Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN JAGA

DEPARTEMEN ILMU
PENYAKIT DALAM
Minggu, 9 Maret 2020
IDENTITAS PASIEN
1. Nama : Tn. SBL
2. Usia : 59 Tahun
3. Jenis Kelamin : Pria
4. Alamat : Tulung Harapan, Kab. Ogan Komering Ulu Timur
5. Agama : Islam
6. Status: Menikah
7. Pekerjaan : TOT
8. MRS : Minggu, 8 Maret 2020
Anamnesis
Autoanamnesis dan Alloanamnesis

Keluhan Utama : Keluhan tambahan :


Rasa penuh di perut
Penurunan kesadaran sejak +-3 jam sejak +- 3 jam SMRS,
SMRS terus-menerus yang
sampai sekarang
menyebabkan susah
bernafas
Riwayat Penyakit Sekarang
+- 2 minggu SMRS, pasien terdiagnosis mengalami “kencing manis”
pada saat sebelum operasi “turun berok”-nya. +- 3 jam SMRS, pasien
mengalami kejang seluruh tubuh berdurasi +-5 menit, kemudian pasien
mengalami penurunan kesadaran selama +- 3 jam. Pada saat sampai di
IGD RSMH, hasil pengecekan GDS: 40mg/dL
Riwayat Penyakit Dahulu
• R/ Kencing manis ada. Sejak 2 minggu yll
• R/ Darah tinggi disangkal
• R/ Penyakit hati ada. Pasien tidak mengetahui penyakitnya serta tidak
diobati. Datang dengan muntah darah
• R/ Penyakit ginjal disangkal
Riwayat Penyakit Dalam Keluarga
• Riwayat penyakit jantung pada kakak pasien dan sudah meninggal
RIWAYAT PENGOBATAN
• Lansoprazole 1x1 sebelum makan (tab)
• Curcumin 2x1 sebelum makan (tab)
• Insulin 2x1 Humalog (10IU)
• Propranolol 2x1 setelah makan (10mg)
• Spironolactone 1x1 setelah makan pagi (100mg)
• Furosemide 1x1 setelah makan pagi (40mg)

• Operasi Hernia (kanan dan kiri di waktu yang berbeda)


Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum: sakit sedang
Sensorium : compos mentis
Tekanan Darah : 110/80 mmHg
Nadi : 64 x/menit, reguler, isi dan tegangan cukup
Pernafasan : 16 x/menit, regular
Suhu : 36,6o C
SpO2 : 93-97%
Pemeriksaan fisik
Kepala
Bentuk : Normocephali
Ekspresi : Wajar
Rambut : Hitam
Alopesia : (-)
Deformitas : (-)
Perdarahan temporal : (-)
Nyeri tekan : (-)
Wajah sembab : (-)
Pemeriksaan fisik
Mata
Eksoftalmus : (-)
Endoftalmus : (-)
Palpebral : edema (-)
Konjungtiva palpebra : anemis (-)
Sklera : ikterik (+)
Pupil : bulat, isokor, reflek cahaya (+/+)
Pemeriksaan fisik
Mulut
Higiene : Baik
Tonsil : T1-T1
Mukosa : basah
Pemeriksaan fisik
Leher
Inspeksi : benjolan (-)
Palpasi : pembesaran kelenjar tiroid/struma (-)
JVP : 5-2cmH2O

Dada
Inspeksi : simetris, retraksi dinding dada (-), spider nevi (-),
venektasi (-)
Palpasi : nyeri tekan (-), nyeri ketok (-), krepitasi (-)
Pemeriksaan fisik
Paru-paru (anterior)
Inspeksi:
Statis : retraksi iga (-), statis simetris kanan=kiri
Dinamis : kanan=kiri
Palpasi: nyeri tekan (-), stem fremitus paru kanan=kiri
Perkusi : Sonor pada kedua lapang paru
Auskultasi :
kanan: vesikuler (+), ronkhi (-), wheezing (-);
kiri: vesikuler (+), ronkhi (-), wheezing (-)
Pemeriksaan fisik
Jantung
Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : ictus cordis tidak teraba, thrill (-)
Perkusi : batas atas ICS II, batas kanan ICS V linea parasternalis dextra,
batas kiri ICS V linea axilaris anterior sinistra
Auskultasi : HR 72x/m. P: P2>P1, A: A2>A1, T: T1>T2, M: M1>M2
Pemeriksaan fisik
Abdomen
Inspeksi : Cembung, dengan pusat datar, venektasi (-), scar (-), caput
medusae (-)
Palpasi : lemas, nyeri tekan (+), defans muskuler (-), ballotement ginjal
(-), hepar tidak teraba, lien tidak teraba
Perkusi : shifting dullness (+), nyeri ketok CVA (-)
Auskultasi : bising usus normal (1-2 kali per menit). Luka bekas operasi regio
abdomen kanan bawah
Pemeriksaan fisik
Ekstremitas: akral hangat, edema pretibia tak ada
Pemeriksaan penunjang
• Hb 10,4 (turun) • Kalsium 2,5 (turun)
• Ht 31% • GDS 236 (setelah terapi), 40
• RBC 3,75 (turun) (saat pertama kali datang)
• WBC 13,13 • Natrium 135
• PLT 160.000 • Kalium 3,5
• Kreatinin 166 (meningkat) • HbsAg reaktif
• Ureum 120 (meningkat) • Anti HCV (-)
Diagnosis
Diagnosis Kerja Diagnosis banding
• Hipoglikemia DM • Ensefalopati Hepatikum
• Ketoasidosis Diabetikum
n
PENATALAKSANAAN
Rujuk/konsul dengan Sp.PD K. GER FARMAKOLOGIS
untuk sirosis hepatis
• IVFD D10% gtt xx/m
• Inj. D40% 2 flask iv
• CaCO3 3x100mg
• Furosemide 1x40mg
Algoritma Tatalaksana Hipoglikemi
menurut Lovelace Medical Center Diabetes Episodes of
Care*
*Diabetes Spectrum GD £ 70
2005;18:1 mg/dl

INFUS D10%

KESADARAN MENURU BOLUS D40% 25 ml


IV
N
CEK GD
BISA @ 15
15-20 g KH MAKA
BAI MNT
ORAL N K
TDK
CEK GD
@ 15
BISA KESADARAN
MAKAN
MNT

INFUS D10%
BOLUS D40% 25 ml MENURU
GD £ 70 IV MEMBAI
GD > 70 N
mg/dl K MONITOR KETAT
mg/dl ULANG :
- SNACK DLM 30 INFUS D10%
MNT 15-20 g KH BOLUS D40% 25 ml
- CARI PENYEBAB IV
ORAL CARI PENYEBAB
- EDUKASI
CEK GD BISA TDK
@ 15 MAKA BISA
MNT N MAKAN
15-20 g KH
GD £ 70
GD > 70 mg/dl
ORAL 39
MONITOR
prognosis
• Quo ad vitam: Dubia ad bonam
• Quo ad functionam: Dubia ad bonam
• Quo ad sanationam: Dubia ad bonam
Patofisiologi :

- Metabolisme otak terutama tergantung pada ketersediaan glukosa

- Glukosa otak berasal dari :


- Simpanan glikogen didalam astrosit ( terbatas, hanya bbrp menit)
- Suplai glukosa dari aliran darah didalam SSP dan neuron
- Bila kadar glukosa darah ¯ otak : organ utama yg terpengaruh.

-Akibat hipoglikemi :
- < 65 mg/dl  penurunan fungsi mental ringan
- < 40 mg/dl  penurunan kesadaran sampai kejang
- < 20 mg/dl  Kerusakan neuron  KOMA
- Gangguan fungsi otak  menimbulkan gejala2 neuroglikopeni

-Mekanisme pertahanan tubuh :


- sekresi hormon2 antagonis insulin (counter-regulatory hormone) terutama
glukagon, adrenalin,catecholamine, GH
-  tanda2 adrenergik
-  meningkatkan glikogenolisis dan glukoneogenesis
36
FAKTOR RISIKO HIPOGLIKEMI :

SERING :

- TERAPI INSULIN/ OAD YG TIDAK SESUAI DGN ASUPAN MAKANAN


- RIWAYAT HIPOGLIKEMI SEBELUMNYA
- ANESTESI UMUM
- ASUPAN ORAL YG KURANG
- SAKIT KRITIS :
- SIROSIS HATI
- PAYAH JANTUNG
- GAGAL GINJAL
- SEPSIS
- TRAUMA BERAT

JARANG :

- DEFISIENSI HORMON :
- CORTISOL, GROWTH HORMONE / KEDUANYA
- INSULINOMA
- ALKOHOLISME
- PENGURANGAN DOSIS STEROID TIBA2
- EMESIS
- PENGHENTIAN NUTRISI ENTERAL/ PARENTERAL
34

Anda mungkin juga menyukai