap orang berhak atas ganti rugi akibat


kesalahan atau kelalaian yg dilakukan oleh tenaga
kesehatan

2 : Ganti rugi sebagaimana dimaksud dlm ayat 1


dilaksanakan sesuai dgn peraturan perundang-
undangan yg berlaku.
Pasal 73
Pemerintah melakukan pembinaan terhadap semua
kegiatan yg berkaitan dgn prnyelenggaraan upaya
kesehatan.

Pasal 77
Pemerintah berwenang mengambil tindakan administratif
terhadap tenaga kesehatan &/ atau sarana kesehatan yg
melakukan pelanggaran thdp ketentuan undang-undang ini.
Implikasi UU RI No. 23/TH 1992
Tentang Kesehatan
Kep dpt menyembuhkan penyakit & memulihkan
kesehatan
Kep diakui sebagai ilmu pengetahuan
Perlu aplikasi standar profesi bagi perawat
Perlu aplikasi pengaturan tentang kewenangan perawat
Hak-hak klien hrs dihormati & selalu menjadi fokus
perhatian setiap perawat
UU NO 38 TAHUN 2014 Tentang
KEPERAWATAN
Lihat PDF
JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
Lihat PPT JKN

Anda mungkin juga menyukai