Anda di halaman 1dari 22

Pengilangan

Minyak Nabati
IRDONI. HS,MS

Jurusan Teknik Kimia Universitas Riau


Pekanbaru
2018
Pengertian
Minyak atau lemak merupakan senyawa trigliserida
yang dapat dipisahkan dari jaringan tumbuhan atau
hewan yang banyak tersedia dialam.
Yang berasal dari nabati umumnya berbentuk cair
karena mengandung sejumlah asam lemak tidak
jenuh seperti asam oleat, linoleat yang titik cairnya
rendah, sering disebut dengan minyak.
Yang berasal dari hewani umumnya pada suhu kamar
berbentuk padat karena mengandung sejumlah asam
lemak jenuh seperti asam palmitat dan stearat yang
titik cairnya lebih tinggi disebut dengan lemak.
Asam stearate dpt diekstrak dari berbagai lemak hewani dan nabati.
Kegunaannya :

• Komponen tambahan dalam makanan (margarine, spread, shortening)


• Kosmetika (memberikan warna putih mutiara pd sabun, membuat bhn
dasar padat pd deodorant, sbg agen pengemulsi pd lotion, facial foam,
lulur.
• dan produk lainnya.
• Untuk mengubah konsistensi atau titik leleh suatu produk
• Untuk pelumas
• Untuk lilin (memadatkan)
• Untuk mencegah oksisdasi dalam suatu produk ( melapisis besi,
aluminium pd kembang api, shg tahan lama.
• Untuk melunakkan karet.

Stearat meleleh diatas rata2 suhu tubuh manusia, shg kosmetika tetap
melekat meskipun dalam waktu lama (dibolehkan pada kosmetik 1-20%).
Rumus C18H36O2, Titik lebur 69,6 oC, TD 361 oC.
Asam Lemak Penting
Jenis Asam Rumus Molekul Sumber (Asal) Titik cair (oC)
Asam Lemak Jenuh
Asetat CH3COOH Minyak pohon spindle -16,6
N- Butirat CH3(CH2)2COOH Lemak susu sapi, mentega -7,6
Isovalerat (CH3)2CHCH2COOH Minyak ikan lumba-lumba -37.6
dan purpoise
N-kaproat CH3(CH2)4COOH Mentega, minyak kelapa, -1.5
minyak sawit
N-kaprilat CH3(CH2)6COOH Idem 1,6
Kaprat CH3(CH2)8COOH Susu sapi dan 31,5
kambing,minyak kelapa
dan sawit
Asam Lemak Penting
Jenis Asam Rumus Molekul Sumber (Asal) Titik cair (oC)
Asam Lemak Jenuh
Laurat CH3(CH2)COOH Susu spermaseti, minyak laurat, 44
minyak inti sawit, kelapa
miristat CH3(CH2)12COOH Minyak pala, susu ternak, 58
minyak babi dan ikan hiu
Palmitat CH3(CH2)14COOH Terdapat pada sebagian minyak 64
nabati dan lemak hewani
Stearat CH3(CH2)16COOH idem 69,4
Arachidat CH3(CH2)18COOH Minyak kacang-kacangan 76,3
Benehat CH3(CH2)20COOH Minyak benehat lemak, 80,7
mentega
Lignoserat CH3(CH2)22COOH Minyak kacang-kacangan, 81
kacang tanah, sphingomyelin
Asam Lemak Penting
Jenis Asam Rumus Molekul Sumber (Asal) Titik cair (oC)
Asam Lemak Tidak Jenuh (1 ikatan rangkap)
Hypogeat - Minyak kacang dan jagung -
Palmitoleat CH3(CH2)5CHCH2 Minyak seal 33
(CH2)7COOH

Physetoleat - minyak ikan paus sperm dan -


seal.
Oleat CH3(CH2)7=CH(C Di sebagian besar minyak dan 14
H2)7COOH lemak
Rapat CH3(CH2)9=CH(C Minyak colza dan rape -
H2)7COOH
Gadoleat - Minyak herring, minyak hati -
dan ikan paus sperm
Erukat CH3(CH2)7=CH(C Minyak rape seed, mustard, 31-32
H2)11COOH minyak hati ikan hiu
Asam Lemak Penting
Jenis Asam Rumus Molekul Sumber (Asal) Titik cair (oC)
Asam Lemak Tidak Jenuh (2 ikatan rangkap atau lebih)
Linoleat CH3(CH2)4CH=CHCH2CH=CH( Minyak biji kapas, -11
CH2)7COOH biji lin, poppy
Linolenat CH3CH2CH=CH- Minyak perilla, biji
CH2CH=CHCH2CH=CH(CH2)7C lin
OOH
Clupanodon C22H34O2 Minyak ikan paus, Kurang dari -78
at sarden, hati ikan
hiu, herring
Arachidonat C20H32O2 Jaringan hati babi
Tabel 3.1 Klasifikasi minyak nabati
Kelompok Jenis lemak/minyak
1 Lemak (berwujud padat) Lemak, biji cokelat, inti sawit, cohune,
babassu tengkawang, nutmeg butter,
mowvah butter dan shea butter.
2 Minyak (berwujud cair)
a Tidak Mengering Minyak zaitun, kelapa, inti zaitun, kacang
tanah, almond, inti alpukat, inti plum,
jarak rape dan mustard.
b Setengah mengering Minyak dari biji kapas, kapok, jagung,
gandum, biji bunga matahari, croton dan
urgen
c Mengering Minyak kacang kedelai, safflower,
argemone, hemp, walnut, biji poppy, biji
karet, perilla, tung, linsered dan candle
nut.

Drying oil = mengering jika teroksidasi berubah menjadi lapisan tebal di udara terbuka
Setengah mengering = waktu pengeringan lebih lama.
Tabel 3.1 Klasifikasi minyak Hewani

Kelompok Lemak Jenis lemak/minyak


1 Lemak (berwujud padat)
a Lemak susu Lemak dari susu sapi, kerbau, kambing
dan domba
b Hewan peliharaan Lemak babi, skin grease, mutton tallow,
lemak tulang, dan lemak/gemuk wool

2 Minyak ( berwujud cair)

a Hewan peliharaan Minyak neats foot

b Ikan (fish oil) Minyak ikan paus, salmon, sarden,


menhaden jap, herring, shark, dog fish,
ikan lumba lumba dan minyak purpoise.
Proses pembentukan minyak/lemak dalam tanaman :
Kondensasi asam lemak dengan gliserol seperti
pembentukan palmitin.

CH2OH C15H31 COOCH2

CHOH + 3 C15H31 COOH C15 H31COOCH + H20


CH2OH C15H31 COOCH2

Gliserol Asam Palmitat Tripalmitin


Gliserol disintesa dari dihidro aseton fosfat (merupakan salah satu
hasil penguraian fruktosa difosfat oleh enzim aldose dalam
tanaman) direduksi menjadi gliserofosfat, yang kemudian oleh
enzim de-phaphorilase dirubah menjadi gliserol.

H2C-O-H2PO3 H2CO- H2PO3 H2COH


D-gliserofosfat
CO + DPN.H2 HCOH +(DPN) + H2O HCOH + H3PO4
dehidrogenase Fosfatase
H2COH H2COH H2COH

Dihidroksi aseton fosfat gliserolfosfat gliserol


Asam lemak disintesis selama proses metabolisme dari asam
asetat atau asetaldehid dengan etanol.
Sebagai contoh sintesa asam kaproat oleh bakteri clostridium
kluyveri, dengan reaksi sebagai berikut.

C Kluyveri
2 C2H5OH + CH3COOH CH3(CH2)4COOH + 2H2O

Asam Kaproat
Sifat Fisiko Kimia Minyak/lemak

a. Sifat fisik b. Sifat kimia

1. Warna 1. Bilangan penyabunan


2. Bau 2. Bilangan Iodin
3. Kelarutan 3. Bilangan asam
4. Titik cair 4. Bilangan Reichert Meissl
5. Titik didih 5. Bilangan Polenske
6. Titik lunak 6. Krischner
7. Sliping point 7. Bilangan Hehner
8. Short melting point 8. Bilangan Asetil
9. Bobot jenis
10. Indeks bias
11. Titik asap, titik nyala, titik
api.
12. Titik kekeruhan
Diagram Proses
Ekstraksi

Degumming

Netralisasi

Bleaching

Pemurnian
Deodorisasi

Hidrogenasi

Interesterifikasi

Winterisasi
Diagram Proses Ekstraksi

Minyak/Lemak

Trigliserida

Ekstraksi

Mechanical Expresion Solvent Ekstraksi Rendering

Pengepresan Pengepresan Wet Rendering Dry Rendering


Hidraulik Berulir

Sokletasi Maserasi Perkolasi


Pemurnian
1. Degumming (Pemisahan Getah)
Crude Oil Tangki Degumming Degumming
penampungan Reactor 1 Reactor 2

Degumming
Degummed Oil Centrifuge

Gums
2. Netralisasi (Pemisahan ALB)

Minyak/Lemak Sentrifius Minyak Netral

Emulsi
Pemurnian
2. Netralisasi (Pemisahan ALB)

Tujuannya untuk mengurangi asam lemak bebas dengan


penambahan basa sehingga membentuk sabun.
Sebagian kecil trigliserida juga akan tersabunkan, basa yang
digunakan seperti NaOH 0,1 – 0,4 N pada suhu 70-95 oC. Efisiensi
netralisasi dinyatakan dengan refining factor. Yakni perbandingan
antara kehilangan total karena netralisasi dengan jumlah asam
lemak bebas dalam minyak kasar.
Misalkan kadar ALB = 3% menghasilkan minyak netral sebanyak
94% loss 6% makan RF = 6/3 = 2. makin kecil RF maka efisiensi
netralisasi makin tinggi.
Bahan lain untuk netralisasi adalah Na2CO3 memberikan efisiensi
lebih tinggi karena TG tidak tersabunkan.
2. Netralisasi (Pemisahan ALB)
Pemurnian
3. Bleaching (Penghilangan Warna)
Bleaching Earth

Mixer
CPO Bleacher Filter BPO
Heat Exchanger

Bleaching Earth

4. Deodorisasi (Penghilangan Bau)

Heat Kolom
BPO Deodorizer RBDPO
Exchanger Vaccum
Pemurnian
5. Hidrogenasi
Direaksikan
dengan hidrogen
Minyak dengan katalis Didinginkan disaring Minyak Jenuh
nikel

Katalisator

6. Interesterifikasi
Dipanaskan Pemisahan
dengan katalis (natrium
Minyak Interesteri Didinginkan Produk
natrium metoksida
fikasi
metoksida dan gliserol)

7. Winterisasi

Minyak Didinginkan Didiamkan Dipisahkan Minyak Murni

Stearin
FRAKSIONASI
Tujuan : untuk memisahkan fraksi cair (minyak) dan fraksi padat (lemak)
Fraksi cair : mengandung olein
Fraksi padat : mengandung stearin
Cara :
a. Tanpa pelarut (fraksionasi kering)
b. Dengan pelarut (fraksionasi basah)
c. Dengan larutan deterjen (sodium lauryl sulfat)

Cara-cara Fraksionasi
Fraksionasi tanpa pelarut
Minyak dipanaskan sampai 700 C kemudian didinginkan dan suhu dipertahankan pada 500 C
selama 24 jam
Fraksionasi dengan pelarut
Sejenis ditambahkan pelarut ke dalam minyak, kemudian diaduk perlahan-lahan sampai
diperoleh fasa cair dan fasa padat
Bag atas : Fasa cair (campuran antara olein & pelarut) dipisahkan dengan destilasi
Bag bawah : fasa padat (stearin)
Fraksionasi dengan larutan deterjen
* secara prinsip = fraksionasi kering, hanya ditambahkan deterjen untuk aksi pembasahan
(wtting action)
* waktu pendinginan lebih cepat dan hasil pemisahan lebih baik
INTERESTERIFIKASI
Tujuan : untuk mengubah titik cair lemak
Prinsip :
Jika lemak dipanaskan dengan adanya suatu katalisator (biasabya Natrium Ethoxida
atau Natrium Methoxida) sampai temperatur 110 – 1600C, maka gugusan asam lemak
dapat berubah posisi
Dengan interesterifikasi ini, maka asam lemak jenuhnya dapat diubah menjadi asam
lemak tak jenuh
Minyak nabati adalah minyak yang disari/diekstrak dari berbagai bagian tumbuhan.
Minyak ini digunakan sebagai makanan, menggoreng, pelumas, bahan bakar, bahan
pewangi (parfum), pengobatan, dan berbagai penggunaan industri lainnya.
Beberapa jenis minyak nabati yang biasa digunakan ialah minyak kelapa sawit Afrika ,
jagung, zaitun, minyak lobak, kedelai, dan bunga matahari. Margarin adalah mentega
buatan yang terbuat dari minyak nabati.

Anda mungkin juga menyukai