Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN PEKERJAAN

DESAIN BANGUNAN PENGENDALIAN BANJIR SUNGAI SERAYU


SUB-BAB ANALISA DEBIT BANJIR RANCANGAN

TRI ISMARANI YOLANDA


20170110144
LATAR BELAKANG
Lokasi Sungai Serayu di desa Kabupaten Banjarnegara setiap tahun sungai meluap sehingga menimbulkan
kerusakan materiil yang besar.
Sehingga perlu dilakukan normalisasi sungai dan pembuatan tanggul sungai.
.

YOUR COMPANY NAME 2


TUJUAN PEKERJAAN
Desain konstruksi bangunan pengendali
banjir berupa tanggul banjir dan
normalisasi sungai

3
DATA PEKERJAAN
• Daerah Aliran Sungai

YOUR COMPANY NAME 4


DATA PEKERJAAN
• Diskripsi DAS

LUAS DAS : 98,940672 KM²


PANJANG SUNGAI : 17,61 KM²
KEMIRINGAN SUNGAI : 0,088

YOUR COMPANY NAME 5


DATA PERKERJAAN

DATA LOKASI STASIUN HUJAN

YOUR COMPANY NAME 6


DATA PERKERJAAN

KOORDINAT STASIUN HUJAN

NAMA X Y

STASIUN A 365 9207

STASIUN B 363 9201

STASIUN C 369 9202

STASIUN D 367 9195

• Your company name 7


DATA PERKERJAAN

8
DATA PERKERJAAN
DATA TATA GUNA LAHAN

no tata guna lahan C A C.A C komposit


1 Perkebunan/Kebun 0.5 7.1 3.55
2 Pemukiman dan Tempat Kegiatan 0.6 5.2 3.12
3 Sawah 0.15 11.12 1.668
4 Hutan Kering 0.3 0.04 0.012 0.545336459
5 Semak Belukar 0.3 19.41 5.823
6 Tegalan/Ladang 0.7 59.52 41.664
102.39 55.837
DATA PERKERJAAN

10
METODE POLIGON THISESSEN

• Metode ini digunakan untuk menghitung bobot masingmasing stasiun yang mewakili
luasan di sekitarnya. Metode ini digunakan bila penyebaran hujan di daerah yang
ditinjau tidak merata.
• Prosedur hitungan ini dilukiskan pada persamaan dan Gambar berikut ini.

Dimana
P = curah hujan rata-rata,
P1,..., Pn = curah hujan pada setiap setasiun,
A1,..., An = luas yang dibatasi tiap poligon.
11
no Tahun Hujan Harian Rata-Rata Max
1 1997 42.02951747
ANALISA DATA 2
3
1998
1999
83.8047811
82.64117362
• Hujan Maksimum Rata-Rata DAS 10 4 2000 63.3628516
Tahun
5 2001 124.5415228
6 2002 75.09631577
7 2003 83.9186033
8 2004 79.51548982
9 2005 133.5871775
10 2006 89.09956353

12
ANALISA FREKUENSI

INPUT DATA

3
Tahun Debit (m /dt) Probabilitas
1997 42.03 .900 PROSES
1998 83.80 .500
1999 82.64 .200
2000 63.36 .100
2001 124.54 .050
2002 75.10 .020
2003 83.92 .010
2004 79.52 .001
2005 133.59
2006 89.10

13
ANALISA FREKUENSI
HITUNGAN STATISTIK
3 3
m P = m/(N+1) Tahun Debit (m /dt) Ln Debit (m /dt)
1 0.091 2005 133.587 4.895
APLIKASI LOG PEARSON III
2 0.182 2001 124.542 4.825 3 2
3 0.273 2006 89.100 4.490 Kelas P(x >= Xm) Ef Debit (m /dt) Of Ef - Of ( Ef -Of ) / Ef
4 0.364 2003 83.919 4.430
5 0.455 1998 83.805 4.428 5 0.200 0 < P <= 0.2 2.000 108.125 2.000 0.000 0.000
0.400 0.2 < P <= 0.4 2.000 91.195 0.000 2.000 2.000
6 0.545 1999 82.641 4.415
0.600 0.4 < P <= 0.6 2.000 77.586 5.000 3.000 4.500
7 0.636 2004 79.515 4.376
0.800 0.6 < P <= 0.8 2.000 63.154 2.000 0.000 0.000
8 0.727 2002 75.096 4.319
0.999 0.8 < P <= 0.999 2.000 23.614 1.000 1.000 0.500
9 0.818 2000 63.363 4.149
10.000 10.000 Chi-Kuadrat = 7.000
10 0.909 1997 42.030 3.738 DK = 1
Distribusi LOG-PEARSON III Ditolak Chi-Kritik = 3.841
Jumlah Data = 10 10 Ket. : Chi-Kuadrat = Harga Chi-Kuadrat
Nilai Rerata (Mean) = 85.760 4.406 Ef = Frekuensi sesuai pembagian kelasnya
Standar Deviasi = 26.638 0.324 Of = Frekuensi dengan aplikasi distribusi frekuensi
Koefisien Skewness = 0.525 -0.515 DK = Derajat Kebebasan
Koefisien Kurtosis = 0.610 1.453
Koefisien Variasi = 0.311 0.073
Nilai Tengah = 83.223 4.421
14
ANALISA FREKUENSI

UJI SMIRNOV KOLMOGOROV KALA ULANG


3
Debit (m /dt) m P = m/(N+1) NORMAL LOG-NORMAL GUMBEL LOG-PEARSON III
3
P(x >= Xm) Do P(x >= Xm) Do P(x >= Xm) Do P(x >= Xm) Do P(x >= Xm) T Karakteristik Debit (m /dt) Menurut Probabilitasnya
133.587 1 0.091 0.036 0.055 0.066 0.025 0.055 0.036 0.047 0.044
Probabilitas Kala-Ulang NORMAL LOG-NORMAL GUMBEL LOG-PEARSON III
124.542 2 0.182 0.073 0.109 0.098 0.084 0.083 0.099 0.083 0.099
89.100 3 0.273 0.450 0.177 0.398 0.126 0.380 0.107 0.429 0.157 XT KT XT KT XT KT XT KT
83.919 4 0.364 0.528 0.164 0.471 0.107 0.459 0.095 0.505 0.142 0.9 1.1 51.622 -1.282 54.144 -1.187 56.449 -1.100 53.429 -1.323
83.805 5 0.455 0.529 0.075 0.473 0.018 0.460 0.006 0.507 0.052
82.641 6 0.545 0.547 0.001 0.490 0.055 0.479 0.066 0.524 0.021
0.5 2. 85.760 0.000 81.974 -0.142 81.384 -0.164 84.265 0.085
79.515 7 0.636 0.593 0.044 0.537 0.099 0.532 0.105 0.571 0.065 0.2 5. 108.179 0.842 107.638 0.821 104.925 0.719 108.125 0.856
75.096 8 0.727 0.656 0.072 0.607 0.121 0.609 0.119 0.637 0.090 0.1 10. 119.898 1.282 124.108 1.440 120.511 1.305 121.392 1.213
63.363 9 0.818 0.800 0.018 0.787 0.031 0.808 0.010 0.797 0.021
42.030 10 0.909 0.950 0.041 0.980 0.071 0.990 0.081 0.969 0.060
0.05 20. 129.575 1.645 139.592 2.021 135.461 1.866 132.613 1.486
0.02 50. 140.467 2.054 159.343 2.762 154.813 2.592 145.399 1.771
DKritik = 0.410 0.177 0.126 0.119 0.157 0.01 100. 147.729 2.326 174.039 3.314 169.315 3.137 153.948 1.947
Diterima Diterima Diterima Diterima
Ket. : m = Peringkat
0.001 1,000. 168.077 3.090 222.850 5.146 217.233 4.936 177.610 2.389
P = Peluang di lapangan
Do = Selisih peluang lapangan dengan peluang teoritis

15
ANALISA FREKUENSI
Uji Normalitas – Chi Kuadrat ( X2)
Uji normalitas dengan menggunakan uji Chi Kuadrat disebut juga Uji Goodness of Fit. Menggunakan pendekatan
penjumlahan penyimpangan data observasi tiap kelas dengan nilai yang diharapkan. Uji normalitas datanya disajikan secara
berkelompok. Data berbentuk nominal atau ordinal.
Ciri-Ciri Distribusi Chi Kuadrat
· Selalu positif
· df = k – 1, dimana k adalah jumlah kategori (variabel). Jadi bentuk distribusi chi-kuadrat tidak ditentukan banyaknya
sampel, melainkan banyaknya derajat bebas.
· Bentuk distribusi chi-kuadrat menjulur positif. Semakin besar derajat bebas, semakin mendekati distribusi normal.
Rumus umum :

Keterangan :
Oi = frekuensi hasil pengamatan pada klasifikasi ke-i
Ei = frekuensi yang diharapkan pada klasifikasi ke-i
X2 = Nilai Chi-Kuadrat
16
ANALISA HUJAN JAM-JAMAN

Alternating Block Method (ABM)

Alternating Block Method adalah cara sederhana untuk membuat hyetograph rencana dari kurva IDF.
Hyetograph rencana yang dihasilkan oleh metode ini adalah hujan yang terjadi dalam n rangkaian interval
waktu yang berurutan dengan durasi ∆t = 1 jam selama waktu Td = n x ∆t, dalam hal ini durasi hujan = 4
jam. Untuk periode ulang tertentu, intensitas hujan diperoleh dari kurva IDF pada setiap durasi waktu ∆t,
2 ∆t, 3 ∆t, dan 4 ∆t. Kedalaman hujan diperoleh dari perkalian antara intensitas hujan dan durasi waktu
tersebut. Perbedaan antara nilai kedalaman hujan yang berurutan merupakan pertambahan hujan dalam
interval waktu ∆t. Pertambahan hujan tersebut (blok-blok), diurutkan kembali ke dalam rangkaian waktu
dengan intensitas hujan maksimum berada pada tengah-tengah durasi hujan Td dan blok-blok sisanya
disusun dalam urutan menurun secara bolak-balik pada kanan dan kiri dari blok tengah. Dengan demikian
telah terbentuk hyetograph rencana. (Bambang Triatmodjo,2008).

17
GRAFIK HUJAN JAM-JAMAN

18
GRAFIK HUJAN JAM-JAMAN

19
RUMUS NAKAYASU

  Qp =

 Tp = Tg + 0,8Tr Dengan :


tg = 0,4 + 0,058L untuk L > 15 km Qp = debit puncak banjir
Tg = 0,21 untuk L < 15 km A = luas DAS (km²)
T0,3 = a tg Ro = curah hujan efektif (mm)
Tp = waktu dari permukaan banjir sampai puncak hidrograf banjir (jam)
T0,3 = waktu dari puncak banjir sampai 0,3 kali debit puncak banjir (jam)
tg = waktu konsentrasi
Tr = satuan waktu dari curh hujan (jam)
a = koefisien karakteristik DAS
L = panjang sungai utama (km)

20
HASIL HITUNGAN
METODE NAKAYASU

Tabel HSS Nakayasu

21
GRAFIK HSS NAKAYASU

22
ANALISA HUJAN EFEKTIF
1. Kala Ulang 2 Tahun
Hujan Efektif = CKomposit × P Total
= 0.545 × 81.384
= 44.382 mm

Kedalaman Hujan (mm)


Hujan Hilang = P Total - Hujan Efektif
= 81.384 - 44.382
= 37.002 mm

Kedalaman hujan 37.002


9.348 1 9.348
51.269 2 14.266
=
13.326 3 13.326
7.442 4 7.442
44.382

2. Kala Ulang 5 Tahun


Hujan Efektif = CKomposit × P Total
70
= 0.545 × 104.925
= 57.219 mm 60

Kedalaman Hujan (mm)


50
Hujan Hilang = P Total - Hujan Efektif
= 104.925 - 57.219 40
= 47.705 mm
30

Kedalaman hujan 20
12.052 1 12.052 10
66.098 2 18.393
= 0
17.180 3 17.180
9.594 4 9.594
57.219

23
3. Kala Ulang 10 Tahun
Hujan Efektif = CKomposit × P Total
80
= 0.545 × 120.511
= 65.719 mm 70

Kedalam an Hujan (m m )
60
Hujan Hilang = P Total - Hujan Efektif 50
= 120.511 - 65.719
40
= 54.792 mm
30
Kedalaman hujan 20
13.84183793 = 1 13.842 10
75.91702002 2 21.125
19.73243155 0
3 19.732
11.01946794 4 11.019
65.719

4. Kala Ulang 20 Tahun


Hujan Efektif = CKomposit × P Total
= 0.545 × 135.461
= 73.872 mm

Kedalaman Hujan (mm)


Hujan Hilang = P Total - Hujan Efektif
= 135.461 - 73.872
= 61.589 mm

Kedalaman hujan
15.559 = 1 15.559
85.335 2 23.746
22.180 3 22.180
12.387 4 12.387
73.872

24
6. Kala Ulang 100 Tahun
Hujan Efektif = CKomposit × P Total 120
= 0.545 × 169.315
= 92.334 mm 100

Kedalaman Hujan (mm)


80
Hujan Hilang = P Total - Hujan Efektif
= 169.315 - 92.334 60
= 76.981 mm
40
Kedalaman hujan
19.447 = 1 19.447 20

106.662 2 29.680
0
27.724 3 27.724
15.482 4 15.482
92.334

25
2 tahun 5 tahun 10 tahun 20 tahun
ANALISA BANJIR
RANCANGAN

26
50 tahun 100 tahun 1000 tahun
ANALISA BANJIR t Pe1

RANCANGAN
0 0
1 74.86434
2 395.1364
3 598.9722
4 402.9135
5 271.0297
6 192.3385
7 147.6623
8 113.3634
9 87.03149
10 66.81589
11 54.2602
12 44.50245
13 36.49946
14 29.93567
15 24.55226
16 20.13697
17 16.51569 98.76786
18 13.54563
19 11.10968
20 9.111802
21 7.473204
22 6.129279
23 5.027035
24 4.123011
25 3.381559
26 2.773445
27 2.274689
28 1.865626
29 1.530126
30 1.25496
31 1.029277
32 0.84418
33 0.692369
34 0.567858
35 0.465739 27
TERIMAKASI

28

Anda mungkin juga menyukai