Anda di halaman 1dari 25

WAWAN IRAWAN

3011611101

PENATAAN KEUANGAN USAHA MIKRO, KECIL, DAN


MENENGAH (UMKM) DENGAN ECONOMIC ENTITY
CONCEPT DALAM MENGHADAPI ERA INDUSTRI 4.0
DI PROVINSI BANGKA BELITUNG
AKUNTANSI
WAWAN
MULTINASIONAL:
TRANSAKSI MATA UANG
IRAWANASING
3011611101

DOSEN PENGAMPU:
SUHAIDAR, S.E.,M.Si
ALFI SYAHRIN
3011711074
LOLA ANANDA
NIKEN DWI
3011711048
3011711051
WAWAN
IRAWAN
3011611101

SOFIA
3011711064 SITI RISKI AULIA N I
3011711063
SUSAN
3011711067
LATAR BELAKANG

Risiko perubahan kurs


Pemahaman aspek
mata uang asing bagi Atas risiko perubahan
pajak dari derivatif
perusahaan multinasional kurs tersebut,
dan lindung nilai ini
berdampak pada tingkat perusahaan dapat
sangat perlu dikuasai
profitabilitas, arus kas melakukan lindung
nilai dengan oleh para praktisi di
bersih, dan nilai pasar
menggunakan lapangan.
perusahaan WAWAN IRAWAN
3011611101

instrumen kontrak
PENATAAN KEUANGAN
USAHA MIKRO, KECIL, DAN
MENENGAH (UMKM)
DENGAN ECONOMIC ENTITY
CONCEPT DALAM
MENGHADAPI ERA INDUSTRI

forward valas. 4.0


DI PROVINSI BANGKA
BELITUNG

Perusahaan yang melakukan Risiko perubahan kurs


transaksi lintas negara (cross- perubahan kurs mata tersebut mempunyai
border) terutama ekspor-impor uang asing, atau dampak potensial
memiliki eksposur pada tingkat
pada umumnya akan
mata uang asing profitabilitas, arus kas
dihadapkan pada risiko bersih dan nilai pasar
(foreign exchange
exposure). perusahaan.
PERMASALAHAN AKUNTANSI

Transaksi mata uang asing


Akuntansi harus dapat (foreign currency
mencatat dan melaporkan transaksions) perusahaan
transaksi yang melibatkan Indonesia meliputi
pertukaran dollar as dan penjualan,pembelian,dan
mata uang asing. transaksi lain
WAWAN IRAWAN
301161110PENATAAN
KEUANGAN USAHA MIKRO,
KECIL, DAN MENENGAH
(UMKM) DENGAN ECONOMIC
ENTITY CONCEPT DALAM
MENGHADAPI ERA INDUSTRI
4.0
DI PROVINSI BANGKA
BELITUNG

Yang menimbulkan
perpindahan mata uang
asing atau pencatatan
piatang utang yang
didominsikan-yaitu yang
nilainya kan dilunasi-dalam
suatu mata uang asing
PERMASALAHAN AKUNTANSI

Oleh karena laporan maka transaksi dalam


keuangan dari hampir mata uang lain harus
semua perusahaan disajikan kembali dalam
Indonesia menggunakan (setara) rupiah sebelum
rupiah sebagai mata uang dicatat dalam pembukuan
pelaporan, WAWAN IRAWAN
301161110PENATAAN
KEUANGAN USAHA MIKRO,
KECIL, DAN MENENGAH
dan dimasukkan dalam
(UMKM) DENGAN ECONOMIC
ENTITY CONCEPT DALAM
MENGHADAPI ERA INDUSTRI
4.0
DI PROVINSI BANGKA
BELITUNG
laporan keuangan
perusahaan.

Proses penyajian kembali


transaksi mata uang
asing dalam (setara) nilai
rupiah sebagai
penjabaran atau translasi
(translasion).
Kurs mata uang asing
Penentuan kurs
Mata uang suatu negara Penurunan nilai suatu
mirip dengan komoditas Sebagai contoh,jika mata uang di
lain,dan kursnya berubah suatu negara sedang cerminkan oleh
karena sejumlah factor mengalami tingkat penurunan posisi
ekonomi yang inflasi yang tinggi,daya mata uang negara
memmengaruhi beli mata uangnya kan tersebut relative
permintaan penawaran menurun.
WAWAN IRAWAN
3011611101
terhadap mata uang
terhadap mata uang PENATAAN KEUANGAN
USAHA MIKRO, KECIL, DAN
MENENGAH (UMKM)
DENGAN ECONOMIC ENTITY
CONCEPT DALAM
negara lain.
tersebut.
MENGHADAPI ERA INDUSTRI
4.0
DI PROVINSI BANGKA
BELITUNG

Factor yang menyebabkan fluktuasi kurs


adalah neraca pembayaran,perubahan
suku bunga,dan tingkat investasi negara
tersebut serta stabilitas dan proses tata
kelola (governance).
Kurs langsung

Kurs langsung adalah yang diperlukan


(direct exchange banyaknya unit untuk DER= nilai setara
units-LCUs-DER) mata uang local memperoleh satu rupiah / 1 FCU
unit mata uang
asing.
WAWAN IRAWAN
3011611101

Kurs tidak langsung


PENATAAN KEUANGAN
USAHA MIKRO, KECIL, DAN
MENENGAH (UMKM)
DENGAN ECONOMIC ENTITY
CONCEPT DALAM
MENGHADAPI ERA INDUSTRI
4.0
DI PROVINSI BANGKA
BELITUNG

Kurs tidak (indirect exchange adalah


IER= 1 FCU / nilai
langsung rate-IER) kebalikan dari
setara rupiah
kurs langsung.
Perubahan kurs
Menguatnya rupiah-penuruanan kurs langsung
Menguatnya nilai rupiah berarti:
1. Lebih sedikit mata uang rupiah diperlukan untuk
memperoleh satu unit mata uang asing
WAWAN IRAWAN
3011611101

PENATAAN KEUANGAN
USAHA MIKRO, KECIL, DAN

2. Satu rupiah memperoleh lebih banyak unit mata uang asing


MENENGAH (UMKM)
DENGAN ECONOMIC ENTITY
CONCEPT DALAM
MENGHADAPI ERA INDUSTRI
4.0
DI PROVINSI BANGKA

Melemahnya rupiah-peningkatan kurs langsung


BELITUNG

Melemahnya rupiah berarti:


1. Lebih banyak mata uang Indonesia yang diperlukan untuk
memperoleh satu unit mata uang asing
2. Satu rupiah memperoleh lebih sedikit unit mata uang asing.
Ketika mereka mendapatkan pertanyaan mengenai
Kurs tunai (spot rate)laba
dan kurs sekarang(current
yang didapatkan setiap periode, mereka tidak
bisa menunjukkan dengan nominal angka melainkan
rate)
dengan aset berwujud seperti tanah, rumah, atau
kendaraan.

Kurs tunai adalah kurs yang digunakan


dalam penyerahan segera siuatu mata
uang. Kurs sekarang didefinisikan secara
WAWAN IRAWAN
3011611101

PENATAAN KEUANGAN

sederhana sebagai kurs tunai pada


USAHA MIKRO, KECIL, DAN
MENENGAH (UMKM)
DENGAN ECONOMIC ENTITY
CONCEPT DALAM
MENGHADAPI ERA INDUSTRI
4.0
DI PROVINSI BANGKA

tanggal neraca suatu entitas


BELITUNG
Kurs masa depan (forward exchange rate)

Kurs masa depan pada suatu tanggal tertentu


tidak sama dengan kurs tunai pada tanggal
WAWAN IRAWAN
3011611101

yang sama. Ekspektasi yang berbeda terhadap


PENATAAN KEUANGAN
USAHA MIKRO, KECIL, DAN
MENENGAH (UMKM)
DENGAN ECONOMIC ENTITY
CONCEPT DALAM
MENGHADAPI ERA INDUSTRI

nilai kurs dimasa depan menentukan tingkat


4.0
DI PROVINSI BANGKA
BELITUNG

kurs tersebut. Selisih antara kurs depan dan


kurs tunai pada suatu tanggal tertentu
dinamakan spread. Spread memberikan
informasi tentang kemungkinan pengutan atau
pelemahan dari suatu mata uang.
Transaksi mata uang asing
Ketika mereka mendapatkan pertanyaan
mengenai laba yang didapatkan setiap
periode, mereka tidak bisa menunjukkan
dengan nominal angka melainkan dengan aset
Transaksi mata uang asing adalah aktivitas ekonomi
berwujud seperti tanah, rumah, atau
kendaraan.

yang dinyatakan dalam mata uang selain mata uang


pencatatan suatu entitas. Transaksi tersebut
meliputi:
1. Pembelian atau penjualan barang/jasa (impor
WAWAN IRAWAN
3011611101

PENATAAN KEUANGAN
USAHA MIKRO, KECIL, DAN
MENENGAH (UMKM)

atau ekspor), dimana harganya dinyatakan dalam


DENGAN ECONOMIC ENTITY
CONCEPT DALAM
MENGHADAPI ERA INDUSTRI
4.0
DI PROVINSI BANGKA
BELITUNG

mata uang asing


2. Utang atau piutang pinjaman dalam mata uang
asing
3. Pembelian atau penjualan kontrak kurs masa Beberapa pelaku UMKM mengatakan
bahwa tanpa akuntansi pun perusahaan
tetap berjalan lancar dan selalu
depan. memperoleh laba (Setyorini, et.al.,
2010). Banyak pelaku UMKM merasa

4. Pembelian atau penjulan unit mata uang asing bahwa perusahaan mereka berjalan
normal namun sebenarnya UMKM
tersebut tidak mengalami
perkembangan.
Salah satu pihak dalam transaksi
mata uang basing harus menukarkan
mata uangnya sendiri dengan mata
uang negara lain. Dalam praktik bisnis
normal diperlukan penyelesaian
WAWAN IRAWAN
3011611101

transaksi dalam mata uang domestic


PENATAAN KEUANGAN
USAHA MIKRO, KECIL, DAN
MENENGAH (UMKM)
DENGAN ECONOMIC ENTITY
CONCEPT DALAM

bagi perusahaan yang melakukan


MENGHADAPI ERA INDUSTRI
4.0
DI PROVINSI BANGKA
BELITUNG

penjulan atau memberikan


pinjaman,namun persetujuan antara
kedua pihak dapat menyebutkan
sebaliknya. Beberapa pihak
menggunakan singkatan yang mengacu
pada transaksi mata uang asing dengan
menggunakan huruf FX (singkatan dari
foreigh exchange)saja.
MENGELOLA RISIKO
MATA UANG
INTERNASIONAL
WAWAN IRAWAN
3011611101

DENGAN INSTRUMEN
PENATAAN KEUANGAN
USAHA MIKRO, KECIL, DAN
MENENGAH (UMKM)
DENGAN ECONOMIC ENTITY
CONCEPT DALAM

KEUANGAN
MENGHADAPI ERA INDUSTRI
4.0
DI PROVINSI BANGKA
BELITUNG

PERTUKARAN MATA
UANG MASA DEPAN
(FOREIGN CURRENCY
FORWARD EXCHANGE)
entitas multinasioanal mengelola risiko mata
uang asing mereka dengan menggunakan
beberapa jenis instrument keuangan seperti:
WAWAN IRAWAN

1. Kontrak masa depan dalam mata uang asing


3011611101

PENATAAN KEUANGAN
USAHA MIKRO, KECIL, DAN
MENENGAH (UMKM)
DENGAN ECONOMIC ENTITY

2. Opsi mata uang asing


CONCEPT DALAM
MENGHADAPI ERA INDUSTRI
4.0
DI PROVINSI BANGKA
BELITUNG

3. Mata uang asing berjangka


Derevatif ( derivative ) adalah suatu instrument keuangan
yang:
1. Memeliki satu atau lebih variabel pokok yang mendasari
dan (underlying) dan satu atau lebih jumlah nasional
WAWAN IRAWAN
3011611101

PENATAAN KEUANGAN

(national amount) USAHA MIKRO, KECIL, DAN


MENENGAH (UMKM)
DENGAN ECONOMIC ENTITY
CONCEPT DALAM
MENGHADAPI ERA INDUSTRI

2. Tidak memerlukan investasi awal bersih atau kalaupun


4.0
DI PROVINSI BANGKA
BELITUNG

memerlukan investasi,maka nilainya lebih kecil bila


dibandingkan dengan jumlah yang dibutuhkan oleh jenis
perjanjian lain yang diperkirakan akan menghsilkan efek
yang sama terhadap perubahan dalam factor-faktor pasar.
3. Persyaratan perjanjian mengharuskan adanya settlenebt
(pelunasan) pada tanggal tertentu dimasa yang akan datang.
Derevatif yang ditunjuk sebagai nilai lindung

PSAK 55 memberikan persyaratan spesifik


Suatu instrument derivative dalam pengklasifikasian derivative sebagai
dapat diklasifikasikan
sebagai instrument lindung
suatu aktivitas lindung nilai. Akuntansi lindung
nilai,jika hanya jika seluruh nilai menghapuskan keuntungan ( kerugian)
criteria berikut ini
terpenuhi,yaitu: atas pos yang dilindungi atas kerugian
( keuntungan) dan instrument lindung nilai.
WAWAN IRAWAN
3011611101

PENATAAN KEUANGAN

Lindung nilai dapat digunakan untuk:


USAHA MIKRO, KECIL, DAN
MENENGAH (UMKM)
DENGAN ECONOMIC ENTITY
CONCEPT DALAM
MENGHADAPI ERA INDUSTRI

1. Resiko kurs mata uang asing dimana kurs


4.0
DI PROVINSI BANGKA
BELITUNG

mata uang berubah setiap saat


2. Resiko tingkat bunga khususnya untuk
perusahaan yang mempunyai instrument
utang yang bersifat variabel
3. Resiko komoditas dimana harga masa
depan komoditas dapat berbeda dari harga
tunai.
Suatu instrument derivative dapat
WAWAN IRAWAN

diklasifikasikan sebagai instrument


3011611101

PENATAAN KEUANGAN
USAHA MIKRO, KECIL, DAN
MENENGAH (UMKM)
DENGAN ECONOMIC ENTITY

lindung nilai,jika hanya jika seluruh


CONCEPT DALAM
MENGHADAPI ERA INDUSTRI
4.0
DI PROVINSI BANGKA
BELITUNG

criteria berikut ini terpenuhi,yaitu:


1. Dokumentasi yang cxukup
harus disajikan pada awal
2. Lindung nilai harus
jangka waktu ni8lai lindung
WAWAN IRAWAN
3011611101
sangat efektif dalam
mengomensasi seluruh
untuk menentukan tujuan dan
PENATAAN KEUANGAN
USAHA MIKRO, KECIL, DAN
MENENGAH (UMKM)
DENGAN ECONOMIC ENTITY
CONCEPT DALAM
MENGHADAPI ERA INDUSTRI
perubahan dalam nilai
sasaran dari lindung wajar maupun arus kas
4.0
DI PROVINSI BANGKA
BELITUNG

yang di hubungkan dengan


nilai,instrument lindung nilai nilai yang dilindungi,dan
seluruh strategi
dan hal-hal yang dilindung,serta manajemen untuk
melakukan lindung niulai
bagaimana efektivitas lindung tersebut secara konsisten
nilai tersebut akan dievaluasi harus didokumentasikan
selama jangka waktu
secara berkesinambungan. lindung nilai.
2. Lindung nilai harus sangat efektif
3. Untuk lindung nilai arus
dalam mengomensasi seluruh kas,transaksi yang diperkirakan sebagai
perubahan dalam nilai wajar maupun subjek lindung nilai harus dapat memiliki
arus kas yang di hubungkan dengan WAWAN IRAWAN
3011611101

PENATAAN KEUANGAN
USAHA MIKRO, KECIL, DAN
kemungkinan yang sangat tinggi dan
nilai yang dilindungi,dan seluruh
MENENGAH (UMKM)
DENGAN ECONOMIC ENTITY
CONCEPT DALAM
MENGHADAPI ERA INDUSTRI
4.0
harus menunjukan adanya eksposur yang
DI PROVINSI BANGKA

strategi manajemen untuk melakukan


BELITUNG
tinggi pada arus kas yang akan
menyebabkan timbulnya untung dan rugi
lindung niulai tersebut secara konsisten akibat risiko tersebut.
harus didokumentasikan selama jangka
waktu lindung nilai.
4. Efektivitas lindung nilai harus dapat di
hitung dengan meyakinkan,seperti lindung
WAWAN IRAWAN
3011611101

PENATAAN KEUANGAN
USAHA MIKRO, KECIL, DAN
MENENGAH (UMKM)

nilai atas nilai wajar atau arus kas harus dapar


DENGAN ECONOMIC ENTITY
CONCEPT DALAM
MENGHADAPI ERA INDUSTRI
4.0
DI PROVINSI BANGKA
BELITUNG

dihubungkan dengan risiko lindung nilai dan


instrument lindung nilai tersebut dapat
dihitung dengan cepat
Penelitian ini mengacu pada beberapa
penelitian Rianingsih 2017 tentang
Pengelolaan Keuangan Usaha Mikro
5. Lindung
dengan nilai Concept,
Economic Entity
WAWAN IRAWAN
3011611101
ditentukan
PENATAAN KEUANGAN
Luh
USAHA MIKRO, KECIL, DAN
secara
Putu Windayani, dkk (2018)
berkesinambungan dan tentang
MENENGAH (UMKM)

nilai pada bagian


DENGAN ECONOMIC ENTITY
CONCEPT DALAM
MENGHADAPI ERA INDUSTRI
4.0
DI PROVINSI BANGKA

Analisis Penerapan Aplikasi Akuntansi


BELITUNG

efektifnya ditentukan secra actual sepanjang


Berbasis Android Lamikro Untuk
periode pelaporan keuangan.
Membantu Usaha Mikro Menyusun
Laporan Keuangan Sesuai SAK EMKM
(Studi Pada Toko Bali Bagus)
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai